Beranda / Pendekar / Satria Roh Suci / Bab 131 - Bab 140

Semua Bab Satria Roh Suci: Bab 131 - Bab 140

260 Bab

Pawang Binatang

“Aku akan …” Rawai Tingkis tidak melanjutkan ucapannya, dia hanya mengangakat pedang ke arah langit, tampak seperti akan menebas pria tua tersebut.“Aku akan mengaku …” Pria itu langsung berlutut di hadapan Rawai Tingkis, membeberkan rencana yang akan dia lakukan terhadap desa kecil tesebut.“Dua tahun terakhir aku mendengar ….” Pria itu memulai ceritanya dengan nada bergetar dan sedikit serak.Rupanya dia adalah sang pawang binatang buas. Dia bekerja di sebuah sirkus berjalan yang diadakan setiap hari minggu.Namun dua tahun lalu, anggota sirkus dihancurkan oleh sekelompok orang tak dikenali, mereka merampas harta dan semua barang berharga.Begitu kejamnya kelompok tersebut, sampai-sampai tega membunuh teman-teman pria tua itu.Nasib beruntung dia masih selamat.Setelah seluruh anggotanya mati, pria itu hidup tekatung-katung di jalanan. Menjadi pengemis, pencuri kecil, bahkan tidak jarang menjadi pekerja paruh waktu hanya untuk sesuap nasi.Sebagi orang yang sudah tua, tentu saja ten
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-23
Baca selengkapnya

Satria Suci

Di tepat lain.Terdengar suara puluhan orang melompat dari satu pohon ke pohon lain. Orang-orang ini mengenakan pakaian yang serupa, dengan Lambang Penjaga Dunia.Sebagian dari mereka menggunakan golok yang tiada lagi bersarung, sementara yang lainnya terus melepaskan anak panah ke depan.“Pergilah Danur Jaya!” seorang pemuda berteriak keras, lalu menghadap ke belakang, “Aku akan menahan mereka di sini!”“Tidak, kita harus kembali-““Hentikan! Satria Penjaga Dunia begitu banyak, tidak mungkin kita bisa selamat dari mereka! Pergilah!”Rupanya ada banyak satria suci dari Penjaga Dunia sedang mengejar Danur Jaya dan satu temannya.Awalnya, ada lebih dari 5 orang teman Danur Jaya yang ditugaskan untuk menjalankan sebuah misi berkaitan dengan Penjaga Dunia.Mereka diminta untuk menghentikan barang yang dikirim dari Penjaga Dunia ke Benua Sundaland. Jangan tanyakan barang apa yang mereka bawa, lima peti besar mutiara emas.Setiap negara akan membeli satu peti mutiara emas.Pengiriman Mutiar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-24
Baca selengkapnya

Sifat Lelaki Sejati

Kedatangan Rawai Tingkis menjadi angin segar bagi Danur Jaya. Bagaimana tidak, Rawai Tingkis adalah satu-satunya orang yang sangat kuat yang pernah ditemui oleh Danur Jaya yang mampu mengalahkan Satria Suci walaupun belum berhasil mengendalikan kekuatan roh suci.Pimpinan kelompok ini hampir saja lupa bahwa dia telah ditempa untuk tidak takut terhadap siapaun, lagipula dia merupakan salah satu petinggi Penjaga Dunia yang menggunakan mutiara emas jenis tertinggi.Setelah tersenyum sinis, pria bermata buta langsung memberi perintah kepada bawahannya untuk lekas menyingkirkan Rawai Tingkis.Pria buta itu menduga, jika perintahnyalah yang membuat anak buahnya menjadi lengah. Perintah untuk tidak membunuh Danur Jaya, membuat mereka mengurangi kewaspadaan.Namun saat ini, pria buta ingin dua orang anggota Padepokan Surya itu dihabisi dengan cara paling sadis.“Kau berisitirahatlah!” ucap Rawai Tingkis, “aku akan mengurus semua ini.”Rawai Tingkis menatap pedang gading cempaka seolah berbica
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-24
Baca selengkapnya

