Share

Bab 63. Resepsi

Author: Aries grils
last update Last Updated: 2023-06-23 10:27:43

"Selamat berbahagia untuk patner sekaligus rekan kerja saya. Semoga Sakinah, Mawadah, Warahmah," ucap Fahmi dengan tulus. Jika ditanya apakah dia sudah melupakan Kanaya, jawabannya tidak. Rasa sukanya terhadap Kanaya sudah sedari lama, namun sepertinya dia dan Kanaya memang tidak ditakdirkan bersama menjalin sebuah komitmen.

Fahmi sudah mengagumi Kanaya sedari beberapa tahun lalu. Setelah Kanaya gagal menikah beberapa bulan lalu, Fahmi pikir dia masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan Kanaya. Namun kali ini Fahmi harus benar-benar iklas mengubur perasaan nya. Meski begitu Fahmi turut bahagia dengan pernikahan Kanaya.

Fahmi membawakan sebuah lagu 'Aku Bukan Jodoh Nya'. Lagu tersebut benar-benar menggambarkan perasaan Fahmi saat ini. Dia berharap setelah ini perasaan sukanya terhadap Kanaya berangsur menghilang.

"Apa-apaan pria itu," grutu Rey.

"Biarin aja sih, lagian cuma nyanyi," timpal Kanaya yang tengah menatap Fahmi diatas panggung.

"Nggak usah dilihatin." Rey mengintruksi.

Kan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
ERna Khitiengkhan
cih, si Vera ada akal bulus apa nih ??? Kanaya lagi terlalu polos .. wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 64. Surprise

    Bias Matahri mulai menyelinap lewat cerah tirai. Beberapa kali Kanaya mengerjabkan mata. Wanita itu menghela nafas. Sebuah tangan kekar melingkari pinggulnya. Sudah tentu itu tangan sang suami. Pria itu memeluk dirinya dengan sangat erat. Sampai-sampai Kanaya kesulitan untuk melepaskan diri. Tangan Kanaya terulur menyambar ponsel yang semalam ia letakan disamping bantal. Matanya membola, manakala jam pada ponselnya sudah menunjukan pukul sembilan pagi. Sedangkan ia dan seluruh keluarga akan melakukan penerbangan menuju Bali pukul delapan tiga puluh tadi. Sudah terlewat setengah jam yang lalau. Bahkan keluarga nya tidak ada yang menghubungi Kanaya maupun Rey. "Mas," seru Kanaya dengan lirih, wanita itu mencoba melepaskan rangkuhan suaminya. Namun sekuat tenaga Kanaya mencoba melepaskan pelukan itu. Semakin kuat Kanaya rasakan Rey merangkuhnya. "Mas bangun ih! Udah kesiangan, Kita ditinggalin," ucap Kanaya dengan panik. Namun sang suami tetap tidak membuka mata. Kanaya mendengus. Wa

    Last Updated : 2023-06-26
  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 65. Rumah Dinas

    Selama tiga hari menghabiskan waktu diNegri Surganya Tropis tentu membuat Rey dan Kanaya memiliki moment indah disetiap waktunya.Masa cuti Kanaya yang telah berakhir membuat mereka mau tidak mau mengakhiri bulan madu itu. Meski tidak rela namun ada tugas dan kewajiban yang harus mereka tunaikan sebagai pelayan masyarakat serta Abdi Negara."Kamu bahagia?" tanya Rey saat mereka sudah ada didalam pesawat hendak kembali menuju Jakarta.Kanaya yang tengah bergelayut manja pada lengan Rey mendongak. Wanita itu tersenyum, tidak bisa ia ungkap kan seperti apa perasaan nya, meski singkat namun moment beberapa hari kemarin tidak akan pernah dia lupakan. Rey benar-benar memperlakukan Kanaya bak tuan putri. "Sangat, thank you so much husband," seloroh Kanaya.Perasaan bahagia menyelimuti keduanya. Pertemuan pertama yang penuh dengan drama. Pertemuan kedua yang sangat mengejutkan, namun semua itu nyatanya membawa sepenggal kisah yang tidak akan mereka lupakan.Setelah cukup lama mengudara, akhi

