"Coba kamu filirkan lagi. Papa turut bangga dengan keberhasilan mu Rey, tapi jujur Papa berat melepas mu untuk bertugas. Kamu anak kami satu-satunya, banyak kemungkinan yang akan terjadi. Tapi Papa kembalikan lagi semua keputusan ditangan mu! Bicaralah dengan Kanaya, jangan menunda-nuda, lebih cepat dia tahu, lebih tenang juga hatimu. Papa berharap kamu mau mendengar istrimu, jika nanti Kanaya tak mengizinkan, Papa harap kamu urungkan niat mu, dan berhentilah menjadi TNI," ucap Adit memberi saran.Semua orang tua pasti bangga memiliki anak yang berprestasi, begitupun dengan Adit, tidak ada yang salah dengan profesi putranya. Hanya saja berat bagi Adit mengikhlaskan Rey untuk Satgas.Rey menghela napas, entah keputusan apa yang harus di ambilnya. Mungkinkah dia memang harus undur diri dari dunia Militer? Jika nanti Kanaya tidak memberi izin padanya."Secepatnya Rey akan memberi tahu Kanaya Pah," sahut Rey kemudian.Adit mengangguk, bangkit dari kursi tempatnya duduk. Menepuk bahu Rey l
Baca selengkapnya