Pecundang

Kembalinya Danur Jaya membuat seisi Padepokan Surya menjadi senang, pasalnya ada 5 peti besar berisi mutiara emas yang dibawa oleh pemuda tersebut.Ini adalah misi yang sangat sulit tapi juga bernilai besar.Rawai Tingkis tidak disambut meski dia datang bersama dengan Danur Jaya, dan membantu mendorong gerobak menuju ke Padepokan Surya.Ah, pemuda itu tidak begitu peduli dengan masalah ini. Dia tidak berharap dipuji, dan memang tidak suka dipuji.Rawai Tingkis meminta kepada Danur Jaya untuk menyembunyikan keterlibatangan dirinya dalam misi.Danur Jaya membantah, dia berniat memberi tahu semua orang tentang kebenaran tersebut, tapi Rawai Tingkis menolak.“Ini adalah misimu, jangan melibatkan diriku, jika harus ada yang dihormati, maka teman-temanmulah yang berhak menerima penghormatan itu …”Danur Jaya hanya terdiam mendengar hal tersebut, lebih lagi kala Rawai Tingkis mengatakan hal tersebut, wajahnya tampak begitu serius.Rawai Tingkis berlalu di antara orang-orang yang telah menyam
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-25
Baca selengkapnya

Cantik

Di sisi lain, sebuah tempat khusus yang hanya Ki Langit Hitam saja boleh memasukinya.Di tempat latihan itu, tampak terlihat beberapa batu terangkat ke udara, melayang seperti tiada gaya gravitasi di dalam tempat tersebut.Sedetik kemudian, batu itu mulai bergerak pada pola yang telah ditentukan. Mereka bergerak meliuk-liuk, membentuk seperti ular, dan menari-nari di udara.Namun tidak lama setelah itu, gerakan batu berubah pola lagi. Dia membentuk pusaran udara yang berputar-putar dengan kecepatan suara.Gemuruh suara terdengar di dalam ruangan tersebut, seperti badai yang menerjang cadas tinggi.Namun tiba-tiba, Ki Langit Hitam masuk ke dalam ruangan itu, lalu dia berseru, “Serang aku!”Ribuan kerikil kecil yang berhamburan berhenti satu detik setelah mendengar tantangan Ki Langit Hitam, tapi kemudian mulai menyatu dari satu batu menjadi ratusan batu, sampai pada akhirnya batu itu membentuk 10 tombak panjang yang melayang di udara.Satu jentikan jari, membuat tombak batu menderu ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-25
Baca selengkapnya

Monster Singa

Rawai Tingkis kini duduk di sudut Padepokan Surya, seraya bercanda gurau dan mengenang hidup mereka di Desa Air Tenam.Bagi Rawai Tingkis, Putri Intan Kumala adalah teman gadis yang paling baik, yang pernah dia temukan seumur hidupnya.Meskipun Putri Selasih Ayu berwajah cantik, tapi gadis ini memiliki kecantikan luar dalam di mata Rawai Tingkis.Kebaikan Putri Selasih tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata, bahkan Rawai Tingkis merasa tidak yakin bisa membalas kebaikan gadis itu.“Apa kau menemukan gadis lain di luar sana?” tanya Putrin Intan Kumala, “gadis cantik, yang membuatmu tergoda?”Tiba-tiba obrolan mereka menjurus ke arah yang lebih intim. Pertanyaan itu membuat Rawai Tingkis terdiam sejenak, tapi seorang wanita memiliki kemampuan untuk mengetahui perasaan pria yang dia suka hanya dalam tiga detik saja.“Jadi kau pernah bertemu dengan gadis cantik …”“Hahaha …”Rawai Tingkis tertawa kecil, menggaruk kepalanya yang mendadak gatal, “ada banyak gadis cantik di dunia ini, tapi mer
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-26
Baca selengkapnya

Tim

Sejak saat itu, Rawai Tingkis tidak pernah diganggu oleh anggota level perunggu, tapi ini tentu bukan akhir, karena jika mereka tidak, maka level perak masih mengusik dirinya.Kasusnya masih sama, mereka iri dengan kedekatan Rawai Tingkis terhadap Danur Jaya, lebih lagi terhadap Putri Intan Kumala.Mereka mungkin akan mati karena muntah darah, kalau mereka tahu bahwa Putri Intan Kumala sangat menyukai Rawai Tingkis lebih dari apapun.Namun demikian, Rawai Tingkis tidak pernah menunjukan kekuatannya dihadapan mereka semua.Bahkan meski beberapa orang terang-terang menghina dirinya, selagi itu tidak menyakut teman dan makanan, Rawai Tingkis tidak akan membalas perlakukan mereka kepada dirinya.Sayangnya, Danur Jaya tidak seperti Rawai Tingkis. Dia akan marah jika ada orang yang menghina Rawai Tingkis, bahkan akan mengancam mereka dengan mencongkel biji matanya.Karena hal ini, akhirnya Putri Intan Kumala melaporkan masalah ini kepada Ki Langit Hitam.“Aku tidak suka dengan sikab mereka,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-27
Baca selengkapnya

