Home / Pernikahan / Istri Bayangan / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Istri Bayangan: Chapter 11 - Chapter 20

141 Chapters

Pantai

Part 11[Maaf Bu, boleh saya minta foto keadaan rumah sekarang? Maaf banget saya ngerepotin,] pesanku pada Bu Erni. Tak lama kemudian Bu Erni mengirim foto kepadaku. [Terimakasih, Bu.] balasku. Aku menatap lekat foto itu dan benar saja ada dua motor terparkir di depan rumahku, aku kenal motor itu, itu adalah motor Vario milik Firman. Hatiku lemas tak berdaya, sungguh aku merasa menjadi wayangnya Mas Yogi yang bisa dipermainkannya sesuka hati, dimanfaatkan dan dijadikan bayang-bayang untuk menutupi perbuatan laknatnya itu. Mungkin benar prasangkaku, Mas Yogi mengirimku ke tempat wisata bersama keluarganya ini agar dia bisa bersenang-senang dengan si pria cantik itu. Mobil rombongan berhenti di sebuah masjid besar, lokasinya masih sangat jauh dari penginapan yang akan kami sewa. Semua turun, segera bergegas untuk melaksanakan salat magrib. Tidak ada satupun yang tahu bahwa hatiku sangat gelisah, langkahku gontai menuju pintu masjid besar itu, ku ayunkan tanganku men
Read more

Sosok Mistis

Part 12Pov Yogi Waktu menunjukkan pukul 02.00 siang kami sekeluarga bersiap untuk pulang"Kamu yakin mau pulang pakai motor?” tanya Ibuku khawatir. Raut wajahnya tentram terpancar jiwa kasih nya untukku. “Iya, Mah, tenang aja, aku gantian sama Firman, kok, jadi kalau aku capek di jalan ya kita gantian nyetir motornya.” Jawabku. Aku melihat istriku memandangku sinis entah apalah yang ada di pikirannya aku tak peduli.“Kalau kamu capek, aku bisa bawa motor sendiri, Yog. Kamu ikut sama keluarga aja naik mobilnya Mbak Yuni,” saran Firman. Istriku, Silvi sontak memandangi Firman. “Nggak, nggak, jalanan jauh banget loh, udah gitu berkelok-kelok pula, nanti kalau ada apa-apa di jalan gimana?” sanggahku mengkhawatirkan Firman.Istriku berpaling muka, sepertinya dia tidak setuju kalau aku perhatian sama Firman, mungkin karena selama ini aku tidak terlalu memanjakannya, terlihat jelas sekali bahwa dirinya tidak suka sama Firman. “Ya udah, yuk kita pulang aja, udah makin sore ini.” ujar istr
Read more

Bisikan Mahluk

Part 13Aku katakutan setengah mati, di kamar tamu ini aku membalut seluruh tubuhku dan menutupi kepalaku dengan selimut erat-erat, hingga terasa panas melumuri tubuhku, kamar ini memang sudah lama sengaja dikosongkan, maksudnya untuk tamu, agar selalu tertata rapid an indah. Aku mendengar ada suara langkah kaki, Tap tap tap... “Suara apa itu?” tanyaku pada jiwaku sendiri. Tanganku semakin bergetar tubuhku berkeringat dingin dan bulu kudukku sudah berdiri sejak tadi."Pergilah, tolong pergi dari sini," rintihku ketakutan. Aku memejamkan mata dan membaca ayat-ayat Alquran sebisaku. Namun suara itu terus saja terdengar.“Jika sudah selesai melihat-lihat rumah tolong pergilah,” kesahku. Aku bicara seperti itu dari dalam kamar, tidak berani keluar kamar karena aku tidak siap melihat sosok yang bermain diruang tamu itu. Aku meringkuk sendiri di ruang kamar tamu. Entah kenapa bakatku yang dulu bisa melihat hantu sekarang datang lagi, apa mungkin sifat indigoku itu telah kembali? Tidak,
Read more

