“Yakin Mas, akan mengabulkannya?” Aku masih berusaha untuk memastikan. Gamal langsung mengiyakan dengan anggukan pasti sembari ia mulai membelai rambutku yang baru saja mendapat perawatan di salon mahal, yang sekarang aromanya menjadi harum semerbak. Aku masih menelisiknya dengan ragu. “Udah sayang, katakan saja.” “Kalau aku minta Mas Gamal baikan sama Mas Tony, apa Mas Gamal mau melakukannya?” Gamal sontak mengangkat punggungnya padahal tadi bersandar dengan sangat nyaman di sandaran sofa. “Sejak kapan kamu manggil Tony dengan sebutan Mas, kamu hanya boleh manggil sebutan Mas, padaku saja?” Gamal malah marah dengan panggilanku pada Tony, kakaknya satu ibu itu. “Kan panggilan Mas itu buat seorang lelaki yang lebih tua dari kita.”&
Terakhir Diperbarui : 2023-06-08 Baca selengkapnya