Home / Rumah Tangga / Pembalasan Dendam Istri TKI / Kabanata 91 - Kabanata 100

Lahat ng Kabanata ng Pembalasan Dendam Istri TKI: Kabanata 91 - Kabanata 100

106 Kabanata

Bab 91 Ibu

Hari itu juga Saka mengajak Rasya belanja peralatan untuk membuka usaha bengkelnya. Untuk rumah kontrakan sendiri tidak ada yang mau Saka rubah. Setelah itu Saka mengajak Rasya ke taman. Bocah laki-laki itu naik dari satu permainan ke permainan lain. Pandangan Rasya tidak sengaja menatap bocah perempuan seumuran dengannya bersama dengan sosok Ayah dan Ibu. Saka yang menyadari pandangan Rasya hanya bisa menghela nafas sedih. "Kalau Rasya sudah capek, kita beli es krim dulu yuk. Terus duduk di ayunan besar." "Ayo Pak." Seru Rasya antusias. Saka mengira jika sang anak akan sedih melihat pemandangan tadi. Tapi, ternyata sikap Rasya justru biasa saja. Sesuai perkataan Saka, kini merela duduk di ayunan besar. Duduk saling berhadapan. Saka sudah sedia tisu basah untuk mengelap es krim yang mulai meleleh di tangan Rasya. "Rasya kangen sama Ibu kan?" Mata bulat menatap Saka dengan pandangan datar. "Nggak kok Pak. Aku nggak kangen sama Ibu." Meskipun merasa sangat terkejut, namun Saka ha
last updateHuling Na-update : 2023-06-10
Magbasa pa

Bab 92 Telpon

Di kota lain, Sekar sedang duduk di kursi lapangan. Semua tahanan memang di wajibkan melakukan olahraga pagi pada hari tertentu. Lalu lalang orang membuat Sekar merasa sangat bosan. Sudah lebih dari dua tahun ia di kurung di dalam penjara ini. Hukuman selama dua puluh tahun harus di jalani oleh Sekar.Berbagai cara ia lakukan agar mendapatkan pengurangan masa tahanan. Meskipun hasilnya tidak begitu memuaskan. Tangan Sekar lalu merogoh saku celananya. Ia mengambil foto kedua buah hati yang begitu sangat ia rindukan. Dini dan Rasya.“Padahal aku sudah meminta Dini agar bisa bicara dengan Rasya. Dasar bocah itu. Kenapa Dini bisa sampai membenci Rasya sih?” Gumam Sekar dengan jari yang mengusap wajah anak laki-lakinya itu.Tidak ada akses yang bisa ia dapatkan untuk mengetahui keadaan Rasya saat ini. Bahkan Sekar hanya bisa mengetahui kabar Dini melalui panggilan telpon. Bu Win yang juga memilih kabur ke Jakarta agar tidak di kejar oleh para penagih hutang tidak bisa di andalkan.“Bu Seka
last updateHuling Na-update : 2023-06-12
Magbasa pa

Bab 93 Rencana Mas Depan

Sore itu suasana hati Rasya merasa sangat riang. Ia berhasil menelpon Sekar dengan bantuan Saka. Meskipun hal itu harus di rahasiakan dari Dini.Bocah laki-laki itu teringat dengan ucapam Bu Tari kemarin saat menemuinya di dalam kamar."Rasya sayang mau nelpon Ibu?" Bisik Bu Tari di telinga Rasya."Iya Bu. Tapi, Rasya nggak berani sama Mbak Dini." Bocah itu bersandar ke tangan Bu Tari."Nanti Ibu minta nomornya Ibu ke Mbak Dini dengan alasan untuk mengurus kepindahan Rasya dari panti asuhan ini. Terus Rasya akan nelpon Ibu lewat hpnya Bapak. Rasya mau bikin hal ini rahasia dari Mbak Dini kan?"Rasya menganggukan kepalanya dengan semangat. "Mau Bu."Jadilah Rasya merahasiakan hal itu dari Dini. Bahkan teman-teman seumurannya yang sudah tahu tentang sifat asli Dini juga turut merahasiakan hal itu."Kalau kamu jadi pindah nanti masih mau mampir kesini kan Sya?" Tanya salah satu teman perempuannya."Iya. Rumahku sama Bapak dekat dari sini kok."Pandangan Rasya seketika tertuju pada Dini y
last updateHuling Na-update : 2023-06-14
Magbasa pa

