Semua Bab ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Bab 201 - Bab 210

532 Bab

BAB 29_RENCANA SELANJUTNYA

Aleksei menyeret tangan Luna menjauh dari kumpulan para wanita itu. Luna berjalan cepat untuk mengimbangi langkah Aleksei yang begitu lebar. "Apa maksudmu dengan kata siap tadi ha?! Apa kau sudah gila? Bagaimana ... bagaimana bisa kamu akan ...!?" Aleksei menghentakkan kasar lengan Luna. Wajahnya merah padam. Ia benar-benar tak terima kalau wanita yang ia begitu hormati akan mempertaruhkan kehormatan dirinya.  "Memangnya apa yang sedang dalam pikiranmu?" tanya Luna.  "Dengan bergabung dengan mereka, kau takkan bisa menggunakan penutup tubuhmu! Demi apapun, aku tak rela jika tubuhmu kau umbar seperti mereka!" "Lalu kamu punya solusi apa?" tanya Luna seperti menantang Aleksei.  Laki-laki itu mengusap wajahnya dengan kasar. Ia menarik udara dengan cepat.  "Pasti ada ca
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-24
Baca selengkapnya

BAB 30_POOR MULAN

Sofia mengipas-ngipasi Farid yang sedang tertidur. Sudah berhari-hari bersamanya, balita itu sama sekali tak mau bicara.  "Aku tahu, kamu sudah bisa bicara meskipun belum lancar. Tapi kenapa kamu tak pernah menanggapiku Aros?" Jari jemari lembut milik Sofia terus mengelus rambut Farid yang hitam legam. Sudah puluhan mainan berbagai macam ragam ia berikan untuk anak laki-laki itu namun tak ada satu katapun yang Farid terdengar apalagi terucap padanya.  "Huuft ... mungkin aku harus lebih bersabar lagi. Yang penting kamu tak menangis, itu sudah cukup," desis Sofia.  Kedua bola mata cantiknya terkulai. Ia merasa ngantuk setelah tak jemu-jemu ia terus memandang wajah Farid. Wanita itu meletakkan kepalanya di dekat kepala Farid. Aroma wangi balita itu membuat hatinya menjadi tenang.  "Aaarrrrkkkk!!! Lepaaaas!!!" Sofia terperanjat dan membuka mat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-24
Baca selengkapnya

BAB 31_SIAPA?

"Mulaaaan!!! Mulaaan!!!" Sofia berteriak-teriak hingga tubuhnya terasa sangat lemah. "Ambil lagi hewanmu Razzor! Atau aku akan membunuhnya dengan cara apapun!" pekik Sofia dengan matanya yang merah. Razzor melepaskan Sofia yang sudah berhenti memberontak. Ia memberi isyarat pada anak buahnya. Dua laki-laki berpakaian baja mendekati hiena yang asik dengan santapannya. Meski memberontak, kedua pengawal Razzor terlihat tanpa ragu menyeret tali hiena itu hingga hewan liar itu masuk lagi ke kandangnya. Beberapa kali terdengar gemerincing gigi taring hiena itu beradu dengan baju zirah mereka namun sia-sia. Terlalu keras lapisan itu. "Mulaaan!" teriak Sofia berlari mendekati jenazah Mulan yang sudah tercabik-cabik. Tak peduli tubuhnya mandi darah, Sofia memeluk tubuh Mulan dengan tangisan pilu. "Kamu jahat! Kamu manusia terjahat yang pernah aku temukan seumur hidupku, Razzor!" pekik Sofia menatap nyalang ke arah suaminya. "Dia telah berani menipu seorang Razzore! Dia pantas mendapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-25
Baca selengkapnya

