Share

BAB 96_PERPISAHAN

Author: Rora Aurora
last update Last Updated: 2023-11-09 15:45:09

"Jangan banyak bicara. Kenapa kau keras kepala sekali? Setelah Eldor melihatmu, aku akan membawa kalian ke rumah sakit," ucap Luna datar, menahan perih di hatinya.

"Ap-aaapa kau masih ma-maarah padaku, Angel?"

"Aku sangat membencimu, Sofia. Kau harus tetap hidup agar aku bisa kembali bertengkar denganmu," ucap Luna tak kuasa menahan air matanya. Tetesannya setitik, setitik, lalu menjadi deras memenuhi wajahnya yang tidak ditutupi kain lagi. Jelas merah pekat wajah Luna menahan rasa sedihnya. Sofia tersenyum kecil.

"Te-terimakasih. Maafkan aku, Angel. Ka-kaulah defi-definisi saha-sahabat sejati itu. Kau ... kau selalu ada da-dalam kesulitanku dan mengabaikan ma-marahku. Kau be-berani ber-bertaruh nyawa untukku dan putraku. Ter-terimakasih. Meny-menyesal aku telah ... aaaaarhhh!!!"

Dada Sofia membusung seperti akan tercabut nyawanya hingga membuat wajah wanita itu pucat tak berwarna lagi.

"Berhenti bicara. Kau harus menyimpan tenagamu. Kita ke rumah sakit sekarang!"

Sofia menggeleng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 97_SUARA DARI DALAM LUBANG

    SCENE SEBELUMNYA .... Farid mengantarkan Silsilia ke rumah sakit. Wanita itu segera mendapatkan penanganan sangat cepat dan intensif. Setelah tubuhnya dilap dan dipasangkan infus, Farid masuk dan meletakkan roti dan susu kotak murni. "Jika Anda butuh sesuatu, jangan sungkan untuk memberitahuku, Nyonya," ucap Farid dengan wajah seramah mungkin. Silsilia sampai tak berkedip karena terpesona dengan ketampanan pemuda itu. "Terimakasih banyak. Tapi bolehkah aku memohon agar segera dioperasi. Aku takut, Bella menyadarinya dan aku dikendalikan lagi. Rasanya sakit sekali di sekujur tubuhku jika sampai Bella mengontrolku!""Tapi Nyonya, itu akan mengancam nyawa Anda. Dokter mengatakan, Anda butuh untuk menormalkan seluruh kondisi fisik dan psikis Anda.""Tolong aku. Jika sampai Bella kembali dari penyerangan istana batu dan melihat suaminya tergeletak, dia pasti akan menekan tombol itu!"Seketika membuka lebar kedua bola mata Farid karena ucapan Silsilia. "Istana batu, istana raja Razoore k

    Last Updated : 2023-11-09
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 98_PERJUANGAN

    Oooeeeeek! Oooeeek! "Kalian dengar?" ujar Farid sekarang menegakkan tubuhnya karena yakin, yang didengarnya itu bukan angin lalu. Suara bayi itu memang ada di dalam israna itu. "Sepertinya dari arah sana, Den Muda!" seru Jono dengan wajah tegang. Tak mengindahkan ucapan Jono, justru Farid menuju ke arah yang berbeda. Ia terus melangkah cepat dengan awas melewati banyak mayat yang bergelimpangan. Jono dan Jene hanya bisa terus melangkah mengikuti langkah Farid hingga pemuda itu berhenti. Telinganya kembali melebar mendengarkan suara itu lagi. Sekarang pekikannya semakin keras. Farid berlari sangat kencang hingga dia berhenti di ujung lorong. Suara bayi itu lebih jelas lagi dan kali ini terdengar teriakan tangisan wanita. Jono Jene sekarang tahu, suara itu berasal di lorong gelap di sana. Keduanya saling pandang, seolah bicara tentang kekaguman mereka pada pria muda dan tampan di depan mereka itu yang memiliki kepekaan indra yang sangat tajam. "Heeey!!! Apakah ada seseorang di sana?

