Share

Bab 88. Kehamilan

Kediaman Hamzah terdengar bising, sebab seluruh keluarga besar Rey dan Kanaya tengah berukumpul disana. Ruang keluarga itu nampak hidup, kabar kehamilan Kanaya membuat mereka semua bahagia.

Setelah infus habis Kanaya langsung dibawa menuju kediaman Adit. Wanita itu tidak dibiarkan beraktifitas, dan tetap diminta berbaring diatas ranjang kamar suaminya.

Sedang Rey masih setia berada disamping Kanaya. Wajah pria itu memancarkan kebahagian, rasa-rasanya Rey masih tidak percaya jika saat ini sudah hadir buah cinta mereka didalam rahim istrinya.

"Terima Kasih Nay." Tidak terhitung sudah berapa kali Rey mengucapkan hal demikian, karena memang sungguh dia sangat amat terharu dan bahagia.

Kanaya mengulum senyum, mengusap wajah suaminya dengan sayang. "Terima kasih juga karena sudah sabar menghadapi sikap ku," sahut Kanaya.

Sudut bibri Rey terangkat, jika mengingat sikap Kanaya beberapa hari ini membuat Rey kesal, karena istrinya itu terus saja berkata baik-baik saja, namun kenyataannya ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status