Home / Romansa / Istri Warisan CEO / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Istri Warisan CEO: Chapter 261 - Chapter 270

360 Chapters

Bab 261 S2 Diamnya Dima

Dima melihat Dira yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dia memilih untuk berlalu mengambil bajunya. Tanpa memedulikan Dira, dia masuk ke kamar mandi.Dira terkesiap. Masih berusaha menyadarkan diri setelah melihat sikap Dima tadi.“Kenapa Kak Dira tidak mengatakan apa-apa? Kenapa dia tidak marah?” Dira bertanya-tanya dalam hatinya. Dia benar-benar bingung dengan sikap Dima. Yang ada di pikirannya adalah Dima akan marah-marah dengan apa yang dilakukannya. “Nanti juga dia akan bicara.” Dira menebak jika Dima pasti nanti akan bicara. Tidak mungkin Dima akan diam terus. Karena lapar, Dira memilih untuk ke lantai bawah. Ada banyak makanan, tetapi dia ingin sekali makan mie instan. Karena itu dia segera membuat mie instan.Saat sedang akan menikmat mie instan, dia melihat Dima yang menuruni anak tangga. Melihat Dima membuat Dira begitu takut sekali. Alhasil, Dira memilih untuk menundukkan pandangannya. Menghindari pandangan dengan Dima.Dima melihat Dira yang sedang menikmati makan mie
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

Bab 262 S2 Kesal

Semalaman Dira berusaha keras untuk tidak berbalik ke arah Dima saat tidur karena merasa takut dengan Dima yang sedang marah. Alhasil dia tidur di satu sisi. Saat pagi, satu sisi tangannya pun terasa begitu sakit. Hal itu membuatnya terus memijat tangannya. “Kenapa, Ra?” Mama Ale penasaran ketika melihat Dira yang terus memijat tangannya. “Mungkin salah tidur, Ma.” Dira tersenyum. Dima yang mendengar itu melirik malas. Dia tahu kenapa Dira merasa pegal. Semalaman Dira tidur ke satu arah. Jadi wajar jika dia pegal. “Mama punya minyak pijat. Jika mau, Mama bisa ambilkan.” “Tidak perlu, Ma. Nanti juga akan sembuh.” Dira tidak mau merepotkan. Lagi pula tidak mungkin pagi-pagi dia memakai minyak urut. Yang ada nanti tubuhnya bau minyak urut. “Baiklah jika begitu.” Mama Ale mengangguk. Mereka semua sarapan. Dima masih melayangkan perang dingin pada Dira. Tidak sama sekali bicara. Saat makan pun mereka berdua diam saja. Tidak saling bertegur sapa atau bertanya. Semua berlanjut sampai
last updateLast Updated : 2023-07-16
Read more

Bab 263 S2 Mabuk

Dua hari sudah Dima dan Dira melayangkan perang dingin. Mereka berdua tidak ada yang bicara satu dengan yang lain. Ha itu tentu saja menarik perhatian Mama Ale.“Ar, kakakmu dan Dira bertengkar?” Mama Ale pun memilih untuk bertanya pada Arlo.“Mana aku tahu.” Arlo tidak pernah memerhatikan hal itu. Jadi tentu dia tidak tahu.“Mama lihat mereka berdua bertengkar. Tidak ada yang bicara satu dengan yang lain.” Mama Ale pun menjelaskan pada Arlo.“Mungkin saja mereka sedang ada konflik. Bukankah bertengkar dalam rumah tangga itu biasa. Mama juga seperti itu ‘kan. Aku sering melihat Mama tidak menegur papa.” Arlo menyeringai.“Kamu ini, Mama bahas kakakmu, kamu justru bahas Mama.” Mama Ale memukul bahu anaknya.Arlo tertawa. “Jika Kak Dima bertengkar dengan Dira, ya wajar saja, Ma. Namanya juga hubungan suami-istri. Jadi wajar saja jika ada pertengkaran.”Mama Ale membenarkan apa yang dikatakan anaknya. “Sejak kapan kamu bersikap bijak seperti itu?” Mama Ale kembali memukul lengan Arlo.“M
last updateLast Updated : 2023-07-16
Read more

