Share

Bab 91 Ibu

Penulis: Alita novel
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-10 18:15:25
Hari itu juga Saka mengajak Rasya belanja peralatan untuk membuka usaha bengkelnya. Untuk rumah kontrakan sendiri tidak ada yang mau Saka rubah.

Setelah itu Saka mengajak Rasya ke taman. Bocah laki-laki itu naik dari satu permainan ke permainan lain.

Pandangan Rasya tidak sengaja menatap bocah perempuan seumuran dengannya bersama dengan sosok Ayah dan Ibu. Saka yang menyadari pandangan Rasya hanya bisa menghela nafas sedih.

"Kalau Rasya sudah capek, kita beli es krim dulu yuk. Terus duduk di ayunan besar."

"Ayo Pak." Seru Rasya antusias.

Saka mengira jika sang anak akan sedih melihat pemandangan tadi. Tapi, ternyata sikap Rasya justru biasa saja.

Sesuai perkataan Saka, kini merela duduk di ayunan besar. Duduk saling berhadapan. Saka sudah sedia tisu basah untuk mengelap es krim yang mulai meleleh di tangan Rasya.

"Rasya kangen sama Ibu kan?" Mata bulat menatap Saka dengan pandangan datar.

"Nggak kok Pak. Aku nggak kangen sama Ibu." Meskipun merasa sangat terkejut, namun Saka ha
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 92 Telpon

    Di kota lain, Sekar sedang duduk di kursi lapangan. Semua tahanan memang di wajibkan melakukan olahraga pagi pada hari tertentu. Lalu lalang orang membuat Sekar merasa sangat bosan. Sudah lebih dari dua tahun ia di kurung di dalam penjara ini. Hukuman selama dua puluh tahun harus di jalani oleh Sekar.Berbagai cara ia lakukan agar mendapatkan pengurangan masa tahanan. Meskipun hasilnya tidak begitu memuaskan. Tangan Sekar lalu merogoh saku celananya. Ia mengambil foto kedua buah hati yang begitu sangat ia rindukan. Dini dan Rasya.“Padahal aku sudah meminta Dini agar bisa bicara dengan Rasya. Dasar bocah itu. Kenapa Dini bisa sampai membenci Rasya sih?” Gumam Sekar dengan jari yang mengusap wajah anak laki-lakinya itu.Tidak ada akses yang bisa ia dapatkan untuk mengetahui keadaan Rasya saat ini. Bahkan Sekar hanya bisa mengetahui kabar Dini melalui panggilan telpon. Bu Win yang juga memilih kabur ke Jakarta agar tidak di kejar oleh para penagih hutang tidak bisa di andalkan.“Bu Seka

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 93 Rencana Mas Depan

    Sore itu suasana hati Rasya merasa sangat riang. Ia berhasil menelpon Sekar dengan bantuan Saka. Meskipun hal itu harus di rahasiakan dari Dini.Bocah laki-laki itu teringat dengan ucapam Bu Tari kemarin saat menemuinya di dalam kamar."Rasya sayang mau nelpon Ibu?" Bisik Bu Tari di telinga Rasya."Iya Bu. Tapi, Rasya nggak berani sama Mbak Dini." Bocah itu bersandar ke tangan Bu Tari."Nanti Ibu minta nomornya Ibu ke Mbak Dini dengan alasan untuk mengurus kepindahan Rasya dari panti asuhan ini. Terus Rasya akan nelpon Ibu lewat hpnya Bapak. Rasya mau bikin hal ini rahasia dari Mbak Dini kan?"Rasya menganggukan kepalanya dengan semangat. "Mau Bu."Jadilah Rasya merahasiakan hal itu dari Dini. Bahkan teman-teman seumurannya yang sudah tahu tentang sifat asli Dini juga turut merahasiakan hal itu."Kalau kamu jadi pindah nanti masih mau mampir kesini kan Sya?" Tanya salah satu teman perempuannya."Iya. Rumahku sama Bapak dekat dari sini kok."Pandangan Rasya seketika tertuju pada Dini y

