Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA / Chapter 441 - Chapter 450

All Chapters of ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Chapter 441 - Chapter 450

532 Chapters

BAB 37_AMARA BELLA

"Bb-bel," desis Aleksei tak berkedip melihat Bella semakin hari hampir tak dikenalinya. Wanita itu benar-benar sempurna dengan warna bibir merah ranum senada dengan blouse selutut yang dipakainya. Nampak jenjang kaki Bella dengan higheels putih yang bersinar. "Selamat datang, Amara Bella Costra, putri profesor Costra yang tersohor," sambut Luna berusaha tenang meski sebenarnya jantungnya seperti meloncat karena terkejut melihat Bella tiba-tiba hadir di rumahnya. Ia seperti melihat wanita itu tiga puluh tahun silam, saat terakhir mereka bertemu. Bahkan saat ini, Bella jauh lebih cantik dan sempurna. "Angel, kau membuatku sulit bernapas. Apakah ini dirimu?" tanya Bella mendekat. "Apa pun bisa berubah, Bel. Tapi yang paling baik jika kita berubah menjadi pribadi yang lebih baik, bukan?" "Oh Angel! Dari dulu, kau selalu membuatku terpukau!" seru Bella meraih tangan Luna dan mengelus lengan wanita itu dengan lembut. "Justru sekarang aku yang merasa seperti kembali ke masa saat k
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

BAB 38_DNA

Ssrrr ... Ssserrr ...Kaki Bella berjalan begitu halus seolah ia sedang berada di atas angin. Dipandanginya wajah Helena lamat-lamat. Gadis itu membuat hatinya seperti bertalu-talu. Bahkan saat Helena tidur, ia teringat gaya tidur Zaenal yang senang sekali memeluk guling dengan tubuh meringkut bersama kaki kanannya di atas guling. Biasanya Zaenal bisa dalam posisi seperti itu sampai pagi tanpa berubah-ubah.'Siapa kamu?' bisik hati Bella mengusap kosong kepala gadis itu. Ia menanamkan penciumannya mengendus-endus wangi tubuh Helena. Aah ... begitu menenangkan jiwa Bella. Tak kuasa menahan dirinya, Bella semakin dekat dan dekat menghisap aroma rambut, punggung, dan hampir saja ia ingin mencium pipi Helena.'Kau pasti putriku. Ya. Kau putriku!' batin Bella basah.Bela mengedarkan penglihatannya di seluruh sisi ruangan. Meski cukup gelap untuk melihat foto-foto itu, mata Bella bisa menembus kegelapan itu dan melihat dengan sangat jelas. Nampak foto Tukiyem dan Husen juga Helena sedang ber
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

BAB 39_KEPUTUSAN NEKAT

"Kamu adalah seekor reptil, Bell," lanjut Silsilia yang membuat Bella pucat basi. Dagunya menggigil dengan tangannya bergetar hebat. Kalimat Silsilia mengguncang perasaannya. Ia ingin menyangkal namun wanita jelita itu mengakuinya. "Ti-ti-tidak, Silsilia. Aku, aku masih manusia. Ini ... ini aku, kulitku, wajahku," ujar Bella meraba-raba tangannya dan wajahnya dengan sangat cepat seolah-olah setiap anggota tubuhnya akan meninggalkannya. "Kau tahu itu tapi kau memilih abai," tambah Silsilia menoleh pada Zaenal. "Aku takut, kau sempurna menjadi hewan dan suamimu akan seperti ini selamanya. Apa yang harus aku lakukan?" "Jangan katakan begitu di depan suamiku. Kelak jika itu terjadi, maka bunuhlah aku. Jadi, saat ini, lepaskan gelas busuk itu karena belum waktunya aku mati," lirih Bella tajam. Silsilia langsung melempar gelas di tangannya ke arah pojok dinding. Ucapan Bella terdengar menakutkan namun sekaligus menyedihkan. "Aku masih mengingat, Raya kecilku memiliki tanda lahir di pung
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