    Last Updated : 2023-11-09
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 99_HATI YANG PECAH

    "Temukan mereka!" seru Eldor pada Luna dan Aleksei yang mulai bergerak. Belum sempat keduanya merespon apa pun, tiba-tiba seseorang muncul dari ujung lorong itu. "Tidak perlu, aku sudah menemukannya lebih dulu!"Seketika semua terkejut melihat kehadiran pemuda tampan yang dikenali itu. Dialah Farid Abdullah, putra Angel Gracelia. Dia muncul dengan keringat deras di wajahnya. Namun yang paling membuat Eldor seperti di alam mimpi, pemuda itu sedang memboyong Jamila yang sepertinya tidak sadarkan diri. Nampak jelas darah masih basah, cair menetes-netes dari selakangan Jamila. Lalu sesaat kemudian, dari balik punggung Farid, muncul Aletha sembari terengah-engah, bersimbah darah sembari menggendong seorang bayi di dadanya. Sesaat setelah mereka berhasil keluar dari lubang, Aletha dan Farid mendapatkan informasi bahwa Bella dan pasukannya sudah meninggalkan istana batu. "Ka-ka-kalian? Bagaimana? Jamila?!" Eldor tergagap hebat melihat pemandangan di depannya. Ia melupakan rasa sakit di p

    Last Updated : 2023-11-09
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 100_SUMPAH JANJI KEMATIAN!

    Tiba-tiba .... "Untuk apa kau berada di dalam rumahku dan memakai pakaianku?" Suara dari pintu itu mengagetkan Aleksei dan ia melihat siapa yang datang. "Yudha ...," sapa Aleksei cukup terkesiap. "Selama ini aku selalu memaklumi kedekatan kalian karena aku tahu bagaimana kebaikanmu pada kami, Aleksei. Tapi tidak seperti ini caranya. Kau terlalu cepat memperlihatkan wujud aslimu," ujar Yudha masih berdiri di depan pintu. Dadanya bergemuruh sangat marah. Ia melihat penampilan Aleksei begitu necis. Otot-otot besar itu jelas terlihat membentuk di balik kain hitam itu. Berbeda sekali jika dia yang memakai baju itu. Ia jauh lebih kurus dan bahkan sekarang memiliki tonjolan buncit di perutnya karena jarang berolahraga. Semakin tak nyaman hatinya apalagi melihat rambut Aleksei yang basah dan aroma minyak rambut itu adalah miliknya."Kamu salah paham. Aku ....""Kalian memang sama. Bahkan dalam kesalahan yang jelas, kalian tidak pernah meminta maaf. Kalian memang cocok," timpal Yudha tak m

    Last Updated : 2023-11-09
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 101_CAHAYA

    Setelah pemakaman lalu memastikan Eldor dan Aletha mendapatkan perawatan, Luna dan Aleksei berpamitan. Mereka membawa dokter dan beberapa tim medis. Para pengawal yang gugur dimakamkan bersama-sama. Farid sudah lebih dulu pulang bersama Jono dan Jene. "Maafkan ucapan Mas Yudha, dia sedang terganggu," ucap Luna menatap pemandangan jalan raya. Matahari sudah sepenggal naik. Mereka ternyata tidak tidur semalaman karena begitu sibuk di istana Razoore. "Ya. Tak mengapa. Resiko dekat dengan wanita bersuami. Terkadang aku berpikir, apakah kita tidak melampui batasan?" tanya Aleksei terus menyetir dengan pelan. "Mungkin jika kita dekat, lalu pergi berlibur bersama-sama, bersenang-senang hanya berdua, itu salah. Tapi kita sedang berada di posisi yang berbeda, bukan seperti itu. Aku tidak bisa membayangkan jika kau tidak bersamaku saat ini.""Jika kita menang dalam pertempuran melawan Bella, apakah kita akan melanjutkan hidup dengan berpisah?" tanya Aleksei. Beberapa saat tidak ada jawaban, i

