Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Chapter 211 - Chapter 220

532 Chapters

BAB 39_CEMBURU MATI

"Dek?! Ya Allah, kamu pulang!" Yudha berlari sebisa yang ia mampu. Ia langsung memeluk istrinya. Luna bergeming. Hatinya panas melihat adegan yang baru saja dilihatnya. Ditambah ucapan suaminya yang memohon begitu dalam pada wanita yang sedang membuang wajah, terasa darahnya seolah mendidih. "Alhamdulillah, kamu sudah sehat, Mas. Seru sekali kamu sama dia. Kenapa kamu takut sekali ditinggalkannya? Setakut itu kamu, Mas," sindir Luna. Yudha menggeleng dan mencoba membuka mulutnya untuk menjelaskan pada Luna sehati-hati mungkin. "Ya, tentu saja Yudha takut ditinggalkan Karmila. Dia adalah sahabat sekaligus calon istri Yudha. Mama putuskan, Yudha harus menikahi Karmila. Kamu kan sudah tak bisa memberikannya anak. Tak mungkin aku sebagai ibunya akan membiarkan anakku menua tanpa keturunan." Dengan tegas tanpa rasa ragu, Ratih mendekati Karmila, mengangkat dagu Karmila. "Mama yakin, Karmila bisa memberikan Yudha keturunan. Dalam hal ini, menurut Mama, tidak ada yang perlu merasa t
last updateLast Updated : 2023-03-27
Read more

BAB 40_PENGKHIANAT

Sedangkan di dalam kamar, Yudha berusaha mendekati istrinya meski tertatih.  "Jangan paksakan dirimu, Mas! Takutnya kamu gak kuat di hari pernikahan ke-tigamu," sindir Luna memejamkan mata saat Tukiyem membersihkan wajahnya dengan air hangat.  Tukiyem begitu telaten dan fokus. Ia mengabaikan pembicaraan kedua pasangan suami istri itu.  "Ayolah, Dek! Jangan aneh-aneh. Kamu kayak gak tahu aku sama Karmila. Tak jauh kamu dengan Aleksei. Sudah jangan kamu jadikan pikiran. Sekarang ceritakan bagaimana tentang Farid? Apa ada titik temu? Kamu habis berantem sama siapa sampai lebam begitu?" "Aku belum ada tenaga untuk bercerita Mas. Nantilah. Aku ngantuk sekali. Aku lelah," lirih Luna memejamkan mata.  "Ya sudah, Dek! Tidurlah. Aku di kamar samping," tanggap Yudha lalu meninggalkan is
last updateLast Updated : 2023-03-27
Read more

BAB 41_SEKSI?

"Astaghfirullah!" Luna memekik, menutup telinganya. "Angel!" Aleksei refleks menyentuh tangan Luna lalu menarik kepala wanita itu. Keduanya saling berpandangan lekat-lekat. "Angel, jangan takut! Jangan takut!" seru Aleksei. Nafas Luna naik turun. Bola matanya merah. Panas terasa menjalar di seluruh tubuh hingga ke pucuk kepalanya. Terdengar suara derap kursi roda Yudha. Aleksei langsung melepaskan tangannya. "Sorry. Maafkan aku. Harusnya kamu tak perlu ketakutan seperti itu. Apa kau lupa telah memotong urat leher manusia?!" omel Aleksei salah tingkah. Ia benar-benar tak sadar telah menyentuh Luna dan sedekat itu. Sedangkan Luna sama sekali seperti kehilangan akal bahkan tak bisa berpikir apa maksud ucapan Aleksei. "Kamu kenapa, Dek?!" Air mata Luna berderai hebat. Ia menggeleng dengan tubuh yang masih gemetar. Tukiyem bergegas memberikan wanita itu minum. Meski hampir hilang kesadaran, Luna masih ingat, adab minum. Harus duduk sempurna. Dengan dibantu Tukiyem, Luna perlahan bers
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