BAB 32_MENGALAH

"Semenjak anak laki-laki itu ada, kau selalu melawanku. Sekarang dia harus aku bunuh! Pengawaaaal!" teriak Razzor dengan suara lantang, memenuhi ruangan bawah tanah itu.  Derap kaki dua pengawalnya membuat Sofia berdebar. Bayangan wajah Farid berkelebat cepat di depan kelopak mata Sofia. Kedua pengawal itu muncul, berdiri tegap dengan penutup wajah dari tembaga yang keras dan tangan serta betisnya juga terlindungi.  "Bawa anak laki-laki pembawa masalah itu!" "Tidaaaak!" teriak Sofia mencoba menghalangi. Kakinya siap untuk kembali menendang.  Razzor segera meraih sebuah benda persegi panjang mirip bentuknya seperti flashdisk. Ia menekan alat itu dengan wajah penuh amarah. Sofia terperanjat merasakan tubuhnya seperti disetrum. Wanita itu bergetar hebat merasakan ada sengatan yang begitu menyakitkan dari belakang bahunya. Sofia tersungkur lemah. Seringai
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-25
Baca selengkapnya

BAB 33_GUDANG SENJATA

"Serius? Kamu akan mengajakku ke sana? Jadi permintaanku sejak kita remaja itu sekarang akan terwujud!?" seru Aleksei bersemangat.  "Yah. Aku akan membawaku ke sana sekarang. Kau akan melihat, bagaimana di bawah tanah, ada ruangan pembuatan senjata tajam. Demi nyawamu, berjanjilah padaku, kau akan merahasiakan ini semua," ujar Luna menatap Aleksei serius.  Aleksei mengangguk tanpa ragu. Ia mengangkat jari kelingkingnya.  "Janji kelingking, Angel," ujarnya tersenyum lalu meniup jarinya sendiri.  Aleksei sadar, sudah tak bisa seperti masa lalu dimana sosok Angel akan menyambut tangannya dan laki-laki itu akan mengangkat tubuh Angel tanpa ragu. Berputar dan tertawa bersama sambil menikmati cerahnya awan. "Aku sangat mempercayaimu sampai putus nyawaku," ujar Luna menelisik ke dalam dua manik mata Aleksei yang begitu hitam.  "Kau akan panj
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-25
Baca selengkapnya

BAB 34_MIMPI LUNA

Gongger berusaha turun ke kursinya tapi terlihat kesulitan. Luna lalu menurunkan tubuh mungil Gongger ke lantai. Laki-laki cebol itu mengerlingkan matanya dan berlari kecil. Tampak pengawal Gongger menekan tombol lalu terbukalah lift yang sama seperti yang Aleksei dan Luna pakai. Lift itu kembali turun meninggalkan dua insan itu.  "Katakan padaku, bagaimana bisa makhluk seperti itu bisa menguasai sektor sentral ini? Aku serius tak habis pikir," tanya Aleksei mengusap-usap pakainya yang kotor.  "Huss ... dia laki-laki baik. Jangan menghina ciptaan Allah. Jangan salah, fisiknya kerdil tapi otaknya amat brilian." Luna membersihkan beberapa daun kering yang menempel di pakaian Aleksei. Laki-laki itu seketika tersipu malu lalu menjauh, meninggalkan Luna. Ia berusaha menghilangkan debaran hatinya yang tiba-tiba muncul kembali dengan berkeliling melihat-lihat senjata yang tersusun rapi.  "Kir
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-25
Baca selengkapnya

BAB 35_PENYAMARAN

Luna bangun lalu dengan cepat menjulurkan tangannya ke depan seperti akan menangkap sesuatu. Wajahnya basah oleh air mata. Ia menatap tangannya sendiri, ternyata ia meraih sesuatu yang kosong. "Angel ... kamu pasti sudah mimpi buruk. Minumlah!" Aleksei memberikan botol air minum pada Luna. Wanita itu menggeleng. "Tenangkan dirimu. Kau pasti sangat lapar. Ini, makanlah!" seru Aleksei bergegas memberikan Luna ikan panggang. Laki-laki itu tak ingin bertanya apapun. Ia tak mau, memori dalam mimpi Luna membuat wanita itu kembali menangis. Ia yakin, mimpi buruk yang baru saja Luna alami adalah tentang anaknya. "Farid. Aku melihat Farid berjalan di atas jembatan yang di bawahnya banyak binatang buas. Aku melihat anakku ketakutan dan akan tergelincir. Aku takut sekali Aleksei! Aku takut Farid dalam bahaya!" "Tenanglah Angel. Farid pasti dijaga Tuhan. Kau yakini saja. Bukankah kau sendiri yang selalu mengatakan bahwa Farid akan selamat karena mewarisi ketangguhan kakek neneknya? Kau j
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

