"Mbak Naya," sapa wanita dengan perut buncit itu. Sontak hal itu membuat Rey dan pria yang datang bersamanya mendongak. Pandangan keempat orang itu saling beradu. Pria yang berdiri disamping wanita itu terus saja memandangi Kanaya, sebagai seorang laki-laki Rey bisa menyimpulkan jika pria itu menatap Kanaya degan penuh kerinduan. "Nay," Rey mengistruksi, melihat Kanaya hanya diam saja membuat Rey merasa penasaran.Suara barinton Rey membuat Kanaya tersadar, wanita itu menatap suaminya sekilas, sedangkan kedua orang tadi berjalan masuk dan menekan angka lima. Suasana didalam lift itu menjadi sangat canggung. Tidak ada yang membuka suara, semua sibuk dengan fikiran nya masing-masing. Rey memperhatikan dengan awas, sesekali pria yang berdiri didepannya menatap Kanaya dari pantulan dinding lift. Tentu hal itu membuat Rey tidak suka, Rey merangkuh pinggul Kanaya posesif, membuat Kanaya terkejut. Namun tentu dia hanya diam saja. Kanaya sendiri hanya menundukan kepala, bayangan masalalu
Baca selengkapnya