Share

BAB 34_PIKIRANNYA

Author: Rora Aurora
last update Last Updated: 2023-08-21 17:35:05
"Oh, apa ini nyata?!!!" Bella mengusap semua sisi yang bisa dia sentuh. "Kau sedang ingin mengatakan apa sayang?!! Ayo! Bangunlah Sayang dan bicaralah padaku!" seru Bella dengan matanya yang membuka lebar. Air matanya keluar bersama dengan senyumnya yang merekah. Bella menggosok-gosok akuarium itu. Gelembungnya semakin berkurang dan semua kembali normal.

"Ooh Sayang, apa kau marah karena aku akan membunuh Silsilia?" tanya Bella dengan suara sendu. "Tidak sayang, jangan marah. Aku hanya sedang menghukumnya. Dia nakal," lanjut Bella seperti sedang berbicara dengan seseorang.

Silsilia bangkit sembari memegang lehernya yang terasa sakit sekali. Rupanya ia masih punya jatah untuk tetap hidup. Bella sedikit menoleh pada Silsilia. Wanita itu melangkah mendekati tabung besar di samping akuarium.

"Aku menghabiskan uangku di sini. Setiap detik kubayar untuk tetap membuat suamiku tetap seperti ini. Cukup bisa melihatnya begini, hatiku sangat damai," lirih Bella. "Aku akan terus seperti ini
Rora Aurora

😄GEM yaah

| 1
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Widi
seru Thor...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 35_MULAI HARI INI

    "Bell ...," lirih Silsilia tercekat. Bella langsung menolehnya lalu sedetik kemudian, ia berpaling menatap tabung besar di depannya. Tangannya menelasak seperti mencari sesuatu. Dan rupanya, tabung itu bisa dibuka. Jelaslah di mata Silsilia, ada beberapa tabung kecil yang panjang berdiri di dalamnya. Jumlahnya sekitar empat buah dan berisi cairan yang Silsilia tak ketahui. Berwarna hitam, merah, kuning dan bening, bergelembung-gelembung. Lalu ada sebuah tabung lagi yang cukup besar di samping rentetan tabung kecil panjang itu. Kelima tabung itu memiliki selang dan bersatu dengan selang besar yang terhubung pada Zaenal. Nampak ada uap-uap yang keluar dari kelima benda itu. Bella menekan sebuah tombol besar dan uap yang keluar dari kelima tabung itu seperti terhenti. Gelembung-gelembung dalam botol itu juga berhenti. Bella membuka tabung yang terbesar dan cairan hitam keluar membeludak seperti bah. Busuk baunya dan itu membuat Silsilia langsung muntah. "Kau begitu bernafsu padaku,

    Last Updated : 2023-08-22
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 36_TERKESIMA

    Luna dan Aleksei menatap cairan hitam yang mereka masukkan ke dalam botol kecil. Mereka sengaja mengambil sampel cairan hitam yang banyak menetes menggenang di beberapa tempat. "Bagaimana bisa jasad manusia seperti akan mencair dan habis, Aleksei? Ini mengerikan sekali," ucap Luna berdesis heran. "Dari apa racun ini terbuar? Aku sampai rak habis pikir." Aleksei hanya mengendikkan bahunya tak memiliki jawaban. "Mari kita lihat, bagaimana jika mengenai makhluk hidup lainnya?" balas Aleksei mendekati salah satu pot bunga Luna. "Jangan! Itu bunga mahal. Awas saja!" sambut Luna melengking. "Aku akan menggantikannya 100 pot seperti ini," ujar Aleksei memincingkan mata pada Luna yang sedang melotot padanya. Tanpa ragu, Aleksei menyiram cairan itu pada bunga itu dari atas, menetes ke setiap dahan kecilnya. Beberapa menit, tak ada reaksi. Luna masuk ke dalam dan kembali membawa sebuah pisau. Ia mendekati tanaman itu lalu menggoresnya. Cairan itu masuk dalam goresan dahan itu. Dalam hi

