Share

Bab 51 Aura

Penulis: Alita novel
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-15 15:16:16

Rudi hanya bisa terdiam mendengar cerita Saka. Ia bisa melihat selintas rasa penyesalan dalam mata pria itu. Tapi, sedetik kemudian, raut wajah Saka sudah berubah seperti semul. Seolah semua terjadi bukan karena kehendaknya. “Apakah kamu menyesal sudah memukul anakmu?”

Tanya Rudi berusaha mencari setitik hati nurani yang tersisa dalam hati Saka. Pria di sebelahnya menganggukan kepala. “Tentu saja aku sangat menyesal. Jika saat itu aku tidak memukul Tiara, aku tidak akan mendekam di penjara. Aku akan berpisah secara baik-baik dengan Mutia dan bisa mendapatkan harta gono-gini dari hasil kerja Mutia selama bekerja di luar negeri.”

‘Bukan itu maksud pertanyaanku.’ Batin Rudi prihatin. Namun, mulutnya masih bungkam. Rudi tidak mengatakan semua pemikirannya mendengar cerita Saka yang justru membahas kembali tentang harta.

“Lalu, bagaimana dengan istri keduamu? Apa dia masih kabur sampai sekarang?” Tanya Rudi mengalihkan percakapan. Saka menghela nafas lalu menganggukan kepalanya.

“Masih. Ak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 52 Masa Lalu Rudi

    Anak-anak di ajak pergi ke taman bermain dekat panti asuhan. Di taman bermain itu ada berbagai permainan. Mulai dari ayunan, jungkat-jungkit, seluncuran dengan berbagai bentuk dan masih banyak lagi. Ada lima perawat yang mengawasi tujuh anak balita dan batita yang sedang bermain.Sedangkan anak-anak yang sudah cukup besar hanya di beri pengertian agar tidak bermain terlalu jauh dan harus saling menjaga. Di antara para pengawas, ada Bu Tari yang sedang menuntun tangan kecil Rasya untuk naik ke atas seluncuran. Anak-anak yang lebih besar berteriak dari atas. Membuat gelak tawa Rasya semakin kencang.Meskipun tengah mengawasi Rasya dan anaak-anak panti lain yang sedang bermain. Pandangan Bu Tari tidak bisa lepas dari dua pria yang tengah mengikuti mereka. Ia berbisik pada perawat yang ada di sampingnya. Perawat itu menganggukan kepala lalu berjalan ke arah dua pria itu.Bu Tari dapat melihat kedua pria itu tengah kaget karena perawat yang berjalan ke arah mereka. Namun, wajah mereka berd

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-15
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 53 Anak-anak

    Pagi ini aktivitas di dalam penjara berjalan seperti biasa. Di awali dengan sholat subuh lalu olahraga pagi. Masuk kembali ke dalam kantin penjara untuk sarapan. Bagi yang ingin melakukan kegiatan lain untuk mengisi waktu, akan pergi ke gedung sebelah. Bagi yang tidak, maka akan berdiam diri di dalam sel penjara.Seperti yang di lakukan Saka pagi ini. Ia tidak ingin melakukan kegiatan apapun. Karena kemarin Saka sudah ikut kursus, hari ini jadwalnya Saka untuk libut. Maka, Saka hanya mendekam di sel penjaranya sambil membaca buku yang di pinjamkan Rudi. Sedangkan temannya itu, sekarang berada di bengkel yang berada di dalam penjara. Untuk memulai pelatihan bagi tahanan yang ingin mendapatkan bekal pekerjaan.Tok…Saka dan tahanan lain menolehkan kepala. Terlihat sipir yang melihat ke dalam sel seperti mencari seseorang. “Apa ada yang melihat Pak Rudi?” Tanya sipir penjara itu dengan nada bosan. “Rudi sedang berada di bengkel.” Jawab Saka.“Terima kasih.” Sipir itu berlalu pergi. Saat

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-18
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 54 Liburan

    Sore itu, toko Mutia masih terlihat sibuk seperti biasa. Rani yang baru datang pukul dua segera membantu untuk mengobras pakaian. Sedangkan tiga karyawan barunya yang memutuskan untuk bekerja sejak pagi sudah duduk di depan mesin jahit setelah istirahat sholat dan makan. Tiga karyawan lain juga memegang pekerjaan mereka.Ada lima mesin jahit dan tiga mesin obras yang berjejer di dalam toko itu. Setiap karyawan sudah mendapatkan bagian mereka. Termasuk dengan Rani yang di tunjuk untuk menjadi asisten Mutia. Bunyi telpon yang berdering membuat kegiatan Rani yang tengah mengobras pakaian terhenti sejenak. Gadis itu mengangkat hp khusus milik toko yang ada di atas mesin jahitnya.“Halo.Dengan Toko Mutia di sini. Ada yang bisa saya bantu?” Mutia yang baru saja masuk ke dalam tokonya duduk di balik meja kasir untuk melihat data pesanan. Wanita itu juga menghitung uang di kasir yang terkunci. Hanya ia dan Rani yang bisa mengambil uang di loker meja Mutia.“Apa? Di Bali. Saya tanyakan dulu sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-20
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 55 Kerja dan Liburan

