Home / Romansa / Istri Warisan CEO / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Istri Warisan CEO: Chapter 251 - Chapter 260

360 Chapters

Bab 251 S2 Hotel

Semua keluarga memberikan ucapan selamat. Semua memberikan doa terbaik untuk pasangan baru ini. Semua berdoa agar Dima dan Dira saling mencintai sampai akhir hayat.Pesta berakhir. Satu persatu keluarga berpamitan. Tersisa keluarga orang tua Dima dan Arlo saja.“Ini hadiah dari Mama dan Papa.” Mama Ale memberikan amplop kecil untuk Dira dan Dima.Dima langsung menerimanya hadiah yang diberikan mama dan papanya itu. “Apa ini?” tanyanya.“Buka saja.” Mama Ale tersenyum.Dima yang penasaran membuka amplop tersebut. Saat dibuka ternyata itu adalah tiket hotel. Tertera tanggal malam ini.“Mama mau aku menginap si hotel?” tanya Dima memastikan.“Lebih tepatnya kalian.” Mama Ale membenarkan ucapan anaknya lebih dulu.Dima menoleh ke arah Dira. Yang dimaksud adalah dirinya dan Dira.Mendapati tiket hotel tentu saja membuat Dira merona. Malu sekali ketika mendapatkan hal itu. Seolah orang tua Dima mau pengantin baru hanya berdua saja. Sayangnya, Dira tidak tahu apa yang harus dilakukan berdua
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Bab 252 S2 Melihat Tubuh

Pipi Dira langsung menghangat ketika mendengar ucapan Dima itu. Sudah bisa dipastikan jika sekarang pasti pipinya sudah merona.Dima mengangsur wajahnya. Mendekat ke arah Dira. Saat wajah Dima mendekat, refleks Dira memejamkan matanya. Dima langsung tersenyum ketika melihat hal itu.“Ada bulu mata yang jatuh di matamu.” Dima mengambil bulu mata di mata Dira.Sesaat setelah Dima mengambil bulu mata yang terjatuh, Dira segera membuka matanya. Dia benar-benar terkejut ketika melihat hal itu.“Apa? Bulu mata?” Dira tampak terkejut mendengar apa dikatakan Dima. Namun, memang benar, Dima memang mengambil bulu mata yang terjatuh.“Kamu pikir aku mau apa?” goda Dima.Jelas pertanyaan itu membuat Dira semakin salah tingkah. Karena ternyata hanya dirinya yang berpikir jauh sebuah ciuman, sedangkan Dima tidak.Karena tidak mau Dima melihatnya salah tingkah, Dira memilih menghindar. “Aku mau ke toilet.” Dira segera pergi. Meninggalkan Dima.Melihat Dira yang pergi begitu saja membuat Dima benar-b
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Bab 253 S2 Mau Melihat Lagi?

Ahirnya Dira memberanikan diri untuk keluar dari kamar hotel. Saat keluar, Dima tampak biasa saja. Mereka berdua ke restoran hotel yang berada di lantai paling atas. Kali ini pemandangan jauh lebih indah dari ketinggian. Apalagi malam ini bulan tampak bulat dan bersinar penuh.“Wah ...bulannya bulat sempurna.” Dira melihat bulan malam ini begitu cantik sekali. Membuatnya terkagum.“Ini tanggal lima belas. Biasanya bulan akan tampak penuh.” Dima mengomentari seraya menarik kursi.Dira pernah belajar itu. Namun, memang dia jarang memerhatikan sekitar. Jadi dia tidak terlalu memerhatikan kapan bulan bersinar penuh.Mereka duduk berdua. Kemudian memesan makanan. Sambil menunggu makanan, mereka memilih diam. Tidak ada obrolan yang mereka lakukan. Keduanya memilih diam saja. Keduanya masih saling menghindar.Saat makanan datang pun, mereka memilih diam. Menikmati makanan tanpa bicara. Benar-benar seperti dua orang asing yang tidak saling kenal.Sampai makanan habis dan kembali ke kamar ho
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

