Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Chapter 231 - Chapter 240

532 Chapters

BAB 59_TERKUTUK

"A-aaku, aku ...." "Tapi sepertinya kamu sedang melakukan ritual keagamaan. Aku sedikit tahu. Apa yang kamu lakukan itu seperti yang pada umumnya dilakukan umat muslim." Luna mengangguk. Untuk perkara agama, ia takkan berdusta.  "Jadi kamu muslim?" "Iya, Queen. Saya muslimah." "Wow ... lalu bagaimana bisa kamu bisa di sini? Di sini tak ada agama." "Untuk menjemput kehidupan." "Di sini, kamu takkan dinikahi." Untuk kedua kalinya Luna mengangguk.  Sofia memasukkan kedua bibirnya ke dalam mulutnya. Cukup aneh tapi ia tak mau ambil pikir.  "Ngomong-ngomong, bagaimana sekarang kalung itu berada di tanganmu, Queen?" pancing Luna.  "Ini milikku. Kalung ini hilang tujuh tahun lalu. Razzor membelinya di lelang perhiasan. Pastilah pencurinya menj
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

BAB 60_AMARAH

Razzor melambaikan tangannya mengisyaratkan agar Luna mendekat. Meski seperti dipaku kakinya, Luna berusaha terus melangkah. Apa pun yang akan terjadi menit berikutnya, ia pasrahkan pada Allah, Penguasa Alam.  "Siapa dia?" tanya Ratih menatap Luna yang tertutup cadar.  "Pelayan baru. Calon selirku." Ratih terkekeh. Ia tersenyum ketika cangkir itu tersuguhkan padanya.  "Pasti pelayanmu cantik. Aah kamu memang luar biasa," puji Ratih.  Razzor tersenyum lebar. Dengan cepat, kembali wajahnya serius.  "Aku terlalu meremehkan wanita itu. Bagaimana bisa dia menghancurkan anak buahku sampai tak bersisa?!" "Dia memang sudah meninggalkan rumah cukup lama dan sampai sekarang tak pernah kembali. Dia melakukan aksinya bersama Aleksei. Tapi pemuda itu sudah kembali. Sendirian," gumam Ratih.  "Selain un
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

BAB 61_KELUARGA JAHANNAM

"Dia dan kalian yang memulai kehancuran itu! Bukan Luna! Kalian yang serakah dan tak pernah bersyukur!" "Biar bagaimana pun, Mama itu ibumu, Bang. Jangan sampai kau menjadi anak yang durhaka!" Yudha bangkit dan berdiri tegak menatap adiknya.  "Biarlah aku menjadi anak durhaka. Biarlah surga jauh dariku. Kau yang menjadi saksi. Mulai hari ini, aku berikrar, Ratih Darmi bukanlah ibuku!" "Tenangkan dirimu, Bang!" "Aku saat ini sedang menekan diriku sendiri agar tidak meluluh lantakkan tempat ini beserta seluruh penghuninya, Nin. Keluarlah! Keluar!" Dengan cepat, Nindi berlari keluar dari kamar itu. Yudha menutup pintu itu dengan sangat kuat. Kembali ia membuka catatan di ponsel itu, membacanya sekali lagi, lagi dan lagi. Laki-laki itu berharap, rasa sakit setiap kali kalimat yang tertulis itu bisa menjadi hambar. Namun sayangnya tidak, justru semakin sakit
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

