Home / Romansa / Dandelion (TAMAT) / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Dandelion (TAMAT): Chapter 71 - Chapter 80

99 Chapters

Kebohongan yang terungkap

"Honey, lovely,... aku tahu aku salah. Aku tidak memberitahu kepergianku terlebih dulu. Tolong jangan abaikan pesanku, kamu membuatku khawatir.""Sayang, Liona.. aku bilang aku minta maaf, kamu marah? Kenapa belum di balas?""Aku pulang sekarang, tunggu aku di rumah dan kita bicara oke?" Liona masih tertegun melihat bom pesan yang ia terima."Liona, ada apa?" Pria di sampingnya mengembalikan pikiran Liona."Ohhh ini- hanya pesan dari seseorang " Kemudian dia langsung mengetik beberapa kata dan menyimpan ponselnya kembali di sampingnya."Pacarmu?" "Huh?" "Apa pesan itu dari pacarmu?" Liona tak menjawabnya langsung, ia tak yakin apa kalimat selanjutnya akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada Gavin."Suamiku" cicitnya, melempar pandangan ke depan untuk menghindari kontak dengan pria tegap itu."Jadi kamu sudah menikah?" Gavin mengangguk kecil, entah kenapa jarinya jadi begitu bertenaga untuk meremas kemudi, menciptakan suasana yang berbeda dari beberapa menit lalu sebelum mereka mem
Read more

Kilas Balik

(Kilas balik)"Aku tidak percaya bahwa Mama akhirnya mengalah untuk cinta kita, kita akan bersama." Gavin mengecup pucuk kepala Liona dan mengurai beberapa anak rambut di pelipisnya, sedangkan Liona hanya terdiam bingung dengan situasi yang seperti mimpi ini."A-apa itu artinya mereka a-akan menerima bayi kita?" tatapannya mendongak pada pria yang sedang mengusap perutnya."Ya, itu pasti. Kamu lihat? Makanan ini adalah buktinya, Mama bahkan memasakan sesuatu untuk kamu. Dia mulai peduli padamu. Kita berhasil sayang." Tapi ada rasa takut di hati Liona, apa benar semudah itu? Bahkan dirinya masih ingat betul bahwa Gavin sepat di pukuli Papanya sendiri karna dirinya. "Sayang, apa yang kamu khawatirkan lagi? Bayi kita?"Liona mengigit bibirnya keras, sampai hampir berdarah."Jangan menggigitnya seperti itu, kamu menyakiti dirimu sendiri."Gavin menunduk untuk menyatukan bibir mereka, hanya ciuman kecil yang menenangkan."Ini saatnya untuk mengungkapkan tentang bayi kita pada Mama dan P
Read more

Rumah sakit

"Arka akan segera sampai." Tidak tahu situasi apa yang memerangkapnya dalam kecanggungan semacam ini. Semuanya berubah setelah dia pergi, sikap wanita di depannya sungguh kontras, mereka bahkan seperti orang yang baru pertama kali bertemu."Tante, bagaimana dengan kabar Tasya. Apa dia baik- baik saja?" Casie tentu tidak akan lupa dengan mantan adik iparnya yang dulu menjadi suporter pertama hubungannya dengan Arka."Tasya kembali ke Australi melanjutkan tingkat lanjut S2 nya." Wanita di depannya hanya ber "Oh" menanggapi jawaban singkat yang di utarakan lawan bicaranya."Sudah lama sejak kita tidak bertemu, aku minta maaf atas semua sikapku yang gegabah. Jujur saja, aku sangat menyesal tante." Casie menatap perlahan mata Dewi yang masih terlihat canggung sama seperti dirinya. Namun saat baru saja Dewi akan membuka mulutnya, pintu utama terbuka."Itu benar kamu? Casie?" Ada jeda lebih dari lima detik saat mereka saling merinci masing- masing. Semilir kerinduan menyeruak di mata Casi
Read more