    Last Updated : 2023-11-12
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 102_TAK TEGA

    "Aku sudah mengabari Pak E agar bisa menemanimu di sini. Maaf, aku tidak bisa menemanimu lebih lama. Aku harus mengecek kondisi kantor," ujar Farid pada Helena."Ma, maafkan aku," lirih Helena dengan suara tersendat. "Nasi sudah menjadi bubur. Dokter tidak bisa memastikan sejauh mana luka di wajahmu bisa sembuhkan termasuk bekas lukanya. Semoga nanti ada jalan agar semua bisa kembali seperti sedia kala. Kamu yang sabar, ya," ucap Farid tak berpaling dari Helena yang sedang duduk menyender. Wajahnya diperban dan jelas masih terlihat bengkak dan mengeluarkan darah. "Setelah ini apakah kita bisa memperbaiki semuanya?" tanya Helena membuang rasa malunya. Farid hanya tersenyum. "Seranag, aku mau menikah dengamu, Farid."Lagi-lagi Farid tersenyum kecil. "Apakah sunggingan bibirmu itu berarti, ya?" cecar Helena. "Tidak, Helena. Artinya, TIDAK," jawab Farid dengan wajah berubah menjadi datar. Helena cukup terkejut dengan reaksi pria itu. "Setelah kau berhasil membuat banyak kehancuran d

    Last Updated : 2023-11-12
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 103_MEMANGLAH ABANG

    "Dzu!" teriak Luna melakukan gerakan push up. "Zzu!" seru Aleksei kesal bersamaan dengan tubuhnya yang naik turun menggantung. Bukan tanpa alasan dia sampai sekesal itu. Sudah ratusan bahkan mungkin ribuan kali, dia harus memperbaiki pengucapan huruf Dza. Luna tidak membiarkan pria itu begitu saja ketika ia menyuruhnya mengucapkan tauwudz."Berlatih lagi. A uu dzu billah!""Ya, besok saja. Ini tak mudah," hentak Aleksei. Luna hanya tersenyum. Tadi, setelah ikut berjamaah sholat subuh, Aleksei meluncur menuju kediaman Luna dan mereka berlatih bersama. "Jangan sepelekan pengucapan huruf dalam Qur'an. Beda pengucapan bisa beda arti.""Ya, yang penting tidak niatnya yang buruk. Allah itu pasti tahu," timpal Aleksei yang sudah putus asa. "Tapi kau berkewajiban terus belajar! Ayo! Ucapkan lagi!""Zzzzzuuuuu!" seru Aleksei mencoba sekuat tenaga. "Apa tidak bisa ujung lidahmu itu, digigit sedikit, lalu keluarkan suaranya. Belum lagi nanti pada huruf Tsa. Itu sama konsepnya!" jelas Luna m

    Last Updated : 2023-11-12
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 104_SUDAH WAKTUNYA

    Ting tong! Ting tong!Suara bel rumah membuyarkan kegiatan Luna yang sedang membuat kue pie apel. Dia menghentikan kegiatannya lalu membuka pintu. Ia cukup terkejut sebab Yudha sudah di depan pintu dan terlihat Karmila berada di mobil. "Mau apa kamu ke sini?""Aku mau ambil beberapa dokumen," jawab Yudha. Sebenarnya itu hanya alasannya saja. Entah mengapa, dia hanya ingin memastikan Luna di rumah apakah ada Aleksei atau tidak. "Mana Farid?" "Pergi ke istana batu, menjenguk Eldor."Mulut Yudha ingin menanyakan keberadaan Aleksei namun seperti terkunci. Ia terlalu sungkan. "Kau tak perlu bolak balik mengambil apa pun lagi, nanti sore aku akan pindah."Luna menahan gejolak hatinya. Tidak ada wanita yang siap pernikahannya hancur tapi ia terus mengucapkan pada dirinya bahwa itu semua sudah tergariskan. Mas Yudhanya sudah berubah dan dia sudah tidak berharga lagi di mata pria itu. Ia akan hidup bersama orang-orang yang menghargainya tanpa perlu dia memohon. "Pi-pindah?" tanya Yudha lang