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-14
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 94 Berdua

    Hari kepindahan Rasya akhirnya tiba juga. Saka yang sudah tinggal di rumah kontrakan sejak kemarin datang ke panti asuhan untuk menejmput Rasya.Bu Tari dan Pak Ustad sengaja datang pagi itu. Tidak ada kata sambutan atau perpisahan dari kedua belah pihak. Karena kepindahan Rasya hari ini bukan berarti jika hubungan silaturahmi mereka akan terputus."Terima kasih untuk lima tahun ini Pak Ustad, Bu Tari dan semuanya. Kami pergi dulu. Assalamualaikum." Ujar Saka setelah mereka keluar dari pintu depan ."Waalaikumsalam." Jawab semua orang yang ada disana. Kecuali Dini yang hanya bisa menatap dengan iri.Tidak seperti Rasya yang tahu tentang Bapak dan Ibunya, sejak Sekar berpisah dari suami pertamanya, Dini sudah tidak pernah bertemu dengan Bapak kandungnya."Hati-hati di jalan Mas Saka, Rasya.""Nggih Bu Tari. (Iya Bu Tari)."Rasya yang duduk di jok belakang memeluk perut Saka dengan erat. Hanya ada satu tas besar berisi beberapa lembar baju Rasya. Karena semua barang Rasya yang lain suda

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-14
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 95 Doa

    Di saat yang bersamaan Mutia dan Tiara juga pergi ke kota. Ke ruko yang baru di sewa. Peralatan di dalam ruko sudah lengkap. Tinggal peresmian pembukaan yang akan di lakukan siang ini.Mutia meneliti semua persiapan. Sementara itu, Tiara membantu karyawan lain. Tepat pukul sebelas siang, semua karyawan yang berjumlah enam orang. Mutia berdiri di belakang meja yang sudah tersedia nasi tumpeng."Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh." Sapa Aluna membuka kata sambutan."Waalaikumsalam warramatullahi wabaraktuh." Jawab semua orang yang ada disana.Untuk sementara waktu hanya ada empat karyawan perempuan bagian merias di ketuai oleh Arini dan dua karyawan pria yang bertugas sebagai office boy atau ob."Sebagai pemilik Mutiara make up, saya berterima kasih pada para karyawan yang sudah bergabung dengan saya. Saat wawancara, saya sudah jelaskan apa saja kegiatan di Mutiara make up. Satu hal saja yang ingin saya sampaikan bahwa semua usaha tidak ada yang bisa langsung sukses."Mutia men

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 96 Rumah Baru

    Mutia dan Tiara harus pulang ke rumah satu jam kemudian. Sore hari seperti ini banyak Ibu-ibu yang duduk di depan rumah. Termasuk Dania, istri Panji."Kalau Mbak Tiara mau berangkat ke Jakarta, nanti telpon aku ya." Pesan Rasya yang sudah berlagak seperti orang dewasa. Membuat mereka semua jadi tertawa."Iya. Rasya dan Bapak juga harus mengantar mbak sampai ke bandara. Oke." Tiara mengacungkan jari kelingkingnya yang di sambut dengan jari kelingking kecil Rasya."Tante sama Mbak Tiara pulang dulu ya. Assalamulaikum.""Waalaikumsalam." Jawab Saka dan Rasya secara bersamaan.Mutia menundukan kepala pada Ibu-ibu tetangga sambil tersenyum. Bisik-bisik mereka terhenti sejenak membalas senyum Mutia.Begitu mobil yang di naiki Mutia dan Tiara sudah pergi, Bu RT datang mendekati Saka yang masih berdiri di teras. Rasya sendiri sudah masuk ke dalam rumah untuk mandi. Karena sebentar lagi adzan maghirb berkumandang."Tadi itu siapa Mas Saka?" Tanya Bu RT penasaran.Dania dan Ibu-ibu yang lain me