Bab 264 S2 Jangan Pergi

“Kak—“Sebelum Dira melanjutkan ucapannya Dima langsung membungkam mulut Dira. Menciumnya agar istrinya diam.Dira yang mendapatkan ciuman mendadak langsung terdiam. Dia cukup terkejut dengan yang dilakukan Dima.Hanya kecupan tak ada lumatan yang diberikan oleh Dima. Hal itu membuat ciuman itu cepat berakhir.Dima pun menjauhkan tubuhnya. Melihat ke arah Dira yang sedang memandanginya.Tanpa Dima duga, Dira langsung melingkarkan tangannya di leher sang suami. Mendaratkan bibirnya. Kali ini dia memberikan sesapan manis pada bibir sang suami. Walaupun masih amatir, tetapi tidak mengecewakan.Untuk sesaat Dima terpaku dengan yang dilakukan Dira. Namun, akhirnya dia tersadar dan membalas ciuman itu. Apalagi Dira menciumnya dengan memberikan sesapan di setiap gerakannya.Keduanya larut dalam pertukaran saliva itu. Saling menikmati bibir manis masing-masing.Dira yang menarik leher Dima membuat ciuman semakin dalam. Begitu pun saat Dima menarik tubuh Dira. Ciuman itu begitu panas karena sa
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more

Bab 265 S2 Apa Kamu Sudah Siap?

“Kamu tidak perlu baju.” Dima menyeringai.“Apa Kak Dima akan melakukannya?” Dira langsung menatap lekat wajah Dima.“Apa kamu sudah siap?” tanya Dima.“Belum.” Dira menggeleng.Dima tersenyum. “Pakailah bathrobe saja. Dari pada memakai baju kotor. Besok aku akan minta orang rumah untuk antar baju.”Saat membahas orang rumah, Dira langsung teringat jika belum berpamitan.“Kita belum bilang mama jika tidak pulang.” Dira merasa tidak enak. Karena biasanya mereka selalu berpamitan saat pergi ke mana-mana.“Aku sudah bilang Arlo. Dia pasti nanti akan bilang mama.”Dira mengangguk-anggukkan kepalanya. Merasa tenang karena ternyata Dima sudah mengatakan pada orang rumah.“Kalau begitu aku mandi dulu.” Dira segera berlalu ke kamar mandi. Segera membersihkan tubuhnya.Di saat Dira mandi, Dima memastikan pintu penghubung aman. Tak mau sampai pintu bisa dibuka. Apalagi dia sedang menikmati waktu bersama Dira.Setelah Dira keluar dari kamar mandi, Dima bergantian masuk ke kamar mandi. Dia harus
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more

Bab 266 S2 Apa Sudah Jatuh Cinta?

“Kamu sudah bangun?” Dima meletakkan paper bag di atas meja. Kemudian naik ke atas tempat tidur. Menyusul Dira yang masih asyik di tempat tidur.“Iya, aku dengar Kak Dima bicara dengan seseorang.” Dira tadi terbangun karena mencari Dima.“Aku mengambil baju dari Arlo.”“Kak Arlo ke sini?” tanya Dira memastikan.“Iya, dia ke sini mengantarkan baju.” Dima masuk kembali ke dalam selimut memeluk Dira.Dira terlalu nyaman berada di dalam pelukan Dima. Rasa nyaman itu sudah menjadi candu baginya.“Kamu masih mengantuk?” tanya Dima seraya membelai lembut rambut Dira.“Masih. Semalam kita tidur jam dua ‘kan.” Dira masih merasa waktu tidurnya kurang.“Kalau begitu tidurlah lagi.” Dima membelai lembut rambut Dira. Membuatnya agar cepat tidur.Di dalam pelukan Dima, Dira memejamkan kembali matanya. Dira merasa benar-benar nyaman sekali.“Aku tadi mengantuk, tetapi sekarang tidak.” Dira masih memejamkan matanya. Namun, tidak mau tidur juga.“Kalau begitu kita bermalas-malasan saja di sini.” Dima
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more

Bab 267 S2 Salah Menonton

“Aku juga belum tanya mama. Nanti kita tanya saja jika pulang.” Dima sendiri belum menanyakan hal itu pada orang tuanya. Memang Dima menyerahkan semua pada orang tuanya. Membiarkan mama dan neneknya yang mengurus semua. “Iya, nanti aku akan tanya saat pulang.” Dira begitu bersemangat. Setelah mengungkapkan perasaannya, Dira jadi bersemangat untuk menyambut pernikahannya.“Kita tanya besok saja.” Dima mengatakan itu sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya.“Kenapa tanyanya besok? Bukankah kita bisa tanya nanti saat kita pulang?”“Kita tidak akan pulang.”Mendapati jawaban itu Dira membulatkan matanya. Dia benar-benar terkejut ketika mendapati fakta jika dia tidak akan pulang malam ini. “Lalu kita mau apa di sini?” Dira menatap Dima.“Menikmati waktu istirahat. Kemarin kita belum menikmati waktu istirahat berdua.”Dira tersenyum. Kemarin mereka memang tidak menikmati bersama. Setelah Dira berpikir keras, tidak ada salahnya menghabiskan waktu di hotel bersama Dima. Apalagi sekarang
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more

