Semua Bab Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa : Bab 161 - Bab 170

201 Bab

Season 2 BAB 25

Untuk sementara, Melisa dinyatakan demam oleh dokter yang memeriksanya. Namun dokter mengatakan jika panas tinggi tak kunjung sembuh, maka mereka akan memeriksa darah Melisa nanti.Jono meletakkan putrinya di tempat tidur lalu memeriksa suhu tubuh Melisa yang tidak turun."Maafin papa, ya?" lirih Jono.Rasa sesal kian menusuk hatinya. Saat ia teringat masa di mana Melisa sangat memprihatinkan.Lahir dengan takdir berbeda dari dua saudaranya yang lain, tentu tidak mudah bagi Melisa.Apalagi saat itu Yanti sangat marah karena pertumbuhan Melisa yang sangat lambat. Berbeda dengan saudaranya yang lain. Apalagi saat tanggap dan penyerapan pelajaran Melisa di bilang sangat pelan.Baginya dulu tak apa Melisa tidak pandai di bidang akademis. Yang penting dia tumbuh sehat dan baik. Toh ia melihat putrinya Yuda juga sama seperti Melisa. Baginya dulu itu bukan masalah. Apalagi melihat Yuda dan Dinar yang tampak tak ingin memaksakan putrinya mereka.Tapi berbeda dengan Yanti. Istrinya itu mungkin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-22
Baca selengkapnya

Season 2 BAB 26

"Lagi ngapain?" Satria membawa laptopnya duduk di samping Ana yang sedang melukis. Atau mungkin lebih bisa di sebuat sedang mewarnai lukisan. Ia tertawa geli melihat wajah Ana yang tercoret cat air.Dengan lembut jemarinya mengusap pipi Ana."Jadi udah suka melukis?" tanya Satria."Suka," balas Ana. "Tapi aku cuma bisa mewarna gini. Kalau bikin enggak ada bakat."Boleh lah kalau hanya sekedar mewarnai art. Tapi dirinya tak begitu menyukai melukis walau sejak kecil suka mewarnai karakter kartun kala sedang bermain dengan Daneen.Dulu ia suka meminta Satria membelikan kertas bergambar karakter lalu akan mewarnainya. Berbeda dengan Daneen yang kalau Satria bertanya mau mainan apa apsti jawabnya boneka atau mainan masak masakan.Tapi Ana sudah tidak menggeluti lagi hobi mewarnanya sejak masuk SD. Ia mengikuti banyak les private atas saran dari mamanya. Makanya tak ada waktu lagi untuk mengerjakan hobinya."Belajar dong," ujar Satria. Ia menyelipkan anak rambut di telinga Ana.Ana terdiam
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-22
Baca selengkapnya

Season 2 BAB 27

"Ini punya, Kak Ana?"Ana menoleh dari buku pelajaran yang sejak tadi jadi pusat perhatiannya."Kakak belinya kapan?""Iya. Waktu masih TK," balas Ana.Melisa yang saat itu berusia 7 tahun berbinar melihat gambar-gambar lucu dengan warna-warna yang membuatnya terlihat imut. "Kenapa ini gak ada warnanya, Kak?" Melisa menunjukkan bagian buku warna yang masih hitam putih.Ana kembali menoleh pada Melisa. "Itu belum di kasih warna," balasnya."Kenapa gak di kasih warna?" tanyanya lagi.Ana menarik nafas karena ini ketiga kalinya ia harus keluar dari fokusnya pada buku pelajaran. Ia cukup heran kenapa Melisa tidak bermain dengan Kakaknya atau sepupunya yang lain. Malahan justru mengganggu dirinya belajar."Kamu mau warnain?" tawar Ana"Mau!" Melisa berseru senang.Ana tertawa melihat betapa semangatnya Melisa. Ia membongkar lemari khusus yang di penuhi perlengkapan mewarna miliknya. Hampir seluruh alat mewarna ini di belikan Satria. Dan sudah bertahun-tahun tidak di pakai.Melisa menyambu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-22
Baca selengkapnya