BAB 40_KEHILANGAN RAGA

Sofia merasakan darahnya mendidih bergejolak sampai ke ubun-ubunya. Ia merasa seperti sedang dikuliti hidup-hidup dan dia tahu, itu dalam arti sebenarnya. Wanita itu berguling-guling mengerang kesakitan. Bahkan tubuhnya menerjang, beberapa kali membentur dinding batu itu. Kulitnya menghitam legam seperti terbakar. Sofia berteriak sekencang yang dia bisa. Wanita itu merasakan sakit di atas rasa sakit hingga membuatnya merasa nyawanya seperti di ujung tenggorokannya. Cairan bening. Ya. Dalam keadaan sekarat, ia mengingat cairan itu. Sofia langsung berusaha bangkit. Wanita itu menyibak rambutnya yang berantakan, basah dan berbau amis. Sisa nyawanya ia gunakan untuk berdiri dengan sekuat tenaga, mencari kotak yang berada di tengah-tengah ruangan. Sofia langsung tersungkur meraih tabung suntikan itu. Tanpa sebutir keraguan pun, Sofia menyuntik lengan kirinya yang belum tersentuh. "Aaarrghhh!!!"Jelas Sofia merasakan cairan itu mengalir dalam nadinya denga
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

BAB 41_ANCAMAN

Selama beberapa hari Bella tidak pernah meninggalkan Sofia di ruangan itu. Beberapa pelayan selalu standby menunggu perintah dari Bella. Sofia sudah mengatakan bahwa apapun yang diucapkan oleh Bella itu adalah perintah. Eldor semakin penasaran namun ibunya memerintahkannya untuk tetap tenang. Sofia berdalih sedang melakukan sebuah ritual untuk para leluhur. Nampak Eldor saat ini sedang duduk di depan barbel panjang sembari berpikir bagaimana caranya untuk bisa masuk ke dalam ruangan itu? Dia sudah di titik puncak rasa penasarannya. "Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Aletha yang baru selesai melakukan olahraga treadmill. Ia bahkan tak sungkan mengusap keringatnya dengan handuk kecil yang barusan Eldor pakai. "Hampir beruban rasa rambutku menunggu Ibuku keluar dari ruangan itu. Sebenarnya, menurutmu apa yang sedang mereka lakukan? Apakah mereka sedang melakukan pesugihan?!" Aletta langsung tertawa cekikan mendengar pertanyaan suaminya. Sangat tidak masuk akal jika seorang Queen So
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

BAB 42_KECANTIKAN

Aletha berlari sekencang yang dia bisa, menuju ruang latihan. Beberapa penjaga menjadi kebingungan melihat sikapnya itu. Namun mereka tidak berani mendekati menantu kerajaaan bawah tanah, karena wanita itu sama sekali tidak meminta pertolongan. Para penjaga itu paham, dalam keluarga besar selalu banyak terjadi masalah pelik. "Eldor!" teriak Aletha namun ternyata pria itu tidak berada di ruangan latihan. Aletha kembali berlari menuju kamar mereka, namun nihil. Merasa putus asa, wanita jelita itu keluar berteriak kepada penjaga. "Dimana dia? Dimana Eldor?!" teriaknya. Belum sempat pengawal itu menjawab tiba-tiba Eldor sudah berada di belakangnya. Aletha menghambur, seketika memeluknya dengan tubuh gemetar. Eldor merasakan debaran jantung Aletha yang tak karuan. Selain menjadi was-was, pria itu juga pun merasa lega, Aletha mau memeluknya lebih dulu. "Apakah Ibuku menyakitimu?" tanya Eldor dengan suara berat. Aletha menggeleng keras. "Aku akan menutup mulutnya jika lidahnya menusuk per
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

BAB 43_MENCARI YANG HILANG

Dua hari yang lalu .... "Papa!" teriak Eldor dari luar. Aleksei yang sudah menunggu langsung membuka pintu. Ia cukup terkejut melihat kehadiran Eldor dan istrinya. "Istana bawah tanah baik-baik saja?""Tidak. Ada monster di sana. Aku yakin, dia bukan ibuku lagi," jawab Eldor menyeret tangan Aletha masuk."Aku tidak mengerti ucapanmu.""Ibuku sudah menjadi seperti kawannya itu, Bella," ucap Eldor memilih tetap berdiri. Aleksei mempersilakan Aletha duduk. Di depan mereka sudah ada meja kaca berisi makanan dan minuman soda. "Aku seperti melihat orang lain. Menjadi sangat aneh, dia ibuku tapi seperti wanita yang akan menggodaku.""Aku tidak mengerti. Dari tadi kamu membicarakan apa?" tanya Aleksei yang masih kebingungan. "Jelaskan kepadanya! Kepalaku pusing!" ujar Eldor menoleh kepada Aletha sembari memijit pelipisnya kasar. Aletha mengangguk samar. Otaknya berpikir cepat untuk menyusun kalimat yang tepat sebab yang dia ucapkan ini akan terdengar tidak masuk akal. "Hampir tiga minggu,
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

