Anang***"Pokoknya ya, Mas, pesta pernikahan kita harus lebih mewah, aku nggak mau tahu. Aku kesel, Mas, aku kesel!" Di kejauhan sana lewat jaringan seluler Sindy nyerocos hebat tentang kekecewaannya tak bisa membuat Maya malu, malah kami yang mati kutu saat itu. Memang, itu semua di luar nalar kami."Kamu itu gak bisa nungtut begitu. Pesta itu terlalu mewah. Mau miskin karena habis buat pesta hah?" jawabku kesal. Dia memang banyak nungtut, tak seperti Maya dulu.Sejak beberapa hari yang lalu melihat Maya dan si Yoga itu menikah, tidur pun rasanya tak nyenyak. Makan tak enak, napas pun seakan ada limitnya. Hal ini juga dirasakan oleh Ibuku. Dia teramat kecewa atas apa yang tersuguh di pesta itu. Niat untuk mempermalukan malah hanya bisa mematung karena syok berat. Alhasil, kami pulang dengan raut wajah super malu. "Lah, kamu juga GM, Mas. Uangmu pasti banyak 'kan? Kamu jug
Baca selengkapnya