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-16
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 97 Usaha

    Kegiatan Dini di panti asuhan masih sama saja. Sekolah, pulang ke panti, membereskan kamarnya lalu berdiam diri di dalam kamar.Setelah kepergian Rasya dengan Saka ke rumah kontrakan mereka tidak ada yang berubah dalam diri Dini. Justru Dini merasa lebih bebas karena tidak perlu lagi berpura-pura bersikap baik pada Rasya di depan orang lain.Tanpa Dini ketahui jika sebagian besar orang di panti asuhan sudah tahu tentang sifat Dini yang sebenarnya. Bahkan saat Dini berpura-pura sekalipun semua orang sudah bisa membedakannya.Siang itu Dini juga sedang berada di dalam kamarnya. Saat ini hanya ada tiga anak yang tidur di dalam kamar itu. Sejak Arini pindah salah satu tempat tidur dan lemari sudah kosong.Ani juga lebih sering menghabiskan waktunya di luar. Jadi, Dini hanya berdiam diri di dalam kamarnya. Sedangkan satu temannya lagi menonton TV di ruang tamu.Karena bosan Dini mengirimkan pesan pada Ani yang masih berada di luar. (Kamu sekarang lagi dimana Ni?)Tidak membutuhkan waktu la

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-17
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 98 Usaha 2

    Hari ini adalah hari keberangkatan Tiara ke Jakarta. Mutia sudah mengajak Saka dan Rasya untuk ikut. Sayangnya Saka menolak karena ia butuh uang untuk membayar hutang dari mantan majikan Rudi. Begitu juga dengan Rasya yang sedang menjalani ujian akhir semester. Jadi, Saka dan Rasya hanya bisa mengantarkan Tiara ke bandara. Sama seperti Saka dan Rasya, Bu Surti dan Zaki juga tidak bisa ikut. Kondisi tubuh Bu Surti yang mudah drop membuat wanita paruh baya itu tidak boleh kelelahan. Zaki yang mengambil cuti kerja bisa menemani Bu Surti di rumah selama Mutia pergi menemani Tiara.Gadis itu lalu memeluk satu per satu keluarga yang sudah mengantarkannya. Dada Saka berdegup kencang saat Tiara sudah berjongkok di depan Rasya. Itu berarti setelah ini Tiara akan berpamitan dengannya.“Rasya yang pintar ya di rumah. Jadi anak baik dan membanggakan untuk Bapak. Mbak pergi ke Jakarta buat belajar. Kapamn-kapan kalau Rasya liburan kita ke Jakarta bareng.”“Rasya janji mbak.” Kakak beradik itu lal

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-18
  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 99 Rencana Bu Win

    Tiara di terima di fakultas seni di salah satu universitas ternama. Biaya yang tidak sedikit membuat Mutia tidak mundur. Walaupun tabungan pendidikan milik Tiara yang di kumpulkan oleh Mutia tidak cukup untuk kuliah dan bayar kontrakan selama empat tahun.Tapi, rejeki memang tidak akan kemana. Mutia yang punya dua usaha sekaligus bisa membiayai kuliah Tiara selama empat tahun.Saka juga mengatakan tiap bulan akan mengirim uang pada Tiara lewat Mutia. Walaupun jumlah uang yang di titipkan mungkin sangat sedikit. "Rumahnya bagus kan Bu?" Tanya Tiara saat mereka melihat rumah kontrakan pertama."Bagus. Tapi kita lihat bangunan dalamnya dulu. Temboknya harus kokoh, jendela dan pintunya gampang di buka. Aliran airnya harus lancar." Masih banyak hal lagi yang di jelaskan oleh Mutia pada sang putri.Mutia meneriksa bagian rumah satu per satu. Termasuk dengan ruang tamu yang akan si gunakan Tiara untuk membuka usaha jahit.Selain itu, akses jalan yang berada di pinggir jalan raya, dekat deng