Bab 94 Berdua

Hari kepindahan Rasya akhirnya tiba juga. Saka yang sudah tinggal di rumah kontrakan sejak kemarin datang ke panti asuhan untuk menejmput Rasya.Bu Tari dan Pak Ustad sengaja datang pagi itu. Tidak ada kata sambutan atau perpisahan dari kedua belah pihak. Karena kepindahan Rasya hari ini bukan berarti jika hubungan silaturahmi mereka akan terputus."Terima kasih untuk lima tahun ini Pak Ustad, Bu Tari dan semuanya. Kami pergi dulu. Assalamualaikum." Ujar Saka setelah mereka keluar dari pintu depan ."Waalaikumsalam." Jawab semua orang yang ada disana. Kecuali Dini yang hanya bisa menatap dengan iri.Tidak seperti Rasya yang tahu tentang Bapak dan Ibunya, sejak Sekar berpisah dari suami pertamanya, Dini sudah tidak pernah bertemu dengan Bapak kandungnya."Hati-hati di jalan Mas Saka, Rasya.""Nggih Bu Tari. (Iya Bu Tari)."Rasya yang duduk di jok belakang memeluk perut Saka dengan erat. Hanya ada satu tas besar berisi beberapa lembar baju Rasya. Karena semua barang Rasya yang lain suda
last updateHuling Na-update : 2023-06-14
Magbasa pa

Bab 95 Doa

Di saat yang bersamaan Mutia dan Tiara juga pergi ke kota. Ke ruko yang baru di sewa. Peralatan di dalam ruko sudah lengkap. Tinggal peresmian pembukaan yang akan di lakukan siang ini.Mutia meneliti semua persiapan. Sementara itu, Tiara membantu karyawan lain. Tepat pukul sebelas siang, semua karyawan yang berjumlah enam orang. Mutia berdiri di belakang meja yang sudah tersedia nasi tumpeng."Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh." Sapa Aluna membuka kata sambutan."Waalaikumsalam warramatullahi wabaraktuh." Jawab semua orang yang ada disana.Untuk sementara waktu hanya ada empat karyawan perempuan bagian merias di ketuai oleh Arini dan dua karyawan pria yang bertugas sebagai office boy atau ob."Sebagai pemilik Mutiara make up, saya berterima kasih pada para karyawan yang sudah bergabung dengan saya. Saat wawancara, saya sudah jelaskan apa saja kegiatan di Mutiara make up. Satu hal saja yang ingin saya sampaikan bahwa semua usaha tidak ada yang bisa langsung sukses."Mutia men
last updateHuling Na-update : 2023-06-15
Magbasa pa

Bab 96 Rumah Baru

Mutia dan Tiara harus pulang ke rumah satu jam kemudian. Sore hari seperti ini banyak Ibu-ibu yang duduk di depan rumah. Termasuk Dania, istri Panji."Kalau Mbak Tiara mau berangkat ke Jakarta, nanti telpon aku ya." Pesan Rasya yang sudah berlagak seperti orang dewasa. Membuat mereka semua jadi tertawa."Iya. Rasya dan Bapak juga harus mengantar mbak sampai ke bandara. Oke." Tiara mengacungkan jari kelingkingnya yang di sambut dengan jari kelingking kecil Rasya."Tante sama Mbak Tiara pulang dulu ya. Assalamulaikum.""Waalaikumsalam." Jawab Saka dan Rasya secara bersamaan.Mutia menundukan kepala pada Ibu-ibu tetangga sambil tersenyum. Bisik-bisik mereka terhenti sejenak membalas senyum Mutia.Begitu mobil yang di naiki Mutia dan Tiara sudah pergi, Bu RT datang mendekati Saka yang masih berdiri di teras. Rasya sendiri sudah masuk ke dalam rumah untuk mandi. Karena sebentar lagi adzan maghirb berkumandang."Tadi itu siapa Mas Saka?" Tanya Bu RT penasaran.Dania dan Ibu-ibu yang lain me
last updateHuling Na-update : 2023-06-16
Magbasa pa

Bab 97 Usaha

Kegiatan Dini di panti asuhan masih sama saja. Sekolah, pulang ke panti, membereskan kamarnya lalu berdiam diri di dalam kamar.Setelah kepergian Rasya dengan Saka ke rumah kontrakan mereka tidak ada yang berubah dalam diri Dini. Justru Dini merasa lebih bebas karena tidak perlu lagi berpura-pura bersikap baik pada Rasya di depan orang lain.Tanpa Dini ketahui jika sebagian besar orang di panti asuhan sudah tahu tentang sifat Dini yang sebenarnya. Bahkan saat Dini berpura-pura sekalipun semua orang sudah bisa membedakannya.Siang itu Dini juga sedang berada di dalam kamarnya. Saat ini hanya ada tiga anak yang tidur di dalam kamar itu. Sejak Arini pindah salah satu tempat tidur dan lemari sudah kosong.Ani juga lebih sering menghabiskan waktunya di luar. Jadi, Dini hanya berdiam diri di dalam kamarnya. Sedangkan satu temannya lagi menonton TV di ruang tamu.Karena bosan Dini mengirimkan pesan pada Ani yang masih berada di luar. (Kamu sekarang lagi dimana Ni?)Tidak membutuhkan waktu la
last updateHuling Na-update : 2023-06-17
Magbasa pa