Bab 254 S2 Ukurannya Berbeda

Dima merasakan gerakan kasur yang cukup kencang. Hal itu membuat Dima membuka matanya. Saat menoleh ke sebelah, alangkah terkejutnya Dima melihat Dira sudah begitu dekat dengannya.‘Sudah aku bilang bukan, jika kamu yang akan mendekat,’ batin Dima.Dima sudah bisa menebak jika Dira akan mendekati ke padanya. Karena sewaktu tidur bersama di rumah oma, dia melihat Dira yang tidak bisa diam saat tidur. Dan, benar saja, sekarang Dira benar-benar mendekat ke arahnya.Dira semakin dekat. Tangannya langsung memeluk Dima. Dira pastinya mengira jika yang dipeluk itu adalah guling.‘Aku yakin, besok kamu yang akan berteriak.’Dima tidak bisa bayangkan bagaimana reaksi Dira melihat aksinya sendiri. Pasti dia akan berteriak histeris.Mendapati Dira memeluk justru membuat Dima senang. Karena itu justru menikmati. Kembali tidur dan menunggu hari esok tiba.***Dira menikmati tidurnya. Guling empuk yang dipeluknya begitu menghangatkannya. Terasa nyaman sekali.Dira pun melingkarkan kakinya untuk mem
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

Bab 255 S2 Di Kamar Sepanjang Hari

“Untuk apa kita di kamar sepanjang hari?”Dira tidak habis pikir dengan Dima. Membayangkan berada di kamar sepanjang hari tentu saja membuatnya merasa bingung.“Untuk menikmati istirahat.” Dima merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Menjadikan tangannya sebagai bantalan.“Istirahat manusia hanya butuh delapan jam tidur, sedangkan kita punya dua puluh empat jam. Sisa enam belas jam. Tidak mungkin juga kita tidur sepanjang waktu dalam enam belas jam.” Dira mencoba menjelaskan hal itu.“Memang siapa yang menggunakan enam belas jam untuk tidur. Istirahat juga tidak melulu tidur. Seperti yang kamu lalukan sekarang. Menikmati menonton kartun atau kita bisa menonton film. Itu disebut istirahat juga.”“Lalu apa kita akan di kamar sepanjang hari tanpa makan?” tanya Dira kembali.“Makan, jika malas keluar, kita pesan dari sini.” Dima tersenyum.Dira benar-benar tidak membayangkan berada di dalam kamar seharian bersama dengan Dima.Melihat Dira yang seperti itu membuat Dima gemas. “Ayo, kita maka
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Bab 256 S2 Ciuman Pertama

Dima melihat wajah Dira yang cantik. Ini kali pertama melihat Dira dari dekat. Bulu mata lentik begitu indah. Bibir merah yang merekah pun begitu menggoda.Air yang mengalir di bibir Dira membuat Dima mengusap bibir itu. Sayangnya saat mengusap bibir itu, Dima justru tertarik dengan bibir merekah itu. Tanpa aba-aba, Dima langsung mendaratkan bibirnya di bibir Dira.Dira membulatkan matanya ketika melihat apa yang dilakukan Dima. Bibir Dima yang dingin menempel di bibirnya, membuatnya seketika membeku.Dima menyesap bibir Dira. Bibir kenyal itu begitu manis sekali. Hal itu membuat Dima menikmati bibir itu. Tak ada penolakan dari Dira membuat Dima semakin menikmatinya.Untuk sesaat Dira berada dalam rasa terkejutnya. Hingga akhirnya Dira tersadar apa yang dilakukan oleh Dima. Dengan gerakan cepat dia mendorong tubuh Dima. “Kenapa?” tanya Dima. Dima seperti anak kecil yang baru saja kehilangan kesenangannya.“Kenapa Kak Dima mencium aku?” Dira melemparkan pertanyaan itu. Dia yang harus
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Bab 257 Jangan Kabur!

“Kak, aku lapar.” Dira menggoyang-goyangkan tubuh Dima. Karena Dima begitu pulas, Dira harus bersusah payah untuk membangunkan. Benar-benar Dima tidur pulas sekali. “Kak.” Dira gemas sekali. Entah kenapa dia merasa Dima seperti orang pingsan.“Em ....” Dima hanya berdeham saja. Tak bangun sama sekali.“Aku lapar, ayo makan.” Dira kembali goyang-goyangkan tubuh Dima.“Bukankah kamu tadi sudah makan.” Dima dengan mata yang terpejam pun menjawab.“Tadi aku makan pagi, ini makan siang.”Dima membuka matanya. Melihat jam tangan di pergelangan tangannya. Ternyata sudah jam dua belas. Pantas saja Dira meminta untuk makan.“Pesanlah makan saja.” Dima kembali memejamkan matanya.“Tidak mau, aku mau maka di restoran.” Dira menekuk bibirnya. Tangannya melipat di dada.Dima mengembuskan napasnya. Berhadapan dengan anak kecil memang sangat melelahkan. Jadi dia harus banyak-banyak sabar.“Baiklah.” Dima akhirnya setuju dengan ajakan Dira. Dia segera bangun kemudian segera ke kamar mandi.Dira menah
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Bab 258 Usaha Dulu

