Semua Bab ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Bab 491 - Bab 500

532 Bab

BAB 87_KEBENCIAN

Scene di waktu yang sama .... Mendengar lonceng istananya berdenting amat kencang, Sofia berlari keluar. Ia sudah siap. Tak sedetik pun wanita itu memejamkkan mata. Di bayangannya, Bella akan segera datang membawa pasukan. Entah besok atau lusa. Namun rupanya tidak. Sofia yakin Bella sudah mempersiapkan lebih awal dan sejak awal memang ingin menguasai istananya. Sofia terus berlari, menemukan pasukanya sudah bersiap di setiap lorong. Mereka tidak banyak seperti dulu lagi sebab Sofia mengurangi pengawal istana itu demi menghemat. Ia butuh banyak uang untuk kelangsungan hidupnya. Sebuah keputusan yang tidak ingin dia sesali meski sebenarnya harus dia akhiri. Tiba-tiba Sofia bertemu dengan lima pengawal yang sedang berlari. Baru saja mereka berhenti, dua di antaranya langsung menggelepar terkapar, kejang hebat lalu kaku dalam sekejap. Sofia terhenyak sampai-sampai tak bisa bicara. "Queen! Teman-teman yang di lorong depan sudah tumbang! Musuh sudah sangat dekat dan sudah menyebarkan di
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-02
Baca selengkapnya

BAB 88_TERTEMBAK

Kedua wanita itu saling cakar di atas sana. Seolah-olah kedua kaki dan tangan mereka bisa menyatu dengan bebatuan itu. Mereka tidak ada yang beralas kaki sebab ramuan itu membuat kaki dan tangan mereka memiliki rambut-rambut berukuran sangat kecil di sekitar jari-jari lentik mereka. Hal seperti itu biasa dimiliki oleh reptil seperti hewan tokek yang biasa disebut sebagai setae."Bawa kembali pasukanmu, Bell! Jika kau masih menghargaiku sebagai sahabatmu.""Darah lebih kental dari air, Sofia. Lagi pula, aku butuh tempat ini untuk mengembangkan formulaku.""Betul-betul lancang sekali mulutmu, Bell!!!" teriak Sofia sangat terkejut dengan ucapan Bella.Rupanya selama ini, wanita itu mengincar istananya. Bodohnya dia sama sekali tak pernah curiga. Sofia melompati tubuh Bella lalu berusaha mencekiknya dengan keras. Dengan kekuatan penuh, Sofia menekan leher Bella menggunakan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya menahan dua tangan Bella. Kaki Sofia begitu erat menempel di langit-langit ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-02
Baca selengkapnya

BAB 89_KENAPA?

"Eldor!!!" teriak Sofia mendorong tubuh Bella. Sofia berlari mendekati putranya itu namun Eldor menjulurkan tangannya, memberi isyarat pada ibunya agar tidak semakin dekat. Sofia berhenti namun matanya terus berderai melihat putranya memegang pinggangnya yang mengucurkan darah. "Berhenti dulu, Ma!" seru Eldor. Sofia terhenyak sebab setelah sekian lama, barulah Eldor kembali memanggilnya Mama lagi. Seperti wajahnya yang basah oleh air mata yang berwarna coklat, hatinya pun langsung dingin mendengar Eldor kembali memanggilnya Mama. Eldor menatap ibunya dengan tatapan yang sendu sebab dia sekarang sadar bagaimana Sofia begitu menyayanginya. Meskipun wajah ibunya muda dan berbeda, tapi perasaannya masih sama untuknya. Membuncah juga hati Eldor menatap Sofia, wanita yang sedang melindunginya itu. "Ma, lihat putramu dan putra Razoore The King! Aku putramu!" seru Eldor melepaskan tangannya dari pinggulnya. Rupanya Helena menembak pangkal pahanya yang dekat dengan pinggul. Mengucur darah tak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-02
Baca selengkapnya

BAB 90_KARENA APA?

