Arnav tersenyum. “Itu dia, my queen.” Kemudian dia menambahkan satu jarinya untuk masuk ke dalam Raellyn.Dengan begitu banyak kenikmatan yang Raellyn dapatkan, wanita itu kini tidak tahu lagi harus seperti apa. Terlalu banyak kenikmatan yang menyebar ke seluruh tubuhnya, tidak lama hingga Raellyn merasakan klimaksnya datang. Raellyn hanya fokus pada pergerakan jempol Arnav di titik tersensitifnya, dengan ahli pria itu membelai bagian dari dirinya yang tegang di bawah sana. Tentu saja Raellyn di buat mengerang keras, Raellyn begetar hebat saat dia membuka kedua matanya, dia memadang kearah dua bola mata suaminya yang penuh kharisma.Arnav mencium ujung hidung Raellyn. “Itu adalah bayaran dariku, sayang,” jawabnya. “Sekarang kita bisa rileks sambil memikirkan apa yang selanjutnya akan kita lakukan.”Pria itu mengatakan segalanya dengan sangat santai. Mengabaikan fakta bahwa jarinya masih berada di dalam diri Raellyn, dan istrinya masih melayang karena sisa-sisa kenikmatan yang dia dapa
Baca selengkapnya