Bab 268 S2 Menua Bersamaku

“Pertama kali aku mendapatkan kabar jika aku harus menikah denganmu, rasanya aku benar-benar marah sekali. Tuhan seolah tidak adil karena membuat aku harus menikah dengan wanita yang aku tidak cintai. Namun, berjalannya waktu aku mulai merasakan kenyamanan dalam hubungan ini. Mungkin ini sudah terlambat untuk melamarmu. Tapi, aku tetap ingin melakukannya. Agar kelak kamu memiliki cerita manis tentang kisah kita.” Dima menatap Dira sedikit menengadah karena posisi Dira berada lebih tinggi dibanding dirinya. “Jadira Luna, maukah kamu menjadi istriku. Menua bersamaku hingga akhir hayat.” Sebuah cincin dibuka dari sebuah kotak oleh Dima. Cincin yang sengaja dipesannya dari sang kakak. Mengingat sudah ada ukuran jari Dira, dia dengan mudah memesannya.Dira hanya terperangah. Tidak menyangka jika Dima akan melakukan hal ini. Ini adalah pertama kalinya ada pria yang melamarnya dengan suasana yang romantis. Tak pernah terbayangkan oleh Dira sebelumnya.Tidak dipungkiri Dira jika perasaan cint
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more

Bab 269 S2 Memiliki Seutuhnya

“Kak Dima bilang jika aku istri Kak Dima?” Dira memastikan setelah mendengarkan cerita Dima.“Iya, aku bilang begitu agar dia berhenti mendekati aku.” Dima memang tidak mau terus-terusan wanita lain mendekatinya.Dira tidak bisa bayangkan akan seperti apa jika bertemu dengan Ana. Pasti wanita itu sangat tidak enak padanya.“Sudah ayo masuk.” Kali ini gantian Dima yang menarik tangan Dira.Dira hanya pasrah saja. Dia segera ikut Dima untuk masuk ke kamar. Namun, alangkah terkejutnya Dira ketika melihat kamar berhiaskan lilin-lilin. Walaupun itu lilin palsu, tetap saja tampak indah. Apalagi suasana kamar begitu gelap. Jadi cahaya lilin itu memberikan cahaya pada kamar.“Kak Dima siapkan ini?” Dira menoleh ke belakang.Dima langsung memeluk Dira dari belakang. “Apa kamu suka?” tanyanya.“Suka, jadi romantis.” Dira tersenyum manis. Setelah tadi dapat kejutan di rooftop, kini dia dapat kejutan di kamar hotel.Dima memutar tubuh Dira. Membuatnya menghadap ke arahnya. Wajah Dira masih terlih
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more

Bab 270 S2 Aku Lelah

“Sayang, ayo bangun dan bersihkan tubuhmu.” Dima mendaratkan kecupan di dahi Dira. Mencoba membangunkan sang istri.“Aku masih lelah, Kak.” Tubuh Dira masih begitu lelah sekali. Karena itu dia masih memejamkan matanya.“Bersihkan tubuhmu dulu, baru setelah itu tidur lagi.” Dima masih terus mendaratkan kecupan di wajah Dira.“Baiklah.” Dira merasa memang lebih baik jika dia mandi dulu. Setelah itu dia bisa tidur lagi. Dira segera membuka matanya. Berusaha untuk mengumpulkan lebih dulu nyawanya.Mendapati jawaban dari Dira membuat Dima segera bangun. Tanpa bertanya, dia mengangkat tubuh Dira.“Ach … Kak.” Dira yang tadinya begitu mengantuk langsung segar. Dia benar-benar tidak menyangka jika ternyata Dima akan mengangkat tubuhnya.Dima hanya tersenyum ketika mendengar Dira yang berteriak.Dima yang diangkat tubuhnya langsung berusaha untuk menutup bagian intimnya.“Kenapa juga harus ditutup?” Dima tertawa melihat sang istri yang menutupi bagian tubuhnya.“Kak, aku malu.” Dira menyembuny
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
36
DMCA.com Protection Status