Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA / Chapter 421 - Chapter 430

All Chapters of ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Chapter 421 - Chapter 430

532 Chapters

BAB 17_DALAM WAKTU DEKAT

Helena meremas ujung bajunya. Sedari tadi, ia tak bicara. Setidaknya menunggu Farid yang lebih dulu bicara. Namun sudah banyak menit yang mereka lewati, Farid hanya bicara sedikit lalu diam. Mereka sedang dalam perjalanan membuat undangan pernikahan. "Apa kau yakin, kita bisa menjadi suami istri?" tanya Helena dengan suara bergetar. Ia harus memulai untuk bicara. "Kenapa bertanya begitu?" "Aku hanya wanita yang tak jelas asal usulnya. Lebih baik, kita berhenti saja sebelum terlanjur," ujar Helena. "Aku sudah berjanji pada Tukiyem dan kau sudah menerimanya. Kita juga sudah sangat jauh mempersiapkan semuanya. Jangan bicara yang tidak-tidak," balas Farid dengan nada dingin. Tiba-tiba air mata menetes dari kelopak mata Helena. Bulir bening itu mengalir amat deras melewati pipi mulusnya lalu pecah di atas tangan gadis itu. Melihatnya, Farid langsung berganti haluan. Dengan cepat, dia berbelok lalu menderam kencang. Tak butuh lama, mereka sudah sampai di pinggir sungai. Tempat yang s
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

BAB 18_PERMINTAAN

Yudha memperhatikan istrinya yang sedang menggunakan krim perawatan malam. Luna mengeluskannya perlahan sembari sedikit memijit-mihit bagian pelipisnya. "Bagaimana persiapan pernikahan Farid dan Helena? Apa semua berjalan lancar?" "Lancar. Tidak ada hal yang terlalu dipersiapkan. Semua akan diatur oleh wedding organizer-nya." Yudha mengangguk sembari menyandar di kepala kasur. Cukup banyak detik yang terbuang untuknya memutuskan untuk bicara. "Besok, aku dan Karmila akan ke makam Nindi. Sekalian mau cek makam Mama dan Om Demian." "Ya," ujar Luna fokus melihat dirinya. "Kau tak ingin ikut?" tanya Yudha. Luna diam saja. Pertanyaan suaminya sangat konyol baginya. Bagaimana mungkin dia akan mendatangi makan orang-orang yang sampai mengembuskan napas, mereka sangat membencinya? "Jawab aku, Dek! Sejak ibu dan pamanku dimakamkan, kamu tak pernah mau datang mengunjungi mereka! Sekarang adikku, kamu pun abai. Kenapa kamu setega itu pada keluargaku?" Luna menurunkan tangannya perla
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

BAB 19_DAHAN TELAH MENGERING

Beberapa saat, hanya ada keheningan di antara kedua suami istri itu. Akan tetapi seringai kecil Yudha yang terlihat jelas. Pria itu memilih tidak menanggapi istrinya. Ia masuk ke dalam mobil lalu menutup pintu mobil dengan suara keras. Yudha lagi-lagi meninggalkan rumahnya di tengah malam membawa amarah, rasa kecewanya pada takdir dan traumanya yang tak berkesudahan. Tak peduli, istrinya bergeming kaget bercampur tak kalah kecewa. Kedua suami istri itu sungguh dalam masalah yang besar. Ketar ketir Jon membukakan gerbang untuk mobil hitam tuannya. Sekarang pria itu kembali dibuat terkejut karena dalam jarak yang tak jauh, mobil merah milik Nyonya besar yang ikut keluar. "Saya akan menemani, Nyonya!" seru Jono berlari mendekati mobil yang akan melintasi mereka. "Tak perlu," ucap Luna datar dan menderam keluar. Namun alih-alih mengikuti mobil suaminya, wanita itu justru mengambil jalur yang berbeda. Jono yang memiliki gantian untuk berjaga malam saat itu dilanda kebingungan yang
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

