Home / Pendekar / Satria Roh Suci / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Satria Roh Suci: Chapter 181 - Chapter 190

260 Chapters

Tukang Kayu

Rawai Tingkis dan teman-temannya tinggal di pulau ini beberapa hari, sembari berjaga-jaga, khawatir jika musuh datang kembali dengan pasukan yang jauh lebih besar dari sebelumnya.Namun sampai hari ini, tidak ada satupun satria penjaga dunia yang menampakan batang hidungnya.Di puncak bukit kecil itu, Rawai Tingkis dan teman-temannya menatap satu batu nisan lagi yang di tempatkan di sebelah nisan Prabu Dera.“Ini adalah sedikit orang yang kita ketahui, telah meninggal dunia karena mempertahankan prinsip, keluarga, dan martabatnya sebagai manusia …” ucap Rawai Tingkis. “Di luar sana, mungkin ratusan atau bahkan ribuan orang mati setiap bulannya. Kita manusia tidak hancur oleh roh suci, kita manusia hancur karena kita sendiri, terkadang aku tidak tahu apakah prinsipku ini benar atau salah, memberikan dampak baik atau bahkan sebaliknya, namun aku tegaskan! Penjaga Dunia harus dimusnahkan!”“Rawai Tingkis, apa yang akan kita lakukan?” tanya Danur Jaya.“Kita akan mengambil Pulau Tengkorak
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more

Bayangkara

Kapal yang dibuat oleh Rawas Kalat dengan bantuan Danur Jaya akhirnya berhasil dibuat. Sebuah kapal yang sangat indah tapi juga tidak mengurangi tingkat kekuatannya.Rawai Tingkis naik ke atas kapal, dan menyapukan pandangan ke segala arah.Sepertinya, Rawai Tingkis sedang memikirkan sesuatu, terlihat dari kerutan di kening pemuda itu.Danur Jaya yang tanggap langsung mendekati Rawai Tingkis, “Apa lagi yang kau pikirkan saat ini, jangan bilang jika maalah burung atau ikan?”“Danur Jaya, apa kau pernah mendengar kerajaan maritim?” tanya Rawai Tingkis. “Aku memikirkan hal tersebut, bagaimana jika kita tinggal di atas kapal? Menjadikan kapal ini sebagai markas utama kita? Itu terdengar menarik, sebuah markas yang tidak pernah ada di dalam peta, berpindah tempat seperti ikan?”Danur Jaya tersenyum mendengar ucapan Rawai Tingkis, dia jelas tidak menduga Rawai Tingkis memiliki pemikiran sejauh itu, bahkan mengetahui istilah kerajaan maritim.Meskipun, konsepnya sedikit berbeda dengan Keraja
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more

Sungai Yang Hilang

Danur Jaya sebenarnya tidak yakin dengan perintah Rawai Tingkis, sebeb musuh yang harus dihadapi mereka berjumlah sangat banyak. Tak terhitung berapa ratus satria yang akan mereka hadapi hari ini.Karenanya, Danur Jaya membuat sebuah rencana yang sedikit berbeda, meskipun pada dasarnya tidak menetang perintah Rawai Tingkis.Namun, Rawai Tingkis setelah memberi perintah langsung pergi lebih dahulu. Dia menyelinap dari kapal ke kapal, lalu melompat ke pinggiran pantai, dan terus melaju menuju markas cabang Penjaga Dunia.Sementara itu, setiap langkah Rawai Tingkis membuat perasaan Putri Intan Kumala menjadi gundah gulana. Jikalah bukan karena perintah Rawai Tingkis, gadis itu sudah sejak tadi mengikuti pemuda tersebut.“Kakang Danur Jaya,” ucap Rawas Kalat, “aku rasa Rawai Tingkis tidak bisa dilepaskan seperti itu, kabarnya pulau ini adalah kampung halamannya, tapi aku tidak yakin dia akan tiba di markas cabang musuh.”“Biarkan saja,” ucap Danur Jaya. “Dia pasti akan menemukan petunjuk.
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more