    Tiara hanya mengeluarkan pakaian secukupnya. Gadis remaja itu sangat bersemangat karena akan pergi berlibur ke Bali bersama sang Ibu dan Utinya beserta para karyawan yang bekerja pada Mutia. Sayang sekali Zaki tidak bisa ikut karena tidak bisa libur terlalu lama. Padahal Mutia sangat ingin sang adik ikut dengan liburan mereka kali ini.“Mandi dulu Ra. Setelah itu kita makan malam.”“Iya Bu.”Senda gurau memenuhi ruang makan yang merangkap sebagai dapur di rumah itu. Tiara yang penasaran dengan biaya liburan mereka bertanya darimana sang Ibu mendapatkan uang sebanyak itu. Rupanya Mutia mengambil seperempat uang tabungan di toko emas.“Alhamdulillah investasi emas yang Ibu tabung setiap bulan hasilnya sangat banyak. Jadi, kita bisa pergi liburan bareng. Belum tentu nanti saat Mutia semakin besar kita di beri kesempatan untuk pergi keluar pulau.” Kata Mutia menjawab keheranan sang putri.Tiara memang sudah tahu bahwa Ibunya menabung setiap bulan dari hasil pekerjaannya di toko. Uang tabu

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-23
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 56 Bertemu

    Mutia mengajak keluarganya dan para karyawan mampir ke sebuah restoran franchise. Karena hanya restoran ini yang membuat Mutia yakin jika semua sajian yang mereka makan adalah makanan halal. Mutia baru akan mengajak rombongannya makan di restoran lokal nanti malam. Tentu saja setelah memastikan menu restoran yang akan mereka datangi bisa di konsumi oleh orang muslim. Hal itu dapat di ketahui dari review para pelanggan di situs internet.“Maaf ya Rani, semuanya. Jauh-jauh datang ke Bali kita makan di sini dulu.” Rani dan karyawan lainnya justru terkekeh karena perkataan Mutia.“Mbak Mutia nggak usah sungkan. Ini justru pertama kalinya bagi kami makan di restoran ini. Meskipun Mbak Mutia sering membelikan lewat go*** sih.” Rani menganggukan kepala setuju dengan ucapan temannya. Mutia ikut tertawa bersama para karyawannya.Ketujuh karyawan yang ikut bekerja dengannya termasuk Rani, adalah orang-orang tidak punya atau dalam taraf ekonomi rendah. Meskipun Mutia sudah memberikan gaji setiap

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-23
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 57 Cerita Untuk Dini

    Saat mobil sudah sampai di garasi villa, Sekar dan Dini tidak langsung turun dari mobil. Karena Aji masih duduk di balik kursi kemudi dengan nafas yang terdengar memburu. Sekar memberanikan diri mengulurkan botol air yang sudah ia campur dengan benda tertentu pada Aji.“Di minum dulu mas. Baru kita bicara.” Sekar merutuk dalam hati karena tidak bisa menyembunyikan getar dalam suaranya. Tanpa mengatakan apapun, Aji menyambar botol air yang di ulurkan Sekar lalu meminumnya hingga tandas.Wanita itu menunggu dengan dada berdebar. Ia melihat spion kecil yang memperlihatkan bagian mata Aji. Pandangan suami sirinya itu terlihat kosong. Dini yang melihat sikap Aji yang aneh hendak bicara, tapi segera di tahan oleh Sekar. Tubuhnya sudah maju agar bisa berbisik tepat di telinga sang suami.“Kejadian hari ini bukan kesalahanku dan Dini. Melainkan karena kelalaian semua pengawalmu. Jadi, yang harus di salahkan adalah mereka. Bukan aku dan Dini. Apakah kamu paham mas?”Tubuh Dini seketika merasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-23
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 58 Wisata