    Last Updated : 2023-06-29
  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Baba 66. Rencana Vera

    Satu pekan berlalu pasca kembalinya Kanaya dan Rey dari bulan madu. Mereka sudah aktif dengan tugas masing-masing. Rencananya malam nanti mereka akan bermalam dikediaman Hamzah. Karena Sarah sudah berkali-kali meminta mereka bermalam disana. Alhasil demi menuruti keinginan Mamanya, Rey dan Kanaya memutuskan menginap disana. Kebetulan Rey besok cuti, dan Kanaya mendapat jadwal kerja siang, sehingga mereka bisa sedikit bersantai.Kanaya baru mulai kembali bekerja dirumah sakit selama tiga hari. Beberapa hari kemarin Kanaya sibuk dengan pasien-pasien nya yang sudah menunggu. Kanaya meregangkan otot-otot nya yang terasa kaku. Wanita cantik itu melirik jam pada pergelangan tangannya. Saat ini sudah menunjukan hampir pukul satu siang. "Dok, mau kekantin bareng nggak?" tawar Chika yang baru saja masuk kedalam ruangannya.Kanaya mengangguk. "Boleh deh Cik. Aku juga laper," sahut Kanaya, ia meletakan stetoskop dan menyambar ponselnya yang tergeletak diatas meja.Mereka berjalan beriringan me

    Last Updated : 2023-07-03
  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 67. Album Foto

    Tepat pukul empat sore. Para Dokter yang sudah menyelsaikan tugasnya berbondong-bondong pulang. Kanaya keluar dari dalam ruangannya, bertepatan dengan Vera yang hendak pulang dan melawati ruang praktek Kanaya."Hey Nay," sapa Vera dengan ramah."Hey Ver, kebetulan selesai bareng," sahut Kanaya.Mereka berjalan beriringan menuju lobby. Ada beberapa hal yang sempat mereka bahas, sebelum akhirnya Kanaya lebih dulu berpamitan karena Rey sudah nampak menunggu dirinya."Aku duluan ya Ver. Pak suami udah jemput," pamit Kanaya seraya menepuk bahu Vera dengan pelan.Vera hanya mengangguk seraya menampilkan senyum palsunya. Pandanganya fokus memperhatikan Rey yang tengah tersenyum manis membukakan pintu mobil untuk Kanaya. Terlihat Kanaya melambaikan tangan saat mobil itu melaju meninggalkan area Rumah Sakit. "Cih, apa maksud nya?" umpat Vera kesal dengan sikap sok baik yang dimiliki Kanaya."Gimana pekerjaan nya hari ini Dokter kanaya?" tanya Rey sembari fokus mengendari mobilnya.Kana mengh

    Last Updated : 2023-07-06
  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 68. Janji Rey

    "Hey sayang," sapa Rey yang baru saja keluar dengan handuk masih melilit perut nya. Kanaya menoleh. "Cepet banget mandi nya," sahut Kanaya."Kalau sama kamu mungkin bisa lebih lama." Rey berjalan mendekati Kanaya yang tengah duduk didepan meja rias. Pria itu mengecup pipi sang istri dengan gemas."Lihatin apa sih?" tanya Rey saat melihat sebuah album foto dalam genggaman Kanaya."Aku nemu album foto kami waktu masih jadi taruna," timpal Kanaya.Rey ikut membungkuk kan badan nya, dia sudah tidak ingat jika memiliki foto-foto itu. "Nemu dimana?" tanya Rey."Dilaci kamu, ini siapa mas?" Kanaya menunjuk foto Rey dan seorang gadis.Rey mengernyitkan dahi, mengingat-ingat siapa gerangan wanita didalam foto tersebut. "Kayaknya anak komandan Antoni deh, aku juga nggak inget," jawab Rey, sembari berlalu memakai pakaian yang sudah Kanaya siap kan.Kanaya terus memperhatikan setiap gerak-gerik Rey dari pantulan cermin dihadapan nya. Meski itu foto lama, namun Kanaya menyimpan sedikit cemburu di