    Last Updated : 2023-11-12

Latest chapter

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   ENDING

    Kini villa itu sudah sepi, bahkan tempat sesepi itu tidak memiliki penjaga. Aleksei mondar-mandir tak karuan. Sedari tadi dia berusaha sibuk, merapikan hal yang remeh temeh padahal penjaga catring sudah merapikan semuanya. Sumpah demi apa pun, jantungnya dari tadi berdegup kencang seperti ditabuh keras-keras. Ia mencari apa lagi yang dia bisa kerjakan asal tidak masuk ke dalam kamar itu. Bahkan melihat ke arah pintu kamar saja dia tidak sanggup karena dia tahu, di dalam sana ada seseorang yang menjadi pujaannya seumur hidup. "Sial, aku harus apa lagi?!" Aleksei melihat jam dinding, dan terlihat sudah jam dua dini hari. Semua sudah rapi, sudah pada di tempatnya. Pria itu kembali mondar mandir. Menyesal dia menyimpan laptop dan ponselnya di kamar tempat Luna berada. "Ya, aku tahu," ucap Aleksei sendirian membuka laci dan membungkuk mencari gunting tanaman dan sabit. "Aku bersihkan taman saja," desisnya mantap. Crinnnng!!! Kedua benda itu jatuh karena pria itu terkejut luar biasa seba

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 127_ABANG dan ADIK

    "Maaf, aku mengganggu waktumu," ucap Yudha di depan Aleksei yang memperbaiki posisi kacamata hitamnya. Mereka bertemu di sebuah cafe di pinggir pantai. Ombak di sore hari terlihat lebih besar. "Tidak masalah. Maaf juga aku harus membuatmu menunggu. Aku benar-benar harus meeting tadi."Yudha tersenyum lalu menegak kopinya. Ia mengeluarkan rokok dan menyodorkannya pada Aleksei. "Rokok favoritmu," ucap Yudha menawarkan namun yang cukup membuat Aleksei terkejut, Yudha pun menyalakan putung rokok itu untuk dirinya sendiri. "Sejak kapan kau merokok?""Sejak tidak ada paru-paru lain yang kujaga," jawab Yudha santai menyesap asap. Aleksei hanya menoleh lalu membuang wajah, memilih menatap ombak yang berdebur. "Kau pasti tidak merokok lagi sekarang, karena ada paru-paru lain yang kau jaga, bukan?" lanjut Yudha. Aleksei kebingungan dan salah tingkah. Ia meraih rokok itu lalu akan membakarnya. Yudha menahan tangan pria itu. "Tidak perlu. Its oke. Aku tahu, kau tidak merokok lagi sejak operas

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 126_PERJANJIAN

    Aleksei merasa seperti sedang diguyur berton-ton tumpukan bunga. Harum, lembut tapi terlalu banyak. Ia tidak bisa bernapas. Pria itu melihat ke bawah, ke samping, bahkan ia harus mendongak ke atas untuk mencari udara. Tak .... Tak .... Langkah Luna mendekat, dan itu membuat Aleksei refleks mundur. Wanita itu justru tersenyum melihat ekspresi Aleksei sekaget itu. "Jangan main-main kamu, Angel. Kita sudah berumur, jangan bicara yang tidak-tidak," ucap Aleksei mengusap wajahnya. "Kenapa memangnya? Kalau kita bersama terus, tanpa ada hal yang urgent, jatuhnya fitnah, lo!""Untuk bertemu denganmu meski hanya satu menit, itu sudah ranah urgent."Luna berhenti dan justru menutup mulutnya tertawa. "Ya sudah, mari kita menikah supaya tiap menit bisa bertemu," goda Luna. "Memang pandai sekali kamu mempermainkan hati," ucap Aleksei menghembuskan kasar napasnya. "Jadi kau menolakku? Tak ingin menikahiku?""Eiih?!"Aleksei hanya melongo. Dia seperti tidak menapak lagi di bumi mendengar ucap

