/ Romansa / ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA / 챕터 501 - 챕터 510

ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA의 모든 챕터: 챕터 501 - 챕터 510

532 챕터

BAB 97_SUARA DARI DALAM LUBANG

SCENE SEBELUMNYA .... Farid mengantarkan Silsilia ke rumah sakit. Wanita itu segera mendapatkan penanganan sangat cepat dan intensif. Setelah tubuhnya dilap dan dipasangkan infus, Farid masuk dan meletakkan roti dan susu kotak murni. "Jika Anda butuh sesuatu, jangan sungkan untuk memberitahuku, Nyonya," ucap Farid dengan wajah seramah mungkin. Silsilia sampai tak berkedip karena terpesona dengan ketampanan pemuda itu. "Terimakasih banyak. Tapi bolehkah aku memohon agar segera dioperasi. Aku takut, Bella menyadarinya dan aku dikendalikan lagi. Rasanya sakit sekali di sekujur tubuhku jika sampai Bella mengontrolku!""Tapi Nyonya, itu akan mengancam nyawa Anda. Dokter mengatakan, Anda butuh untuk menormalkan seluruh kondisi fisik dan psikis Anda.""Tolong aku. Jika sampai Bella kembali dari penyerangan istana batu dan melihat suaminya tergeletak, dia pasti akan menekan tombol itu!"Seketika membuka lebar kedua bola mata Farid karena ucapan Silsilia. "Istana batu, istana raja Razoore k
last update최신 업데이트 : 2023-11-09
더 보기

BAB 98_PERJUANGAN

Oooeeeeek! Oooeeek! "Kalian dengar?" ujar Farid sekarang menegakkan tubuhnya karena yakin, yang didengarnya itu bukan angin lalu. Suara bayi itu memang ada di dalam israna itu. "Sepertinya dari arah sana, Den Muda!" seru Jono dengan wajah tegang. Tak mengindahkan ucapan Jono, justru Farid menuju ke arah yang berbeda. Ia terus melangkah cepat dengan awas melewati banyak mayat yang bergelimpangan. Jono dan Jene hanya bisa terus melangkah mengikuti langkah Farid hingga pemuda itu berhenti. Telinganya kembali melebar mendengarkan suara itu lagi. Sekarang pekikannya semakin keras. Farid berlari sangat kencang hingga dia berhenti di ujung lorong. Suara bayi itu lebih jelas lagi dan kali ini terdengar teriakan tangisan wanita. Jono Jene sekarang tahu, suara itu berasal di lorong gelap di sana. Keduanya saling pandang, seolah bicara tentang kekaguman mereka pada pria muda dan tampan di depan mereka itu yang memiliki kepekaan indra yang sangat tajam. "Heeey!!! Apakah ada seseorang di sana?
last update최신 업데이트 : 2023-11-09
더 보기

BAB 99_HATI YANG PECAH

"Temukan mereka!" seru Eldor pada Luna dan Aleksei yang mulai bergerak. Belum sempat keduanya merespon apa pun, tiba-tiba seseorang muncul dari ujung lorong itu. "Tidak perlu, aku sudah menemukannya lebih dulu!"Seketika semua terkejut melihat kehadiran pemuda tampan yang dikenali itu. Dialah Farid Abdullah, putra Angel Gracelia. Dia muncul dengan keringat deras di wajahnya. Namun yang paling membuat Eldor seperti di alam mimpi, pemuda itu sedang memboyong Jamila yang sepertinya tidak sadarkan diri. Nampak jelas darah masih basah, cair menetes-netes dari selakangan Jamila. Lalu sesaat kemudian, dari balik punggung Farid, muncul Aletha sembari terengah-engah, bersimbah darah sembari menggendong seorang bayi di dadanya. Sesaat setelah mereka berhasil keluar dari lubang, Aletha dan Farid mendapatkan informasi bahwa Bella dan pasukannya sudah meninggalkan istana batu. "Ka-ka-kalian? Bagaimana? Jamila?!" Eldor tergagap hebat melihat pemandangan di depannya. Ia melupakan rasa sakit di p
last update최신 업데이트 : 2023-11-09
더 보기

BAB 100_SUMPAH JANJI KEMATIAN!