    Last Updated : 2023-07-09
  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 69. Nasehat Sarah

    "Bagaimana pekerjaan mu Nay?" tanya Adit disela-sela makan malam mereka.Suasana meja makan itu terasa hidup. Biasanya hanya ada Adit dan Sarah yang duduk disana, dan kini dengan kehadiran anak dan menantunya membuat Sarah begitu senang. "Alhamdulilah lancar Pah," jawab Kanaya.Dibawah meja kaki Rey terus saja bergerak nakal mengganggu Kanaya. Pria itu masih dalam mode bingung mengapa istrinya mendiamkannya begini."Kamu marah?" bisik Rey tepat ditelinga KanayaKanaya melirik suaminya, wanita itu tidak menjawab apapun membuat Rey semakin gundah gulana. Mendapati sang istri yang terus saja mendiamkan nya membuat tangan nakal Rey terulur mengusap paha Kanaya.Sontak apa yang Rey lakukan mendapat tatapan tajam dari Kanaya, dia begitu shyok dengan ulah nakal sang suami. Kanaya berusaha menyingkirkan tangan Rey, namun lagi dan lagi Rey terus berulah, membuat Kanaya kesal dan mencubit lengannya."Awww." Rey terpekik membuat orang tuanya mendongak menatap dirinya."Kamu kenapa Rey?" tanya S

    Last Updated : 2023-07-12
  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 70. Senyuman Vera.

    Beberapa hari berlalu paca kunjungan Rey dan Kanaya dari kediaman Hamzah, dan kini mereka sudah kembali kerumah dinas. Jadwal Kanaya dan Rey sedang padat-padat nya. Dimana saat ini Kanaya akan menghadiri acara peringatan Hari Dokter. Sedangkan Rey sendiri akan kembali ke Barak untuk melakukan latihan dengan para anggotanya. Penugasan para anggota Militer beberapa bulan kedepan membuat jadwal latihan mereka cukup padat. Meski begitu sebagai prajurit Rey tidak pernah mengeluh, apa yang ia lakoni saat ini merupakan cita-cita yang ia harap kan sedari dulu. Sepuluh tahun mengabdikan diri pada Negera, dan ini merupakan tugas terakhir yang akan ia emban sebelum pensiun dini."Hati-hati ya!" Rey mengecup kening Kanaya sebelum dia berlalu turun dari mobil. Hari ini sang istri akan mewakili rumah sakit dalam memperingati Hari Dokter, yang akan diselenggarakan dikota Bogor. Kanaya tersenyum, wanita itu mencium punggung tangan suaminya. Sebenar nya Rey sedikit berat membiarkan Kanaya mengikuti

    Last Updated : 2023-07-16
  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 71. Jebakan

    "Silahkan dinikmati." Vera meletakan nampan yang dia bawa keatas meja. "Cemilan nya nanti dianterin waiter," sambung Vera. "Wah, jadi kita ditraktir beneran nih," ucap Daus sembari menyeruput kopi pesanan nya. Tidak lama seorang waiter membawakan cemilan yang tadi Vera pesan. "Silahkan dinikmati," ucap pelayan itu dengan ramah. "Trimakasih," ucap Fahmi. Mereka asik berbincang-bincang, membahas kegiatan yang telah mereka ikuti hari ini. Sebagai seorang Dokter tentu kegiatan seperti ini menambah ilmu dan wawasan untuk mereka terutama para Dokter Residen. Kanaya memegangi kepalanya, tiba-tiba saja dia merasa sedikit pusing, namun Kanaya membiarkan saja. Dia fikir ini efek lelah karena seharian melakukan kegiatan yang cukup menguras tenaga, ditambah lagi mereka baru saja melakukan perjalanan. Daus menatap jam pada pergelangan tangannya, pria itu pamit terlebih dahulu karena hari semakin larut malam. "Eh, aku pamit duluan ya, sampai ketemu besok. Thanks traktiran nya Ver," ucap daus s

    Last Updated : 2023-07-19

Latest chapter

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 120. Maha Baik Tuhan..