Diam- diam

"Aku sudah cukup baik untuk pulang, kenapa kamu menahan ku. Apa kamu sudah bertemu Arka?" Liona kesal, dirinya gagal meloloskan diri dari rumah sakit karna Adit segera kembali dari kantor untuk memastikan keadaanya.Ada keanehan di sisi wajah sekertaris suaminya ketika dirinya jelas- jelas baru saja pulang dari perusahaan."Aku akan pulang, biarkan aku bicara padanya." Liona hendak turun dari ranjang yang segera di tahan Adit saat itu juga."Kamu belum sehat sepenuhnya, dokter bilang kamu harus menghabiskan botol terakhir untuk bisa pulang." Liona mendengus, berulang kali melihat tetes demi tetes cairan infus yang mengalir ke tubuhnya, terlalu lama."Jadi, tolong beri tahu aku apa yang terjadi." Liona menyelami wajah yang bergerak tak nyaman seakan bingung untuk menjelaskan, Adit merasa dia tidak berada di sini untuk hal lain selain menjaga Liona sesuai permintaan Arka."Itu bukan hak ku untuk mengatakannya." "Lalu kapan aku bisa bicara dengan suamiku jika dia bahkan tidak mau mel
Read more

Bekas Luka

"Katakan apa yang kamu mau?" Ini pertemuan ke tiga semenjak Arka tahu Casie telah kembali. "Kita kembali seperti dulu." Dengan penuh percaya diri Casie menumpahkan kalimat itu di depan wajah Arka seakan pria yang berada di depannya itu bukanlah suami orang lain."Jangan bodoh." Dengus Arka, lalu berdiri dari kursinya yang segera di ikuti Casie."Kenapa? Karna kamu pria yang sudah menikah? Kamu menyalahi janjimu Arka, kamu bilang hatimu hanya untukku sampai kapanpun, tapi-""TAPI KAMU PERGI KAN? benar? Kamu yang pergi meninggalkanku dan bukan aku, jadi salahkan dirimu." Casie meremas bajunya menelan rasa sakit sementara hatinya tetap tak mau menyerah."Jangan pernah mengganggu istriku.""Tapi dia mencuri mu dariku, aku harus mengambilnya kembali. Kamu milikku." Pelukan Casie dari belakang mengejutkan Arka, tangan wanita itu melilit erat di perutnya, air matanya tumpah. "Aku bersalah, aku harusnya tidak pergi saat itu. Aku terlalu peduli pada karirku, maafkan aku. Aku bersumpah ak
Read more

Jawab aku dengan suaramu

"Beraninya kamu datang kesini?!!"Tubuh Liona yang baru saja sampai ke mulut pintu segera bergeser ke belakang punggung Arka saat tangannya di seret paksa. Tubuhnya bergetar ketakutan, bagaimana ia bisa berada dalam situasi seperti ini. Suaminya yang kemarin ia cari justru datang di saat yang sangat tidak tepat."CEPAT MASUK KE MOBIL!!" Tapi Liona menggeleng, ia tidak menuruti perintah suaminya."Arka, aku-""Aku tidak menyuruhmu bicara dengan mulut manismu sayang." kalimat manis itu tidak cocok dengan tatapan mengintimidasi dari Arka, itu membuat Liona hampir mati lemas di depannya karna ketakutan."Dan kamu.." telunjuk Arka yang lurus menunjuk tajam ke hidung Gavin yang muncul di belakang Liona dengan wajah yang sama marahnya, bagaimana cara Arka bersikap kasar pada Liona, Gavin begitu terganggu melihatnya."JANGAN PERNAH MENGGODA ISTRIKU!!" Dengan secepat kilat Arka meraih kerah kemeja Gavin membuat semua orang tersentak, Liona segera menahan Arka dengan memeluk pinggangnya yang ha
Read more

Gelombang kerinduan

21+.."Kenapa kamu selalu terlihat menggoda meski kamu tidak melakukan apapun." Gelombang kerinduan yang begitu besar menyapu dirinya, mendorong Arka untuk naik ke tempat tidur dan berbaring di atas istrinya yang tertidur.Saat Arka menatap wajah Liona, ekspresi hasrat yang menggairahkan semakin membara di wajah Arka. Dia membungkuk untuk mencium rasa lapar yang begitu nyata yang cukup untuk membangunkan Liona dari tidur cantiknya. Lalu dengan mata yang masih berat, ia melihat pria di atasnya dengan perasaan yang terlukis jelas."Mmhh A-arka, ayo tidur di sampingku." Namun Arka tak menggubris kalimat Liona dan masih melanjutkan sesi ciuman yang tertunda.Intensitas ciuman itu membuat tulang punggung Liona merinding, dan dia berusaha untuk berbicara, namun mendapati dirinya diliputi gairah yang nyata pada saat itu. Tentu, Liona begitu merindukan sentuhan suaminya."Ummmhmm~~~~" dia terkesiap, lemah, menutup matanya saat ciuman itu turun ke lehernya yang jelas terbuka, menjelajahi t
Read more

