Saat Sofia sedang larut dalam kesedihan dan harapannya yang pupus, terlihat mobil Farid masuk. Luna menatap kendaraan putranya dengan rasa bangga. Ia tak peduli dengan perasaan sedih Sofia. Ada lapisan kasih sayang dalam diri Luna untuk Sofia yang telah luntur karena ia merasa telah diragukan. Diragukan berarti mengkhianati dirinya. Harga diri mantan mafia itu begitu tinggi dan tak tertawar. "Assalamu'alaikum, Ma," salam Farid. "Waalaikumsalam warahmatullah, Anakku. Semoga Allah melimpahkan keselamatan dan rahmat-Nya padamu." "Mama Pia ...," sapa Farid memilih menundukkan bahunya menghormati Sofia. "Aku merindukanmu, Pangeranku. Kemarilah. Kemari," ujar Sofia membuka tangannya. Farid mendekat dan menerima pelukan Sofia. Wanita itu menciun kepala Farid dengan penuh kasih sayang. "Aku dengar, kau akan menikah. Aku turut senang." Farid tersenyum. "Ayo, masuklah, Mama Pia. Aku buatkan minuman spesial untukmu," tawar Farid. Sofia menggeleng. "Aku akan pergi sekarang. Urusan
Last Updated : 2023-08-16 Read more