    Setelah makan di restoran mereka pergi ke pasar terkenal yang banyak di datangi para turis. Mutia lalu mengajak keluarga dan para karyawannya untuk pulang ke hotel usai membeli barang berupa oleh-oleh dari pasar itu.. Malam ini mereka akan makan malam spesial di atas hotel yang terkenal itu. Lalu keesokan harinya mereka akan check out untuk pergi ke penginapan yang lebih murah.Sejak kepulangan mereka ke hotel, Mutia masih merahasiakan pertemuannya dengan Sekar dari Bu Surti dan Tiara. Wanita itu ingin agar kebabahagiaan mereka malam ini tidak terusik dengan kabar kehadiran Sekar di pulau dewata ini. Makan malam yang spesial dengan makanan lokal yang bisa di sesuaikan dengan selera pengunjung, membuat Mutia dan rombongannya merasa sangat senang.Makan malam baru usai pukul sembilan tepat. Mutia mengajak Bu Surti dan Tiara untuk masuk ke dalam kamar. Ia membebaskan karyawannya yang masih ingin menikmati penampilan musik dari band cafe atap itu. Hanya Rani dan Ibunya yang ikut dengan Mu

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-24
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 59 Aji dan Hadi

    “Assalamualaikum.” Sapa suara seorang pria membuat Pak Ustad dan Bu Tari yang tengah makan malam bersama kedua anak remaja mereka menoleh. Suara itu terdengar sangat familira di telinga mereka.“Waalaikumsalam.” Jawab Pak Ustad dan keluarganya secara serentak. Bu Tari bangkit dari kursinya untuk berjalan ke depan. Ternyata di ruang tamu sudah berdiri dua pria dewasa. Salah satunya sangat Bu Tari kenali. “Ya Allah Aji. Baru sampai?” Tanya Bu Tari pada keponakannya itu. Langkah kakinya mendekati sang keponakan dan pria lain yang sedang duduk di sofa ruang tamu.“Iya Bulek.” Pria yang di panggil Aji itu menyalami tangan Bu Tari. Pak Ustad dan kedua anaknya yang mendengar percakapan mereka dari ruang makan ikut keluar lalu bersalaman dengan Aji dan temannya.Pak Ustad mengajak keponakan dan temannya itu untuk makan malam bersama mereka. Di meja makan, Aji memperkenalkan temannya yang berprofesi sebagai polisi bernama Hadi. Teman Aji inilah polisi yang sedang mengincar suami siri Sekar. M

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-24

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 116 Akhir

    "Bagaimana kabar kamu Bude?" Tanya Mutia ramah. Meskipun dalam hatinya sedang menyimpan bara kemarahan akibat rencana Bu Win yang ingin mencelakai sang putri. "Baik. Kamu kok bisa sampai kesini Ia? Terus kenapa saya harus bertemu dengan kamu?" Ika yang duduk di samping Bu Win hanya bisa menghela nafasnya. "Tolong jelaskan maksud kedatangan anda ke rumah ini Bu Mutia. Apapun keputusannnya akan saya katakan setelah anda menjelaskan semuanya." Mutia menganggukan kepala lalu mengeluarkan ponselnya. Jarinya menggulir layar ponsel lalu memperlihatkan isi pesan Tiara yang di kirim Tiara padanya. Termasuk foto milik Pak Yanto yang sedang berada di kantor polisi. "Sa, saya sama sekali tidak terlibat dengan rencana ini Nyonya Besar. Tolong percaya pada saya." Bukannya memberikan klarifikasi pada Mutia, Bu Win justru menjatuhkan tubuhnya ke lutut sang majikan. Derai air mata Bu Win berjatuhan di wajah tuanya. Ia tidak menyangka jika rencananya bisa ketahuan secepat ini. Dalam hatinya Bu Win

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 115 Bertemu Lagi

    Karena teriakan si penguntit, Yani keluar dari rumah dengan tergopoh-gopoh. Untung saja Tiara sudah mencopot mukena yang baru saja dia pakai. Jadi, Yani tidak akan ikut pingsan saat melihat Tiara masih memakai mukenanya.“Ada apa Ra? Siapa yang teriak tadi?” Tiara menunjuk si penguntit yang sudah jatuh dari motor.Taira berjongkok di samping orang yang memakai seragam ojol itu. Untunglah tidak ada luka serius. Bahkan orang itu masih bisa berdiri dengan tegak. Yani segera mengambil sapu untuk berjaga-jaga. Sedangkan Tiara memegang tali yang tadi mengikat tubuhnya dengan erat.“Beraninya kamu?” Pria itu melepaskan helm yang di pakainya. Helm itu sudah di banting ke tanah hingga menimbulkan bunyi yang keras.“Sekarang Yan.” Teriak Tiara berusaha memukul pria paruh baya yang sudah menguntitnya. Sedangkan Yani memukul pria itu sambil berteriak meminta pertolongan dari warga sekitar.“Tolong ada orang jahat. Tolong kamiiii.” Teriak Yani berulang kali.Pria itu berusaha untuk meraih tubuh Ti