BAB 44_PERDEBATAN

"Mengapa sampai bisa seperti ini? Aku takut dan sangat takut, ini akan sangat berbahaya untukmu, Sofia.""Harusnya kamu bahagia, karena kamu menemukanku dalam keadaan terbaik. Kembali muda dan tidak cacat. Meskipun kau sudah tua, aku siap melayanimu dengan tampilanku ini. Anggap aku terlahir kembali untukmu, Aleksei."Aleksei menggeleng. Ia sekarang mengusap air matanya sendiri. "Aku teramat sangat menyayangkan tindakanmu ini, Sofia. Apakah kamu sudah memastikan pada Bella tentang konsekuensi dari perbuatan kalian ini? Tidak mungkin tidak ada efek kerasnya, Sofia. Sebab ini di luar nalar logika.""Aku siap dengan semua konsekuensinya. Daripada hidup lumpuh dan habis waktu dengan kursi roda, semakin payah dengan rapuhnya kulit dan tulang. Tidak, Aleksei. Tampilanku yang lama sudah hilang. Aku yang menjijikkan di matamu, yang tua dan lumpuh itu sudah mati. Jangan cari-cari lagi."Aleksei mengusap tengkuknya menahan rasa frustasinya. Merah padam wajah Aleksei menatap Sofia. Ia seperti me
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

BAB 45_MENARIK

Farid masih mengawasi rumah besar di depannya. Hatinya cukup berdebar. Ia akhirnya memutuskan untuk mengklakson. Seorang pria kurus tinggi keluar dan mengetuk kaca mobilnya. "Cari siapa, Mas?""Ayahku. Sayudha Wistara.""Oooh. Sebentar ya, saya konfirmasi dulu sama Nyonya," ujarnya. Farid mengangguk. Beberapa saat, pria ringkih itu kembali. "Silahkan, Mas."Farid mengangguk. Setelah mobilnya terparkir, ia diantar masuk dan dipersilakan duduk di sofa. "Farid?" sapa Yudha yang langsung menghambur memeluknya. "Kenapa gak kabari dulu kalau mau ke sini? Siapa yang kasih tahu alamatnya?""Dari hp Mama," jawab Farid datar. Yudha hanya mengangguk. "Bagaimana keadaan kalian?""Kami masih hidup seperti tidak bernyawa karena Papaj sedang menjauh. Kenapa Papa bisa berubah begini?""Apa Mamamu yang menyuruhmu ke sini?""Tidak. Bahkan Mama tidak tahu aku mencuri alamat rumah Tante Karmila dari ponselnya."Yudha hanya diam. "Kenapa tidak tinggal di tempat lain? Kenapa harus satu rumah dengan w
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

BAB 46_SESEORANG YANG MENGINTAI

Setelah berhasil menenangkan Farid, Luna kembali turun. Matanya menyipit melihat Bella yang sedang membaca katalog. "Maaf membuatmu menunggu.""Aku merasa tidak menunggu. Kau bisa melanjutkan kegiatanmu," timpal Bella tersenyum. "Aku sudah selesai. Biasalah, anak muda masih sangat labil," ujar Luna kembali duduk. "Jadi, apakah kau sudah menentukan pilihan?" tanya Luna. "Iya. Aku ingin model kalung seperti ini sekaligus antingnya," ujar Bella memilih secara acak. "Baik," jawab Luna. "Kapan siap? Mungkin aku bisa memakainya saat pernikahan putramu. Siapa namanya? Fa ....""Farid Abdullah. Ya. Aku akan usahakan sebab waktunya cukup singkat," tanggap Luna. "Empat belas hari lagi," potong Bella. Luna mengernyitkan kedua alisnya. Darimana Bella tahu? "Aku harus pergi sekarang. Ada urusan," ucap Bella membuyarkan kebingungan Luna. Saat wanita yang nampak muda itu menghilang dari garasi dengan mobil mewahnya, Luna menurunkan cadarnya. "Darimana Bella tahu acaranya empat belas hari lag
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more
PREV
1
...
4344454647
...
54
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status