    Ceklek.. Pintu ruangan VVIP itu terbuka, terlihat Sarah dan Amy serta seorang bayi mungil dalam dekapannya. Kedua wanita itu menyorot ke atas ranjang, dimana Rey tengah bersandar menatap kedatangan mereka. Sesaat mereka terdiam, benar-benar tidak tahu jika ternyata Rey sudah membuka matanya. Sudut bibir Kanaya terangkat, membentuk lengkungan indah. Dia memang sengaja tidak memberi tahu keluarganya, membiarkan ini sebagai sebuah kejutan. Wanita itu bangkit menghampiri Mama dan Ibu mertuanya, lantas mengambil alih bayi yang Amy gendong. "Kenapa pada diem disini?" Ucapan kanaya menyadarkan dua wanita paruh baya itu dari lamunan mereka, bola mata keduanya berkaca-kaca, memandang penuh haru pada Rey yang juga sedang menatap kearah mereka dengan tetesan air mata."Rey, kamu sudah sadar nak?" Sarah berjalan cepat menghampiri putranya, saat dalam perjalanan dia sempat bertanya-tanya mengapa Rey sudah di pindahkan ke ruang VVIP. Ada harapan jika putranya sudah sadar, namun dia tidak terlal

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 119. Tangis Haru..

    Disela-sela kesibukan nya menjadi seorang ibu, Kanaya tidak pernah absen mengurus suaminya. Tiga hari sudah berlalu, kondisi Rey pun sudah membaik. Namun sayang pria itu masih belum membuka matanya.Dokter menyatakan jika Rey mengalami patah tulang kaki dan retak bahu sebelah kanan, serta dadanya yang memar akbitan terjatuh dari ketinggian. Jika mendengar penjelasan Rio, bahwa parasut yang berkembang setelah terjadi ledakan hanya milik Rey dan Deri. Namun sayang Deri mendarat di titik lokasi cukup jauh dari mereka. Sedangkan parasut dua prajurit lainnya tidak sempat berkembang ketika mereka jatuh, begitu pun milik Rio, namun dia masih selamat karena Rey membantunya, jadilah mereka terjatuh bersama dan menyebabkan patah tulang dan lain sebagainya. Rey dan Rio masih sempat sadar dan berusaha menolong teman lainnya, namun sayang hanya mereka yang selamat. Mereka tidak sadarkan diri karena dehidrasi dan tidak memiliki tenaga untuk mecari makanan selama tiga hari belum di temukan. Untung

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 118. Harapan Nyata...

    Sirine Ambulance begitu nyaring mengiri perjalanan mereka menuju Rumah Sakit. Seperti tidak ada habisnya, air mata Kanaya terus mengalir membasahi pipinya. Satu tangannya mengusap wajah Rey, sementara tangan lain menggenggam jari jemari Suaminya begitu erat. Sakit ketika melihat suaminya tak berdaya seperti ini, namun ada setitik rasa syukur karena Rey bisa bertahan. Tidak tergambar seperti apa perasaan Kanaya, di satu sisi dia bahagia bisa melihat Rey selamat, namun di sisi lain ia pun terluka karena keadaan Rey seperti ini."Bertahan Mas!" Kanaya terus mengecup punggung tangan suaminya, wajah tampan yang sangat ia rindukan itu sudah ada di hadapannya. Wajah tampan yang selalu tergambar di malam-malam sunyi yang ia rasakan, malam penuh dengan sejuta rindu yang haus akan bertemu."Anak kita sudah lahir, dia sangat tampan seperti kamu Mas. Dia terus menangis, pasti karena dia ingin bertemu ayahnya." Lagi Kanaya terus membisikan kata-kata di telinga Rey, berharap pria itu merespon apa

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 117. Flashback..

