Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Chapter 181 - Chapter 190

532 Chapters

BAB 9_ANGEL

"Angel! Angel!" pekik Aleksei menangkap Luna.  Gemetar tangan Aleksei menopang tubuh wanita itu. Keringat justru muncul di dahinya. Jantungnya berdegum begitu sangat kencang. Ia bingung harus bagaimana.  "Angel! Bangun Angel! Aku tak mungkin memapahmu! Aku akan gila jika melakukannya!" Aleksei memercikkan air di wajah Luna namun nihil. Tampak bibir wanita itu pucat. Ragu, Aleksei perlahan menjulurkan tangannya di dahi Luna. Lalu dengan cepat, lelaki itu menarik tangannya. Hangat.  "Aaah sial! Wanita ini menyebalkan sekali. Bahkan setelah menyentuh kulitnya, aku merasa melakukan dosa besar. Sekarang aku harus bagaimana? Aku papah ke dalam kamarnya? Kalau Angel tahu, dia pasti akan membunuhku seketika," lanjut Aleksei menggerutu.  "Angel! Hey sadarlah! Kamu membawaku dalam masalah besar sekarang!" Aleksei kebingungan hingga terdengar suara p
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more

BAB 10_DENDAM RATIH

"Lu-luna se-dang bersama Al-aleksei?" tanya Yudha terbata.  "Ya Bang. Mbak Luna sedang bersama Mas Aleksei. Tadi aku dengar dia memintanya bangun dari lengan suamiku. Mungkin Mbak sedang kelelahan lalu tidur di tubuh sahabatnya. Entah apa yang sudah terjadi. Mereka memang tak bisa terpisahkan. Dalam segala situasi," desis Ratna yang membuat Yudha terperangah. Ada rasa yang tak nyaman mendengar ucapan Ratna.  'Ku harus memiliki alasan yang tepat untuk menjawab mengapa kamu tega meninggalkanku yang tengah berjuang hidup dan memilih bersama Aleksei di rumah kita. Sekarang kau sedang tidur di lengan Aleksei? Maksudnya apa Dek?' batin Yudha.  "Katanya mau cari Farid, kok malah berduaan begitu sama suami orang? Istrimu itu seorang muslimah katanya tapi sampai tidur di badan laki-laki. Mama yakin telah terjadi sesuatu dengan mereka! Siapa yang tahu!?" ucap Ratih menyalakan api di dalam hati anak-anaknya. 
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more

BAB 11_SOFIA

Seseorang berlengan baja meletakkan kasar anak laki-laki yang sedang menangis histeris. Kedua kaki balita itu menghentak-hentak bersamaan dengan tangannya yang melambai-lambai. "Aaaa Papa! Papa! Mama!" Farid berteriak histeris. Anak laki-laki itu berguling-guling. Seperti sudah jengah, laki-laki itu meninggalkan balita itu tanpa perasaan. "Kapan kita bunuh tikus kecil itu, Tuan?" "Biarkan saja dulu dia hidup. Dia akan menjadi mainanku. Sekarang kalian pergi saja. Mungkin saat kalian kembali besok, makhluk kecil itu sudah kaku," ujar Razzor membuka topeng srigalanya. Hentakan kaki empat orang anak buahnya meninggalkan suara menggema. Razzor memperhatikan Farid kecil dari kejauhan. Entah mengapa, ia masih ingin melihat mangsanya ini. "Heh! Whuaaaa!!!" Razzor menunjukkan taringnya mencoba menakuti Farid. Balita itu bukannya semakin menangis justru tiba-tiba diam. "Roooooooaaar!!!" Kembali Razzor mendekati Farid dengan ekspresi menakutkan. Tangannya yang berduri besi didekatk
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