BAB 62_TEMPAT PERSEMBUNYIAN

Tak! Tak! "Kamu sedang ditunggu Tuan di kamarnya!" seru salah satu pengawal Razzor yang berada di depan pintu kamar Luna. "Baik." Luna mengeratkan gulungan rambutnya. Mungkin hari ini adalah saatnya dia harus membunuh laki-laki bringas itu. Itupun jika memang terpaksa, sebab dia sedang memikirkan tombol mana yang menjadi pembuka pintu atas di istana itu. Bagaimana ia akan melawan setiap pengawal yang selalu berdiri di setiap belokan lorong? Mereka seperti memiliki alat penghubung satu sama lain. Ia tak ingin mati sebelum bisa membalas sakit hatinya pada mertuanya. Wanita berburqa itu mengembuskan napasnya kasar. Akan sangat sulit tapi dia tak akan menyerah. Itu sudah pasti. "Saya sudah di sini, Tuan," ujar Luna pelan. Tak bisa dia sembunyikan rasa takutnya akan kehormatan yang sangat ia jaga. Doa-doa dalam hatinya tak lengang sembari mempersiapkan kakinya untuk melangkah lagi. "Masuklah!" Kedua netra Luna menangkap pemandangan tubuh Razzor yang hanya bercelana pendek. Bulu-
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

BAB 63_BERTEMU

Luna segera keluar. Ia harus segera bergerak cepat. Ia akan mencari tombol angka di tempat itu. Ia sudah hafal kode yang ditulis Aderald. 102432456. Wanita itu melangkah terburu-buru. Tiba-tiba ...  Bruuugh!!!  Tubuhnya terhuyung hingga bahunya menabrak batu hitam sebesar bola kasti di pinggir lorong.  Wussssh!  Seekor u tular hitam sebesar telunjuk orang dewasa sedang membuka mulutnya lebar-lebar. Kepalanya sangat cepat bergerak mendekati wajah Luna yang menyender di dekat singgasana batunya.  "Astaghfirullah!!!" pekik Luna menjauhkan tubuhnya dari dinding lorong itu.  Sejenak ular itu bergelantungan, melilitkan tubuhnya pada batu itu, sembari menatap Luna dengan tajam. Luna yang masih sangat terkejut mempersiapkan dirinya jika seandainya makhluk melata kecil itu melompat ke tubuhnya. Meskipun diameter ular itu kecil, Luna yakin
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

BAB 64_MELARIKAN DIRI

"Kemarilah, aku memiliki beberapa baju untukmu!" seru Sofia pada Luna. Wanita itu menyerahkan beberapa baju yang terlihat seksi. Ada yang tak berlengan, ada yang memiliki lengan panjang tapi tertutup hanya bagian dada saja. Berbagai macam warna dan jenis kainnya. Yang pasti, semua terlihat mahal. "Pakailah! Suamiku senang bila melihat wanita yang berpenampilan menarik." "Mengapa bukan Anda saja yang selalu menyenangkan matanya? Saya rasa, Anda sangat cantik dan lihai," ujar Luna mengelus pakaian itu. Meskipun sedikit terkejut, Sofia tersenyum kecil. "Maafkan saya, Queen. Untuk saat ini saya tidak membutuhkan pakaian itu. Saya merasa lebih nyaman dengan begini." "Tapi setelah kamu melayani suamiku, kamu akan menjadi selirnya dan penampilan terbaik adalah yang utama." Luna mengangkat penutup wajahnya dan tersenyum. Sofia terperanjat. Dia seolah sedang melihat seseorang yang sangat dia kenal. 'Mata itu, senyum itu dan raut wajah dingin yang selalu menolak bantuanku. Bagaimana
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

BAB 65_EMAIL

Yudha sudah sampai di halaman rumah Ratna. Sama seperti saat dia datang ke sana tadi pagi, saat sore hari pun tampak legang seolah tak berpenghuni. Yudha turun dan menutup mobilnya dengan kasar. Ia melangkah mendekati pintu rumah adik bungsunya itu. Laki-laki berkaos yang bertulis Hard Rock itu sudah siap akan menendang pintu rumah itu jika Ratna tak mau membuka pintunya lagi.  Kali ini Sayudha salah. Rupanya pintu sedang terbuka begitu sangat lebar dan nampak Ratna duduk di sofanya seolah sedang menunggu. Yudha berdiri tegak di depan pintu itu, menatap tajam pada adiknya.  "Syukurlah kamu sampai di sini dengan selamat, Bang. Aku sempat was-was. Pastilah kamu sangat terpukul." "Kamu sudah tahu rupanya," lirih Yudha melangkah masuk, tak berkedip melihat adiknya.  "Nindi yang mengabariku. Dia memintaku untuk membujukmu agar kembali ke sana. Mama tak berhenti menangis." 
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