BAB 20_KITA

Luna memarkir mobilnya di pinggir pantai. Biasanya ia hanya terus duduk di dalam mobilnya, sembari melihat air laut yang seperti perak memantul di bawah sinar lampu beberapa kapal besar dan lampu di setiap pulau kecil. Ada juga lampu mercusuar yang selalu berkedip-kedip di bawah sinar rembulan yang bebas menyebarkan sinarnya. "Bukankah aku sudah kasih kamu waktu, Mas? Seberapa lama lagi kamu butuh waktu. Apa masih belum cukup?" lirih Luna bertanya sendirian sembari melihat bibir pantai yang gelap. Bersamaan dengan itu, terdengar deburan ombak yang menderu. Rasanya saat ini, dia tak ingin hanya melihat. Ia ingin langsung menginjakkan kakinya di pasir itu. Hatinya benar-benar sedih sekali. Begitu kejam ucapan suaminya padanya. Meski ibu dan paman juga bibi dari suaminya itu menderita karena berperang dengannya, tak sampai membuat Yudha berubah seperti itu. Lalu kenapa sekarang berbeda? Luna membuka pintu mobil. Namun sebelum kakinya keluar, ponselnya berbunyi. Ia kembali merunduk m
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

BAB 21_TERKEJUT

"Sinting. Andai dua puluh tahun yang lalu kau bicara begitu, sudah kubawa menjauh sampai kau kan lupa jalanmu kembali," ujar Aleksei menatap Luna sinis. Mata Luna menyipit karena tersenyum. "Kau kira apa? Jangan GR. Kalau memang Mas Yudha sudah tak kuat bersamaku, kau harus menemaniku menjauh darinya. Aku akan hidup sendiri, mungkin anak dan menantuku sesekali datang menjengukku. Kau juga akan datang menjengukku dengan membawa punggung yang bungkuk karena tua." Luna terkekeh. "Jadi kau akan tetap bersamaku. Kau mau?" "Pertanyaanmu itu tak bermutu," ketus Aleksei tak karuan perasaannya. "Mau apa tidak? Atau kau akan sibuk dengan istri barumu?" "Konyol. Pembicaraan ini tidak penting. Ayo pulang!" Aleksei membuka jaket kulitnya lalu melemparkannya ke arah Luna. Wanita itu menangkapnya. Tiba-tiba saja Luna menangis memeluk jaket itu. Aleksei bisa mendengar isakannya dengan jelas meski angin laut terasa menusuk gendang telinganya. "Suamiku sedang tidur di kasur seorang janda, Ale
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

BAB 22_TERPENTAL

Setelah memastikan Luna masuk ke dalam rumah, Alekse memasang satu earbudnya lalu mengendarai mobil menuju kediaman Karmila. Subuh sudah menjelang dan ia tak ingin membuang waktu. Tiba-tiba ponselnya berdering. "Terimakasih, Paman," ujar Farid terdengar parau. "Its oke. Aku harap kamu jangan terbawa pikir. Urusan orang tua, biasalah," timpal Aleksei memelankan lajunya. "Tapi masalah yang mereka hadapi Ini tidak biasa, Paman. Papaku berada di posisi sulit. Aku sudah berusaha bicara dengan Papa tapi dia selalu menghindar. Dia menyembunyikan perasaannya di depanku. Dia menjadi begitu asing denganku sekarang. Sudah tidak ada tawa dan canda lagi antara kami seperti dulu." Aleksei hanya menghembuskan napasnya dalam. Ia begitu mengerti perasaan Farid juga perasaan Yudha. Tapi ini tidak bisa dibiarkan semakin larut. Apalagi Yudha sudah sampai merasa lebih membutuhkan Karmila daripada istrinya sendiri. "Baiklah, Farid. Nanti kutelfon balik. Aku akan berusaha bicara dengan Papamu." "Pa
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more

BAB 23_AKU MENGENAL MEREKA

"Kau benar-benar menyakiti perasaanku. Tak kusangka bibirku sampai mengucapkan kalimat itu! Kau benar-benar membuatku marah!"Buuuugh!Kali ini, kaki Aleksei yang melayang ke tubuh Yudha. Tak ada gerakan menepis atau menolak dari Yudha. Bahkan dia tak menoleh pada Aleksei. Pandangannya ke bawah, meresapi sakit yang dia sedang dapatkan."Aku yakin otakmu masih bisa berpikir. Angel tak pernah membunuh siapa pun! Meskipun banyak penderitaannya yang disebabkan oleh keluargamu, Yudha! Mereka yang masuk dalam api yang mereka kobarkan sendiri. Dan sekarang kau menuduh istrimu penyebabnya?! Kubunuh kau sekarang!" teriak Aleksei melayangkan pukulannya ke arah kepala Yudha namun tangan besar Aleksei bergetar di udara, tertahan dengan jarak puluhan inci."Kenapa kau berhenti? Ayo! Bunuh aku, Aleksei! Bunuh aku! Aku memang pantas mati karena tak bisa mencegah diriku untuk membencinya! Bunuh aku, Aleksei! Agar hilang rasa sakit di dadaku ini!""Bangsat! Memuakkan. Matilah kau bersama pikiran gilamu
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more