    Last Updated : 2023-08-23
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 37_AMARA BELLA

    "Bb-bel," desis Aleksei tak berkedip melihat Bella semakin hari hampir tak dikenalinya. Wanita itu benar-benar sempurna dengan warna bibir merah ranum senada dengan blouse selutut yang dipakainya. Nampak jenjang kaki Bella dengan higheels putih yang bersinar. "Selamat datang, Amara Bella Costra, putri profesor Costra yang tersohor," sambut Luna berusaha tenang meski sebenarnya jantungnya seperti meloncat karena terkejut melihat Bella tiba-tiba hadir di rumahnya. Ia seperti melihat wanita itu tiga puluh tahun silam, saat terakhir mereka bertemu. Bahkan saat ini, Bella jauh lebih cantik dan sempurna. "Angel, kau membuatku sulit bernapas. Apakah ini dirimu?" tanya Bella mendekat. "Apa pun bisa berubah, Bel. Tapi yang paling baik jika kita berubah menjadi pribadi yang lebih baik, bukan?" "Oh Angel! Dari dulu, kau selalu membuatku terpukau!" seru Bella meraih tangan Luna dan mengelus lengan wanita itu dengan lembut. "Justru sekarang aku yang merasa seperti kembali ke masa saat k

    Last Updated : 2023-08-24
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 38_DNA

    Ssrrr ... Ssserrr ...Kaki Bella berjalan begitu halus seolah ia sedang berada di atas angin. Dipandanginya wajah Helena lamat-lamat. Gadis itu membuat hatinya seperti bertalu-talu. Bahkan saat Helena tidur, ia teringat gaya tidur Zaenal yang senang sekali memeluk guling dengan tubuh meringkut bersama kaki kanannya di atas guling. Biasanya Zaenal bisa dalam posisi seperti itu sampai pagi tanpa berubah-ubah.'Siapa kamu?' bisik hati Bella mengusap kosong kepala gadis itu. Ia menanamkan penciumannya mengendus-endus wangi tubuh Helena. Aah ... begitu menenangkan jiwa Bella. Tak kuasa menahan dirinya, Bella semakin dekat dan dekat menghisap aroma rambut, punggung, dan hampir saja ia ingin mencium pipi Helena.'Kau pasti putriku. Ya. Kau putriku!' batin Bella basah.Bela mengedarkan penglihatannya di seluruh sisi ruangan. Meski cukup gelap untuk melihat foto-foto itu, mata Bella bisa menembus kegelapan itu dan melihat dengan sangat jelas. Nampak foto Tukiyem dan Husen juga Helena sedang ber

    Last Updated : 2023-08-25
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 39_KEPUTUSAN NEKAT

    "Kamu adalah seekor reptil, Bell," lanjut Silsilia yang membuat Bella pucat basi. Dagunya menggigil dengan tangannya bergetar hebat. Kalimat Silsilia mengguncang perasaannya. Ia ingin menyangkal namun wanita jelita itu mengakuinya. "Ti-ti-tidak, Silsilia. Aku, aku masih manusia. Ini ... ini aku, kulitku, wajahku," ujar Bella meraba-raba tangannya dan wajahnya dengan sangat cepat seolah-olah setiap anggota tubuhnya akan meninggalkannya. "Kau tahu itu tapi kau memilih abai," tambah Silsilia menoleh pada Zaenal. "Aku takut, kau sempurna menjadi hewan dan suamimu akan seperti ini selamanya. Apa yang harus aku lakukan?" "Jangan katakan begitu di depan suamiku. Kelak jika itu terjadi, maka bunuhlah aku. Jadi, saat ini, lepaskan gelas busuk itu karena belum waktunya aku mati," lirih Bella tajam. Silsilia langsung melempar gelas di tangannya ke arah pojok dinding. Ucapan Bella terdengar menakutkan namun sekaligus menyedihkan. "Aku masih mengingat, Raya kecilku memiliki tanda lahir di pung