BAB 42_PERJUANGAN

"Sexy tidak harus terbuka Aleksei. Arahkan kamera padaku," ujar Luna begitu percaya diri sembari membuka cadarnya. Gemetar tangan Aleksei meraih ponselnya. Ia mencoba mengaktifkan kamera. Perlahan diarahkannya pada wajah Luna. Lagi-lagi Aleksei menegak kasar salivanya. Mata lentik, hidung mancung begitu sempurna di antara kedua pipinya yang merekah bagai bunga. Luna membuka mulutnya sedikit sehingga menampilkan sisi bibir yang sensual. Hampir saja Aleksei tak bisa mengklik 'ambil gambar'. Laki-laki itu begitu terkesima. Kecantikan Luna yang dulu, jauh melebihi kecantikannya yang sekarang. "Sudah belum?" tanya Luna kembali datar. "Su-sudah!" seru Aleksei terbata. Luna meraih ponsel itu dan melihat hasilnya. "Ini buram Aleksei! Gimana sih?! Ulang!" Luna lalu menaikkan kaki kirinya di atas laci dashboard mobil dan berjongkok dengan kaki kanannya. Luna menatap tajam pada kamera semba
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

BAB 43_TENTANG NYAWA

Tangan kanan Aleksei menguatkan pelukannya pada tubuh Luna. Sedangkan tangan kirinya memukul-mukul air sambil berusaha sekuat tenaga berteriak. "Tolooooooooong!!!" Aleksei melambaikan tangannya dengan harapan awak kapal Baron melihatnya. Aleksei sadar, suaranya justru terdengar menghilang di telan keheningan tengah laut. Ditatapnya sekeliling, begitu lengang dengan permukaan air laut yang tenang. Nampak tak jauh dari tempatnya, burung laut berputar-putar menunggu mangsanya dari dalam laut. Biasanya ada jenis ikan yang suka melompat ke permukaan seperti sedang terbang.  "Bertahanlah Angel. Aku yakin, kisah kita tidak akan berakhir di sini. Meski bukan kisah cinta sejati tapi cerita persahabatan kita akan tertulis rapi. Anak cucu kita akan tahu, kau dan aku adalah satu jiwa." Dengan nafas terengah-engah, Aleksei mencoba menenangkan dirinya. Setidaknya, ia tahu, Luna masih bernafas teratur. Secara
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

BAB 44_DEATH

Rupanya Nipon peka lalu mengambil alih. Sekali lagi, ia melakukan hal yang sama seperti pada Aleksei. Hanya tujuh kali tekanan dari tangan terampilnya, Luna menyemburkan air.  "Uuuhuk ... uhuuuk! Luna melihat sekeliling. Ditangkapnya wajah Aleksei yang merah seperti menahan haru.  "Aleksei!" teriak Luna bangkit dan memeluk laki-laki itu. Luna mengusap-usap kepala Aleksei menangis tersedu-sedu.  "Angel ... Angel ... kontrol dirimu, Angel." Aleksei mencoba merenggangkan tubuhnya. Ia takut wanita itu sadar lalu melempar tubuhnya kembali ke laut.  "Angel! Kamu sedang memelukku. Sadar Angel!" bisik Aleksei dengan suara yang tertahan. Seolah tak mendengar ucapan Aleksei, Luna terus mendekap Aleksei.  "Terimakasih Aleksei. Terimakasih." "Kalian! Kenapa bisa senekad ini ha? Mau romantisan bunuh diri bersama kah? Kami berd
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

