Share

Bab 44 Rencana Bu Jarmi

Penulis: Alita novel
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-11 16:14:00

Bu Jarmi dan Ana membicarakan tentang pondok pesantren yang di tuju Tiara untuk menimba ilmu. Karena sistemnya adalah pondok pesantren modern, di sana juga akan di ajarkan minat para santri yang ingin belajar tentang teknologi.

Selama Ibunya dan Ana memberikan penjelasan, Saka hanya bisa diam. Perasaannya menjadi campur aduk. Sudah sangat lama sejak terakhir kali dia bertemu dengan Tiara. Itu pun di persidangan untuk kasus penganiayaan anak yang di lakukan Saka terhadap putri kandungnya sendiri.

Sejak saat itu, Saka mulai fokus menata hidupnya di dalam penjara. Dia kadang mengikuti banyak kegiatan untuk meningkatkan kemampuan setelah bebas nanti. Saka ingin bisa bekerja lagi meskipun dengan status mantan narapidana. Tidak ada sama sekali pikiran untuk bertemu dengan kedua anak kandungnya. Tiara dan Rasya. Meskipun jika rasa malas melanda Saka akan bolos dari kegiatan yang di ikutinya.

Rasa sayang Saka pada Dini dulu juga perlahan mulai sirna. Tidak ada lagi rasa sayang pada Dini yang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 45 Ramadhan

    Mutia bersembunyi di balik pintu. Untung saja letak kursi yang berada di teras belakang itu berada di dekat pintu. Jadi, ia bisa mendengarkan suara Bu Jarmi dengan jelas tanpa du ketahui oleh Ibu mertuanya itu.“Tidak. Jika seandainya uang Mutia sudah habis untuk biaya sekolah di pondok karena mahal, Ibu tidak akan berubah Ana. Kamu tahu tidak kalau waktu Saka keluar dari penjara itu juga bersamaan dengan kelulusan Tiara dari pondoknya. Hanya butuh waktu beberapa tahun kemudian hingga Tiara mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah, kita bisa meminta uang dari Tiara.”Mutia mengepalkan tangannya geram. Sudah sejauh itu Bu Jarmi berencana untuk mengeruk uang dari keluarganya. Tidak cukup dengan hukuman penjara yang di derita oleh sang putra. Kini Bu Jarmi juga mengincar cucunya sendiri. Cucu yang sudah ia abaikan dan di jadikan pembantu selama Mutia bekerja di luar negeri.“Kalau Tiara tidak mau memaafkan Saka, buat apa dia sekolah di pondok pesantren? Ibu yakin disana Tiara akan di a

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 46 Aji Wijaya

    “Assalamualaikum.”“Waalaikumsalam. Eh, ada Bu Tari. Silahkan masuk Bu.” Kata Mutia pada Bu Tari yang merupakan istri Pak Ustad. Mereka berdua kini duduk di sofa ruang tamu.“Usaha kamu tambah maju ya Tia. Para tetangga juga senang karena mereka tidak perlu menjahit baju sampai ke desa sebelah lagi.” Kata Bu Tari membuka percakapan.“Alhamdulillah Bu Tari. Allah sudah mempertemukan saya dengan majikan yang baik. Disana saya tidak hanya bekerja merawat majikan. Tapi, juga diberikan bekal untuk menambah ketrampilan. Jadi, bisa bikin usaha setelah pulang ke Indonesia.” Jawab Mutia sambil tersenyum. Meskipun dalam hatinya ia sangat bingung dengan kedatangan Bu Tari ke rumah Ibunya.Sebagai istri Pak Ustad, Bu Tari juga mengajar di Madrasha Aliyah yang berada di desa mereka. Belum lagi mengurus rumah, anak-anak remajanya dan harus pergi ke panti asuhan milik keluarga. Jadi, Bu Tari hanya sempat berinteraksi dengan para tetangga saat belanja di tukang sayur atau saat acara pengajian.Kedata

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 47 Pergi

    Seperti yang sudah di rencanakan, Dini akan berangkat sekolah seperti biasa. Ia sudah memastikan membawa dua baju ganti, dompet dan ponsel miliknya. Setelah sekian lama membujuk sang Ibu agar bisa pergi sendiri, akhirnya keinginan Dini terwujud. Gadis itu keluar dari kamar lalu mulai melakukan tugasnya untuk menyapu ruangan depan tempat anak-anak balita bermain.Saat pertama kali di ajak tinggal di sini, Dini mengira hidupnya akan kembali nyaman seperti dulu. Tapi, ternyata kenyataannya sangat berbanding terbalik dengan impian gadis itu. Di panti asuhan ini, anak-anak yang sudah berusia delapan tahun ke atas di ajarkan untuk hidup mandiri.Apalagi Dini juga harus menyembunyikan uangnya. Ia memang bisa makan enak di sini. Tapi, untuk membeli jajan atau barang lain, harus di sembunyikan dari anak-anak panti yang lain. Meskipun Dini sudah tidak di haruskan untuk menjaga Rasya, ia merasa sangat terkekang dengan banyaknya peraturan yang ada.“Kamu kok nyapu sambil bawa tas Din? Tasnya di t

