Share

Bab 35 Saudara Kandung

Penulis: Alita novel
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-07 20:00:15

Untunglah kondisi Bu Surti sudah membaik. Ibu Mutia itu hanya di rawat selama dua hari di rumah sakit. Zaki yang juga sedang cuti untuk menjaga Ibunya, bergantian dengan Mutia. Tiara yang juga sudah terbiasa naik mobil, menjenguk sang Uti setiap hari. Gadis remaja itu bahkan sudah nyaman duduk di dalam mobil peninggalan Bapaknya.

“Maaf aku baru datang.” Nafas Mutia sedikit terengah saat memasuki ruang rawat Bu Surti. Wanita itu baru saja sampai di rumah sakit ini setelah bekerja di rumah kliennya.

“Seharusnya kamu nggak perlu jemput Ibu nduk. Kamu pasti masih capek setelah bekerja. Kan sudah ada Zaki dan Tiara.”

“Nggak masalah Bu. Lagian hari ini aku juga akan mengajak Tiara pergi ke mall untuk membeli perlengkapan sekolah yang baru.”

“Yes.” Teriak Tiara senang.

“Ssstt.” Mutia hanya bisa menggelengkan kepalanya saat sang anak terkekeh pelan setelah di ingatkan.

“Kalian nanti naik apa mbak? Mobilnya kan mau aku pakai buat ngantar Ibu pulang. Kamu aja harus pakai motor untuk pergi ke ru
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 36 Paket dan Video

    Zaki masuk ke dalam toko untuk melihat rekaman CCTV yang terpasang di teras. Jarinya menekan dengan cepat keyboard laptop untuk melihat orang yang meletakan kardus kulkas itu di teras rumah mereka. “Dapat.” Zaki memperbesar rekaman CCTV. Terlihat sebuah mobil sedan berwarna putih berhenti di belakang bahan bangunan. Dua pria yang memakai jas berwarna hitam turun dari mobil. Sepertinya mereka sedang bicara dengan seseorang. Kepa adua orang itu melihat sekeliling berkali-kali.Kedua pria itu lalu berjalan melewati para tukang dan meletakan kardus kulkas itu bersama dengan barang-barang lain yang sudah di keluarkan dari dalam rumah. Kedua pria itu sempat bicara dengan salah satu tukang lalu masuk kembali ke dalam mobil. Semua tukang sepertinya tidak menaruh curiga pada kedua pria itu karena mereka kembali melanjutkan pekerjaan.Ada seorang wanita yang memakai topi dan kacamata mengintip dari balik batu bata yang di susun tinggi. Kedua pria berjas hitam dan wanita itu kembali masuk ke da

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 37 Tidak Benar

    Sejumput sinar matahari baru menyinari bumi saat Sekar pulang ke hotel. Ia tidak melihat Angel di dalam kamar. Itu berarti pagi ini Angel masih bekerja. Sekar merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Tangannya lalu mengambil ponsel di dalam tas untuk melihat reaksi para warganet tentang video yang sudah beredar. Ia sangat tidak sabar untuk membaca hujatan para netizen pada Mutia.Kening Sekar berkerut bingung. Ia sama sekali tidak melihat video yang sudah ia unggah dengan akun palsunya. Bahkan video yang dia kirimkan pada akun gosip terkenal atas bantuan Asya, temannya yang tinggal di Jakarta, sama sekali tidak terpampang di laman sosial media. Sekar menghela nafas kesal. Apakah ada yang sengaja menghapus video dan foto editan dengan wajah Mutia? Sehingga ia sama sekali tidak bisa menemukan di laman sosial medianya.Dia masih menggulir layar ponselnya hingga sebuah pesan mengalihkan perhatian Sekar. Matanya membulat seketika saat membaca pesan dari Asya. Tubuh Sekar seketika bergetar

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 38 Sembunyi

    “Silahkan di makan Nyonya.” Ujar Bu Surti saat banyak makanan khas daerah mereka sudah tersaji di depan mata. Pagi itu, Mutia dan Bu Surti sengaja memasak makanan khas Indonesia untuk Izumi.Mutia terpaksa menjamu mantan bosnya itu di ruang tamu karena renovasi dapur dan kamar mandi yang belum selesai. Setelah menyelesaikan masalah tentang foto dan video editan yang menggunakan wajah Mutia, Izumi hanya mampir sebentar. Wanita yang umurnya sudah lebih dari empat puluh tahun itu harus kembali pergi ke rumah saudaranya di Indonesia.Karena acara pernikahan anak dari adik Nyonya besar Honda, Izumi kembali terbang ke kampung halaman sang Ibu yang jaraknya dua jam dari kampung yang di tinggali Mutia dan keluarganya. Awalnya, Izumi tidak sengaha bertemu dengan Zaki saat mengisi bensin di pom. Kala itu Izumi bertanya pada Zaki tentang alamat desa Mutia dengan bahasa Indonesia yang fasih. Ia ingin mampir ke rumah Mutia sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke rumah saudaranya.Zaki yang menga

