Share

Pov. Dita 3.

Sinar matahari memasuki celah-celah jendela, pagi-pagi sekali Kang Andi izin berangkat ke kebun, ia bilang siangnya ada urusan penting, entah apa aku tak berani bertanya.

"Um, Abi berangkat dulu ya," ujarnya

"Sepagi ini, Bi? Emang mau ke mana?"

"Mau ke kebun."

"Kok, rapi?"

"Aku cuma ngecek saja kok, setelahnya akan langsung berangkat ada urusan penting, mungkin ngga pulang dulu."

"Oh, yasudah tapi Abi gendong Kinara sebentar, gih. Pamitan dulu sama putri kecilnya."

"Oh, iya. Abi lupa, Kinara sayang sini Abi gendong, cium Abi dong. Abi berangkat ya, sayang…." Kinara pun mencium tangan Abinya.

Setelahnya aku memandikan Kinara ketika hendak memakaikan baju untuk Kinara.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu begitu keras.

Tok … tok … tok ….

"Teh, buka pintunya cepat! Kamu ada di dalam, kan? Teh buka pintunya!"

Aku yang sedang memakaikan Kinara baju begitu kaget, karena aku hafal suara itu, tapi mengapa suaranya diiringi tangisan, aku pun bergegas membuka pintu meninggalkan Kinara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status