Serigala Besar

Jika memang ada sesuatu di dalam jurang tanpa batas, kemungkinan mereka sengaja menggenangkan air di jurang tersebut, untuk membawa benda yang mereka inginkan.“Sepertinya jurang itu memiliki batasnya,” timpal Rawas Kalat, sembari mengelus dagunya. “Kenapa pula kau berni nama jurang tanpa batas?”“Eh, sejak aku berada di sini, jurang itu sudah bernama tanpa batas, tanyakan kepada orang tua dulu yang menemukan Pulau Tengkorak!”“Eh, satria itu sepertinya lebih pintar, mereka tahu ada rahasia di dalam jurang tersebut …”“Mungkin saja,” ucap Rawai Tingkis, “eh, kenapa kau menatapku seperti itu? Sudah aku katakan, bukan aku yang memberi nama jurang itu!”“Ah…baiklah, sekarang mari kita pergi ke jurang! Untuk memastikan dugaan kita berdua!” ucap Rawas Kalat.Setelah meniti jalanan yang terjal, mendaki tebing curam yang lincin, sembari bersembunyi dari pengejaran para satria Penjaga Dunia, akhirnya dua orang ini tiba pula di sebuah bangunan aneh.Rawai Tingkis tidak pernah melihat bangunan
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more

Rahasia Senjata

Setelah menghabisi serigala tersebut, Rawai Tingkis kembali memasuki beberapa ruangan yang ada di dalam bangunan terebut, tapi sampai sekarang dia belum menemukan aliran sungai di dalam bangunan atau pula jurang kuno.Namun, perjalanan mereka kali ini sedikit lebih menegangkan karena bertemu dengan hewan-hewan yang sama dengan serigala barusan.Semua hewan berukuran besar, bahkan kelinci sekalipun memiliki tubuh sebesar anak sapi, dan begitu buas.Ah, tidak ada satupun hewan jinak di dalam bangunan ini.Bagi Rawas Kalat, pirmida ini bukan hanya menyimpan sebuah pertanyaan, tapi juga merupakan kandang bagi hewan-hewan raksasa.Sampai sekarangpun, telah lebih dari 20 hewan raksasa yang mereka habisi, dan belum menemukan petunjuk mengenai hewan tersebut.Tidak ada satupun lorong atau ruangan yang tidak memiliki hewan besar, tapi kebanyakan dari mereka dirantai dan dibelenggu.Sekali lagi, tidak ada satupun dari hewan itu yang luput dari pedang gading cempaka, seolah mereka adalah roh suc
last updateLast Updated : 2023-05-29
Read more

Anak Panah

Danur Jaya merasakan bahaya akan menimpa dua temannya, dan berniat untuk membantu mereka, tapi saat ini semua orang berkumpul di sekitara Danur Jaya.Dia hanya memiliki sedikit celah untuk melewati satria penjaga dunia, bahkan melakukan gerakan kecil dapat menarik perhatian musuh.Danur Jaya hanya tidak terlihat oleh pandangan mata, tapi bukan berarti tubuhnya tembus seperti udara.Jika melakukan sentuhan, keberadaan Danur Jaya tetap akan diketahui oleh pihak musuhnya.Ini akan berbahaya bagi pemuda tersebut.“Sial apa yang harus aku lakukan,” gumam Danur Jaya, sembari bergeser perlahan dari tempatnya, ketika para satria mendekati pemuda tersebut.Melakukan serangan saat ini tidak mungkin dapat dilakukan, karena anak panah pasti akan langsung nampak di mata musuhnya.“Tidak ada siapapun di sini,” salah satu satria penjaga memberikan penjelaskan kepada teman-temannya.Mereka telah mengelilingi tempat tersebut, naik ke atas atap beberapa bangunan, naik ke pohon dan batu-batu besar, tapi
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

Taktik Danur Jaya

Petinggi cabang berambut cepak mungkin bisa menghindari serangan Putri Intan Kumala, tidak dengan anak panah Danur Jaya saat ini.Saat melihat anak panah bergerak cepat ke arahnya, Petinggi itu dengan senyum penuh percaya diri menangkis anak panah tersebut.Dia mengayunkan belatinya sekuat tenaga, mengira bisa membelah anak panah Danur Jaya menjadi dua bagian, seperti yang dilakukannya terhadap kerikil Putri Intan Kumala.Namun, ketika mata belati bertemu dengan ujung mata tombak…Booom.Sebuah ledakan besar terjadi. Satu belati terlempar dari tanga Petinggi Cabang, berikut pula dengan tubuhnya yang berputar beberapa kali di udara, sebelum kemudian terjerumus di antara anak buahnya sendiri.Teng. Belati menancap di tanah, tidak selang beberapa lama muncul retakan pada senjata tersebut, lalu berubah menjadi kepingan logam kecil.“Seorang pemanaha?” Petinggi itu menyapukan pandangan ke sekeliling, mencoba mencari keberadaan Danur Jaya. “Apa kalian melihat seseorang?” tanya dirinya lagi.
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

