Keesokan harinya, saat Martis terbangun dan keluar dari tendanya, ia sangat terkejut kerena melihat para Suku Mungulion yang nampak panik. "Hey, Osef! Ada apa ini? Kenapa pagi-pagi sudah ada keributan?" tanya Martis, ia menghampiri Osef. "Martis, salah satu anggota kami ada yang hilang. Dia adalah orang yang paling penting, dia Peramal Suci kami, Martis," jawab Osef, wajahnya terlihat panik. Martis menepuk jidatnya sendiri kemudian berkata, "Aduh! Celaka...!" Melihat ekspresi Martis yang tak biasa, membuat Osef curiga. "Martis, jangan bilang kau yang menculiknya? Kau sengaja berpura-pura menganggap kami sebagai saudara hanya karena ingin mengetahui tentang rahasia Peramal Suci, kan?! Martis, benar, tidak?!" Nada bicara dan wajah Osef yang semula nampak panik, kini mulai berubah menjadi waspada dan siap untuk bertarung. "Huft...!" Tapi Martis malah membuang nafasnya, ia bingung ingin menjelaskan dari mana. "Baiklah, akan aku katakan yang sebenarnya." Suasana menjadi tegang.
Read more