Razzor menarik tubuh Farid ke atas dengan cepat. Namun sayang, cakaran dua tangan depan hiena itu bisa meraih kaki kanan Farid. Luka cakaran di betis mungil balita itu menganga panjang sampai telapak kakinya. Mengucur darah Farid seiiring suara tangisnya yang memekik hebat. Luna yang melihat anaknya menangis semakin histeris, memucat seperti tak ada setetes darah dalam tubuhnya. Terlebih ketika cairan merah pekat dari kaki Farid menetes deras lalu jatuh ke dalam kandang itu. Hiena yang di bawahnya menjilat-jilat, begitu sangat menikmati. Hewan buas itu berputar, membuka mulutnya, mengkikik abai dengan penderitaan balita laki-laki itu. Sesekali ia menatap atas karena gagal menangkap buruannya. Mengapa Tuannya itu seperti mempermainkannya?! Xiena mengerang sembari terus menjilati darah Farid yang menetes perlahan. "Beraninya kau menyakiti anakku, binatang!!! Kubunuh kau!!! Kau harus mati di tanganku!!! Kematianmu sudah di depan matamu, Razzor!!! Aarrrgghhh!!!" Luna memukul-mukul kan
Last Updated : 2023-04-07 Read more