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-19

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 116 Akhir

    "Bagaimana kabar kamu Bude?" Tanya Mutia ramah. Meskipun dalam hatinya sedang menyimpan bara kemarahan akibat rencana Bu Win yang ingin mencelakai sang putri. "Baik. Kamu kok bisa sampai kesini Ia? Terus kenapa saya harus bertemu dengan kamu?" Ika yang duduk di samping Bu Win hanya bisa menghela nafasnya. "Tolong jelaskan maksud kedatangan anda ke rumah ini Bu Mutia. Apapun keputusannnya akan saya katakan setelah anda menjelaskan semuanya." Mutia menganggukan kepala lalu mengeluarkan ponselnya. Jarinya menggulir layar ponsel lalu memperlihatkan isi pesan Tiara yang di kirim Tiara padanya. Termasuk foto milik Pak Yanto yang sedang berada di kantor polisi. "Sa, saya sama sekali tidak terlibat dengan rencana ini Nyonya Besar. Tolong percaya pada saya." Bukannya memberikan klarifikasi pada Mutia, Bu Win justru menjatuhkan tubuhnya ke lutut sang majikan. Derai air mata Bu Win berjatuhan di wajah tuanya. Ia tidak menyangka jika rencananya bisa ketahuan secepat ini. Dalam hatinya Bu Win

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 115 Bertemu Lagi

    Karena teriakan si penguntit, Yani keluar dari rumah dengan tergopoh-gopoh. Untung saja Tiara sudah mencopot mukena yang baru saja dia pakai. Jadi, Yani tidak akan ikut pingsan saat melihat Tiara masih memakai mukenanya.“Ada apa Ra? Siapa yang teriak tadi?” Tiara menunjuk si penguntit yang sudah jatuh dari motor.Taira berjongkok di samping orang yang memakai seragam ojol itu. Untunglah tidak ada luka serius. Bahkan orang itu masih bisa berdiri dengan tegak. Yani segera mengambil sapu untuk berjaga-jaga. Sedangkan Tiara memegang tali yang tadi mengikat tubuhnya dengan erat.“Beraninya kamu?” Pria itu melepaskan helm yang di pakainya. Helm itu sudah di banting ke tanah hingga menimbulkan bunyi yang keras.“Sekarang Yan.” Teriak Tiara berusaha memukul pria paruh baya yang sudah menguntitnya. Sedangkan Yani memukul pria itu sambil berteriak meminta pertolongan dari warga sekitar.“Tolong ada orang jahat. Tolong kamiiii.” Teriak Yani berulang kali.Pria itu berusaha untuk meraih tubuh Ti

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 114 Penguntit dan Bu Win

    Jarum jam baru menunjukkan pukul dua dini hari saat Mutia masuk ke dalam mobil. Zaki ikut dengannya untuk emngantarkan Mutia menuju bandara. Sementara itu, ada saudara dekat yang menginap di rumah Zaki untuk menjaga Bu Surti. Mutia hanya membawa satu buah koper kecil. Ia menyusul ke Jakarta bukan hanya untuk mengunjungi sang putri. Tapi, juga menangkap Bu Win yang merupakan dalang dari rencana penculikan Tiara.Drttt… Suara dering ponsel dari dalam tasnya membuat Mutia mengambil hp yang ia simpan. Ada pesan masuk dari Saka. Jarinya menggeser layar ponsel untuk membuka aplikasi pesan.[Aku sudah bertanya pada Rudi. Rupanya Bu Win bekerja di rumah adik ipar majikan tempat dulu Rudi bekerja. Entah bagaimana caranya Rudi tahu. Saka juga mengirimkan foto-foto Bu Win yang tengah memasak di dapur mewah.[Datanglah ke alamat ini. Majikan Bu Win sudah tahu apa yang terjadi. Beliau hanya perlu memeriksanya. Mereka yang akan menangkap orang suruhan Bu Win.] Mutia menghela nafas lega karena suda