Tiba-tiba .... "Untuk apa kau berada di dalam rumahku dan memakai pakaianku?" Suara dari pintu itu mengagetkan Aleksei dan ia melihat siapa yang datang. "Yudha ...," sapa Aleksei cukup terkesiap. "Selama ini aku selalu memaklumi kedekatan kalian karena aku tahu bagaimana kebaikanmu pada kami, Aleksei. Tapi tidak seperti ini caranya. Kau terlalu cepat memperlihatkan wujud aslimu," ujar Yudha masih berdiri di depan pintu. Dadanya bergemuruh sangat marah. Ia melihat penampilan Aleksei begitu necis. Otot-otot besar itu jelas terlihat membentuk di balik kain hitam itu. Berbeda sekali jika dia yang memakai baju itu. Ia jauh lebih kurus dan bahkan sekarang memiliki tonjolan buncit di perutnya karena jarang berolahraga. Semakin tak nyaman hatinya apalagi melihat rambut Aleksei yang basah dan aroma minyak rambut itu adalah miliknya."Kamu salah paham. Aku ....""Kalian memang sama. Bahkan dalam kesalahan yang jelas, kalian tidak pernah meminta maaf. Kalian memang cocok," timpal Yudha tak m
last update최신 업데이트 : 2023-11-09
더 보기

BAB 101_CAHAYA

Setelah pemakaman lalu memastikan Eldor dan Aletha mendapatkan perawatan, Luna dan Aleksei berpamitan. Mereka membawa dokter dan beberapa tim medis. Para pengawal yang gugur dimakamkan bersama-sama. Farid sudah lebih dulu pulang bersama Jono dan Jene. "Maafkan ucapan Mas Yudha, dia sedang terganggu," ucap Luna menatap pemandangan jalan raya. Matahari sudah sepenggal naik. Mereka ternyata tidak tidur semalaman karena begitu sibuk di istana Razoore. "Ya. Tak mengapa. Resiko dekat dengan wanita bersuami. Terkadang aku berpikir, apakah kita tidak melampui batasan?" tanya Aleksei terus menyetir dengan pelan. "Mungkin jika kita dekat, lalu pergi berlibur bersama-sama, bersenang-senang hanya berdua, itu salah. Tapi kita sedang berada di posisi yang berbeda, bukan seperti itu. Aku tidak bisa membayangkan jika kau tidak bersamaku saat ini.""Jika kita menang dalam pertempuran melawan Bella, apakah kita akan melanjutkan hidup dengan berpisah?" tanya Aleksei. Beberapa saat tidak ada jawaban, i
last update최신 업데이트 : 2023-11-12
더 보기

BAB 102_TAK TEGA

"Aku sudah mengabari Pak E agar bisa menemanimu di sini. Maaf, aku tidak bisa menemanimu lebih lama. Aku harus mengecek kondisi kantor," ujar Farid pada Helena."Ma, maafkan aku," lirih Helena dengan suara tersendat. "Nasi sudah menjadi bubur. Dokter tidak bisa memastikan sejauh mana luka di wajahmu bisa sembuhkan termasuk bekas lukanya. Semoga nanti ada jalan agar semua bisa kembali seperti sedia kala. Kamu yang sabar, ya," ucap Farid tak berpaling dari Helena yang sedang duduk menyender. Wajahnya diperban dan jelas masih terlihat bengkak dan mengeluarkan darah. "Setelah ini apakah kita bisa memperbaiki semuanya?" tanya Helena membuang rasa malunya. Farid hanya tersenyum. "Seranag, aku mau menikah dengamu, Farid."Lagi-lagi Farid tersenyum kecil. "Apakah sunggingan bibirmu itu berarti, ya?" cecar Helena. "Tidak, Helena. Artinya, TIDAK," jawab Farid dengan wajah berubah menjadi datar. Helena cukup terkejut dengan reaksi pria itu. "Setelah kau berhasil membuat banyak kehancuran d
last update최신 업데이트 : 2023-11-12
더 보기

BAB 103_MEMANGLAH ABANG

"Dzu!" teriak Luna melakukan gerakan push up. "Zzu!" seru Aleksei kesal bersamaan dengan tubuhnya yang naik turun menggantung. Bukan tanpa alasan dia sampai sekesal itu. Sudah ratusan bahkan mungkin ribuan kali, dia harus memperbaiki pengucapan huruf Dza. Luna tidak membiarkan pria itu begitu saja ketika ia menyuruhnya mengucapkan tauwudz."Berlatih lagi. A uu dzu billah!""Ya, besok saja. Ini tak mudah," hentak Aleksei. Luna hanya tersenyum. Tadi, setelah ikut berjamaah sholat subuh, Aleksei meluncur menuju kediaman Luna dan mereka berlatih bersama. "Jangan sepelekan pengucapan huruf dalam Qur'an. Beda pengucapan bisa beda arti.""Ya, yang penting tidak niatnya yang buruk. Allah itu pasti tahu," timpal Aleksei yang sudah putus asa. "Tapi kau berkewajiban terus belajar! Ayo! Ucapkan lagi!""Zzzzzuuuuu!" seru Aleksei mencoba sekuat tenaga. "Apa tidak bisa ujung lidahmu itu, digigit sedikit, lalu keluarkan suaranya. Belum lagi nanti pada huruf Tsa. Itu sama konsepnya!" jelas Luna m
last update최신 업데이트 : 2023-11-12
더 보기