Bella hanya mendengar napas Sofia yang satu-satu, lalu ia membuang tubuh Sofia yang sudah seperti kapas. Sementara itu, menghitam wajah Eldor melihat ibunya terkapar dengan darah memenuhi tubuhnya. Rasa sakit amat luar biasa dirasakan Eldor menyaksikan Sofia semenderita itu. Hilang kemarahannya, kekecewaan, bahkan secuil pun rasa dendamnya karena Sofia telah membunuh ayahnya dan menodai kehormatan diri. Sekarang yang tersisa hanya rasa iba dan sakit sekali melihat wanita yang melahirkannya berakhir seperti itu. Untuk beberapa saat, Eldor hening, terhenyak dan seperti hanya dia sendiri saat itu. Tiba-tiba gesekan tubuh Ursula yang sedang melecehkannya menghentak kesadarannya. Kosong pandangan Eldor menatap wajah Ursula yang sedang memegang kepalanya. Waria itu siap mengadu kepalanya dengan Eldor, tekhnik andalannya untuk melumpuhkan musuhnya. Ursula tersenyum menyeringai dengan bola mata melebar penuh nafsu di depan wajah Eldor. Crussssh!!! "Aaaarrrgghhhh!!! Anjiiiiing!!! Lepaskan aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-05
Baca selengkapnya

BAB 91_ENAM ANGKA

SCENE SEBELUMNYA .... Luna sudah berdiri di depan labarotorium Bella dengan sorot mata yang tenang. Ia tetap menggunakan gamisnya juga cadarnya. Dia sekarang diapit oleh Farid dan Aleksei. Farid berpenampilan bukan seperti layaknya pekerja kantoran dengan kemeja, dasi dan celana kain, pantofel hitam. Namun pemuda itu berjubah putih lengkap dengan surban putih khas sultan timur tengah. Wajah tampannya tidak meragukan, memang dia mirip seperti pangeran Arab. Sedangkan Aleksei seperti biasa dengan hodiee putih dan celana jeans selututnya. Sesungguhnya di balik hodiee tebalnya itu ada laptop kecil dengan ransel yang sangat tipis. Pria itu nampak lebih bersahaja dengan sorot mata yang penuh keyakinan. Orang-orang di sana mengenal Aleksei sebab beberapa kali memang terlihat berjalan bersamaan dengan Bella persis seperti tampilan seperti itu. Setelah melewati screening senjata tajam dan senjata api, ketiganya berdiri di depan meja informasi. Saat ini, mereka hanya mengandalkan kemampuan mer
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-05
Baca selengkapnya

BAB 92_SEBUAH PANGGILAN

Aleksei terkejut. Keningnya terangkat mengkerut menuntut ucapan Luna lagi. "Sialnya aku mengira itu hanya scam. Dan sekarang aku kesulitan mengingatnya lagi." "Oooh damn!" Aleksei mengusap wajahnya. Ia mencengkram bahu Luna. "Dengarkan aku, Angel. Seperti kau selalu mengingat semua kesalahanku, tolong seperti itu kau ingat kembali angka-angka itu!""Kau jangan menyindirku," ketus Luna. "Terserah apa pun itu. Intinya cobalah ingat kembali angka itu. Aku yakin, itulah sandinya!""Lalu siapa yang mengirimnya?" tanya Luna bahkan bertanya pada dirinya sendiri. "Helena. Siapa lagi kalau bukan dia yang memiliki akses ke sini. Sepertinya untuk urusan formula itu, dia di pihakmu, Angel. Hanya tentang Eldor dia tidak bisa dihentikan."Hening rasa hati Luna. Ia terenyuh dan wajah Helena berkelindan di kelopak matanya. "Apa kau tidak bisa membobol ponselku?" tanya Luna, sebab ponselnya ada di mobil bersama tasnya. Ia tak ingin tasnya disandera saat screening. "Akan butuh waktu lama dan kita
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-05
Baca selengkapnya

BAB 93_TELAH BANGKIT

Suara gemerisik benda terdengar jelas, bahkan Aleksei dan Luna tahu, Silsilia sedang berlari karena deru napas wanita itu terdengar jelas."Silsilia!" teriak Luna."Tolooong! Tolong akuuu, Angel! Aku takut sekali!""Kenapa? Kamu dimana?!!!""Aku di ... aaaaarkhhhh!!!" Suara kecipak air dan erangan pria kembali mengiringi teriakan Silsilia. "Katakan, Silsilia! Kau dimana?!!!""Di kamar, Bella! Di ... di laboratorium!""Oh Allah. Dimana itu? Aku dan Aleksei sedang di ruang formula racun itu.""Ba-ba-bagaimana kalian bisa ada di sana?!"Jelas terdengar Silsilia bergetar dalam gagapnya. "Kau ingin mendengar cerita atau kami segera ke sana menolongmu, ha?!""Ooh Angel! Cepat temukan aku! Tolong, Angel, datanglah. Seorang monster telah bangkit! Aku di lantai atas!"Clash! Ponsel itu mati kehabisan daya. Luna membeliak terkejut luar biasa. "Kita harus apa, Aleksei?!""Kita susul dia."Aleksei langsung bergegas. "Kita tidak tahu di mana kamar, Bella? Apakah dalam denah itu ada?" tanya Lun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-05
Baca selengkapnya

BAB 94_BERTAHANLAH!