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 103 Penguntit

    Pagi harinya, Tiara bangun seperti biasa. Hari ini dia ada jadwal kuliah jam sepuluh pagi. Tapi, karena kejadian kemarin, Tiara lebih memilih untuk menutup pintunya. Seakan-akan ia sudah berangkat kuliah. Pagi ini juga dia terpaksa tidak menerima pesanan jahit dari para tetangga di rumah kontrakannya. Tiara fokus menyelesaikan pesanan jahit dari dua hari sebelumnya.Setelah selesai menjahit, Tiara mengirim pesan pada Yani untuk datang ke rumahnya sebelum merkea berangkat bersama menuju kampus. Yani menyanggupi hal itu walaupun Tiara belum menjelaskan tentang kejadian tadi malam dan permintaan Mutia untuk menginap di rumah kos milik Yani.Saat ini, Tiara sedang berada di depan jendela. Memperhatikan jalan besar di depan rumah kontrakannya. Lalu lalang orang yang berjalan ataupun naik kendaraan seperti motor dan mobil. Ada banyak juga pengendara ojol yang lewat. Sayangnya Tiara tidak dapat melihat wajah mereka karena tertutup helm.“Aku sudah hafal motor dan wajahnya kemarin. Apa hari i

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 102 Di Cegat

    Kesibukan Tiara yang memulai ospek membuatnya baru pulang saat malam hari. Untunglah ospek saat ini sama sekali tidak menggunakan sistem perploncoan. Sehingga para mahasiswa baru tidak perlu membawa barang-barang aneh.Sistem ospek saat ini hanya memperkenalkan tentang lingkungan kampus, semua jenis ekskul dan mata kuliah yang di ambil. Ospek masih di laksanakan selama tiga hari.Pada malam harinya, Tiara sibuk menjahit baju dari tetangga kontrakannya. Di hari kedua ospek ini Tiara bahkan belum menggunakan uang dari sang Ibu lagi. Karena uang dari hasil menjahi sudah cukup untuk membeli bahan makanan.Pukul sembilan malam, Tiara sudag menutup rumah kontrakannya. Ia mencuci tangan dan kaki lalu masuk ke dalam kamar. Gadis itu mengirim pesan pada sang Ibu tenyang kegiatannya hari ini.(Jahitanku cukup ramai Bu. Jadi bisa buat beli bahan makanan dan jajan. Besok hari terakhir ospek di laksanakan di fakultas masing-masing.)Drrtr...Tidak membutuhkan waktu lama bagi Mutia untuk membalas p

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 101 Sendiri

    Hari ini Mutia akhirnya pulang ke Semarang. Dua hari sebelum kegiatan ospek di mulai. Tiara mengantarkan sang Ibu ke bandara.Mutia memeluk tubuh sang putri saat pengumuman tentang keberangkatan pesawat yang akan di tumpangi Mutia menuju Semarang."Hati-hati ya nduk. Jangan lupa kirim pesan setiap hari ya. Mungkin Ibu memang sangat posesif." Tiara menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan."Nggak kok Bu. Aku tahu Ibu dan Uti pasti akan khawatir karena aku tinggal sendirian. Tidak seperti saat berada di pondok pesantren. Ibu sudah mengijinkan aku untuk tinggal sendirian di rumah kontrakan saja sudah membuatku senang.""Kamu memang anak Ibu sangat baik Ra. Ya sudah Ibu pergi dulu. Assalamulaikum.""Waalaikumsalam." Mutia berjalan dengan tangan kanan yang menarik koper besar berisi pakaian kotor dan oleh-oleh untuk Bu Surti, Zaki dan yang lain di kampung halaman.Tiara menatap kepergian sang Ibu sambil tersenyum. Ia harus kembali berjauhan dengan keluarganya. Tapi, itu semua dilakuka