Season 2 BAB 28

Yanti terus menangis dan menangis di depan ruang inap Melisa. Ia hendak masuk, tapi dirinya harus nenghadapi amukan Melisa. Berbagai macam barang di lemparkan anaknya itu tiap kali melihatnya masuk."Melisa awalnya udah baik-baik aja melihat aku, Pa. Tapi gara-gara Ana dia jadi kayak gini," rucau Yanti dalam pelukan Jono.Sementara Jono sendiri tak mengatakan apapun. Ia hanya bisa memeluk Yanti melampiaskan kesedihannya.Sejujurnya hatinya tak membenarkan kata-kata Yanti kalau ini di sebabkan karena Ana. Bukan apa-apa, tapi dirinya merasa kalau Melisa sejak awal memang tidak eprnah sembuh.Melisa hanya membaik karena menutupi luka itu tanpa menyembuhkannya. Mungkin saja saat ini luka yang ada di dalam hati Melisa kembali terbuka. Hingga menyebabkan semuanya kembali seperti sebelumnya.Melisa kembali seperti dirinya yang dulu. Termenung dengan tatapan kosong seolah hidup sudah tidak ada artinya. Dokter mengatakan karena seluruh ingatan Melisa kembali pada masa dirinya dulu.Dan penyeb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-22
Baca selengkapnya

Season 2 BAB 29

Usai Jono melampiaskan segala emosinya setelah membawa Yanti pulang, kini ia membiarkan Yanti di kamar seorang diri.Untuk bertahun-tahun yang telah di jalani, ini kali pertama Jono bersikap sangat kasar. Pertama kalinya pula Jono menunjukkan emosinya.Yanti terbayang saat-saat dirinya mendidikan anak-anak sewaktu kecil.Lahirnya Amelia yang membuat dirinya di puji banyak orang karena daya tanggap putri pertamanya. Skill yang di anggap multitalenta yang membuat Amelia selalu unggul di bidang apa saja. Baik olahraga maupun akademis.Sontak orang-orang juga memujinya. Karena sebagai ibu, Yanti bisa mendidik anal sebaik Amelia. Bahkan orang-orang tak lagi memandang dirinya yang awalnya hanya seorang pembantu. Semua tercover oleh kecerdasan yang di miliki AmeliaYanti tentunya bangga. Ia yang terlahir dari keluarga serba kekurangan, yang tidak menjamah yang namanya sekolah. Memiliki anak sepandai Amelia. Kelahiran anaknya yang hanya berjarak dua tahun, membuat anak-anaknya itu terlihat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-23
Baca selengkapnya

Season 2 BAB 30

"Ngapain sih pagi-pagi? Gangguin orang aja."Daneen merengut sambil membuka pintu, yang mana ada Adelia yang berpakaian rapi mau ke sekolah tapi malah nyasar di depan kamarnya."Mau ngomong sebentar," kata Adelia dengan nada serius.Mau ngomong apakah si bocil personel ghibah sore ini. Mau tak mau dirinya membukakan pintu lebar hingga Adelia masuk.Ia heran bagaimana Adelia bisa masuk begitu saja lalu langsung meluncur ke kamar begini. Masa iya mamanya tidak mencegat Adelia. Masih pagi sekali loh ini. Apalagi untuk Daneen yang kini rutinitasnya bangun siang."Mau apa?" tanya Daneen. Ia duduk di pinggir tempat tidur dengan muka bantalnya."Kakak udah tau itu obat apa?" tanya Adelia.Daneen merengut mengingat-ingat obat apa yang Adelia maksud. "Obat yang dari botol tabung itu bukan?" tanya Daneen.Adelia tampak antusias saat Daneen mengingat apa yang ia maksud."Temenku bilang itu obat peluruh janin," katanya.Mata yang tadinya masih serasa di lem kini membelak menatap Adelia penuh kes
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-25
Baca selengkapnya

Season 2 BAB 31

"Kayaknya kamu jadi suka berteman denganku ya?" ejek Daneen saat lagi-lagi Adelia menjumpainya.Untung tidak pagi-pagi buta. Kalau sore-sore pas santai begini bukan masalah besar. Cuma konsentrasinya menyanyi saja terganggu."Kakak mau liat ini gak?" tanya Adelia."Apa tuh?" tanya Daneen balik.Adelia memegang sebuah flashdisk. Sikapnya terlihat sangat berbeda dari biasanya. Kelihatan ketakutan seperti orang autis."Jangan gugup gitu kenapa?" Daneen menatapnya risihKalau pingsan atau sampai kenapa-napa, bisa repot nanti dia. Apalagi kalau sampai Daneen yang di tuduh bikin ini anak pingsan."Kakak, mau buktiin kak Melisa yang jadi penyebab kehamilan kak Ana. Iyakan?"Jemarinya yang hendak memetik senang gitar terhenti. Ia menatap Adelia beberapa detik lalu berdiri saat melihat apa yang Adelia tunjukkan.Daneen segera menanggalkan gitarnya lalu mengajak Adelia duduk di depan komputer setelah anak itu menyodorkan sebuah flashdisk.Seolah mengerti Daneen memintanya membuka benda itu, Ade
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-25
Baca selengkapnya

