"Jaga mulutmu! Aku adalah mertuamu," ujar Ratih lalu membuang wajah. Ada rasa takut yang menyelimuti hati Ratih namun rasa benci yang menggunung, membuatnya tak ingin nampak kalah di depan menantunya. Tak berkelip mata, Luna mengelus rambutnya yang masih basah oleh darah Razzor. Wanita itu seolah tak peduli, semua tatapan sedang tertuju padanya. Tepat di wajah mertuanya itu, Luna mengelus pipi Ratih dengan ujung rambutnya. Wanita tua itu hanya terus menoleh pandang, menunduk. Ia tak memberontak saat bau amis cairan kental itu menusuk hidungnya. "Justru kaulah yang harus mengunci mulutmu seumur hidupmu itu, Mama Mertua. Semua kehancuran ini adalah bermula dari mulut jahatmu itu. Bahkan sampai kehormatan aurat yang telah kujaga sampai setengah mati, kini terbuka bebas. Kau yang harus menanggung dosa ini!" teriak Luna di depan wajah Ratih. Tiba-tiba saja air mata Luna jatuh berderai hebat. Semua penderitaannya sejak menikah bagai kilatan yang terus memenuhi otaknya. Semua bergantian
Terakhir Diperbarui : 2023-04-11 Baca selengkapnya