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 100 Rencana Bu Win 2

    Di rumah kontrakan yang di sewa Tiara sudah ada banyak kantung belanja. Mutia sedang sibuk sibuk memasukan oleh-oleh untuk keluarga dan anak-anak panti ke dalam koper. Sementara itu, Tiara sudah pergi ke kampus untuk melakukan pendaftaran ulang.Tiara yang memajai kemeja panjang berwarna krem dengan paduan kerudung dengan warna serupa dan celana kain panjang berwarna hitam melangkahkan kaki masuk ke dalam gedung admisi.Di dalam ruang tunggu, ia duduk sendiri. Berbeda dengan beberapa mahasiswa lain yang datang bersama dengan teman mereka. Selain Tiara yang datang sendiri, ada juga seorang gadis berambut ikal pendek yang memakai kacamata duduk baris kursi depan.Saat namanya dan nama mahasiswi lain di panggil, Tiara maju ke depan. Ternyata ia maju bersama dengan gadis berambut pendek itu."Boleh kenalan nggak?" Tanya gadis itu lebih dulu dengan sengum ramah. Karena mereka masih harus menunggu proses pendaftarab ualng uang di lakukan oleh petugas. Tiara menggukan kepalanya sambil balas

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 99 Rencana Bu Win

    Tiara di terima di fakultas seni di salah satu universitas ternama. Biaya yang tidak sedikit membuat Mutia tidak mundur. Walaupun tabungan pendidikan milik Tiara yang di kumpulkan oleh Mutia tidak cukup untuk kuliah dan bayar kontrakan selama empat tahun.Tapi, rejeki memang tidak akan kemana. Mutia yang punya dua usaha sekaligus bisa membiayai kuliah Tiara selama empat tahun.Saka juga mengatakan tiap bulan akan mengirim uang pada Tiara lewat Mutia. Walaupun jumlah uang yang di titipkan mungkin sangat sedikit. "Rumahnya bagus kan Bu?" Tanya Tiara saat mereka melihat rumah kontrakan pertama."Bagus. Tapi kita lihat bangunan dalamnya dulu. Temboknya harus kokoh, jendela dan pintunya gampang di buka. Aliran airnya harus lancar." Masih banyak hal lagi yang di jelaskan oleh Mutia pada sang putri.Mutia meneriksa bagian rumah satu per satu. Termasuk dengan ruang tamu yang akan si gunakan Tiara untuk membuka usaha jahit.Selain itu, akses jalan yang berada di pinggir jalan raya, dekat deng

  • Pembalasan Dendam Istri TKI   Bab 98 Usaha 2

    Hari ini adalah hari keberangkatan Tiara ke Jakarta. Mutia sudah mengajak Saka dan Rasya untuk ikut. Sayangnya Saka menolak karena ia butuh uang untuk membayar hutang dari mantan majikan Rudi. Begitu juga dengan Rasya yang sedang menjalani ujian akhir semester. Jadi, Saka dan Rasya hanya bisa mengantarkan Tiara ke bandara. Sama seperti Saka dan Rasya, Bu Surti dan Zaki juga tidak bisa ikut. Kondisi tubuh Bu Surti yang mudah drop membuat wanita paruh baya itu tidak boleh kelelahan. Zaki yang mengambil cuti kerja bisa menemani Bu Surti di rumah selama Mutia pergi menemani Tiara.Gadis itu lalu memeluk satu per satu keluarga yang sudah mengantarkannya. Dada Saka berdegup kencang saat Tiara sudah berjongkok di depan Rasya. Itu berarti setelah ini Tiara akan berpamitan dengannya.“Rasya yang pintar ya di rumah. Jadi anak baik dan membanggakan untuk Bapak. Mbak pergi ke Jakarta buat belajar. Kapamn-kapan kalau Rasya liburan kita ke Jakarta bareng.”“Rasya janji mbak.” Kakak beradik itu lal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status