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-10
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 39 Pelarian Sekar

    Di sebuah villa yang sangat mewah terletak jauh dari pusat kota Denpasar, terdapat kolam renang luas dengan tebing dan laut di bawah kolam renang itu. Pemandangan matahari terbit menyambut villa ini. Sekar yang baru saja berenang, sudah duduk di tepi kolam. Hanya ada para pelayan yang beralalu lalang di villa ini. Sedangkan pemiliknya masih berada di Jakarta. Saat menghubungi kliennya kemarin, pemilik rumah ini memerintahkan anak buahnya untuk menjemput Sekar dan menyiapkan keperluan wanita itu yang akan tinggal di villa bersamanya.Saat sedang memandang matahari terbit, ingatan Sekar berkelana pada kejadian empat tahun lalu. Saat ia menggoda Saka agar mau menjadi pacarnya. Meskipun Sekar sudah tahu jika Saka sudah menikah dan punya anak. Sekar juga tahu jika istri Saka pergi keluar negeri sebagai tulang punggung keluarga. Tapi, kabar burung jika Saka mendapat uang kiriman yang banyak membuat Sekar juga ingin menikmati uang itu.Saka dan Sekar adalah rekan satu kantor. Saka bekerja se

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-10
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 40 Sembunyi

    “Terima kasih sayang. Kau memang yang terbaik.” Kata Aji dengan nafas yang sudah terengah karena kelelahan. Sedangkan Sekar hanya bisa terkikik di sebelahnya.CupSekar menyurukkan wajahnya ke dada bidang pria itu. Hatinya terasa hampa setelah melakukan pekerjaan hina ini. Tapi, Sekar sadar jika tidak ada jalan lain baginya untuk sembunyi. Karena pria ini adalah orang berkuasa yang dapat mencegah polisi untuk menangkapnya. Satu-satunya orang yang bisa memberikan semua kemewahan dunaia padanya. Juga pada kedua anaknya kelak. Dini dan Rasya.“Aku masih takut jika polisi akan menangkapku mas. Karena tidak selamanya aku bisa sembunyi di rumah ini. Aku juga harus menjemput kedua anakku dari panti asuhan.” Ujar Sekar dengan suara manja.“Kalau soal itu kamu tenang saja sayang. Kemarin aku tidak bisa melindungimu karena hubungan kita sebatas klien dan pekerja. Tapi, sekarang aku bisa melindungi kamu dan kedua anakmu. Kau hanya perlu melakukan satu syarat dariku.” Senyum senang tersungging di

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-11
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 41 Dini dan Tiara 2

    Sesuai perkataan calon suaminya kemarin, ada orang suruhan yang hendak mengadopsi Dini dan Rasya. Namun, sayangnya kebijakan dari panti asuhan milik Pak Ustad itu hanya mengijinkan pasangan suami istri untuk mengadopsi anak-anak bayi di panti yang masih membutuhkan asi. Ada alasan khusus kenapa Pak Ustad dan Bu Tari menerapkan kebijakan tersebut.Karena dengan menyusu pada Ibu angkatnya, maka anak adopsi itu menjadi mahrom dengan orang tua angkatnya. Sehingga jika anak yang sudah berusia balita ke atas, tidak bisa di adopsi. Melainkan di berikan sumbangan pendidikan hingga ia besar nanti. Pihak pemberi sumbangan juga di ijikan untuk bertemu dengan anak panti yang sudah mereka biayai.Mengetahui hal ini, membuat Sekar merasa kesal. Rencananya dan sang kekasih untuk membawa Dini dan Rasya sudah gagal. Hari itu, Sekar kembali menghubungi anak sulungnya setelah pulang sekolah. Ia perlu menyusun rencana dengan Dini yang sudah bisa melakukan banyak hal sendiri.“Lalu, kapan aku akan ikut de

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-11
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 42 Rencana