    Last Updated : 2023-10-06
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 40_KEHILANGAN RAGA

    Sofia merasakan darahnya mendidih bergejolak sampai ke ubun-ubunya. Ia merasa seperti sedang dikuliti hidup-hidup dan dia tahu, itu dalam arti sebenarnya. Wanita itu berguling-guling mengerang kesakitan. Bahkan tubuhnya menerjang, beberapa kali membentur dinding batu itu. Kulitnya menghitam legam seperti terbakar. Sofia berteriak sekencang yang dia bisa. Wanita itu merasakan sakit di atas rasa sakit hingga membuatnya merasa nyawanya seperti di ujung tenggorokannya.Cairan bening. Ya. Dalam keadaan sekarat, ia mengingat cairan itu. Sofia langsung berusaha bangkit. Wanita itu menyibak rambutnya yang berantakan, basah dan berbau amis. Sisa nyawanya ia gunakan untuk berdiri dengan sekuat tenaga, mencari kotak yang berada di tengah-tengah ruangan. Sofia langsung tersungkur meraih tabung suntikan itu. Tanpa sebutir keraguan pun, Sofia menyuntik lengan kirinya yang belum tersentuh."Aaarrghhh!!!"Jelas Sofia merasakan cairan itu mengalir dalam nadinya denga

    Last Updated : 2023-10-06
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 41_ANCAMAN

    Selama beberapa hari Bella tidak pernah meninggalkan Sofia di ruangan itu. Beberapa pelayan selalu standby menunggu perintah dari Bella. Sofia sudah mengatakan bahwa apapun yang diucapkan oleh Bella itu adalah perintah. Eldor semakin penasaran namun ibunya memerintahkannya untuk tetap tenang. Sofia berdalih sedang melakukan sebuah ritual untuk para leluhur. Nampak Eldor saat ini sedang duduk di depan barbel panjang sembari berpikir bagaimana caranya untuk bisa masuk ke dalam ruangan itu? Dia sudah di titik puncak rasa penasarannya. "Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Aletha yang baru selesai melakukan olahraga treadmill. Ia bahkan tak sungkan mengusap keringatnya dengan handuk kecil yang barusan Eldor pakai. "Hampir beruban rasa rambutku menunggu Ibuku keluar dari ruangan itu. Sebenarnya, menurutmu apa yang sedang mereka lakukan? Apakah mereka sedang melakukan pesugihan?!" Aletta langsung tertawa cekikan mendengar pertanyaan suaminya. Sangat tidak masuk akal jika seorang Queen So

    Last Updated : 2023-10-07
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 42_KECANTIKAN

    Aletha berlari sekencang yang dia bisa, menuju ruang latihan. Beberapa penjaga menjadi kebingungan melihat sikapnya itu. Namun mereka tidak berani mendekati menantu kerajaaan bawah tanah, karena wanita itu sama sekali tidak meminta pertolongan. Para penjaga itu paham, dalam keluarga besar selalu banyak terjadi masalah pelik. "Eldor!" teriak Aletha namun ternyata pria itu tidak berada di ruangan latihan. Aletha kembali berlari menuju kamar mereka, namun nihil. Merasa putus asa, wanita jelita itu keluar berteriak kepada penjaga. "Dimana dia? Dimana Eldor?!" teriaknya. Belum sempat pengawal itu menjawab tiba-tiba Eldor sudah berada di belakangnya. Aletha menghambur, seketika memeluknya dengan tubuh gemetar. Eldor merasakan debaran jantung Aletha yang tak karuan. Selain menjadi was-was, pria itu juga pun merasa lega, Aletha mau memeluknya lebih dulu. "Apakah Ibuku menyakitimu?" tanya Eldor dengan suara berat. Aletha menggeleng keras. "Aku akan menutup mulutnya jika lidahnya menusuk per

