Tak dapat berkata, aku hanya bisa tersenyum."Jadi yang benarnya yang mana ne, Mas?"Kuhela napas panjang."Apa aja benar, dikondisikan aja."Aku menjawab dengan pembawaan tenang dan santai. Wanita di hadapanku sampai menggeleng-gelengkan kepala."Udah ya, saya mau masuk ruangan dulu.""Em, iya Mas, tar kalau aku ketemu Syaina, aku mau kasih tahu dia kalau kamu dinas di sini."Lagi-lagi aku tak bisa berkata, hanya langkah yang terus terangkat hingga sampai di ruang baru di tempat baru pula. Mengabaikan siapa yang kutemui tadi, jemari justru tergerak untuk menyusun dan menata meja kerja sesuai keinginan, hingga tak lama seorang perawat masuk ke ruangan."Permisi Dok, mau nganter status pasien.""Oya, silahkan taruh di atas meja.""Baik Dok, permisi.""Iya, terima kasih ya. Oya lima belas menit lagi kita mulai.""Baik, Dok."Jam demi jam terlalui, pasien dengan berbagai jenis keluhan datang dan pergi. Ada yang sudah sering rawat jalan dan sangat terhenyak karena tak menemukan dokter yan
Last Updated : 2023-06-10 Read more