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 114 Penguntit dan Bu Win

    Jarum jam baru menunjukkan pukul dua dini hari saat Mutia masuk ke dalam mobil. Zaki ikut dengannya untuk emngantarkan Mutia menuju bandara. Sementara itu, ada saudara dekat yang menginap di rumah Zaki untuk menjaga Bu Surti. Mutia hanya membawa satu buah koper kecil. Ia menyusul ke Jakarta bukan hanya untuk mengunjungi sang putri. Tapi, juga menangkap Bu Win yang merupakan dalang dari rencana penculikan Tiara.Drttt… Suara dering ponsel dari dalam tasnya membuat Mutia mengambil hp yang ia simpan. Ada pesan masuk dari Saka. Jarinya menggeser layar ponsel untuk membuka aplikasi pesan.[Aku sudah bertanya pada Rudi. Rupanya Bu Win bekerja di rumah adik ipar majikan tempat dulu Rudi bekerja. Entah bagaimana caranya Rudi tahu. Saka juga mengirimkan foto-foto Bu Win yang tengah memasak di dapur mewah.[Datanglah ke alamat ini. Majikan Bu Win sudah tahu apa yang terjadi. Beliau hanya perlu memeriksanya. Mereka yang akan menangkap orang suruhan Bu Win.] Mutia menghela nafas lega karena suda

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 103 Penguntit

    Pagi harinya, Tiara bangun seperti biasa. Hari ini dia ada jadwal kuliah jam sepuluh pagi. Tapi, karena kejadian kemarin, Tiara lebih memilih untuk menutup pintunya. Seakan-akan ia sudah berangkat kuliah. Pagi ini juga dia terpaksa tidak menerima pesanan jahit dari para tetangga di rumah kontrakannya. Tiara fokus menyelesaikan pesanan jahit dari dua hari sebelumnya.Setelah selesai menjahit, Tiara mengirim pesan pada Yani untuk datang ke rumahnya sebelum merkea berangkat bersama menuju kampus. Yani menyanggupi hal itu walaupun Tiara belum menjelaskan tentang kejadian tadi malam dan permintaan Mutia untuk menginap di rumah kos milik Yani.Saat ini, Tiara sedang berada di depan jendela. Memperhatikan jalan besar di depan rumah kontrakannya. Lalu lalang orang yang berjalan ataupun naik kendaraan seperti motor dan mobil. Ada banyak juga pengendara ojol yang lewat. Sayangnya Tiara tidak dapat melihat wajah mereka karena tertutup helm.“Aku sudah hafal motor dan wajahnya kemarin. Apa hari i

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 102 Di Cegat

    Kesibukan Tiara yang memulai ospek membuatnya baru pulang saat malam hari. Untunglah ospek saat ini sama sekali tidak menggunakan sistem perploncoan. Sehingga para mahasiswa baru tidak perlu membawa barang-barang aneh.Sistem ospek saat ini hanya memperkenalkan tentang lingkungan kampus, semua jenis ekskul dan mata kuliah yang di ambil. Ospek masih di laksanakan selama tiga hari.Pada malam harinya, Tiara sibuk menjahit baju dari tetangga kontrakannya. Di hari kedua ospek ini Tiara bahkan belum menggunakan uang dari sang Ibu lagi. Karena uang dari hasil menjahi sudah cukup untuk membeli bahan makanan.Pukul sembilan malam, Tiara sudag menutup rumah kontrakannya. Ia mencuci tangan dan kaki lalu masuk ke dalam kamar. Gadis itu mengirim pesan pada sang Ibu tenyang kegiatannya hari ini.(Jahitanku cukup ramai Bu. Jadi bisa buat beli bahan makanan dan jajan. Besok hari terakhir ospek di laksanakan di fakultas masing-masing.)Drrtr...Tidak membutuhkan waktu lama bagi Mutia untuk membalas p