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 125_DEBARAN

    Dua minggu kemudian .... "Katakan padaku, kenapa Angel tidak pernah datang mengunjungiku?" tanya Aleksei ketika Daniel sedang memeriksa tensi darahnya. "Syukurlah, semuanya berjalan lancar dan kondisi Anda juga semakin baik, Tuan.""Jangan alihkan pembicaraan, katakan kemana Angel? Apa dia baik-baik saja?" "Ya, Nyonya Angel baik-baik saja. Jika transplantasi Anda berhasil, Anda akan bisa melihatnya lagi meski mungkin tidak seterang penglihatan Anda sebelumnya.""Aku lega dia baik-baik saja. Tapi kenapa dia tidak mendatangiku sejak aku operasi? Wanita itu," gerutu Aleksei mengelus perban di matanya. "Perban Anda sudah bisa dibuka. Apa Anda siap?""Tolong panggilkan aku Angel, saat mataku terbuka, aku ingin melihat dia pertama kali."Dokter Daniel terenyuh mendengar semua ucapan Aleksei. Jelas sekali dari getaran suara pria itu, Aleksei benar-benar sangat mencintai sosok Angel Gracelia. "Maaf, Tuan. Nyonya Angel belum bisa menemui Anda kemari. Tapi tidak masalah, Anda yang bisa mene

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 124_KEPUTUSAN

    "Bagaimana keadaannya?" tanya Luna dengan wajah tegang. "Selama Anda pergi, kami sudah tiga kali menyuntikkan obat penahan rasa sakit dan antibiotik.""Suntikan cairan ini pada bahu Aleksei."Luna menyerahkan tabung itu pada dokter Daniel. Pria itu melihat benda yang di tangannya itu lamat-lamat. "Cairan apa ini? Dingin sekali sampai menembus tulang.""Penawar racun itu. Cepat suntikan sekarang, Daniel."Dokter Daniel mengangguk dan matanya menangkap keberadaan Farid yang sedang dibersihkan lukanya. Nampak luka itu jauh lebih segar, tidak bengkak lagi dan tidak hitam. Sudah seperti daging biasa. "Bagaimana itu terjadi?""Racun dan penawar itu diciptakan oleh sosok yang paling hebat. Sudah, suntikan segera dan agar kau tenang kembali bekerja."Tak menunggu lagi, dokter yang berpostur tinggi itu langsung bergegas menuju ruang perawatan Aleksei. "Siapa?! Angel, kau kah itu?" tanya Aleksei terkejut saat terdengar suara pintu terbuka. "Bukan, Tuan. Saya, Daniel. Bagaimana perasaan Anda

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 123_MENGHILANGKAN EGO

    Helena menggeleng sembari menutup mulutnya yang sudah tertutup cadar. "Helena! Berikan sandi itu! Kasihan putraku kesakitan seperti itu. Apa pun yang kau inginkan dariku, aku akan memberikannya!"Helena terus menggeleng dan membuat Luna semakin putus asa. Gadis itu justru mundur, mundur dan berbalik arah, seperti melarikan diri. Kakinya berlari sangat kencang masuk ke dalam rumahnya. "Helena! Helena!!!" teriak Luna sekencang-kencangnya. Wanita itu sampai memukul tanah tempatnya mengesot hingga kotor pakaiannya. Berdentam tanah itu karena amukan Luna. Suara tangisan Luna menyeruak penuh ketakutan dan kemarahan. "Wanita sialan! Awas kau! Akan kumakan kau hidup-hidup!" seru Eldor sudah berdiri akan mengejar Helena tapi langkahnya tertahan melihat Farid muntah darah. Silsilia sedari tadi menahan pemuda itu agar tidak terlalu mengamuk sebab banyak juga pot bunga, dan batu di sekitar tempat itu. "Oooh demi leluhur Razoore! Aaah sial!" Eldor memukul kosong di udara. Urat-urat tangannya ti