Di Tepi Air

Setelah terjadi cecok sebentar antara Rawai Tingkis dan Danur Jaya, akhirnya tim ini berhasil dibentuk. Pimpinan tim adalah Ki Sundur Langit.Mereka keluar dari Padepokan Surya, tapi kali ini banyak anggota Padepokan yang mempertanyakan keikut sertaan Rawai Tingkis dalam tim ini.“Setelah mendekati Danur Jaya dan Putri Intan Kumala, dia mendekati Ki Sundur Langit …penjilat kurang ajar, dia pasti berbibir manis …”“Huhhh …aku rasa dia sangat pintar, dia tahu cara cepat untuk naik tingkat.”“Pintar? Dia hanya pintar membual.”Rawai Tingkis memiliki pendengaran yang cukup baik, meski tidak sebaik matanya, jadi dia bisa mendengar ucapan pemuda-pemuda di sana.“Mereka tidak pernah jera, rasanya aku ingin sekali menghajar pecundang itu,” bisik Danur Jaya di kuping Rawai Tingkis.“Hoi, apa yang kau pikirkan?” tanya Rawai Tingkis, “apa harga dirimu akan naik jika melawan mereka? Lupakan saja, lagipula mereka menghinaku bukan dirimu.”“Tetap saja mereka ini menjengkelkan,” ucap Danur Jaya.Set
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-27
Baca selengkapnya

Desa Mati

Tidak menyisahkan siapapun. Rawai Tingkis membantai semuanya, dengan pedang Gading Cempaka.Baik Danur Jaya atau pula Ki Sundur Langit, mereka sama-sama tercengang melihat hal tersebut.“Dia melakukannya lagi …” gumam Danur Jaya.Rawai Tingkis menyapukan pandangannya, menatap satu persatu lawan yang telah bergeletakan.“Aku masih belum bisa mengontrolnya dengan baik,” ucap Rawai Tingkis, “ini terlalu kuat.”“Sekarang apa yang harus kita lakukan?” tanya Danur Jaya.Ki Sundur Langit yang belum sempat menunjukan kekuatannya hanya bisa berdehem kecil, lalu memutuskan untuk membawa tim ini pergi lebih jauh melintasi air sungai.“Lain kali, jangan bertindak tanpa instruksi dariku, Rawai Tingkis!” gerutu Ki Sundur Langit.“Hehehe …maaf, tadi itu tidak sengaja.”“Tidak sengaja endasmu!” timpal Danur Jaya, “kau hampir membunuh mereka semua!”“Itu juga tidak sengaja,” ucap Rawai Tingkis.Danur Jaya hanya bisa menghela nafas panjang, tidak berniat lagi melanjutkan perdebatan dengan orang bodoh s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-28
Baca selengkapnya

Satria Sombong

Pria tua yang dianggap sebagai warga desa sepi ini, langsung melepaskan beberapa jarum kecil ke arah Rawai Tingkis, seraya terus berjalan menjahui pemuda tersebut.Walaupun sudah berusaha dengan segenap kemampuannya, jarum-jarum yang digunakan oleh pria itu tidak satupun berhasil melukai Rawai Tingkis.Sampai pada akhirnya, dia kehabisan semua jarumnya. Tangannya memeriksa pakaian beberapa kali, tapi sungguh tidak ada jarum yang tersembunyi, dapat dijadikan senjata.Sekali lagi dia menyapukan pandangan ke sekeliling, melihat jarum jarum miliknya tertancap pada beberapa kayu, tanah dan benda lainnya.Semua jarum itu awalnya mengarah ke tubuh Rawai Tingkis, tapi hanya dengan gerakan pedang yang santai, Rawai Tingkis merubah arah dari serangan jarum lawannya.Mata yang begitu baik untuk melihat semua gerakan benda.“Sekarang …aku ingin bertanya sesuatu?” tanya Rawai Tingkis, “des aini, apa memiliki rumah makan atau sejenis- Apa?”Rawai Tingkis terkejut saat melihat pria itu ditendang kua
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
26
DMCA.com Protection Status