Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA / Chapter 451 - Chapter 460

All Chapters of ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Chapter 451 - Chapter 460

532 Chapters

BAB 47_MUNGKIN HANYA ILUSI

Tanpa ragu, Bella mendekati Yudha. Langkahnya begitu ringan tanpa adanya keraguan sedikit pun. Yudha kembali terdengar mendengkur. Efek obat benar-benar membuatnya tak bisa terus sadar meski dia ingin menemani Karmila bicara. Wanita itu selalu senang menjadi pendengarnya, tidak seperti istrinya yang selalu mendominasi. Meski Luna tidak menunjukkannya, namun pembawaan wanita itu selalu membuat Yudha tunduk. "Kukira hanya perasaanku saja, kau begitu amat mirip dengan suamiku. Aura kalian seperti satu. Mata, bibir ini, postur tubuh juga kulit ini ... satu lagi, cara bicaramu ... ah kalian terasa sangat sama."Bella tersenyum lembut menatap Yudha dan membayangkan jika pria di depannya itu menyatu dengan suaminya. Tapi tidak, Bella menepisnya. Itu terlalu cepat."Selama ini, aku tak pernah bergairah pada pria lain selain suamiku. Dan saat ini, aku mulai merasa menghangat dan dingin secara bersamaan. Apakah aku sedang menyukaimu? Hemmm ... ini sangat menyenangkan."Masih dengan menutup mata
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

BAB 48_TANDA LAHIR

Silsilia masih gemetar ketakutan. Ia bersumpah tidak akan menghadapkan matanya pada akuarium itu. Tidak akan. Sepanjang waktu, Silsilia hanya terus meringkut di atas kasur. Bahkan saat kandung kemihnya terasa penuh, Silsilia berjalan mundur, demi untuk tidak melihat ke arah akuarium. "Oh Tuhan, jika KAU benar-benar ada dan mengatur takdirku, kenapa KAU begitu kejam padaku dengan menghukumku seperti ini?! Aku takut sekali bahkan untuk sekedar bernapas," lirih Silsilia menggenggam tangannya, mencari keberanian untuk keluar dari kamar mandi. Namun keberaniannya sudah terkuras, karena saat akan keluar dari dalam kamar mandi, ia mendengar suara gelembung air. Ia tahu, gelembung itu sering terdengar. Bahkan hari itu, saat matanya menangkap kedua mata Zaenal terbuka, itu setelah dia mendengar suara gelembung itu. Silsilia memilih diam di dalam kamar mandi meski rasanya tulang-tulangnya seperti akan menjadi batu. Dingin sekali sampai ke sum-sumnya. Ia beberapa kali mengumpat, mengapa kamar m
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

BAB 49_RASA KECEWA

Luna berhenti di depan mobilnya tepat ketika dia mendengar suara klakson dan Jono bergegas membuka pintu gerbang. Luna menyender di pintu mobil, santai melihat mobil Bella masuk."Kenapa wanita ini senang sekali datang? Aku yakin, dia tidak sekedar berkunjung," gumam Luna sendirian. Terlihat Bella keluar dari mobil dengan senyum yang mekar. Dia membawa sebuah tas berwarna orange di tangannya. Jelas, itu pasti berisi benda yang memiliki brand ternama. Luna hanya sedikit melengkungkan alis, seperti sedang bersiap dengan tindakan wanita itu. "Apa kamu akan keluar sekarang?" tanya Bella menutup pintu mobilnya. "Ya, ada sedikit pekerjaan di luar. Tapi, tidak masalah jika aku menundanya untuk beberapa jam," jawab Luna sembari menerima uluran tangan Bella. Mereka berpelukan seperti kawan yang sudah lama tidak bertemu. "Terima kasih. Aku sedang bosan di laboratorium jadi aku ke sini untuk menghilangkan kepenatan.""Dimana Silsilia? Aku ingin bertemu dengannya.""Dia sedang melakukan tugas,
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