    "Rey.."Pandangan semua orang tertuju pada dua buah Brankar yang mendorong Rey dan Rio. Sesat semua orang yang ada disana termangu, diam dan tak mengatakan apapun. Otak mereka masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi."Tuan Adit.." sapa Lukman, pria yang bertugas menyambut kedatangan para anggota Militer itu nampak menghampiri Keluarga salah satu prajuritnya."Komandan Lukman, Rey masih selamat?" tanya Adit dengan raut kagetnya.Lukman mengernyitkan dahi. "Apa Rian belum memberi tahu. Rey memang selamat," jelasnya.Seketika tangis Kanaya kembali pecah, ia yang semula tak percaya buru-buru mengejar Brankar yang tengah di dorong menuju sebuah Ambulance. Disusul Amy yang turut mengejar putrinya. "Jadi Rey masih selamat? Rian bilang dia tidak selamat," sahut Adit.Flashback.."Bertahan Rey, inget Kanaya, anak kalian sudah lahir.." Terus saja Rian membisikan sesuatu ke telinga sahabatnya, berharap Rey bisa bertahan sebelum mereka tiba di Rumah Sakit yang ada di Wamena.Sudah dipastikan t

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 116. Penjemputan..

    Matahari bersinar begitu cerah di hari ini. Namun tak secerah wajah Kanaya dan seluruh keluarganya. Dua buah mobil melaju beriringan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma, sebab siang ini seluruh korban tragedi meledaknya Helikopter yang tengah bertugas di Irian Jaya akan segera tiba.Semua perisapan pemakaman dan hal lainnya di siapkan oleh Anggota Militer. Karena mereka akan di kuburkan mengikuti prosedur kemiliteran.Pandangan Kanaya terlihat kosong, wanita itu hanya diam memandangi luar jendela. Tidak lagi ada air mata yang mengalir di Pipinya. Semua telah ia tumpahkan ketika dirinya baru tersadar beberapa jam lalu. Tidak ada yang tahu apa yang tengah wanita itu fikirkan, sebab dirinya hanya diam dan enggan membuka suara. Bayi yang baru Kanaya lahirkan pun tak diperdulikannya.Di dalam mobil itu ada Arga kakak iparnya, Amar sang Papa, serta Amy mamanya. Sementara mertuanya membawa mobil lain yang di kemudikan sopir mereka. Sedangakn Bayi Kanaya dan Rey sengaja di tinggalkan bersama

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 115. Penantian Yang Sia-sia

    "Kanaya..."Pandangan semua orang tertuju pada Sarah dan Kanaya, rupanya apa yang mereka bahas sedari tadi didengar pula oleh kedua wanita berbeda usia itu."Kalian bohong kan? mas Rey nggak kenapa-napa kan?" Lagi Kanaya mengulangi apa yang sudah ia tanyakan. Berharap jika semua itu hanya candaan seluruh keluarganya.Buru-buru Amy memghampiri putrinya, begitupun dengan Adit yang turut mendekati Sarah."Sayang, bangun nak!" Air mata Amy tak mampu ia tahan lagi, melihat putrinya yang histeris seperti ini membuatnya sedih."Pah, Rey nggak kenapa-napa kan Pah? Dia sudah di temukan dalam keadaan selamat kan?" tanya Sarah penuh harapan.Lidah Adit terasa kelu, mulut nya tak mampu menjawab apa yang istrinya tanyakan. Sungguh dia pun syok dan sedih mengetahui Rey telah ditemukan, namun dalam keadaan tak bernyawa.Perkataan ibu mertuanya sontak membuat Kanaya terdiam, mencerna maksud ucapan wanita paruh baya itu. Dia mulai memahami jika memang telah terjadi sesuatu pada Rey. Namun seluruh kelu

