Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA / Chapter 471 - Chapter 480

All Chapters of ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Chapter 471 - Chapter 480

532 Chapters

BAB 67_SAMA SEPERTI DULU

Bella berdiri dengan cepat. Keras sekali tendangan Farid hingga keningnya sampai berdarah karena menghantam dinding. "Putra Angel," lirih Bella mendesis mengusap darah yang menetes di keningnya. Sedikit tapi dalam. "Rupanya Anda bukan manusia, Nyonya," sapa Farid menegak salivanya. Untuk pertama kalinya dia menemukan manusia seperti itu. "Farid? Bagaimana kamu ada di sini?!" Helena mendekat namun ekor Bella langsung menghalangi gadis itu. Helena sangat terperanjat luar biasa hingga tersungkur mundur. "Maaf, Nak. Dia adalah putra wanita itu. Dia pasti akan menjauhkanmu dariku."Bella merendahkan ekornya secara perlahan. Helena masih merinding takut tapi di dalam otak gadis itu, banyak hal yang berkelindan. Jika Bella benar-benar ibunya, itu artinya, dia memiliki kekuasaan dan kekuatan juga setidaknya untuk keinginan terbesarnya sekarang. "Menjauhlah Helen, biar aku yang melawannya!" perintah Farid tetap siap dengan kedua tangan dan kakinya yang kokoh. "Bedebah! Kau juga ingin menj
last updateLast Updated : 2023-10-23
Read more

BAB 68_PERMINTAAN

Yudha menyetir mobil dengan perasaan tak karuan. Di kursi belakang, Farid dan Aleksei sedangkan di sampingnya, Luna duduk dengan tatapan acuh. Yudha mendapatkan beberapa pesan dari rekan kerjanya, menanyakan alasan kenapa pernikahan putranya dibatalkan? Yudha langsung meluncur pulang ke rumahnya. Namun tidak menemukan putra dan istrinya, ia langsung ke kediaman Helena tidak peduli tengah malam sekalipun. "Jadi, inti ceritanya adalah ibunya Helena sudah diketahui dan sekarang dia membawa Helena pergi?""Iya," jawab Luna datar. "Terus masalahnya apa? Baguslah kalau Helena bertemu dengan ibu kandungnya. Lalu kenapa sampai kalian babak belur begini!? Bertarung sampai tak peduli nyawa dan kehormatan," sindir Yudha. "Tak usah tahu, Mas. Toh selama ini kamu tidak ada dan tak mau ada," jawab Luna ketus mengusap wajahnya yang kotor. Ia memasukkan rambutnya ke dalam bajunya lalu merapikan lilitan baju kaos Aleksei. Pemandangan itu membuat Yudha menjadi tak nyaman. "Ibunya Helena adalah Bella
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

BAB 69_KEPUTUSAN TERBESAR

Yudha menutup kaki Farid yang sedang terbaring. Pemuda itu mendapatkan penangan yang cepat. Tiga jenis infus sedang masuk ke dalam nadinya. Setiap hari Yudha menemani putranya dan setiap hari itu, dia harus bertemu dengan istrinya yang tak pernah memberikan tatapan manis padanya. "Kapan saya bisa selesai penanganan, Sus? Saya merasa sudah jauh lebih baik," ujar Luna. "Kita tunggu keputusan dokter ya, Bu. Jika kondisi tubuh sudah fit dengan tensi dan HB yang normal, pasti akan diperbolehkan pulang. Sebab Ibu juga mendapatkan luka yang cukup luas di bagian wajah dan beberapa tempat juga lebam.""Saya ingin cepat keluar dari sini, Sus. Tolong dibantu. Ada hal yang saya harus selesaikan. Saya tidak bisa menunggu lagi, " ujar Luna datar. "Tapi untuk putra saya, tolong rawat dia sampai benar-benar sembuh."Wussssh! Luna mencabut jarum infus itu. Perawat itu terkejut begitu juga dengan Farid yang berada satu ruangan dengannya. "Bu! Tolong jangan nekad! Anda belum mendapatkan persetujuan d
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

BAB 70_BERHALUSINASI?