BAB 12_TUKIYEM

Tukiyem melihat kelopak mata besar itu membuka perlahan. Ia menghentikan gerakannya dan melepas telapak tangan Luna. Wanita itu terperanjat dan langsung bangkit.  "Siapa kau?!" Kedua mata Luna melotot tajam dengan wajah merah, seperti kaget dan ketakutan bercampur. Kesadarannya belum pulih sepenuhnya. Bagaimana bisa ada wanita gempal tak terurus itu ada di rumahnya? Dia bukan jin kan?  "A-akku Tuki-tukiyem Nyonya!" "Kenapa kau ada di sini? Mana Aleksei?!" Luna berdiri tegak, mundur beberapa langkah. Ia menyiapkan kuda-kuda. Takutnya wanita itu membawa senjata.  "Aa-apaa cowo ganteng tadi itu yang namanya Aleksei Nyonya? Dia yang menyuruh saya menemanimu di sini. Sa-saya hanya seorang penjual sayur keliling," jelas Tukiyem dengan cepat. Ia tahu kalau wanita jelita di depannya itu sedang mencurigainya.  "Bertahun-tahun a
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

BAB 13_RATIH YANG LICIK

Seorang wanita paruh baya berjalan melewati lorong agak temaram. Suara hentakan kakinya memecahkan kesunyian lorong itu. Di depannya, sebuah batu penghalang jalannya yang terlihat begitu kokoh. Kata oramg, lorong ini adalah bekas tambang. Tapi itu hanya kabar yang tersebar di masyarakat pinggir hutan perbukitan itu. Namun nyatanya ....  "102432 ... 4 ... apalagi? Ciiih mengapa aku cepat sekali lupa. Ini menyebalkan sekali. Aku benci usia tua," gerutunya mengeluarkan sebuah catatan dari buku kecil berukir batik.  Tampak tak cerah lagi warnanya namun siapa sangka, buku itu menyimpan informasi yang sangat berharga. Kedua mata wanita bersanggul untaian mutiara itu memincingkan matanya agar angka yang tertulis di sana jelas terlihat oleh mata tuanya.  "Ini dia yang kurang," desisnya lalu menekan angka pada tombol yang terselip di ujung batu itu. Hampir tak terlihat jika hanya sekilas pandang.  
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

BAB 14_ANGGAP SAJA PULANG

"Apa kau yakin?" tanya Luna menatap Aleksei tanpa kedip.  Hacker itu menggeleng. Ia menggigit bibir bawahnya berpikir.  "Aku akan cari informasi tentang laki-laki yang disebut sebagai raja di raja mafia itu. Ini tak bisa cepat, tapi pasti bisa. Aku tak akan menyerah! Kau tenang saja!" seru Aleksei mencoba menenangkan Luna.  "Saranku, kau pulanglah ke rumahmu. Lihat anakmu sendiri. Sedari tadi Ratna bolak balik ke sini hanya untuk menunggumu. Kau tak bisa dihubungi. Jangan sampai anak sendiri kering kasih sayang," sindir Karmila mencoba menutup wadah makanan Yudha.  "Jangan memancing di air keruh! Kau orang lain di sini! Jupiter memang anakku tapi dia aman bersama ibunya. Sedangkan Farid, tak ada yang tahu dia di mana sekarang. Masih hidupkah dia? Sebagai perempuan, punyalah sedikit empati," timpal Aleksei dengan nafasnya yang berat karena menahan marah.  
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

BAB 15_FARID

Eeeaaa ...! Aaaa ...! Sedari tadi, Farid yang berada di pelukan Sofia menangis. Wanita yang menggunakan kalung model sabuk kulit gesper itu kebingungan. Apa yang bisa ia berikan pada anak ini? Ia sudah mencoba banyak cara. Mulai dengan memberikannya minum, memberikanbya madu bahkan ia menyuapi roti untuk balita itu. Namun semua usahanya nihil. Farid kecil masih tetap menangis menghentak-hentakkan kakinya. "Kamu sudah punya banyak gigi. Terlihat penuh di atas dan di bawah. Pasti kamu sudah bisa makan. Kamu mau susu? Susu apa? Aku hanya punya susu kuda liar ini," gumamnya mengigit bibir kebingungan. Sofia mencoba menuangkan susu kuda liar itu secara perlahan menggunakan sendok di mulut Farid namun bayi itu tetap berteriak menangis. Justru Farid menepis tangan Sofia sehingga susu itu tumpah di lantai. Sofia tak menyerah. Ia menyuapi Farid jus apel miliknya. Cairan putih tulang itu tertahan sejenak di mulut kecil dan langsung menghilang bersamaan dengan kerongkongan Farid yang meneg
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more