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 114. Ditemukan

    Penyusuran terus dilanjutkan setelah Jenazah Deri di efakuasi menggunakan Helikopter. Rasa sedih mereka belum menghilang, namun tugas harus tetap berjalan, terus melanjutkan pencarian di tengah duka yang di rasa. Namun kali ini tidak seperti sebelumnya, sebab semangat mereka terkikis oleh penemuan Jenazah salah satu rekan mereka."Kap, bagaimana kalau ternyata Kapten Rey sudah tidak ada juga?" Tiba-tiba saja Yanto mengatakan sesuatu yang membuat Rian kesal. "Bicara apa kamu To? Berdoa yang baik-baik, jangan asal bicara," sergahnya tak suka.Yanto menghela napas dalam, terus saja dia teringat akan rekannya Ari yang hingga kini belum juga di temukan.Penemuan tadi seakan menjadi pertanda bahwa tidak akan ada anggota lain yang masih hidup. Apa lagi dihari ke tiga ini.Suara anggota Militer terus saja bersahutan menggema didalam hutan itu. Namun nihil, tetap tidak ada respon, maupun tanda yang menunjukan dimana keberadaan Rey dan tiga rekan lainnya. Jujur, jika sebenarnya Rian pun mulai m

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 113. Kabar Duka

    "Hati-hati sayang." Amy membantu putrinya turun dari mobil, sementara Sarah menggendong cucunya. Setelah tiga hari di rawat, akhirnya Mariana memperbolehkan Kanaya pulang. Sedari kemarin kondisinya pun sudah membaik, namun pihak keluarga sengaja menunda kepulangan nya. Ketiga wanita itu berjalan beriringan memasuki kediamana Amar, sementara mereka memutuskan Kanaya untuk tinggal disana. Sebab disana Anita bisa menemani, agar Kanaya tidak terlalu memikirkan suaminya. Tiga hari berlalu, nyatanya hingga kini keberadaan Rey dan ke-4 anggota lain nya tak juga di temukan. Namun mereka tidak menyerah begitu saja, sampai saat ini penyusuran terus dilakukan, bahkan sengaja di perluas.Sempat beberapa kali keluarga memergoki Kanaya menangis seorang diri dikala malam, wanita itu menatap ponselnya seraya terus menghubungi Rey. Membuat keluarga tidak kuasa membendung kesedihan mereka. Pastilah Kanaya sangat hawatir dengan kondisi Rey yang hampir lima hari ini tidak ada kabar beritanya.Perlahan A

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   112. Secerca Harapan

    Deru Mesin Helikopter beradu dengan suara bising baling-balingnya. Satu persatu anggota Militer turun menggunakan tali guna menyusuri lokasi meledekanya Helikopter yang kemarin tengah melakukan Patroli.Persenjataan lengkap dengan keamanan memadai lah yang di izinkan untuk menyusuri lereng Pegunungan Nduga. Bagaimana pun mereka harus tetap waspada, karena mereka tidak tahu apa yang ada dibawah sana. Bisa saja Klompok kriminal kini ada dibawah mengintai mereka.Rian sebagai Kapten yang lebih dulu memutuskan turun, di susul beberapa anggota lainnya.Sisa puing-puing masih banyak tersangkut diatas pepohonan, parasut milik salah satu anggoa Militer pun nampak terbentang diantara rimbun nya dedaunan.Tentu keberadaan parasut itu menjadi secerca harapan untuk mereka semua. Pandangan Rian mengedar, menilik sekitar lereng, seraya menunggu anggotnya turun."Kap, ada parasut." Salah satu anggota Militer yang pada dadanya tertulis nama Yanto menunjuk parasut itu."Semoga mereka semua selamat, ka

DMCA.com Protection Status