BAB 24_HAMPIR SAJA

"Demi suamiku yang sangat kucintai, apa ini benar, Moriz?""Ya.""Sungguh ini berita yang sangat mengejutkan. Aku akan menemui mereka. Aku benar-benar penasaran dengan gadis itu. Lagi pula sudah lama aku ingin bertemu dengan Angel.""Aku akan mengaturnya. Kau tenang saja."Bella berbinar senang. Ia tiba-tiba memiliki harapan walau mungkin mustahil. Semua mungkin hanya kebetulan. Ketika dia ingin bertanya lebih jauh lagi, tiba-tiba dindingnya berkedip-kedip mengeluarkan warna merah. Bella panik namun dia berusaha mengontrol dirinya. Lebih-lebih Aleksei. Pria itu tegang. Ia tidak tahu, tanda apa itu karena baru pertama kali menemukan dinding putih berkelip-kelip. Apakah itu layar komputer? Batin Aleksei tak percaya."Ada yang hal yang harus kuselesaikan. Kau boleh pergi. Aku sangat berterima kasih," ucap Bella mencoba mengabaikan tanda itu. Wanita itu bangkit dan menunjukkan gestur gelisah."Kita adalah kawan, jangan lupakan itu," balas Aleksei berpikir apakah patut dia bertanya tentang
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more

BAB 25_TAK SADAR

Eldor memakai jas hitam dan meraih ponselnya. Penampilannya rapi. Di tangannya ada flashdisk yang berisi rencana pembaharuan perusahaan yang diam-dian dia dirikan. Perusahaan pembuatan perhiasan dari batu alam. Pria itu menyadari, ada potensi seni yang dia miliki. Eldor berusaha menyalurkan bakatnya mendesain berbagai macam rangka perhiasan. Setidaknya itu yang bisa dia lakukan sebagai jalan yang halal untuknya mencoba meningkatkan kualitas dirinya. "Akhir-akhir ini, Mama lihat kamu seperti memiliki aktifitas baru," sapa Sofia saat berada di meja makan untuk sarapan. "Aku sedang mencoba bisnis baru," jawab Eldor datar. Ia masih belum benar-benar melihat ibunya dengan cinta. Pria itu masih marah. "Ada kepala yang harus ditebas. Seorang anggota kepolisian yang mencoba menyelidiki kasus penyelundupan narkoba di bawah pimpinan Hiro Nakata. Kau mau mengambil alih atau kuserahkan ini pada pembunuh bayaran yang lain? Kurasa Frank juga bisa melakukannya jika kau sibuk."Sofia tak henti mena
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more

BAB 26_BAGAIMANA JIKA?

Aleksei duduk di dinggir taman tak jauh dari pos satpam. Tampak Jono sedang duduk sambil bermain dengan laptopnya. Rupanya, hari itu, Luna baru saja membeli kursi kayu yang disimpan di depan teras. Posisinya begitu strategis untuk memantau situasi taman dan rumah mewah itu. Aleksei tahu, pastilah wanita itu menjaga marwah untuk tidak membiarkannya masuk ke dalam rumah. Aleksei menghargai itu dia bangga pada wanita yang dia kagumi itu. Bahkan rasa kagumnya semakin berlipat-lipat.  "Kau punya selera yang cantik," puji Aleksei menyambut Luna yang datang.  "Harusnya kamu sadar sejak dulu," timpal Luna meletakkan jus apel madu kesukaan Aleksei.  Aleksei tersenyum simpul. Matanya menangkap telunjuk Luna seperti dibalut perban.  "Kenapa dengan jarimu?" "Sejak ada Tukiyem, aku jarang masak. Sekarang, aku harus beradaptasi." "Aku akan menemukan asi
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
54
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status