BAB 50_INGIN MATI

Yudha sedang berusaha merayu Karmila agar mau membuka pintu. Sedari kemarin pagi, wanita itu tak mau keluar kamar. Dia hanya mau menerima makanan dari balik pintu dan langsung mendorong pintu itu jika Yudha berusaha untuk masuk. Tentu saja, hal itu membuat Yudha bingung hingga menunda untuk pindah. "Kom! Kamu kenapa sih? Kamu kumat atau gimana?!" seru Yudha terus menggedor. "Aku akan gila sekarang, Yudha! Wajahku membengkak dan bintik-bintik penuh jerawat!""Kok bisa?! Coba aku lihat!""Tidak! Aku malu!""Ayolah, kamu jangan begini. Aku ini bukan orang lain. Aku adalah bagian darimu, Kom! Ayo! Buka pintumu! Kalau kamu begini terus, kita berdua bisa sama-sama kolaps. Kita harus bisa saling jaga apa pun kondisinya," ujar Yudha dengan suara lembut, berharap kali ini Karmila luluh. Setelah beberapa saat hening, terdengar suara pintu yang dibuka. Yudha langsung menangkap pintu itu dan secara spontan, Karmila menutupnya dengan keras. "Aaaaaaaakh!!! Sakiiit!!!" teriak Yudha menjerit-jerit
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

BAB 51_TAK PERLU BERTANYA

Eldor mengamuk di dalam kamarnya sebab untuk kali pertama, Sofia menguncinya di dalam kamar. Persis seperti seorang bocah laki-laki yang nakal lalu sedang dihukum oleh ibunya. Eldor melempar barang apapun yang ada di sekitarnya tanpa peduli itu bisa melukai dirinya sendiri. Seperti dia telah menghancurkan dinding kaca yang menjadi ruangan favoritnya. Pria itu tak mampu menahan dirinya untuk tidak melempar benda rapuh itu dengan botol wine yang berjejer masih utuh dengan isinya. "Biarkan aku keluar dari sini! Aletha masih di luar! Aku meninggalkannya!""Dia sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya sendiri. Aku ingin kau mengetahui bahwa yang masih berkuasa di sini adalah aku, Queen Sofia! Jadi, bersikaplah baik jika kau ingin aku segera membebaskanmu," ujar Sofia dari luar. Bosan juga dari tadi dia mendengar suara dentuman barang dan sedikit ada rasa khawatir dalam dirinya, Eldor akan nekat. Sofia menjilat bibir atasnya merasa puas karena selama ini dia sangat memendam perasaan untuk men
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

BAB 52_TETAP SAYANG

"Lepaskan dia meski aku tidak tahu, kesalahan apa yang membuatmu harus merantainya seperti orang gila," ujar Luna datar. "Kesalahannya adalah karena dia sangat mencintaimu, Angel." Luna bergeming lalu sepersekian detik menoleh Aleksei. Pria itu hanya memainkan mulutnya salah tingkah. Ingin mengelak tapi itu faktanya. "Aku ingin, dia tetap di sini, meski dia harus belajar dari awal untuk mencintaiku," lanjut Sofia. "Jadi, perubahan tak wajarmu ini karena demi pria bodoh seperti dia?" tanya Luna yang membuat Aleksei mengkerut dikatakan bodoh. Angelnya benar, dia sangat bodoh karena perasaannya yang tetap hidup tanpa mengenal kondisi. "Metamorfosis, Angel," desis Sofia membenarkan ucapan Luna. Luna hanya mengangguk pelan meski akalnya menolak. Metamorfosis itu adalah perjalan menuju masa depan, bukan waktu mundur. Tak ingin mendebat dan ikut campur atas keputusan Sofia, Luna sedikit menendang rantai di kaki Aleksei. "Lepaskan dia.""Tidak, Angel. Darahku terasa mendidih sebab belum
last updateLast Updated : 2023-10-14
Read more

BAB 53_TERLALU JAUH

Aleksei melompat dan dalam sekelip mata, pria itu sudah di samping Luna. Rupanya, Luna berhasil mendapatkan pistol yang dia bawa tadi dan menembak tungkai gembok rantai dengan sangat cepat dan tepat secara berturut-turut. Sekarang Luna menodongkan pistol itu pada Sofia dengan mata tajam. "Cukup ya, Sofia. Ini memalukan sekali. Aku akan menganggap sekarang kamu sedang mabuk. Bahkan aroma alkohol dari mulutmu sangat pekat," ujar Luna terus mundur dan Aleksei mengikutinya dari belakang. "Kenapa kau selalu ikut campur, Angel?! Dari dulu kau tak pernah membiarkanku bernapas lega!" "Picik. Terus saja kamu begitu. Mati saja dengan pikiran gilamu itu," umpat Luna terus mundur. Sofia hanya melangkah takut berani. Ia mengenal sosok Angel Gracelia, jika sudah nekat, tak peduli pada siapa pun. Sofia menatap Aleksei. "Mau kemana kau Aleksei?! Sungguh kamu akan pergi? Aku sudah peringatkan. Kamu akan melihatku akan banyak berubah setelah ini, Aleksei. Aku akan hilang." "Komohon, Sofia. Janga
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more

BAB 54_APAKAH KAMU BAIK-BAIK SAJA?