    Last Updated : 2023-10-08

Latest chapter

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   ENDING

    Kini villa itu sudah sepi, bahkan tempat sesepi itu tidak memiliki penjaga. Aleksei mondar-mandir tak karuan. Sedari tadi dia berusaha sibuk, merapikan hal yang remeh temeh padahal penjaga catring sudah merapikan semuanya. Sumpah demi apa pun, jantungnya dari tadi berdegup kencang seperti ditabuh keras-keras. Ia mencari apa lagi yang dia bisa kerjakan asal tidak masuk ke dalam kamar itu. Bahkan melihat ke arah pintu kamar saja dia tidak sanggup karena dia tahu, di dalam sana ada seseorang yang menjadi pujaannya seumur hidup. "Sial, aku harus apa lagi?!" Aleksei melihat jam dinding, dan terlihat sudah jam dua dini hari. Semua sudah rapi, sudah pada di tempatnya. Pria itu kembali mondar mandir. Menyesal dia menyimpan laptop dan ponselnya di kamar tempat Luna berada. "Ya, aku tahu," ucap Aleksei sendirian membuka laci dan membungkuk mencari gunting tanaman dan sabit. "Aku bersihkan taman saja," desisnya mantap. Crinnnng!!! Kedua benda itu jatuh karena pria itu terkejut luar biasa seba

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 127_ABANG dan ADIK

    "Maaf, aku mengganggu waktumu," ucap Yudha di depan Aleksei yang memperbaiki posisi kacamata hitamnya. Mereka bertemu di sebuah cafe di pinggir pantai. Ombak di sore hari terlihat lebih besar. "Tidak masalah. Maaf juga aku harus membuatmu menunggu. Aku benar-benar harus meeting tadi."Yudha tersenyum lalu menegak kopinya. Ia mengeluarkan rokok dan menyodorkannya pada Aleksei. "Rokok favoritmu," ucap Yudha menawarkan namun yang cukup membuat Aleksei terkejut, Yudha pun menyalakan putung rokok itu untuk dirinya sendiri. "Sejak kapan kau merokok?""Sejak tidak ada paru-paru lain yang kujaga," jawab Yudha santai menyesap asap. Aleksei hanya menoleh lalu membuang wajah, memilih menatap ombak yang berdebur. "Kau pasti tidak merokok lagi sekarang, karena ada paru-paru lain yang kau jaga, bukan?" lanjut Yudha. Aleksei kebingungan dan salah tingkah. Ia meraih rokok itu lalu akan membakarnya. Yudha menahan tangan pria itu. "Tidak perlu. Its oke. Aku tahu, kau tidak merokok lagi sejak operas

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 126_PERJANJIAN

    Aleksei merasa seperti sedang diguyur berton-ton tumpukan bunga. Harum, lembut tapi terlalu banyak. Ia tidak bisa bernapas. Pria itu melihat ke bawah, ke samping, bahkan ia harus mendongak ke atas untuk mencari udara. Tak .... Tak .... Langkah Luna mendekat, dan itu membuat Aleksei refleks mundur. Wanita itu justru tersenyum melihat ekspresi Aleksei sekaget itu. "Jangan main-main kamu, Angel. Kita sudah berumur, jangan bicara yang tidak-tidak," ucap Aleksei mengusap wajahnya. "Kenapa memangnya? Kalau kita bersama terus, tanpa ada hal yang urgent, jatuhnya fitnah, lo!""Untuk bertemu denganmu meski hanya satu menit, itu sudah ranah urgent."Luna berhenti dan justru menutup mulutnya tertawa. "Ya sudah, mari kita menikah supaya tiap menit bisa bertemu," goda Luna. "Memang pandai sekali kamu mempermainkan hati," ucap Aleksei menghembuskan kasar napasnya. "Jadi kau menolakku? Tak ingin menikahiku?""Eiih?!"Aleksei hanya melongo. Dia seperti tidak menapak lagi di bumi mendengar ucap