Bab 98 Usaha 2

Hari ini adalah hari keberangkatan Tiara ke Jakarta. Mutia sudah mengajak Saka dan Rasya untuk ikut. Sayangnya Saka menolak karena ia butuh uang untuk membayar hutang dari mantan majikan Rudi. Begitu juga dengan Rasya yang sedang menjalani ujian akhir semester. Jadi, Saka dan Rasya hanya bisa mengantarkan Tiara ke bandara. Sama seperti Saka dan Rasya, Bu Surti dan Zaki juga tidak bisa ikut. Kondisi tubuh Bu Surti yang mudah drop membuat wanita paruh baya itu tidak boleh kelelahan. Zaki yang mengambil cuti kerja bisa menemani Bu Surti di rumah selama Mutia pergi menemani Tiara.Gadis itu lalu memeluk satu per satu keluarga yang sudah mengantarkannya. Dada Saka berdegup kencang saat Tiara sudah berjongkok di depan Rasya. Itu berarti setelah ini Tiara akan berpamitan dengannya.“Rasya yang pintar ya di rumah. Jadi anak baik dan membanggakan untuk Bapak. Mbak pergi ke Jakarta buat belajar. Kapamn-kapan kalau Rasya liburan kita ke Jakarta bareng.”“Rasya janji mbak.” Kakak beradik itu lal
last updateHuling Na-update : 2023-06-18
Magbasa pa

Bab 99 Rencana Bu Win

Tiara di terima di fakultas seni di salah satu universitas ternama. Biaya yang tidak sedikit membuat Mutia tidak mundur. Walaupun tabungan pendidikan milik Tiara yang di kumpulkan oleh Mutia tidak cukup untuk kuliah dan bayar kontrakan selama empat tahun.Tapi, rejeki memang tidak akan kemana. Mutia yang punya dua usaha sekaligus bisa membiayai kuliah Tiara selama empat tahun.Saka juga mengatakan tiap bulan akan mengirim uang pada Tiara lewat Mutia. Walaupun jumlah uang yang di titipkan mungkin sangat sedikit. "Rumahnya bagus kan Bu?" Tanya Tiara saat mereka melihat rumah kontrakan pertama."Bagus. Tapi kita lihat bangunan dalamnya dulu. Temboknya harus kokoh, jendela dan pintunya gampang di buka. Aliran airnya harus lancar." Masih banyak hal lagi yang di jelaskan oleh Mutia pada sang putri.Mutia meneriksa bagian rumah satu per satu. Termasuk dengan ruang tamu yang akan si gunakan Tiara untuk membuka usaha jahit.Selain itu, akses jalan yang berada di pinggir jalan raya, dekat deng
last updateHuling Na-update : 2023-06-19
Magbasa pa

Bab 100 Rencana Bu Win 2

Di rumah kontrakan yang di sewa Tiara sudah ada banyak kantung belanja. Mutia sedang sibuk sibuk memasukan oleh-oleh untuk keluarga dan anak-anak panti ke dalam koper. Sementara itu, Tiara sudah pergi ke kampus untuk melakukan pendaftaran ulang.Tiara yang memajai kemeja panjang berwarna krem dengan paduan kerudung dengan warna serupa dan celana kain panjang berwarna hitam melangkahkan kaki masuk ke dalam gedung admisi.Di dalam ruang tunggu, ia duduk sendiri. Berbeda dengan beberapa mahasiswa lain yang datang bersama dengan teman mereka. Selain Tiara yang datang sendiri, ada juga seorang gadis berambut ikal pendek yang memakai kacamata duduk baris kursi depan.Saat namanya dan nama mahasiswi lain di panggil, Tiara maju ke depan. Ternyata ia maju bersama dengan gadis berambut pendek itu."Boleh kenalan nggak?" Tanya gadis itu lebih dulu dengan sengum ramah. Karena mereka masih harus menunggu proses pendaftarab ualng uang di lakukan oleh petugas. Tiara menggukan kepalanya sambil balas
last updateHuling Na-update : 2023-06-20
Magbasa pa
PREV
1
...
67891011
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status