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 101 Sendiri

    Hari ini Mutia akhirnya pulang ke Semarang. Dua hari sebelum kegiatan ospek di mulai. Tiara mengantarkan sang Ibu ke bandara.Mutia memeluk tubuh sang putri saat pengumuman tentang keberangkatan pesawat yang akan di tumpangi Mutia menuju Semarang."Hati-hati ya nduk. Jangan lupa kirim pesan setiap hari ya. Mungkin Ibu memang sangat posesif." Tiara menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan."Nggak kok Bu. Aku tahu Ibu dan Uti pasti akan khawatir karena aku tinggal sendirian. Tidak seperti saat berada di pondok pesantren. Ibu sudah mengijinkan aku untuk tinggal sendirian di rumah kontrakan saja sudah membuatku senang.""Kamu memang anak Ibu sangat baik Ra. Ya sudah Ibu pergi dulu. Assalamulaikum.""Waalaikumsalam." Mutia berjalan dengan tangan kanan yang menarik koper besar berisi pakaian kotor dan oleh-oleh untuk Bu Surti, Zaki dan yang lain di kampung halaman.Tiara menatap kepergian sang Ibu sambil tersenyum. Ia harus kembali berjauhan dengan keluarganya. Tapi, itu semua dilakuka

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 100 Rencana Bu Win 2

    Di rumah kontrakan yang di sewa Tiara sudah ada banyak kantung belanja. Mutia sedang sibuk sibuk memasukan oleh-oleh untuk keluarga dan anak-anak panti ke dalam koper. Sementara itu, Tiara sudah pergi ke kampus untuk melakukan pendaftaran ulang.Tiara yang memajai kemeja panjang berwarna krem dengan paduan kerudung dengan warna serupa dan celana kain panjang berwarna hitam melangkahkan kaki masuk ke dalam gedung admisi.Di dalam ruang tunggu, ia duduk sendiri. Berbeda dengan beberapa mahasiswa lain yang datang bersama dengan teman mereka. Selain Tiara yang datang sendiri, ada juga seorang gadis berambut ikal pendek yang memakai kacamata duduk baris kursi depan.Saat namanya dan nama mahasiswi lain di panggil, Tiara maju ke depan. Ternyata ia maju bersama dengan gadis berambut pendek itu."Boleh kenalan nggak?" Tanya gadis itu lebih dulu dengan sengum ramah. Karena mereka masih harus menunggu proses pendaftarab ualng uang di lakukan oleh petugas. Tiara menggukan kepalanya sambil balas

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 99 Rencana Bu Win

    Tiara di terima di fakultas seni di salah satu universitas ternama. Biaya yang tidak sedikit membuat Mutia tidak mundur. Walaupun tabungan pendidikan milik Tiara yang di kumpulkan oleh Mutia tidak cukup untuk kuliah dan bayar kontrakan selama empat tahun.Tapi, rejeki memang tidak akan kemana. Mutia yang punya dua usaha sekaligus bisa membiayai kuliah Tiara selama empat tahun.Saka juga mengatakan tiap bulan akan mengirim uang pada Tiara lewat Mutia. Walaupun jumlah uang yang di titipkan mungkin sangat sedikit. "Rumahnya bagus kan Bu?" Tanya Tiara saat mereka melihat rumah kontrakan pertama."Bagus. Tapi kita lihat bangunan dalamnya dulu. Temboknya harus kokoh, jendela dan pintunya gampang di buka. Aliran airnya harus lancar." Masih banyak hal lagi yang di jelaskan oleh Mutia pada sang putri.Mutia meneriksa bagian rumah satu per satu. Termasuk dengan ruang tamu yang akan si gunakan Tiara untuk membuka usaha jahit.Selain itu, akses jalan yang berada di pinggir jalan raya, dekat deng

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 98 Usaha 2

    Hari ini adalah hari keberangkatan Tiara ke Jakarta. Mutia sudah mengajak Saka dan Rasya untuk ikut. Sayangnya Saka menolak karena ia butuh uang untuk membayar hutang dari mantan majikan Rudi. Begitu juga dengan Rasya yang sedang menjalani ujian akhir semester. Jadi, Saka dan Rasya hanya bisa mengantarkan Tiara ke bandara. Sama seperti Saka dan Rasya, Bu Surti dan Zaki juga tidak bisa ikut. Kondisi tubuh Bu Surti yang mudah drop membuat wanita paruh baya itu tidak boleh kelelahan. Zaki yang mengambil cuti kerja bisa menemani Bu Surti di rumah selama Mutia pergi menemani Tiara.Gadis itu lalu memeluk satu per satu keluarga yang sudah mengantarkannya. Dada Saka berdegup kencang saat Tiara sudah berjongkok di depan Rasya. Itu berarti setelah ini Tiara akan berpamitan dengannya.“Rasya yang pintar ya di rumah. Jadi anak baik dan membanggakan untuk Bapak. Mbak pergi ke Jakarta buat belajar. Kapamn-kapan kalau Rasya liburan kita ke Jakarta bareng.”“Rasya janji mbak.” Kakak beradik itu lal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status