BAB 104_SUDAH WAKTUNYA

Ting tong! Ting tong!Suara bel rumah membuyarkan kegiatan Luna yang sedang membuat kue pie apel. Dia menghentikan kegiatannya lalu membuka pintu. Ia cukup terkejut sebab Yudha sudah di depan pintu dan terlihat Karmila berada di mobil. "Mau apa kamu ke sini?""Aku mau ambil beberapa dokumen," jawab Yudha. Sebenarnya itu hanya alasannya saja. Entah mengapa, dia hanya ingin memastikan Luna di rumah apakah ada Aleksei atau tidak. "Mana Farid?" "Pergi ke istana batu, menjenguk Eldor."Mulut Yudha ingin menanyakan keberadaan Aleksei namun seperti terkunci. Ia terlalu sungkan. "Kau tak perlu bolak balik mengambil apa pun lagi, nanti sore aku akan pindah."Luna menahan gejolak hatinya. Tidak ada wanita yang siap pernikahannya hancur tapi ia terus mengucapkan pada dirinya bahwa itu semua sudah tergariskan. Mas Yudhanya sudah berubah dan dia sudah tidak berharga lagi di mata pria itu. Ia akan hidup bersama orang-orang yang menghargainya tanpa perlu dia memohon. "Pi-pindah?" tanya Yudha lang
last update최신 업데이트 : 2023-11-12
더 보기

BAB 105_TERCEKAT

Yudha termangu untuk sementara waktu setelah Karmila meninggalkan kamarnya dengan tanpa ucapan apa pun. "Bagaimana aku menjelaskan pada Karmila bahwa aku tidak memiliki perasaan lebih dari sekedar sahabat padanya? Aku tidak mungkin tega merusaknya," lirihnya sendirian. Tak! Tak! Kleeeek!Suara gagang pintu terbuka. Yudha antusias. Ia yakin Karmila kembali untuk mengomelinya atau apa pun itu, dia siap. Namun binar wajahnya seketika redup ketika yang sedang melangkah masuk lalu menutup pintu dengan tungkai kakinya itu adalah seorang wanita yang sangat cantik, wanita yang sama seperti yang pernah dia lihat dalam mimpi. Yudha menepis pandangannya sendiri. Bukan mimpi, tapi ini nyata. Senyum itu nyata dan tatapan itu juga bukan hayalannya. "Selamat malam. Apa kau menungguku?""Ss-ssiapa kamu?!" tanya Yudha terus mundur. "Maaf aku cukup lama tak datang sebab banyak sekali hal yang membuatku sibuk termasuk mempersiapkan tempatmu.""Aku tidak mengenalmu!" seru Yudha "Aku calon istrimu,
last update최신 업데이트 : 2023-11-12
더 보기

BAB 106_TERSENYUM MANIS

Luna mengelus Qur'an yang baru saja dia baca. Seperti malam-malam sebelumya, membaca Al-Mulk sebelum tidur sudah adalah kebiasaannya. Demi mendapatkan perlindungan di alam kubur seperti yang dijanjikan. Ada tetesan air matanya yang membasahi kertas itu, ia segera menutupnya. "Rasanya baru kemarin, aku dan kamu belajar membaca Qur'an, Mas. Sekarang, masih kah kamu membacanya?" lirih Luna sendirian. Duaaar! Duuuar! Luna terkesiap. Suara ketukan pintu sekasar itu pasti bukan dari Farid atau Aleksei. Lagi pula, katanya kedua pria itu akan menginap di istana batu. Luna langsung mencium Quran di tangannya lalu cepat meletakkannya di dahi, barulah dia simpan di laci samping kasurnya. Ia meraih sweater rajut dan membungkus tubuhnya dengan cepat. Secepat kilat dia menyambar sebuah pistol yang bertengger gagah di atas laci. Ia menuruni tangga dengan tatapan waspada ke arah pintu."Tidak mungkin Jono dan Jene," lirih Luna sebab kedua bodyguardnya itu sedang berduka karena mertua Jono meninggal
last update최신 업데이트 : 2023-11-16
더 보기
이전
1
...
495051525354
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status