......."Ayo, Aleksei" seru Luna tak ingin peduli dengan yang baru saja dia dengar. Meski sebenarnya, lututnya gemetar dan kulitnya terasa meremang. Jantung Luna luar biasa bergemuruh seperti ingin teriak dan memecahkan apa pun. Tidak ada seorang istri di dunia ini yang mau menyandang status janda jika memang sebuah rumah tangga bisa dipertahankan. Namun Luna tidak mau mempertahankannya dengan terus mengalah dan mengiba. Itu bukan dia dan itu bukan dirinya.Tidak ada usaha apapun yang berhasil membuat seseorang tetap tinggal dengan kita secara tulus jika memang mereka tidak ingin. Maka biarkan mereka pergi jika mereka ingin. Itu artinya, kau bukan tempat ternyamannya lagi. Maka, biarkan saja mereka pergi. "Angel! Perhatikan langkahmu!" seru Aleksei melihat tubuh Luna oleng namun masih terus melangkah. "Hidup terus berjalan meskipun kita jatuh dan terjungkal ke dasar paling dalam, Aleksei! Temukan kendaraan dan kita tetap pada jalur perjuangan. Aku akan mencoba melobi Helena agar ma
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more

BAB 71_TERUSLAH

Luna dan Aleksei sampai di depan villa pribadi Bella. Terlihat tidak luas tapi memiliki bentuk bangunan yang terbuat dari bahan-bahan terbaik. Fasad villa itu terlihat dihiasi oleh tiang-tiang putih menjulang kokoh. Nampak ada pohon bunga melati yang merabat di atas tali-tali kawat yang menjulur bergelombang. Aromanya terbawa udara dan membuat tempat itu terasa asri. "Cari siapa, ya?" sapa Sumadi mendekati mobil hitam yang dikendarai Luna dan Aleksei. Bahkan sebelum keduanya turun dan masih memperhatikan dari dalam kendaraan itu. Keduanya langsung membuka pintu dan keluar. Aleksei membuka kacamata hitamnya dan memberikan tatapan teduh pada lawan bicaranya. "Apakah Bella ada?""Kalian siapa?" cecar Sumadi lagi. Sebab hampir tidak pernah ada yang mencari majikan mereka selama ini. Apalagi menyebut namanya. Bella selalu dikenal dengan sebutan Nyonya Costara. Apalagi tampilan pria di depannya itu. Berotot, rahang tajam, mata bagai elang dengan sedikit uban yang terlihat di bagian sisi ra
last updateLast Updated : 2023-10-26
Read more

BAB 72_YANG DATANG

"Jangan bicara, Nyonya. Anda juga pasti akan menuntut balas jika orang yang Anda cintai dibunuh dengan sangat kejam!"Luna tak berkedip menatap kedua bola mata Helena yang terbuka lebar seolah sedang menyembur kemarahan yang luar biasa. Aleksei memegang bahu Luna dengan pelan. "Ayo kita pergi," lirih Aleksei. Luna menepis pelan tangan Aleksei dengan pergelangan tangannya. "Mari kita dengar, apa yang akan dia ucapkan," gumam Luna yang terdengar seperti ejekan di telinga Helena. Gadis itu sedang diselimuti amarah karena merasa kehidupannya telah diatur tanpa peduli perasaannya. "Anda benar-benar menganggap remeh lawan bicara Anda, Nyonya. Aku putri Amara Bella Costra, tolong jangan tatap aku seperti sebelumnya. Anda telah mendominasi kehidupan ibu angkatku bahkan ayah tiriku dan aku sendiri! Dengan entengnya Anda menyembunyikan semua tentang kematian ibuku, lalu menyembunyikan identitas asliku, lalu sekarang Anda memintaku untuk memjadi mata-mata ibu kandungku?! Tolong, berhentilah
last updateLast Updated : 2023-10-27
Read more

BAB 73_HASIL PATERNITAS

"Pergi cepat dari sini! Sembunyikan dirimu!" seru Sofia menoleh pada Aletha. Aletha langsung berlari menuju lorong yang menuju kamarnya karena hanya itu yang familiar di pikirannya. Wanita itu berlari sekencang yang dia bisa dengan dada terengah-engah. Entah kenapa dia menjadi sangat takut. Tiba-tiba dia mengingat Eldor dan dengan cepat ia mengambil arah dan berlari menuju kamar pria itu. "Apakah Eldor ada di dalam?""Pangeran sedang bersama Jamila, Non."Seperti akan pecah kepala Aletha mendengarnya. Sejenak wanita itu menatap pintu batu itu dengan mata kosong. Pastilah mantan suaminya itu sedang bersenang-senang dengan istri barunya. Tapi dia harus menyampaikan berita yang sedang dia bawa. Aletha berusaha tetap kokoh. "Izinkan aku bertemu dengannya. Aku membawa berita penting!""Pangeran memesan untuk tidak diganggu apapun alasannya. Sekarang, Anda bisa menunggu, Nona."Seperti menahan puluhan karang di dada, wanita itu kembali menatap pintu batu itu lalu melangkah pergi dengan ce
last updateLast Updated : 2023-10-28
Read more