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 48 Ingatan Saka

    Bulan ramadhan yang di lanjutkan dengan hari raya idul fitri berlalu dengan cepat bagi Saka. Bu Jarmi datang kesini tiga hari berurut-turut karena mengaku kesepian sendiri di rumah. Saka masih berada di penjara. Ana bekerja di luar negeri dan hati Mutia belum luluh untuk bisa kembali dekat dengan Bu Jarmi.Padahal Saka tahu jika sang Ibu selalu di berada di toko sejak pagi hingga malam hari. Pria itu hanya bisa menuruti keinginan Bu Jarmi untuk bertemu. Setelah waktu besuk habis, Saka kembali ke dalam ruangan sel yang menahan tubuhnya selama beberapa bulan ini.Saka yang saat ini tengah berbaring tidur memikirkan kehidupan yang telah ia jalani selama beberapa tahun terakhir. Semuanya bermula saat Saka menikah dengan Mutia. Sebagai tetangga, Saka sudah tentu tahu jika Mutia adalah gadis tercantik di desa mereka. Banyak laki-laki yang mengejar Mutia sejak mantan istrinya itu duduk di bangku sekolah.Siapa yang tidak akan jatuh hati dengan kecantikan Mutia. Sikapnya yang sopan dan menyen

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 49 Ingatan Saka 2

    Suara adzan subuh yang berkumandang menghentikan mimpi Saka tentang masa lalu. Karena mengingat kejadian beberapa tahun lalu, itu semua jadi terbawa mimpi. Saka memilih kembali memejamkan kedua matanya. Berbeda dengan beberapa tahanan muslim yang sudah bangkit untuk keluar dari sel menuju musola. Kelopak mata Saka kembali tertutup. Ia memilih untuk kembali tidur sampai waktunya sarapan nanti. Toh kegiatan Saka di sel penjara hanya makan, tidur dan ke kamar mandi. Pria itu kadang tertarik mengikuti kegiatan yang dapat menunjang kemapuannya setelah bebas dari penjara nanti. Namun, jika dia ingin libur maka Saka akan memilih untuk menghabiskan waktu di dalam sel penjaranya. Saka kembali bermimpi tentang anak dan mantan istrinya. Kali ini, mimpi itu mengulang saat Saka tidak menemukan dompet di dalam lemari. Dalam dompet itu, ada kartu ATM dan beberapa lembar uang tunai. Uang dari bekerja sebagai tukang parkir pasar. Dalam satu hari, ia bisa mendapatkan tiga ratus ribu rupiah. Cklek “

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-14
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 50 Teman Baru

    Saat matahari sudah beranjak tepat di atas kepala, sipir membuka sel penjara tempat Saka mendekam. Seorang pria paruh baya yang usianya lebih tua dari Saka di giring masuk ke dalam sel. Setelah sel di kunci, pria itu meletakan barangnya di pojok ruangan lalu duduk di sana.Belum ada tahanan yang mendekati pria yang memakai kopiah berwarna putih itu. Saka sendiri tidak tertarik untuk berteman dengan tahanan baru itu. Ia lebih memilih untuk melihat pemandangan di luar sel jeruji yang mengurungnya.“Apakah itu anakmu?” Saka mengalihkan pandangan saat mendengar suara salah satu teman selnya. Rupanya tahanan baru sudah di dekati dua tahanan yang lain.“Iya. Dia baru saja selesai menjalani operasi.”“Kalau anakmu baru selesai di operasi, kenapa kau justru di tangkap? Kejahatan apa yang sudah kau lakukan?” Tanya tahanan yang sebentar lagi akan keluar itu. Saka mendengus kesal mendengar pertanyaan yang di ajukan. Benar-benar ingin tahu.“Aku mencuri uang majikanku untuk operasi anakku. Saat a

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-14
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 51 Aura