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 125_DEBARAN

    Dua minggu kemudian .... "Katakan padaku, kenapa Angel tidak pernah datang mengunjungiku?" tanya Aleksei ketika Daniel sedang memeriksa tensi darahnya. "Syukurlah, semuanya berjalan lancar dan kondisi Anda juga semakin baik, Tuan.""Jangan alihkan pembicaraan, katakan kemana Angel? Apa dia baik-baik saja?" "Ya, Nyonya Angel baik-baik saja. Jika transplantasi Anda berhasil, Anda akan bisa melihatnya lagi meski mungkin tidak seterang penglihatan Anda sebelumnya.""Aku lega dia baik-baik saja. Tapi kenapa dia tidak mendatangiku sejak aku operasi? Wanita itu," gerutu Aleksei mengelus perban di matanya. "Perban Anda sudah bisa dibuka. Apa Anda siap?""Tolong panggilkan aku Angel, saat mataku terbuka, aku ingin melihat dia pertama kali."Dokter Daniel terenyuh mendengar semua ucapan Aleksei. Jelas sekali dari getaran suara pria itu, Aleksei benar-benar sangat mencintai sosok Angel Gracelia. "Maaf, Tuan. Nyonya Angel belum bisa menemui Anda kemari. Tapi tidak masalah, Anda yang bisa mene

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 124_KEPUTUSAN

    "Bagaimana keadaannya?" tanya Luna dengan wajah tegang. "Selama Anda pergi, kami sudah tiga kali menyuntikkan obat penahan rasa sakit dan antibiotik.""Suntikan cairan ini pada bahu Aleksei."Luna menyerahkan tabung itu pada dokter Daniel. Pria itu melihat benda yang di tangannya itu lamat-lamat. "Cairan apa ini? Dingin sekali sampai menembus tulang.""Penawar racun itu. Cepat suntikan sekarang, Daniel."Dokter Daniel mengangguk dan matanya menangkap keberadaan Farid yang sedang dibersihkan lukanya. Nampak luka itu jauh lebih segar, tidak bengkak lagi dan tidak hitam. Sudah seperti daging biasa. "Bagaimana itu terjadi?""Racun dan penawar itu diciptakan oleh sosok yang paling hebat. Sudah, suntikan segera dan agar kau tenang kembali bekerja."Tak menunggu lagi, dokter yang berpostur tinggi itu langsung bergegas menuju ruang perawatan Aleksei. "Siapa?! Angel, kau kah itu?" tanya Aleksei terkejut saat terdengar suara pintu terbuka. "Bukan, Tuan. Saya, Daniel. Bagaimana perasaan Anda

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 123_MENGHILANGKAN EGO

    Helena menggeleng sembari menutup mulutnya yang sudah tertutup cadar. "Helena! Berikan sandi itu! Kasihan putraku kesakitan seperti itu. Apa pun yang kau inginkan dariku, aku akan memberikannya!"Helena terus menggeleng dan membuat Luna semakin putus asa. Gadis itu justru mundur, mundur dan berbalik arah, seperti melarikan diri. Kakinya berlari sangat kencang masuk ke dalam rumahnya. "Helena! Helena!!!" teriak Luna sekencang-kencangnya. Wanita itu sampai memukul tanah tempatnya mengesot hingga kotor pakaiannya. Berdentam tanah itu karena amukan Luna. Suara tangisan Luna menyeruak penuh ketakutan dan kemarahan. "Wanita sialan! Awas kau! Akan kumakan kau hidup-hidup!" seru Eldor sudah berdiri akan mengejar Helena tapi langkahnya tertahan melihat Farid muntah darah. Silsilia sedari tadi menahan pemuda itu agar tidak terlalu mengamuk sebab banyak juga pot bunga, dan batu di sekitar tempat itu. "Oooh demi leluhur Razoore! Aaah sial!" Eldor memukul kosong di udara. Urat-urat tangannya ti