Farid sedang mengetik beberapa file untuk keperluan kantornya. Sempat dia menoleh jam weakernya; pukul satu dini hari. Sore tadi, ibunya baru kembali. Tak mencarinya seperti biasa, memastikan dia sudah pulang. Namun kali ini, Luna langsung masuk ke kamar. Ia tahu, dari sorot mata dan caranya berjalan, wanita itu sedang menghadapi masalah. Tak! Farid langsung menoleh cepat. Sebuah krikil memantul di kaca balkonnya yang masih belum dia tutupi tirai. Tiba-tiba saja jantungnya berdebar hebat. Farid langsung bergegas mendekati balkon. Terlihat Aletha melambai di balik bunga hias. Farid terkejut luar biasa. Pemuda itu menoleh pada Jono yang sedang menyeruput kopi sembari menatap layar laptop. Sepertinya pria itu sedang asik menonton film tanpa sadar ada tamu yang tak diundang masuk. Tamu itu sangat lincah dan lihai. Farid langsung melompat dari balkonnya. Aletha berbinar senang, menghampiri pemuda itu. Melihat tuan mudanya, Jono langsung meninggalkan laptop. Namun betapa terkejutnya dia k
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more

BAB 55_UNGKAPAN

Aletha langsung menghambur, berdiri, tepat di depan Farid. Wanita itu tersenyum dan senyum itu seperti langsung merambat ke hati Farid. Namun pemuda itu terus bersikap biasa saja. "Apa kamu sudah meminta izin pada suamimu?""Aku ...."Drrrrt .... Ponsel Farid yang berada di genggamannya bergetar dan pria itu langsung memeriksanya. "Ya, Helena? Baiklah. Aku akan segera ke sana."Farid kembali menoleh pada Aletha. "Sebenarnya tidak ada hal yang penting yang bisa kau sampaikan, Aletha. Kamu sudah bersuami dan aku akan beristri. Apa lagi yang perlu diperjelas? Jangan berharap dariku, persahabatan setelah menikah. Aku tidak mau bersahabat denganmu, meski mengenalmu. Sekarang aku harus pergi, Helena membutuhkanku. Pulanglah ke tempatmu semula."Tanpa menoleh pada Aletha, Farid keluar. Luna yang berada di balkon melihat putranya keluar dengan buru-buru langsung melompat dan mengejar pemuda itu. "Apa dia sudah selesai bicara?""Bahkan dia belum mulai. Tidak penting, Ma. Dia istri orang,"
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

BAB 56_PILU

Flash Back .... "Ampuni saya, Queen. Saya tidak memiliki pilihan!" seru Jamila memohon pada Sofia. Di belakangnya, dua pengawal sedang menodongkan senjata, siap merenggut nyawanya. Plaaaak! Plaaaaak! Tamparan beruntut mendarat di pipi Jamila dari tangan Sofia. Pelayan itu hanya pasrah dan tak memberontak sedikit pun. Bahkan Sofia juga menjambak rambut Jamila lalu menghempaskan wanita itu di lantai dengan keras. Jamila hanya meringis, menyesap darah yang muncul dari bibir dan dahinya yang pecah. "Lepaskan dia! Dia tidak bersalah! Jangan kau alihkan menghukum kami untuk menutupi perbuatan menjijikanmu itu!" seru Eldor yang diikat di tiang kamar Sofia. Ia berusaha melindungi Jamila sesuai janjinya. "Siapa yang peduli?! Aku yang berkuasa di sini." Sofia tersenyum, mencebik. Untuk kali pertama, putranya peduli dengan seorang pelayan. "Apa yang dia janjikan putraku padamu sehingga kau berani mengkhianatiku?" lanjut Sofia menoleh pada Jamila. "Sa-saya ....""Dia hanya seorang pelayan ya
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more
PREV
1
...
4445464748
...
54
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status