    Rudi hanya bisa terdiam mendengar cerita Saka. Ia bisa melihat selintas rasa penyesalan dalam mata pria itu. Tapi, sedetik kemudian, raut wajah Saka sudah berubah seperti semul. Seolah semua terjadi bukan karena kehendaknya. “Apakah kamu menyesal sudah memukul anakmu?”Tanya Rudi berusaha mencari setitik hati nurani yang tersisa dalam hati Saka. Pria di sebelahnya menganggukan kepala. “Tentu saja aku sangat menyesal. Jika saat itu aku tidak memukul Tiara, aku tidak akan mendekam di penjara. Aku akan berpisah secara baik-baik dengan Mutia dan bisa mendapatkan harta gono-gini dari hasil kerja Mutia selama bekerja di luar negeri.”‘Bukan itu maksud pertanyaanku.’ Batin Rudi prihatin. Namun, mulutnya masih bungkam. Rudi tidak mengatakan semua pemikirannya mendengar cerita Saka yang justru membahas kembali tentang harta.“Lalu, bagaimana dengan istri keduamu? Apa dia masih kabur sampai sekarang?” Tanya Rudi mengalihkan percakapan. Saka menghela nafas lalu menganggukan kepalanya.“Masih. Ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-15
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 52 Masa Lalu Rudi

    Anak-anak di ajak pergi ke taman bermain dekat panti asuhan. Di taman bermain itu ada berbagai permainan. Mulai dari ayunan, jungkat-jungkit, seluncuran dengan berbagai bentuk dan masih banyak lagi. Ada lima perawat yang mengawasi tujuh anak balita dan batita yang sedang bermain.Sedangkan anak-anak yang sudah cukup besar hanya di beri pengertian agar tidak bermain terlalu jauh dan harus saling menjaga. Di antara para pengawas, ada Bu Tari yang sedang menuntun tangan kecil Rasya untuk naik ke atas seluncuran. Anak-anak yang lebih besar berteriak dari atas. Membuat gelak tawa Rasya semakin kencang.Meskipun tengah mengawasi Rasya dan anaak-anak panti lain yang sedang bermain. Pandangan Bu Tari tidak bisa lepas dari dua pria yang tengah mengikuti mereka. Ia berbisik pada perawat yang ada di sampingnya. Perawat itu menganggukan kepala lalu berjalan ke arah dua pria itu.Bu Tari dapat melihat kedua pria itu tengah kaget karena perawat yang berjalan ke arah mereka. Namun, wajah mereka berd

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-15

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 116 Akhir

    "Bagaimana kabar kamu Bude?" Tanya Mutia ramah. Meskipun dalam hatinya sedang menyimpan bara kemarahan akibat rencana Bu Win yang ingin mencelakai sang putri. "Baik. Kamu kok bisa sampai kesini Ia? Terus kenapa saya harus bertemu dengan kamu?" Ika yang duduk di samping Bu Win hanya bisa menghela nafasnya. "Tolong jelaskan maksud kedatangan anda ke rumah ini Bu Mutia. Apapun keputusannnya akan saya katakan setelah anda menjelaskan semuanya." Mutia menganggukan kepala lalu mengeluarkan ponselnya. Jarinya menggulir layar ponsel lalu memperlihatkan isi pesan Tiara yang di kirim Tiara padanya. Termasuk foto milik Pak Yanto yang sedang berada di kantor polisi. "Sa, saya sama sekali tidak terlibat dengan rencana ini Nyonya Besar. Tolong percaya pada saya." Bukannya memberikan klarifikasi pada Mutia, Bu Win justru menjatuhkan tubuhnya ke lutut sang majikan. Derai air mata Bu Win berjatuhan di wajah tuanya. Ia tidak menyangka jika rencananya bisa ketahuan secepat ini. Dalam hatinya Bu Win

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 115 Bertemu Lagi

    Karena teriakan si penguntit, Yani keluar dari rumah dengan tergopoh-gopoh. Untung saja Tiara sudah mencopot mukena yang baru saja dia pakai. Jadi, Yani tidak akan ikut pingsan saat melihat Tiara masih memakai mukenanya.“Ada apa Ra? Siapa yang teriak tadi?” Tiara menunjuk si penguntit yang sudah jatuh dari motor.Taira berjongkok di samping orang yang memakai seragam ojol itu. Untunglah tidak ada luka serius. Bahkan orang itu masih bisa berdiri dengan tegak. Yani segera mengambil sapu untuk berjaga-jaga. Sedangkan Tiara memegang tali yang tadi mengikat tubuhnya dengan erat.“Beraninya kamu?” Pria itu melepaskan helm yang di pakainya. Helm itu sudah di banting ke tanah hingga menimbulkan bunyi yang keras.“Sekarang Yan.” Teriak Tiara berusaha memukul pria paruh baya yang sudah menguntitnya. Sedangkan Yani memukul pria itu sambil berteriak meminta pertolongan dari warga sekitar.“Tolong ada orang jahat. Tolong kamiiii.” Teriak Yani berulang kali.Pria itu berusaha untuk meraih tubuh Ti