    Hari kelulusan SD akhirnya tiba juga. Semua siswa kelas enam di sekolah Tiara di nyatakan telah lulus. Sebagai hadiah atas kelulusan sang putri, Mutia membawa seluruh keluarga dan karyawannya untuk makan malam bersama di restoran terkenal yang terletak di pinggir kota.Tampak hamparan pasir pantai yang berwarna putih dengan lampu hias kecil di sepanjang jalan. Acara makan malam ini juga untuk merayakan penerimaan Tiara di salah satu pondok pesantren modern di daerah jawa timur. Mutia akan mengantar sang puti untuk pergi ke pondoknya bulan depan.Setelah pengurusan ijazah selesai dan pembayaran biaya pondok serta sekolah sudah lunas. Tiara akan memulai langkah baru sebagai santriwati. Mutia berharap dengan banyaknya ilmu agama yang akan di pelajari Tiara di pondok nanti, psikis putrinya akan mulai membaik. Dendam dalam hati Tiara juga akan semakin terkikis dengan ilmu agama yang ia pelajari dari ustadzah serrta Kyai dan Bu Nyai disana.Suara adzan isya' yang berkumandang terdengar merd

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-11
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 43 Berdamai

    Hari yang di tunggu Tiara akhirnya datang juga. Dengan mengendarai mobil, Mutia akan mengantar Tiara ke pondok pesantren di Jawa Timur bersama dengan Zaki dan Bu Surti. Meskipun Mutia sudah melarang Bu Jarmi dan Ana untuk datang menemui putrinya dulu, tapi Ibu mertuanya itu tetap datang di hari keberangkatan Tiara.“Ini, simbah punya sedikit jajan untuk Tiara. Di terima ya sayang.” Tiara masih bergeming di tempatnya berdiri. Gadis remaja itu sama sekali tidak berniat menerima kantung plastik pemberian sang nenek.“Jajan dari Mbah Jarmi di terima Ra. Ibu nggak pernah mengajarkan kamu untuk tidak sopan pada orang yang lebih tua." Teguran sang Ibu membuat Tiara akhirnya mau juga menerima uluran kantung plastik dari Bu Jarmi. Tanpa menunggu aba-aba, Bu Jarmi sudah lebih dulu memeluk cucu pertamanya itu.“Mbah akan sangat merindukan kamu.” Tiara berusaha memberontak hingga pelukan mereka terlepas.“Ibu boleh mengunjungi Tiara di pondoknya kan, Tia?” Tanya Bu Jarmi pada Mutia. Wanita itu ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-11

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 116 Akhir

    "Bagaimana kabar kamu Bude?" Tanya Mutia ramah. Meskipun dalam hatinya sedang menyimpan bara kemarahan akibat rencana Bu Win yang ingin mencelakai sang putri. "Baik. Kamu kok bisa sampai kesini Ia? Terus kenapa saya harus bertemu dengan kamu?" Ika yang duduk di samping Bu Win hanya bisa menghela nafasnya. "Tolong jelaskan maksud kedatangan anda ke rumah ini Bu Mutia. Apapun keputusannnya akan saya katakan setelah anda menjelaskan semuanya." Mutia menganggukan kepala lalu mengeluarkan ponselnya. Jarinya menggulir layar ponsel lalu memperlihatkan isi pesan Tiara yang di kirim Tiara padanya. Termasuk foto milik Pak Yanto yang sedang berada di kantor polisi. "Sa, saya sama sekali tidak terlibat dengan rencana ini Nyonya Besar. Tolong percaya pada saya." Bukannya memberikan klarifikasi pada Mutia, Bu Win justru menjatuhkan tubuhnya ke lutut sang majikan. Derai air mata Bu Win berjatuhan di wajah tuanya. Ia tidak menyangka jika rencananya bisa ketahuan secepat ini. Dalam hatinya Bu Win

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 115 Bertemu Lagi

    Karena teriakan si penguntit, Yani keluar dari rumah dengan tergopoh-gopoh. Untung saja Tiara sudah mencopot mukena yang baru saja dia pakai. Jadi, Yani tidak akan ikut pingsan saat melihat Tiara masih memakai mukenanya.“Ada apa Ra? Siapa yang teriak tadi?” Tiara menunjuk si penguntit yang sudah jatuh dari motor.Taira berjongkok di samping orang yang memakai seragam ojol itu. Untunglah tidak ada luka serius. Bahkan orang itu masih bisa berdiri dengan tegak. Yani segera mengambil sapu untuk berjaga-jaga. Sedangkan Tiara memegang tali yang tadi mengikat tubuhnya dengan erat.“Beraninya kamu?” Pria itu melepaskan helm yang di pakainya. Helm itu sudah di banting ke tanah hingga menimbulkan bunyi yang keras.“Sekarang Yan.” Teriak Tiara berusaha memukul pria paruh baya yang sudah menguntitnya. Sedangkan Yani memukul pria itu sambil berteriak meminta pertolongan dari warga sekitar.“Tolong ada orang jahat. Tolong kamiiii.” Teriak Yani berulang kali.Pria itu berusaha untuk meraih tubuh Ti

