Part 36*Perpisahan*"Sejak kapan, Mas? Apa sudah sejak 3 tahun lalu?" Tanyaku gemetar. "Aku sangat mencintaimu, Dek, aku juga tidak ingin kehilangan kamu," Yogi berusaha menyentuhku. Aku terus menghindarinya. "JANGAN SENTUH AKU!" Teriakku. "Andai kamu tahu, aku tidak menyentuh mahkotamu selama 3 tahun ini bukan karena aku tidak mampu, tapi aku tak ingin mendzalimimu, Dek." Tuturnya lagi."3 tahun, Mas. Aku menunggu nafkah batin yang menjadi hak setiap istri." Air mataku tak berhenti membanjiri pipiku. "Tolong Maafkan aku, Dek. dengarkan dulu ceritaku! Kamu jangan marah. Please...," tangannya menelungkup di depan dada. "Baik, CERITAKAN! mendengar pengakuanmu ini hatiku sakit, Mas." Jawabku perih. Kedua grahamku beradu, tanganku mengepal menahan rasa kesal dalam hati. "Demi tuhan, Aku tidak pernah melakukan larangan Tuhan." Pembelaan Yogi. "BOHONG," Timpalku. "Kamu jahat, Mas. Tega kamu mendustai aku, aku selalu menjaga
Read more