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 114 Penguntit dan Bu Win

    Jarum jam baru menunjukkan pukul dua dini hari saat Mutia masuk ke dalam mobil. Zaki ikut dengannya untuk emngantarkan Mutia menuju bandara. Sementara itu, ada saudara dekat yang menginap di rumah Zaki untuk menjaga Bu Surti. Mutia hanya membawa satu buah koper kecil. Ia menyusul ke Jakarta bukan hanya untuk mengunjungi sang putri. Tapi, juga menangkap Bu Win yang merupakan dalang dari rencana penculikan Tiara.Drttt… Suara dering ponsel dari dalam tasnya membuat Mutia mengambil hp yang ia simpan. Ada pesan masuk dari Saka. Jarinya menggeser layar ponsel untuk membuka aplikasi pesan.[Aku sudah bertanya pada Rudi. Rupanya Bu Win bekerja di rumah adik ipar majikan tempat dulu Rudi bekerja. Entah bagaimana caranya Rudi tahu. Saka juga mengirimkan foto-foto Bu Win yang tengah memasak di dapur mewah.[Datanglah ke alamat ini. Majikan Bu Win sudah tahu apa yang terjadi. Beliau hanya perlu memeriksanya. Mereka yang akan menangkap orang suruhan Bu Win.] Mutia menghela nafas lega karena suda

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 103 Penguntit

    Pagi harinya, Tiara bangun seperti biasa. Hari ini dia ada jadwal kuliah jam sepuluh pagi. Tapi, karena kejadian kemarin, Tiara lebih memilih untuk menutup pintunya. Seakan-akan ia sudah berangkat kuliah. Pagi ini juga dia terpaksa tidak menerima pesanan jahit dari para tetangga di rumah kontrakannya. Tiara fokus menyelesaikan pesanan jahit dari dua hari sebelumnya.Setelah selesai menjahit, Tiara mengirim pesan pada Yani untuk datang ke rumahnya sebelum merkea berangkat bersama menuju kampus. Yani menyanggupi hal itu walaupun Tiara belum menjelaskan tentang kejadian tadi malam dan permintaan Mutia untuk menginap di rumah kos milik Yani.Saat ini, Tiara sedang berada di depan jendela. Memperhatikan jalan besar di depan rumah kontrakannya. Lalu lalang orang yang berjalan ataupun naik kendaraan seperti motor dan mobil. Ada banyak juga pengendara ojol yang lewat. Sayangnya Tiara tidak dapat melihat wajah mereka karena tertutup helm.“Aku sudah hafal motor dan wajahnya kemarin. Apa hari i

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 102 Di Cegat

    Kesibukan Tiara yang memulai ospek membuatnya baru pulang saat malam hari. Untunglah ospek saat ini sama sekali tidak menggunakan sistem perploncoan. Sehingga para mahasiswa baru tidak perlu membawa barang-barang aneh.Sistem ospek saat ini hanya memperkenalkan tentang lingkungan kampus, semua jenis ekskul dan mata kuliah yang di ambil. Ospek masih di laksanakan selama tiga hari.Pada malam harinya, Tiara sibuk menjahit baju dari tetangga kontrakannya. Di hari kedua ospek ini Tiara bahkan belum menggunakan uang dari sang Ibu lagi. Karena uang dari hasil menjahi sudah cukup untuk membeli bahan makanan.Pukul sembilan malam, Tiara sudag menutup rumah kontrakannya. Ia mencuci tangan dan kaki lalu masuk ke dalam kamar. Gadis itu mengirim pesan pada sang Ibu tenyang kegiatannya hari ini.(Jahitanku cukup ramai Bu. Jadi bisa buat beli bahan makanan dan jajan. Besok hari terakhir ospek di laksanakan di fakultas masing-masing.)Drrtr...Tidak membutuhkan waktu lama bagi Mutia untuk membalas p