BAB 45_POLE DANCE

"Aku tidak takut!" timpal Luna memasang kuda-kuda. "Apa kamu lupa barusan diselamatkan oleh pelayan di sini. Perempuan tak tahu diri!" "Jangan jumawa dulu. Buktikan kemampuan masing-masing, siapa yang lebih pantas jadi pelayan terpilih!" Stella yang mendengar ucapan Luna menggeram kesal. Ia menendang daun pintu di depannya lalu menatap Luna dan Aleksei bergantian. "Awas kalian! Watch your eyes! Chhh!" Wanita tinggi dan sintal itu meninggalkan kamar itu. Aleksei menoleh ke arah Luna yang masih menatap pintu. "Kamu tak gentar kan?" "Tidak ada dalam kamusku. Ayo kita temui Baron. Berikan dia harga yang semurah-murahnya agar laki-laki itu menerimaku," ujar Luna melangkah. "Itu justru akan membuatnya curiga. Kamu diam saja dan lihat, bagaimana Aleksei the Moriz bertransaksi!" Baron sudah menunggu di deck kapal. Tampak Nipon di samping kirinya. Selintas Nipon melempar pandangan pada Luna lalu Aleksei. Laki-laki itu seolah abai dan menghisap rokoknya. "Jadi berapa harga yang i
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more

BAB 46_BERTARUNG

"Sekarang buka matamu lebar-lebar," desis Luna maju mendekati besi itu setelah Stella turun. Dengan ekspresi mengejek, Stella mengacungkan jempolnya ke bawah melewati Luna.  Melihat seorang wanita yang berhijab dan berpenampilan aneh bagi mereka mendekati tiang besi, tak ada satu orang pun yang tidak tertawa kecuali Aleksei. Luna terus menatap besi itu hingga atas. Otaknya berputar, apa yang akan dia lakukanlah terhadap besi di depannya itu?  "Buka baju tebal dan penutup kepala aneh itu! Kau takkan bisa menaiki besi itu sampai kau benar-benar telanjang!" teriak salah satu awak kapal menyentak-nyentak kakinya kegirangan.  Uuuuuuuwwww! Hahahahaha!  Serentak riuh tawa dari perempuan-perempuan itu beradu dengan ejekan para lelaki di sana.  "Cantik sih, tapi bodoh!" lanjut lainnya.  Luna seolah tuli. Seolah gerakan-gerakan Stella tadi
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more

BAB 47_STELLA

Aleksei membeliak hebat. Ia langsung berlari dengan kencang. Tanpa pikir panjang, laki-laki kekar itu terjun. Begitu juga Baron. Laki-laki itu terkejut luar biasa. Ia bangkit dari tempat duduknya lalu melompat ke laut. Para wanita berteriak histeris. Mereka kompak berlari mendekati deck kapal. Namun hanya sinar redup mercusuar yang muncul timbul memberikan pencahayaan.  "Lampu! Lampu!" teriak Nipon panik menatap laut. Dua anak buah Baron berlari serentak mengambil senter yang cukup besar. Mereka mencoba memberi penerangan ke arah laut.  Nampak empat manusia yang sedang terombang ambing di bawah sana cukup jauh terpisah. Ombak yang menderu-deru membuat mereka kesulitan saling meraih satu sama lain.  "Stella!" teriak Luna yang mencoba menangkap tubuh Stella.  "Tolong! Tolooooong!" teriak Stella mencoba mendongak. Wanita
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more

BAB 48_TUAN AROS

Stella terperanjat luar biasa. Bagaimana Luna tahu, dia sedang mengandung anak Baron?  "Kau ...." Luna memeluk wanita itu, sembari berbisik.  "Ssstttt ... kalau umurku panjang, aku akan menemuimu. Terimakasih Ratu Lautan." Stella menangis lalu mengeratkan pelukannya.  "Semoga kau berhasil dalam misimu," ujar Stella pelan. Sekarang ia tahu, wanita berhijab di depannya itu memiliki tujuan rahasia. Luna mengangguk dan merenggangkan pelukannya.  "Sekarang waktunya!" seru Nipon menghampiri Luna.  Dengan cepat, Luna melesat keluar. Ia sudah tak sabaran. Sangat tidak sabar. Dalam bayangannya, ia akan segera bertemu dengan Farid, anaknya.  Meski tak begitu terkejut, Luna menatap tajam pada keenam laki-laki bertopeng baja. Berdebar jantungnya bersamaan dengan keringat dingin d
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
54
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status