BAB 36_PERANG DIMULAI

"Kita sudah sampai! Keluarlah!" seru salah satu pria bertopeng membuka cup mobil belakang.  Tampak mereka sedang berada di sebuah villa yang cukup luas. Aleksei dan para perempuan digiring masuk. Mereka lalu berkumpul di ruang tengah. Hanya satu orang dari mereka yang menjaga mereka. Aleksei menyapu pandangannya dan tidak ada terlihat pemimpin kelompok pria bertopeng baja itu.  "Aku tak melihat monster itu," bisik Aleksei pada Luna.  Tiba-tiba terdengar salah satu pria bertopeng itu bicara pada kawannya.  "King tak bisa datang. Terjadi pertengkaran hebat di istana. Mulan sudah mati!" Aleksei mengembuskan napasnya kuat-kuat.  "Apakah itu artinya ini sia-sia Angel?" bisik Aleksei lagi.  "Tidak ada yang sia-sia, Aleksei." "Hey kalian! Bicara apa ha?!" teriak salah satu laki-laki bertopeng it
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

BAB 37_AKAN PULANG

Luna mendorong mayat laki-laki yang berada di atas tubuhnya itu. Ia lalu bangkit dan memakai kain hitam untuk menutupi rambut dan pakaiannya yang sudah sobek di bagian dada. Meski tak bercadar, tapi seluruh aurat wanita itu tertutup sempurna. Kedua bola matanya melirik mayat laki-laki itu lalu beralih pada belati kecil di tangannya.  "Ini waktunya," desis Luna dengan tatatapan penuh amarah membuka pintu. Seluruh ruangan itu dipenuhi suara erangan dan desahan para wanita dan laki-laki beradu. Luna menendang pintu kamar yang di laluinya lalu berlari menuju ruang tengah. Di sana pun berkumpul dua wanita yang sedang melayani satu pria. Kedua wanita itu terkesiap luar biasa hingga berteriak histeris. Darah yang ada di wajah Luna membuat mereka sangat ketakutan.  Semua penghuni kamar villa itu keluar dengan cepat, termasuk Aleksei yang telah melumpuhkan dua laki-laki yang berniat menyetubuhinya. Aleksei berlari mende
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

BAB 38_TERCIDUK

Tukiyem membawakan Yudha air mineral hangat. Yudha tersenyum pada wanita gempal itu. Tukiyem tersenyum-senyum simpul lalu kembali ke dapur. Ia akan membuat sup untuk majikan lelakinya yang sangat tampan di matanya itu.  "Pokoknya, aku harus melayani Bapak dengan sebaik-baiknya. Biar Ibu puas dengan hasil kerjaku," gumamnya begitu bersemangat. Ia mengurus rumah itu dengan begitu telaten.  Karmila melirik Tukiyem dengan tatapan sinis. Ia tak suka asisten rumah tangga itu.  "Pecat saja dia. Aku bisa merawatmu tanpa bantuan wanita kampungan itu," ujar Karmila sinis.  "Kenapa? Kerjanya bagus dan rapi. Lagipula, Luna sudah membayarnya. Jika Luna yang merekomendasikannya, aku tak bisa berbuat apa-apa," ujar Yudha.  Karmila hanya mendengkus menahan kesal. Bagaimana ia bisa semakin dekat dengan Yudha jika semua kebutuhan Yudha dilayani Tukiyem.  
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
54
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status