"Um, Abi ke kamar dulu ya, mau ganti baju.""Baiklah." Kulihat raut wajahnya tampak tak senang, entah mengapa Kang Andi bersikap seperti itu. Aku pun melanjutkan berbincang dengan Paman dan Bibi, mengenang masa kecil aku dahulu bersama Mesya. "Duh, ngga kerasa ya, sudah sore saja," ujar Paman sambil melihat arlojinya. "Mesya sayang sudah waktunya Papah dan Mamah pulang, kamu baik-baik ya, di sini.""Ya ampun, Mamah ini, seperti Mesya masih SD saja, Mesya sudah kuliah loh, Mah. Bukan anak kecil lagi.""Tetep saja, bagi Mamah kamu masih kecil, baik-baik ya, sayang," ucap Mamah Mesya seraya memeluknya. "Teh Dita dan Kang Andi, kami titip anak kamii ya, dia ini agak sedikit manja, tapi tidak apa-apa kalau dia habis selesai makan jangan sungkan-sungkan nyuruh dia buat cuci piring," ujar Paman kali ini. "Ih, Papah, kok tega ke Mesya.""Bukan tega, tapi kamu harus belajar mandiri sayang."Aku, Mesya, juga Kang Andi mengantar Papah,Mamah Mesya ke depan, tak lupa kami memberikan oleh-ole
Read more