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 122_PERDEBATAN

    Di dalam mobil, Karmila masih diam. Sama sekali tak bicara setelah beberapa menit berada di samping Yudha yang saat ini fokus menyetir."Luna tidak mau rujuk," ucap Yudha tiba-tiba."Oh ya? Hmm ... mungkin dia butuh lebih banyak waktu lagi," sambut Karmila salah tingkah. Sedari tadi pikirannya dipenuhi dengan banyak pertimbangan. "Entahlah. Dia bukan jenis wanita yang mudah goyah setelah mengambil keputusan," timpal Yudha mengembuskan napasnya kasar. "Jadi kau menyesal telah menceraikannya?""Ya. Aku terlalu mengikuti emosiku. Aku tidak memandang jernih setiap sisi masalah. Menyesal, aku sangat menyesal."Karmila tidak berkata apa-apa lagi. Ia pernah menyerah, lalu kembali mencoba dan sekarang hempas lagi. Suasana menjadi hening kembali. Yudha menoleh sekilas pada Karmila yang terlihat kosong. "Tadi, Farid makan buah-buahan yang kamu bawa. Dia memang suka sekali dengan anggur, sama seperti ibunya," lanjut Yudha kembali bicara mencairkan suasana. "Syukurlah. Dia memang pemuda yang b

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 121_ANCAMAN

    "Nona! Nooooon!" teriak Rumayah menggedor pintu Helena. "Kenapa, Mbok?!"Helena keluar tetap menggunakan hijabnya namun kali ini, ia menggunakan cadarnya. Bekas cakaran Sofia belum bisa dihilangkan meskipun ia rutin merawatnya. "Ada ... ada banyak orang yang sedang nyari Nona! Salah satunya, pria besar yang dulu pernah ke sini!"Helena terhenyak sebentar lalu memperat simpul tali cadarnya. "Tenanglah Mbok. Yang akan terjadi, biarlah terjadi."Helena melangkah tanpa ragu. Wajahnya yang rusak adalah hal yang membuatnya tidak memiliki rasa takut lagi. Bahkan, beberapa kali ia berpikir untuk mengakhiri saja hidupnya tapi dia tahu, itu hal yang paling dibenci Allah. Setidaknya, ia tidak ingin mati bunuh diri, lebih baik dibunuh saja. Gadis itu sudah pada puncak putus asa. "Katakan pada Amang, jangan keluar, jangan ikut campur. Ini urusanku. Apa pun yang terjadi padaku, kalian jangan terlibat," ujar Helena datar. "Tapi, Non ....""Tinggallah di sini, biar aku sendiri yang menghadapi mer

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 120_RACUN

    Farid mendorong kursi roda yang diduduki Luna dengan sangat tergesa-gesa. "Kami sudah memindahkannya ke dalam ruangan steril, tidak bisa dimasuki kecuali tenaga medis yang berpakaian lengkap," ucap dokter Daniel sembari terus melangkah cepat. "Kau harus melakukan yang terbaik, Daniel. Aku akan membayar berapa pun jumlah yang kau butuhkan.""Jangan dipikirkan, Nyonya. Anda bisa menemuinya. Kami memberikan waktu lima menit. Sekarang, pakailah alat pelindung ini," ucap Daniel sampai di sebuah ruangan kecil. Luna memakai baju pelindung dan masker juga penutup kepala lengkap. Daniel mempersilakannya masuk dan menunjukkannya jam tangan sebagai tanda dia tidak memiliki waktu yang banyak. "Apakah mereka akan baik-baik saja?" tanya Farid mengintip dari kaca. Terlihat Luna mendekati Aleksei dengan memutar kursi rodanya dengan cepat. "Aku harap semua baik-baik saja," ujar Daniel berdebar. Untuk pertama kali dia menangani kasus sedahsyat itu. Ada bakteri jahat yang aneh dan cepat sekali berege

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status