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 114 Penguntit dan Bu Win

    Jarum jam baru menunjukkan pukul dua dini hari saat Mutia masuk ke dalam mobil. Zaki ikut dengannya untuk emngantarkan Mutia menuju bandara. Sementara itu, ada saudara dekat yang menginap di rumah Zaki untuk menjaga Bu Surti. Mutia hanya membawa satu buah koper kecil. Ia menyusul ke Jakarta bukan hanya untuk mengunjungi sang putri. Tapi, juga menangkap Bu Win yang merupakan dalang dari rencana penculikan Tiara.Drttt… Suara dering ponsel dari dalam tasnya membuat Mutia mengambil hp yang ia simpan. Ada pesan masuk dari Saka. Jarinya menggeser layar ponsel untuk membuka aplikasi pesan.[Aku sudah bertanya pada Rudi. Rupanya Bu Win bekerja di rumah adik ipar majikan tempat dulu Rudi bekerja. Entah bagaimana caranya Rudi tahu. Saka juga mengirimkan foto-foto Bu Win yang tengah memasak di dapur mewah.[Datanglah ke alamat ini. Majikan Bu Win sudah tahu apa yang terjadi. Beliau hanya perlu memeriksanya. Mereka yang akan menangkap orang suruhan Bu Win.] Mutia menghela nafas lega karena suda

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 103 Penguntit

    Pagi harinya, Tiara bangun seperti biasa. Hari ini dia ada jadwal kuliah jam sepuluh pagi. Tapi, karena kejadian kemarin, Tiara lebih memilih untuk menutup pintunya. Seakan-akan ia sudah berangkat kuliah. Pagi ini juga dia terpaksa tidak menerima pesanan jahit dari para tetangga di rumah kontrakannya. Tiara fokus menyelesaikan pesanan jahit dari dua hari sebelumnya.Setelah selesai menjahit, Tiara mengirim pesan pada Yani untuk datang ke rumahnya sebelum merkea berangkat bersama menuju kampus. Yani menyanggupi hal itu walaupun Tiara belum menjelaskan tentang kejadian tadi malam dan permintaan Mutia untuk menginap di rumah kos milik Yani.Saat ini, Tiara sedang berada di depan jendela. Memperhatikan jalan besar di depan rumah kontrakannya. Lalu lalang orang yang berjalan ataupun naik kendaraan seperti motor dan mobil. Ada banyak juga pengendara ojol yang lewat. Sayangnya Tiara tidak dapat melihat wajah mereka karena tertutup helm.“Aku sudah hafal motor dan wajahnya kemarin. Apa hari i

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 102 Di Cegat

    Kesibukan Tiara yang memulai ospek membuatnya baru pulang saat malam hari. Untunglah ospek saat ini sama sekali tidak menggunakan sistem perploncoan. Sehingga para mahasiswa baru tidak perlu membawa barang-barang aneh.Sistem ospek saat ini hanya memperkenalkan tentang lingkungan kampus, semua jenis ekskul dan mata kuliah yang di ambil. Ospek masih di laksanakan selama tiga hari.Pada malam harinya, Tiara sibuk menjahit baju dari tetangga kontrakannya. Di hari kedua ospek ini Tiara bahkan belum menggunakan uang dari sang Ibu lagi. Karena uang dari hasil menjahi sudah cukup untuk membeli bahan makanan.Pukul sembilan malam, Tiara sudag menutup rumah kontrakannya. Ia mencuci tangan dan kaki lalu masuk ke dalam kamar. Gadis itu mengirim pesan pada sang Ibu tenyang kegiatannya hari ini.(Jahitanku cukup ramai Bu. Jadi bisa buat beli bahan makanan dan jajan. Besok hari terakhir ospek di laksanakan di fakultas masing-masing.)Drrtr...Tidak membutuhkan waktu lama bagi Mutia untuk membalas p

