"Ya, aku rasa kau cukup tahu diri. Jadi sekarang pergilah, Giandra. Lupakan apa yang sudah terjadi di masa lalu. Anggap kita tak pernah mengenal. Mari saling menghilang, dan tidak perlu saling menemukan satu sama lain selamanya. Jika pun kita harus bertemu, anggaplah yang kau temui itu Rindu yang baru, bukan Rindu si bodoh yang sudah kau rampas hak hidup dan juga kehormatannya di masa lalu. Rindu yang kau kenal sudah mati, dia tak akan pernah kau temui lagi di dunia ini." "Rindu, izinkan aku mengenal Bintang lebih jauh." Kulayangkan tatapan penuh kebencian pada makhluk di depanku. Apakah seluruh kalimatku tak bisa dia cerna dengan baik? Kurasa dengan kecerdasannya yang di atas rata-rata itu mampu menangkap seluruh maksud perkataanku. "Jangan memulai perdebatan lagi, Giandra. Bukankah kau tahu jawaban apa yang akan kukatakan atas permintaan bodohmu itu? Ingat, diammu saat orangtuamu menyuruhku menggugurkan kandunganku sama artinya dengan kau pun mengamini permintaan mereka. Kau setu
Read more