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 101 Sendiri

    Hari ini Mutia akhirnya pulang ke Semarang. Dua hari sebelum kegiatan ospek di mulai. Tiara mengantarkan sang Ibu ke bandara.Mutia memeluk tubuh sang putri saat pengumuman tentang keberangkatan pesawat yang akan di tumpangi Mutia menuju Semarang."Hati-hati ya nduk. Jangan lupa kirim pesan setiap hari ya. Mungkin Ibu memang sangat posesif." Tiara menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan."Nggak kok Bu. Aku tahu Ibu dan Uti pasti akan khawatir karena aku tinggal sendirian. Tidak seperti saat berada di pondok pesantren. Ibu sudah mengijinkan aku untuk tinggal sendirian di rumah kontrakan saja sudah membuatku senang.""Kamu memang anak Ibu sangat baik Ra. Ya sudah Ibu pergi dulu. Assalamulaikum.""Waalaikumsalam." Mutia berjalan dengan tangan kanan yang menarik koper besar berisi pakaian kotor dan oleh-oleh untuk Bu Surti, Zaki dan yang lain di kampung halaman.Tiara menatap kepergian sang Ibu sambil tersenyum. Ia harus kembali berjauhan dengan keluarganya. Tapi, itu semua dilakuka

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 100 Rencana Bu Win 2

    Di rumah kontrakan yang di sewa Tiara sudah ada banyak kantung belanja. Mutia sedang sibuk sibuk memasukan oleh-oleh untuk keluarga dan anak-anak panti ke dalam koper. Sementara itu, Tiara sudah pergi ke kampus untuk melakukan pendaftaran ulang.Tiara yang memajai kemeja panjang berwarna krem dengan paduan kerudung dengan warna serupa dan celana kain panjang berwarna hitam melangkahkan kaki masuk ke dalam gedung admisi.Di dalam ruang tunggu, ia duduk sendiri. Berbeda dengan beberapa mahasiswa lain yang datang bersama dengan teman mereka. Selain Tiara yang datang sendiri, ada juga seorang gadis berambut ikal pendek yang memakai kacamata duduk baris kursi depan.Saat namanya dan nama mahasiswi lain di panggil, Tiara maju ke depan. Ternyata ia maju bersama dengan gadis berambut pendek itu."Boleh kenalan nggak?" Tanya gadis itu lebih dulu dengan sengum ramah. Karena mereka masih harus menunggu proses pendaftarab ualng uang di lakukan oleh petugas. Tiara menggukan kepalanya sambil balas

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 99 Rencana Bu Win

    Tiara di terima di fakultas seni di salah satu universitas ternama. Biaya yang tidak sedikit membuat Mutia tidak mundur. Walaupun tabungan pendidikan milik Tiara yang di kumpulkan oleh Mutia tidak cukup untuk kuliah dan bayar kontrakan selama empat tahun.Tapi, rejeki memang tidak akan kemana. Mutia yang punya dua usaha sekaligus bisa membiayai kuliah Tiara selama empat tahun.Saka juga mengatakan tiap bulan akan mengirim uang pada Tiara lewat Mutia. Walaupun jumlah uang yang di titipkan mungkin sangat sedikit. "Rumahnya bagus kan Bu?" Tanya Tiara saat mereka melihat rumah kontrakan pertama."Bagus. Tapi kita lihat bangunan dalamnya dulu. Temboknya harus kokoh, jendela dan pintunya gampang di buka. Aliran airnya harus lancar." Masih banyak hal lagi yang di jelaskan oleh Mutia pada sang putri.Mutia meneriksa bagian rumah satu per satu. Termasuk dengan ruang tamu yang akan si gunakan Tiara untuk membuka usaha jahit.Selain itu, akses jalan yang berada di pinggir jalan raya, dekat deng

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 98 Usaha 2

    Hari ini adalah hari keberangkatan Tiara ke Jakarta. Mutia sudah mengajak Saka dan Rasya untuk ikut. Sayangnya Saka menolak karena ia butuh uang untuk membayar hutang dari mantan majikan Rudi. Begitu juga dengan Rasya yang sedang menjalani ujian akhir semester. Jadi, Saka dan Rasya hanya bisa mengantarkan Tiara ke bandara. Sama seperti Saka dan Rasya, Bu Surti dan Zaki juga tidak bisa ikut. Kondisi tubuh Bu Surti yang mudah drop membuat wanita paruh baya itu tidak boleh kelelahan. Zaki yang mengambil cuti kerja bisa menemani Bu Surti di rumah selama Mutia pergi menemani Tiara.Gadis itu lalu memeluk satu per satu keluarga yang sudah mengantarkannya. Dada Saka berdegup kencang saat Tiara sudah berjongkok di depan Rasya. Itu berarti setelah ini Tiara akan berpamitan dengannya.“Rasya yang pintar ya di rumah. Jadi anak baik dan membanggakan untuk Bapak. Mbak pergi ke Jakarta buat belajar. Kapamn-kapan kalau Rasya liburan kita ke Jakarta bareng.”“Rasya janji mbak.” Kakak beradik itu lal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status