Nasibku Pun, ujung-ujungnya berakhir di ranjang. Setelah menuntaskan hasratnya, seperti biasa, Inder akan tidur. Mana pernah dia memperdulikanku, setidaknya basa-basi di ajak ngobrol, kek. Dia terlalu cuek, entah apa akunya yang terlalu ngarep.Aku membalikkan badan membelakangi Inder. Ingin sekali memejamkan mata dan tertidur, tapi aku gak bisa. Aku merasa…sepi.Iya, aku merasa kesepian dalam keramaian.Ada Inder serasa tak ada dia. Dia terlalu ceuk. Aku gelisah, juga resah, pengen ngobrol dan bercerita-cerita seperti pasangan lainnya. Tapi apalah daya, pernikahan kami berbeda.Niatku memang salah, menikah hanya untuk tujuan tertentu bukan seperti tujuan wanita pada umumnya. Iya, aku memang mendapatkan tujuanku, sekalipun ada kerugian di dalamnya. Yaitu dengan hamil anaknya Inder. Dan nantinya aku akan membesarkan anak itu sendiri.Ah,k
Baca selengkapnya