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 101 Sendiri

    Hari ini Mutia akhirnya pulang ke Semarang. Dua hari sebelum kegiatan ospek di mulai. Tiara mengantarkan sang Ibu ke bandara.Mutia memeluk tubuh sang putri saat pengumuman tentang keberangkatan pesawat yang akan di tumpangi Mutia menuju Semarang."Hati-hati ya nduk. Jangan lupa kirim pesan setiap hari ya. Mungkin Ibu memang sangat posesif." Tiara menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan."Nggak kok Bu. Aku tahu Ibu dan Uti pasti akan khawatir karena aku tinggal sendirian. Tidak seperti saat berada di pondok pesantren. Ibu sudah mengijinkan aku untuk tinggal sendirian di rumah kontrakan saja sudah membuatku senang.""Kamu memang anak Ibu sangat baik Ra. Ya sudah Ibu pergi dulu. Assalamulaikum.""Waalaikumsalam." Mutia berjalan dengan tangan kanan yang menarik koper besar berisi pakaian kotor dan oleh-oleh untuk Bu Surti, Zaki dan yang lain di kampung halaman.Tiara menatap kepergian sang Ibu sambil tersenyum. Ia harus kembali berjauhan dengan keluarganya. Tapi, itu semua dilakuka

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 100 Rencana Bu Win 2

    Di rumah kontrakan yang di sewa Tiara sudah ada banyak kantung belanja. Mutia sedang sibuk sibuk memasukan oleh-oleh untuk keluarga dan anak-anak panti ke dalam koper. Sementara itu, Tiara sudah pergi ke kampus untuk melakukan pendaftaran ulang.Tiara yang memajai kemeja panjang berwarna krem dengan paduan kerudung dengan warna serupa dan celana kain panjang berwarna hitam melangkahkan kaki masuk ke dalam gedung admisi.Di dalam ruang tunggu, ia duduk sendiri. Berbeda dengan beberapa mahasiswa lain yang datang bersama dengan teman mereka. Selain Tiara yang datang sendiri, ada juga seorang gadis berambut ikal pendek yang memakai kacamata duduk baris kursi depan.Saat namanya dan nama mahasiswi lain di panggil, Tiara maju ke depan. Ternyata ia maju bersama dengan gadis berambut pendek itu."Boleh kenalan nggak?" Tanya gadis itu lebih dulu dengan sengum ramah. Karena mereka masih harus menunggu proses pendaftarab ualng uang di lakukan oleh petugas. Tiara menggukan kepalanya sambil balas

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 99 Rencana Bu Win

    Tiara di terima di fakultas seni di salah satu universitas ternama. Biaya yang tidak sedikit membuat Mutia tidak mundur. Walaupun tabungan pendidikan milik Tiara yang di kumpulkan oleh Mutia tidak cukup untuk kuliah dan bayar kontrakan selama empat tahun.Tapi, rejeki memang tidak akan kemana. Mutia yang punya dua usaha sekaligus bisa membiayai kuliah Tiara selama empat tahun.Saka juga mengatakan tiap bulan akan mengirim uang pada Tiara lewat Mutia. Walaupun jumlah uang yang di titipkan mungkin sangat sedikit. "Rumahnya bagus kan Bu?" Tanya Tiara saat mereka melihat rumah kontrakan pertama."Bagus. Tapi kita lihat bangunan dalamnya dulu. Temboknya harus kokoh, jendela dan pintunya gampang di buka. Aliran airnya harus lancar." Masih banyak hal lagi yang di jelaskan oleh Mutia pada sang putri.Mutia meneriksa bagian rumah satu per satu. Termasuk dengan ruang tamu yang akan si gunakan Tiara untuk membuka usaha jahit.Selain itu, akses jalan yang berada di pinggir jalan raya, dekat deng

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 98 Usaha 2

    Hari ini adalah hari keberangkatan Tiara ke Jakarta. Mutia sudah mengajak Saka dan Rasya untuk ikut. Sayangnya Saka menolak karena ia butuh uang untuk membayar hutang dari mantan majikan Rudi. Begitu juga dengan Rasya yang sedang menjalani ujian akhir semester. Jadi, Saka dan Rasya hanya bisa mengantarkan Tiara ke bandara. Sama seperti Saka dan Rasya, Bu Surti dan Zaki juga tidak bisa ikut. Kondisi tubuh Bu Surti yang mudah drop membuat wanita paruh baya itu tidak boleh kelelahan. Zaki yang mengambil cuti kerja bisa menemani Bu Surti di rumah selama Mutia pergi menemani Tiara.Gadis itu lalu memeluk satu per satu keluarga yang sudah mengantarkannya. Dada Saka berdegup kencang saat Tiara sudah berjongkok di depan Rasya. Itu berarti setelah ini Tiara akan berpamitan dengannya.“Rasya yang pintar ya di rumah. Jadi anak baik dan membanggakan untuk Bapak. Mbak pergi ke Jakarta buat belajar. Kapamn-kapan kalau Rasya liburan kita ke Jakarta bareng.”“Rasya janji mbak.” Kakak beradik itu lal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status