Kita harus bicara

"Kenapa HP suamiku bisa ada di kamu?"Tidak ada lagi sopan santun, kata manis atau salam akrab yang Liona beri pada wanita yang berdiri dengan santai di hadapannya sekarang."Maksudmu suamimu yang dulunya adalah kekasihku?" Tampilan elegant dari wanita itu tidak sepadan dengan kalimat yang ke luar dari mulutnya. Membuat Liona bergidik ngeri dengan resiko bahwa tangannya mungkin saja bisa segera melayang ke pipi sang lawan bicara. "Aku rasa kita harus membicarakan ini..." Liona sebenarnya tidak punya persiapan khusus untuk menghadapi wanita masa lalu suaminya itu, ia hanya bergerak cepat untuk datang ke kantornya hanya karna telpon sialan suaminya tiba- tiba di angkat oleh wanita lain yang membuat darahnya mendidih."Jadi apa yang ingin kamu bicarakan? Menyuruhku meninggalkan Arka? Bukankah kamu yang harusnya meninggalkan dia mengingat akulah peran utama dalam hubungan aku dan Arka." Liona marasa idiot, wanita di depannya ini jauh dari kata lemah lembut seperti yang di bicarakan or
Read more

Hangat dan Lezat

"Say~""Aku~"Mereka bicara dalam satu waktu. Setelah menyisakan dentingan alat makan yang saling bersentuhan, makan malam yang terlalu tenang untuk pasangan muda ini, mereka saling menatap satu sama lain untuk beberapa detik."Kamu bisa bicara lebih dulu." Istrinya lebih menyerahkan waktu pada suaminya, ia kembali menyendok makan malamnya yang telah lama dia aduk dengan enggan."Sayang, bagaimana kalau kita liburan akhir pekan ini. Seperti quality time, kita sudah lama tidak kencan kan?" Alisnya terangkat, menunggu respon positif dari meja sebrang. Jarinya mengetuk- ngetuk meja makan sebagai pelampiasan rasa canggung ini."Dan kemana itu? Lalu kerjaan kamu?" "Jangan khawatir tentang kantor, aku bisa mengambil cuti dan kita bisa bersenang- senang, oke. Bagaimana kalau lusa? Itu hari jumat dan besoknya weekend, kita bisa punya lebih banyak waktu." Arka antusias menjelaskan runtutan rencananya. Kehidupan rumah tangganya sudah lama dalam masa tegang, perlu waktu untuk kencan seperti ha
Read more

Uncle Jahat

"Uncle jahat, Papa kenapa dia di sini?" Keyla, gadis kecil itu memeluk tubuh Papanya ketika Liona dan suaminya memasuki ruangan tempat ia di rawat."Key bersikap sopan ya, Papa gak pernah ajarin Key kaya gitu." Gavin sedikit menegur putrinya yang terlihat cemberut masih memegangi sebelah lengan besarnya untuk bersembunyi."Tapi Uncle pukul Papa, kata Bu guru kalau orang yang pukul kita itu jahat." "Key.." Papanya semakin tidak enak dengan kalimat jujur anaknya."Sayang, Aunty datang jenguk Key. Putri cantik seneng kan Aunty datang?" Liona mendekat ke ranjang yang membuat putri kecil itu beralih dari lengan Papanya ke wanita dewasa di sampingnya."Aunty kenapa bawa Uncle jahat, Key takut, Key gak mau ada Uncle itu." Liona mengigit bibirnya, menatap ketakutan di wajah Keyla sekilas kemudian ke wajah suaminya yang tak ramah. Mungkin pertemuan pertama suaminya dan putri kecil Gavin menjadi terlalu tak terkendali, dan pasti meninggalkan trouma untuk di lihat gadis sekecil Keyla.Liona men
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status