Di Dalam Piramida

Ya, rupanya Danur Jaya menggunakan panah berbeda sejak dari tadi. Dia telah menduga hal buruk akan terjadi, karena itu Danur Jaya meletakan beberapa busur panah pada tempat-tempat yang telah ditentukan olehnya.Bahkan, kapal-kapal yang dia hancurkan sebenarnya berasal dari busur panah yang berbeda dengan busur panah miliknya.Kemampuan jubah malam telah memberikan banyak keuntungan bagi Danur Jaya, dia dapat menyelinap dan mencuri beberapa busur panah, lalu mengatur posisi tanpa diketahui oleh musuh-musuhnya.Sebagai mantan seorang senopati utama,tentu saja Danur Jaya mengetahui kelemahannya lebih dari siapapun juga, tapi Jubah Malam berhasil meminimalkan kelemahan tersebut.Sekarang, tanpa siapapun yang mengetahuinya, Danur Jaya telah membidik petinggi cabang dengan busur panah andalan.Wush…Kali ini danur jaya melepaskan tiga anak panah sekaligus.“Kau pikir aku tidak melihat anak panahmu!” ucap petinggi kepala cepak, “tiga anak panah, aku akan menangkisnya!”Namun tepat sebelum pr
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

Bebaskan

Sementara Rawas Kalat berhadapan dengan musuhnya, Rawai Tingkis harus menyelesaikan masalah dengan binatang buas dan puluhan satria penjaga dunia.Karena binatang-binatang ini mengincar Rawas Kalat, Rawai Tingkis membawa mereka sedikit menjauh.Satu persatu binatang buas itu dia tending ke jurang, yang lainnya terpaksa dia bunuh.Meski sesekali, ada rasa penasaran dengan rasa daging binatang tersebut, bahkan tidak jarang Rawai Tingkis berniat langsung memanggang dagingnya. Namun tentu saja saat ini hal itu tidak memungkinkan, karena mereka dalam situasi pertarungan yang sengit.Entah berapa banyak binatang yang dihadapi oleh pemuda tersebut, seingat Rawai Tingkis jumlah mereka selalu bertambah setiap waktunya, membuat Rawai Tingkis merasa heran sekaligus kesal.Di sisi lain, para satria penjaga dunia meneriakan seruan kepada binatang itu, semacam kode sandia tau bahasa yang hanya dipahami oleh bangsa binatang saja.Apakah para penjaga ini sedang melakukan pertunjukan sirkus atau semac
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

Bendungan Yang Hancur

Dua petinggi cabang keluar dari istana yang berada tidak jauh dari piramida. Saat mendengar suara-suara aneh, diselingi dengan teriakan, lalu suara raungan binatang, mereka berdua tidak bisa berdiam diri di dalam istana. Rasa penasaran akhirnya terjawab sudah, saat melihat puluhan binatang buas yang mereka penjarakan telah lepas kendali.Keduanya merupakan petinggi yang tersisa, selain satu petinggi terkuat yang sedang berhadapan dengan Rawas Kalat.Keduanya kemudian mempertanyakan keberadaan Petinggi kepala cepak, yang memang bertugas mengatur pasukan di luar.Namun salah satu dari anak buah mereka, alias satria penjaga dunia melaporkan semua yang telah terjadi di pulau ini.Mulai dari kematian Petinggi Kepala Cepak, sampai dengan hilangnya kendali atas binatang buas.Kedua petinggi itu tentu saja sangat terkejut mendengar laporan itu, dua hal yang diinformasikan oleh bawahan mereka sama anehnya.Pertama, Petinggi kepala cepak bukanlah orang lemah, dia adalah petinggi nomor tiga terb
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
26
DMCA.com Protection Status