BAB 74_KALAH

Menghangat rasa kulit Eldor mendengar ucapan dokter di depannya itu. Ia ingin bersuara tapi seperti tercekat tenggorokannya. Eldor menarik napasnya lagi dan sekarang berusaha membuka mulutnya. Dia tidak pernah mendapati dirinya seterkejut seperti itu. "Ap-apa yang kau sedang ucapkan itu bisa kau pertanggungjawabkan?!" Suara Eldor bergetar bersama bulir kecil tak terlihat di dahinya. Pria itu tiba-tiba berkeringat. "Tentu saja, Pak. Kami dokter dan kami sudah biasa dengan pekerjaan ini. Tingkat akurasinya bisa sampai 99%. Setelah janin itu lahir, Anda bisa membawanya lagi untuk dites ulang."Eldor menoleh pada Aletha yang masih mematung seperti arca. Ia lalu menoleh pada Jamila yang masih memangku perutnya nampak kelelahan. Tampak pucat wajah wanita itu, bersandar di pojok dinding. "Janin itu berjenis kelamin laki-laki, Pak. Kami sudah memprint hasil USG empat dimensinya sebagai bonus pelayanan. Anda bisa melihatnya di sini."Dokter itu memperlihatkan hasil gambar usg di belakang map
last updateLast Updated : 2023-10-29
Read more

BAB 75_TIDAK BISA MENOLAK

"Kau GILA, Bell! LANCANG mulutmu!!!" teriak Sofia langsung dengan kuku-kukunya yang keluar tak bisa dia kendalikan. Merah padam wajahnya saat Bella mengatakan bahwa Helena, putrinya menginginkan kepala Eldor. "Aku bisa menawarkan krim dan formula itu untuk seumur hidupmu, Sofia.""Kau bisa berkorban dengan menghancurkan persahabatan kita untuk putrimu tapi aku juga akan berkorban nyawaku untuk putraku, Bella! Dengan memintaku menyerahkan Eldor, putraku satu-satunya, mulutmu itu sudah sangat busuk!"Bella duduk santai, menyilangkan sembari memainkan kukunya. Angkuh, sombong dan tetap elegan itulah definisi wanita itu. "Jadi, kau memilih untuk kita berperang?""Ya! Aku lebih baik mati dalam pertempuran daripada mengikuti permintaanmu. Di mana otakmu?! Meminta nyawa anak pada ibunya?! Kutu busuk."Bella mendengar umpatan dan omelan Sofia sedari tadi hanya terus tersenyum. Setitik pun wanita itu tak gentar. Baginya, istana batu dan penguasanya sudah di dalam genggamannya. "Jangan lupaka
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

BAB 76_SEBUAH JANJI

Yudha kembali menemui Farid di rumah sakit. Rupanya dokter sudah mengizinkan pemuda itu pulang. Farid begitu antusias sebab kali ini dia berharap ayah dan ibunya bisa kembali tinggal bersama. "Papa, setelah ini gak akan kemana-mana lagi kan?" tanya Farid menikmati jus buah yang barusan ayahnya buat. "Nanti kalau Mamamu pulang, Papa akan pergi, Nak.""Aku akan berbicara baik-baik dengan paman Aleksei agar menjauhi keluarga kita. Aku rasa dia akan mengerti," ujar Farid yakin. Yudha yang sedang meletakkan roti panggang di depan putranya sejenak terhenyak. Ia menoleh pada Farid dengan senyum yang tentu saja dia paksakan. "Tidak perlu, Nak. Lagi pula kerenggangan antara kami bukan karena Aleksei. Aku justru bersyukur Aleksei ada dan menjaga kalian."Yudha menahan perasaan sakit di hatinya. Seperti kebahagiaan itu semakin memudar terus dari dalam dadanya. Mengatakan Aleksei bukan alasan utama itu memang benar, bukan dusta. Meskipun pada nyatanya itu juga kerap kali memercikkan api cembu
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more
PREV
1
...
4647484950
...
54
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status