Sekuat tenaga Luna mengatur napasnya sembari memaksa wajah dan matanya tetap tegak menatap ke arah akuarium itu. Rasa ngeri meremas-remas jantungnya. Sebagai manusia normal, Luna takut. Terlihat Zaenal membuka matanya lalu melihat ke arah mereka. Tatapannya kosong dan ekspresinya dingin. Bukan seperti Zaenal yang dulu, teduh dan dan menyejukkan. Pria itu berdiri, masih dengan mulutnya yang terhubung dengan selang merah itu. Beberapakali mulutnya nampak komat kamit seperti memang sedang menyedot. Silsilia mnyembunyikan wajahnya di belakang punggung Luna, membekap mulutnya sendiri agar tidak berteriak ketakutan. Aleksei terus melangkah mendekati akuarium itu."Zaenal, apa kau mengenalku?" Tak ada pergerakan dari Zaenal kecuali matanya yang berputar seperti mencari sesuatu. "Aku Aleksei dan wanita bergamis itu adalah Angel. Apa kau masih ingat kami?!"Aleksei berbicara dengan nada tinggi dan menggunakan gerakan isyarat. Hanya sekali mata Zaenal menoleh padanya namun selanjutnya pria itu k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-05
Baca selengkapnya

BAB 95_SUDAH DEKAT

Luna tercekat. Ia masih tidak bisa bicara dengan kalimat panjang. Napasnya masih terseok-seok. "Karena apa, haah? Jangan coba-coba ikut campur kalian! Sekarang aku sudah akan kehabisan waktu dan kalian datang mengacaukanku lagi! Mati saja kalian!" teriak Bella berdiri dan siap mengibaskan ekornya. "Karena Zaenal, suamimu sudah bangkit!!!" seru Aleksei memegang dadanya yang naik turun seperti merasa akan kehilangan kemampuan menghirup udara. Berhenti dunia Bella rasanya. Yang didengarnya itu seperti mimpi. Antara ia sedang dibohongi atau tidak, tapi satu yang pasti, kedua manusia yang kewalahan di depannya itu sudah tahu rahasia besarnya. Bagaimana mereka bisa tahu?! Bella langsung memucat antara marah dan was-was. "Ka-ka-kalian jangan mempermainkanku!" Bella menggigil bersama debaran jantungnya yang bergemuruh. "Tunggu! Aku akan perlihatkan padamu tapi berjanjilah kau tidak akan menjadi gila!" seru Aleksei dengan nada marah yang terpendam luar biasa. Aleksei akan menunjukkan bukt
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-09
Baca selengkapnya

BAB 96_PERPISAHAN

"Jangan banyak bicara. Kenapa kau keras kepala sekali? Setelah Eldor melihatmu, aku akan membawa kalian ke rumah sakit," ucap Luna datar, menahan perih di hatinya. "Ap-aaapa kau masih ma-maarah padaku, Angel?""Aku sangat membencimu, Sofia. Kau harus tetap hidup agar aku bisa kembali bertengkar denganmu," ucap Luna tak kuasa menahan air matanya. Tetesannya setitik, setitik, lalu menjadi deras memenuhi wajahnya yang tidak ditutupi kain lagi. Jelas merah pekat wajah Luna menahan rasa sedihnya. Sofia tersenyum kecil. "Te-terimakasih. Maafkan aku, Angel. Ka-kaulah defi-definisi saha-sahabat sejati itu. Kau ... kau selalu ada da-dalam kesulitanku dan mengabaikan ma-marahku. Kau be-berani ber-bertaruh nyawa untukku dan putraku. Ter-terimakasih. Meny-menyesal aku telah ... aaaaarhhh!!!"Dada Sofia membusung seperti akan tercabut nyawanya hingga membuat wajah wanita itu pucat tak berwarna lagi. "Berhenti bicara. Kau harus menyimpan tenagamu. Kita ke rumah sakit sekarang!"Sofia menggeleng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4849505152
...
54
DMCA.com Protection Status