Dira dan Dima menikmati makan siang. Rencananya mereka akan pulang setelah makan siang. Tak banyak yang dilakukan membuat Dima dan Dira memutuskan untuk pulang. Tentu saja mereka pulang ke rumah Mama Ale dan Papa Alca.Saat sampai di rumah, ternyata Mama Ale sedang pergi, sedangkan Papa Alca sedang bekerja. Di rumah tidak ada orang selain asisten rumah tangga.“Kamu bawa barang-barangmu ke kamarku saja.” Dima memberitahu Dira.Rencananya Dira akan tinggal di kamar Dima. Mengingat barang Dira yang lebih sedikit. Lebih enak jika dia yang pindah.Saat masuk ke dalam kamar, Dira melihat kamar yang begitu rapi. Barang-barang tidak banyak. Lebih terlihat simple. Tentu saja itu membuat Dira bingung menaruh barangnya di mana.“Kamu taruh bajumu di sini saja.” Dima membuka pintu lemari. Memberitahu di mana harus menaruh bajunya.“Baiklah.” Dima segera menaruh baju-baju miliknya di lemari tersebut.Di saat Dira sedang menaruh bajunya di lemari, Dima memilih untuk keluar dari kamar. Ke lantai ba
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Bab 259 Aku Halal Untukmu

Dira tidur dengan pulas dalam dekapan Dima. Semalam guling yang berada di tengah dipakainya memeluk. Sampai saat berbalik memunggungi Dima, dia membawanya. Sayangnya, saat kembali menghadap ke arah Dima lagi, justru Dira melupakan gulingnya. Mengganti gulingnya itu dengan tubuh Dima. Alhasil, dia kini berada dalam pelukan Dima. Dima yang mendapati Dira memeluknya erat pun memilih membiarkan saja. Justru menikmati pelukan hangat dari Dira itu.Dira merasakan kehangatan. Saat menyadari jika ada sesuatu yang salah dengan kehangatan itu, segera membuka matanya. Alangkah terkejutnya Dira saat mendapati dirinya berada dalam pelukan Dima. Kali ini, Dira tidak marah seperti kemarin malam. Karena menyadari jika ini adalah kesalahannya. Jadi dia memilih diam saja.Perlahan Dira melepaskan tangan Dima yang berada di bahunya. Menjauhkan sedikit tubuhnya agar dapat segera pergi. Sambil menjauhkan tubuhnya, Dira melihat wajah Dima. Namun, apa yang dilakukannya itu justru membuatnya tidak fokus. Dir
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Bab 260 Dalam Masalah

“Pak Dima memang sebenarnya tidak ke pabrik, Kak. Dia pergi bersama keluarganya. Aku diminta membawakan barang-barangnya.” Dira akhirnya memberikan alasan pada Ana.“Membawakan barang?” Ana merasa heran.“Iya, Kak. Kak Ana tahu, aku benar-benar jadi asisten yang membawakan barang Pak Dima.” Dira mulai berdrama. Bercerita agar terlihat menyedihkan.Ana pernah melihat jika Dira sering sekali diminta membawa banyak berkas. Jadi wajar jika Dira diajak Dima hanya untuk membawakan barang.“Lalu apa kamu ada hubungan dengan Pak Dima. Kenapa bisa jadi asistennya. Kamu saudaranya, teman, atau apa?” Sejak Dira datang, Ana begitu penasaran sekali. Ingin tahu apa hubungan Dima dan Dira sebenarnya.“Aku anak teman Pak Alca.” Dira mencoba menjelaskan. Yang dijelaskan memang tidak salah. Karena memang dia adalah anak teman Alca Janitra.“Bagus kalau begitu. Aku tenang. Jadi kamu tidak ada hubungan dengan Pak Dima seperti pacaran.” Ana merasa cukup senang. Karena dengan begitu dia bisa mendekati Dima
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
36
DMCA.com Protection Status