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 122_PERDEBATAN

    Di dalam mobil, Karmila masih diam. Sama sekali tak bicara setelah beberapa menit berada di samping Yudha yang saat ini fokus menyetir."Luna tidak mau rujuk," ucap Yudha tiba-tiba."Oh ya? Hmm ... mungkin dia butuh lebih banyak waktu lagi," sambut Karmila salah tingkah. Sedari tadi pikirannya dipenuhi dengan banyak pertimbangan. "Entahlah. Dia bukan jenis wanita yang mudah goyah setelah mengambil keputusan," timpal Yudha mengembuskan napasnya kasar. "Jadi kau menyesal telah menceraikannya?""Ya. Aku terlalu mengikuti emosiku. Aku tidak memandang jernih setiap sisi masalah. Menyesal, aku sangat menyesal."Karmila tidak berkata apa-apa lagi. Ia pernah menyerah, lalu kembali mencoba dan sekarang hempas lagi. Suasana menjadi hening kembali. Yudha menoleh sekilas pada Karmila yang terlihat kosong. "Tadi, Farid makan buah-buahan yang kamu bawa. Dia memang suka sekali dengan anggur, sama seperti ibunya," lanjut Yudha kembali bicara mencairkan suasana. "Syukurlah. Dia memang pemuda yang b

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 121_ANCAMAN

    "Nona! Nooooon!" teriak Rumayah menggedor pintu Helena. "Kenapa, Mbok?!"Helena keluar tetap menggunakan hijabnya namun kali ini, ia menggunakan cadarnya. Bekas cakaran Sofia belum bisa dihilangkan meskipun ia rutin merawatnya. "Ada ... ada banyak orang yang sedang nyari Nona! Salah satunya, pria besar yang dulu pernah ke sini!"Helena terhenyak sebentar lalu memperat simpul tali cadarnya. "Tenanglah Mbok. Yang akan terjadi, biarlah terjadi."Helena melangkah tanpa ragu. Wajahnya yang rusak adalah hal yang membuatnya tidak memiliki rasa takut lagi. Bahkan, beberapa kali ia berpikir untuk mengakhiri saja hidupnya tapi dia tahu, itu hal yang paling dibenci Allah. Setidaknya, ia tidak ingin mati bunuh diri, lebih baik dibunuh saja. Gadis itu sudah pada puncak putus asa. "Katakan pada Amang, jangan keluar, jangan ikut campur. Ini urusanku. Apa pun yang terjadi padaku, kalian jangan terlibat," ujar Helena datar. "Tapi, Non ....""Tinggallah di sini, biar aku sendiri yang menghadapi mer

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 120_RACUN

    Farid mendorong kursi roda yang diduduki Luna dengan sangat tergesa-gesa. "Kami sudah memindahkannya ke dalam ruangan steril, tidak bisa dimasuki kecuali tenaga medis yang berpakaian lengkap," ucap dokter Daniel sembari terus melangkah cepat. "Kau harus melakukan yang terbaik, Daniel. Aku akan membayar berapa pun jumlah yang kau butuhkan.""Jangan dipikirkan, Nyonya. Anda bisa menemuinya. Kami memberikan waktu lima menit. Sekarang, pakailah alat pelindung ini," ucap Daniel sampai di sebuah ruangan kecil. Luna memakai baju pelindung dan masker juga penutup kepala lengkap. Daniel mempersilakannya masuk dan menunjukkannya jam tangan sebagai tanda dia tidak memiliki waktu yang banyak. "Apakah mereka akan baik-baik saja?" tanya Farid mengintip dari kaca. Terlihat Luna mendekati Aleksei dengan memutar kursi rodanya dengan cepat. "Aku harap semua baik-baik saja," ujar Daniel berdebar. Untuk pertama kali dia menangani kasus sedahsyat itu. Ada bakteri jahat yang aneh dan cepat sekali berege

DMCA.com Protection Status