BAB 66_SAHABAT

Bruuuugghhhh!!! Tubuh Stella terhuyung menabrak tiang kapal. Ada darah yang mengucur dari hidungnya karena terkena kursi besi yang tertancap kuat di sana.  "Perbuatanmu ini akan membuat kehancuran di bisnisku juga nasib semua awak kapal milikku, Stella!!!" garang Baron marah.  Lagi dan lagi, rambut Sofia dijambak lalu dihantam ke lantai kapal itu hingga terdengar suara dentuman yang bergetar.  "Bunuh saja aku, Baron! Bunuh!" "Membunuhmu bukan menjadi solusi dan membuat semua bisa diulang kembali. Bagaimana kamu memiliki keberanian memasukkan hama dalam istana Razzor?! Mengira aku tidak akan mengendusnya itu adalah sebuah kemustahilan!" Stella hanya diam dan berusaha menahan air matanya. Ia merasa, maut sudah sedekat ombak yang akan menderu di kapal itu. Kecerobohannya adalah mencuri baju zirah anak buah Razzor tanpa berpikir, Baron akan mengeta
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

BAB 67_TITIK PASRAH

Luna dan Aleksei tak bergerak seinci pun. Sofia diam, tak melanjutkan ucapannya.  "Kenapa?" tanya Sofia berdiri tegak.  "Kami takkan pergi, tanpa Farid. Tujuan kami ke sini hanya untuk menjemputnya." "Lalu wanita tua yang menginginkan kematiannya akan kembali bebas mengintainya?! Tidak, Angel. Saat aku menyelamatkannya, saat itu juga, aku lah ibunya. Andai aku tak datang, sudah bisa dipastikan, anak itu sudah tak di bumi ini lagi!" Luna menggeleng berkali-kali. Ia mendekati Sofia.  "Dia anakku, Sofia. Please kembalikan," lirihnya dengan iringan air mata yang tak mampu Luna bendung lagi.  "Sudah cukup aku membendung rinduku padanya, Sofia. Dia darah dagingku!" "Tapi bersamamu, dia tidak aman, Angel. Lagipula aku tidak bisa serta merta mempercayaimu. Biarkan Tuan Aros bersamaku. Kalian bisa mendapatkan anak yang lain. Pe
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more

BAB 68_PERLAWANAN

Razzor sampai di istana bawah tanahnya. Dengan langkah lebar dan cepat, laki-laki itu menekan beberapa angka di tombol pintu ruangan pribadinya. Pintu besi itu berderit terbuka. Nampak layar-layar yang menunjukkan situasi istananya terlihat sangat jelas. Razzor mengklik salah satu layar yang abu-abu seperti sedang tertutup debu tebal. "Hmmm ... kita lihat, apa yang sudah terjadi di ruangan ini. Hmmm ... ini ruang narkoba," lirih Razzor dengan suara beratnya. Laki-laki itu menggeser panah di layar, mengulang rekaman peristiwa beberapa menit yang lalu. Ia melihat semuanya. Razzor tersenyum penuh misteri. Setelah itu, dengan cepat Razzor memperbesar layar cctv yang menunjukkan situasi di kamar Sofia. Namun gelap. "Wow, istriku. Apa kau sedang mengajakku bermain-main? Aaauuuh, baiklah." Razzor dengan serius menekan beberapa titik di layar. Tak lama, nampak gambar Sofia sedang berdiri dan berbicara dengan satu pengawal dan sosok yang dia kenal sebagai Diana. "Aku adalah Razzore.
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
54
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status