Season 2 BAB 32

"Puas?! Senengkan kamu? Mau jadi anak yang cepu kamu sekarang?!"Adelia duduk diam sambil menunduk mendengarkan kemarahan Mamanya. Sesekali ia menahan rambutnya yang di rambak mamanya.Gemuruh hati Adelia semakin menjadi-jadi. Rasa kecewanya dengan sikap tidak adil mamanya, malah semakin memperbesar luka itu."Kamu mau mama sama papa cerai?!" teriak Yanti sambil mendorong kuat bahu Adelia hingga tersungkur di atas sofa.Yanti benar-benar melampiaskan amarahnya. Kekesalan yang selama ini ia tahan sudah menggunung. Beberapa waktu di mana dirinya tak punya pikiran lain selain rasa takut kehilangan putri dan suami.Tak ada seorang pun yang coba mengerti bagaimana dirinya sekarang. Suaminya hanya perasaan anak-anak saja. Tak seujung kuku pun memikirkan tentang perasaannya. Yanti butuh sekali tempat berbicara. Ia tau kesalahannya. Tapi dirinya tak bisa di hukum begitu saja. Kenapa tidak ada yang mau mengerti kalau apa ia lakukan pada Melisa hanya demi kebahagaiaan Melisa sendiri.Ia mendidi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-25
Baca selengkapnya

Season 2 BAB 33

"Gak bisa di hapus gitu tuh. Liat tuh," cerocos Yuda sambil menunjuk-nunjuk layar handphonenya."Ck! Tau!" Satria menepis tangan Yuda yang mengganggu konsentrasi sekertarisnya.Karena tragedi video tak senonoh yang tiba-tiba masuk ke grup keluarga itu, akhirnya Satria memilih memanggil Sekertarisnya yang ia tau paham soal retas meretas. Untungnya dia punya keahlian lain selain menjadi seorang sekertaris."Saya yakin ini perbuatan salah satu anak," gumam Yuda."Daneen maksudmu?" Yuda menyirit tajam Satria. "Anak itu bukan berarti anak saya. Kamu tau sendiri kita di sini punya banyak anak-anak. Ada yang ngirim-ngirim begini pasti," duga Yuda yang lebih ke nuduh.Satria mendengus. Ia sempat bingung dari mana sifat suka menuduh Daneen berasal. Rupanya memang tak jauh dari pohonnya."Kayaknya saya pernah liat perempuan ini, Pak, " kata si Sekertaris saat jarinya masih sibuk menari-nari di atas laptopnya.Sekarang grup di retas dengan laptop guna menghapus dan menemukan siapa yang mengirim
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-25
Baca selengkapnya

Season 2 BAB 34

"Dari mana kamu dapat ini?"Daneen di sidang Tantenya Syafira bersama dengan kedua orang tuanya yang juga menatapnya serius.Pasalnya mereka sedang memanas dengan Melisa. Dan Daneen malah membawa berita lebih panas lagi."Aku gak cuma tau Melisa ajakin Ana ke hotel aja kok, Tante. Aku juga tau Melisa habis gugurin janinnya."Daneen melirik Ana yang sejak tadi seolah mengancamnya. Astaga. Hanya dengan tatapan seperti itu, mana mungkin seorang Daneen akan takut. Mau langsung keluar juga itu mata dia gak takut. Pokoknya semua orang harus tau! Kalau Melisa itu tipe hama yang harus di hujat dan di musnahkan.Siapa suruh tidak mengaku sejak awal dan malah membalikkan fakta sampai bikin dirinya tampak seperti memfitnah."Tante cuma mau tau, dari mana kamu dapat ini semua?" tekan Syafira karena jawaban Daneen bukan yang ia harapkan."Dari mana itu gak penting, Tante. Yang pentingkan udah jelas, aku gak bohong kalau Melisa yang udah jebak Ana. Dia sampai hamil itu gara-gara Melisa. Tuduhan ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
21
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status