BAB 16_GAMANG

Di sisi lain, Luna menyetir dengan sangat kencang. Wanita itu sengaja melewati perbukitan, jalanan yang bertikung tajam. Rasa cemburu, kecewa, rindu dengan anaknya menyatu tak karuan. Hatinya sudah penuh, terasa sudah tak berongga lagi.  "Kenapa kamu bisa berubah dalam satu malam Mas? Seharusnya kamu memelukku! Menenangkanku! Apa yang di otakmu sekarang?! Arrrghhh!" Luna memukul stir mobilnya.  "Farid!!! Kemana Mama harus cari kamu Nak!!! Apa harus menembus langit atau menggali bumi?! Mama yakin kau masih hidup! Mama masih bisa merasakan nafasmu. Tapi kamu di mana Farid ? Sudah kenyangkah!? Atau kau sedang kelaparan?!" Sekencang-kencangnya ia menangis. Cadarnya sudah terlepas. Tak peduli pandangannya buram, Luna terus melajukan mobil itu. Aleksei mengikuti wanita itu dari belakang dengan motor. Laki-laki itu merasa kewalahan. Ia tak bisa mengimbangi Luna sebab akan sang
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more

BAB 17_IBU YANG KEHILANGAN

"Angel! Kontrol dirimu!" Aleksei menyentuh pundak Luna yang sedang menyapu pandangannya ke sekeliling. Merah warna pupil mata wanita itu menahan gejolak di hatinya.  "Farid. Ini wangi Farid. Cepat temukan Farid Aleksei!" "Permisi. Ini tempat umum. Silahkan tidak membuat suara keributan," ujar salah satu satpam yang mendekati mereka.  Aleksei mengangkat tangannya di dada, mengisyaratkan bahwa mereka paham. Satpam laki-laki itu pun kembali ke tempatnya semula, sebelah kiri pintu masuk.  "Aleksei! Kenapa kamu diam saja?! Farid ... Farid! Cari Aleksei! Periksa setiap wanita yang membawa balita. Farid pasti ada di sini," ujar Luna nanar berlari, berkeliling dengan air mata yang mengalir berderai-derai. Lun merasakan kehadiran anaknya. Tapi Darimana? Dimana? Luna terus berlari tak karuan. "Angel! Tahan dirimu. Ini tempat ramai!" 
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more

BAB 18_DEMI APAPUN

Aleksei dan Luna tiba di sebuah tempat yang temaram. Bahkan cahaya hanya berasal dari lampu kecil berwarna kuning. Tampak seorang wanita sedang menyajikan kopi pada beberapa pelanggan. "Mau minum apa Bang?" tanya salah satu pelayannya. "Minum di ruangan," jawab Aleksei santai menunjukkan sebuah kartu. Sebuah tanda pengenal yang berwarna hitam bercorak putih.  Pelayan itu tersenyum lalu mempersilahkan Aleksei dan Luna terus melangkah. Tanpa banyak bicara wanita itu langsung membuka sebuah pintu yang di dalamnya ada ruangan kosong hanya berisi kasur dan meja layaknya penginapan.  "Silahkan," ujarnya saat kasur itu disingkirkan begitu mudah. Nampak sebuah kotak segi empat berbahan metal, mengkilat. Hanya dengan sebuah tombol, metal itu terbelah. Dan tampaklah tangga. Aleksei melompat lalu
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
54
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status