Anniversary

Part 14Pov SilviHari ini adalah anniversary pernikahan kami, Entahlah Mas Yogi ingat atau tidak. Jika tidak ingat itu lebih bagus, aku ingin membuat surprise untuknya, ku belikan mini cake berwarna biru kesukaan suamiku.Ku lihat jam tepat pukul 05.00 sore, biasanya Mas Yogi pulang sekitar jam itu, aku bersiap dengan Viyo membawa Mini cake berukuran sedang ke ruang tamu dan menghiasnya dengan 4 lilin karena tahun ini adalah tahun keempat pernikahan kami. “Sttt... Ma, suara itu suara motor papa, ayo kita siap-siap!” ajak Viyo, dia sudah tak sabar ingin memberikan ayahnya kejutan. sebuah motor yang suaranya tidak asing di telinga menghampiri rumah yang baru 3 bulan ini kami cicil. Brem… brem… brem… motor itu berhenti tepat di depan rumah, pintu sengaja ku buat tertutup.“Yeeeey...,” sorak Viyo. “Selamat ulang tahun pernikahan, Mas.” Sambutku pada Mas Yogi yang baru saja masuk melalui pintu utama rumah kami.“Eh, ya ampun, ini hari ulang jadi kita? Aku sampai lupa.” ucap Mas Yogi men
Read more

Tamu Rasa Saudara

Part 15Tiiiit... Suara klakson motor terdengar keras di depan rumah, Mas Yogi sudah selesai mandi. “Ada siapa?” tanyaku sendiri. Seorang wanita turun dari motor itu, tapi driver motor itu aku sangat kenal, ya dia adalah Firman si pria cantik yang selalu menjadi ekor di belakang suamiku, “Firman? Siapa wanita itu?” Bisikku. Yogi yang sudah selesai mandi dengan spontan menyambut kedatangan mereka. “Eh Mbak Yanti, Mari mari masuk,” ajak Mas Yogi mempersilahkan mereka.“Oh, ini yang namanya Yanti itu? teman sekantor yang katanya manajer di kantor Mas Yogi,” lirihku. “Wah, wah, kebetulan nih, Ini baru mau makan, Yuk, kita makan bareng!” ajak Mas Yogi. “Ma...,” Panggil Yogi, aku tahu kode itu tertuju padaku. “Mulai deh, pasti dia sok mesra lagi di hadapan teman-temannya,” sungutku. Aku segera mengambil jilbab instanku dan menghampiri mereka,“Mbak kenalin, ini istri saya –Silvi,” Ucap Mas Yogi, yah benar, tingkah lakunya sama saat aku di kenalkan pada Firman dulu, manis dan sok id
Read more

Arman Yang Aneh

Part 16Aku menceritakan setiap keluh kesahku kepada Mbak Yanti, mata wanita itu menatap seolah kasihan kepadaku.Trilil... Satu pesan dari pria misterius yang waktu itu, masuk ke dalam ponselku, dia mengirimiku foto Mas Yogi yang sedang berada di kios bakso bersama Firman.[Suami Mbak sedang bersama pacarnya,] pesan dari si ‘Arman The Boss’."Lho, sebenarnya orang ini siapa sih? Kok tahu segala aktivitas suamiku?” Tanyaku setengah berbisik dengan heran.“Siapa dek?” Tanya Mbak Yanti. “What? Dek? Dia panggil aku adek?” bisikku dalam hati. Aku merasa bahagia, baru kali ini aku serasa memiliki saudara, selama ini aku hanya hidup sendiri tanpa adik ataupun kakak. “Mbak, menurut Mbak kira-kira ini laki-laki, siapa ya?” sudah beberapa hari ini Terus saja mengirimi saya foto Mas Yogi sama Firman katanya Firman itu pacarnya Mas Yogi saya kan aneh. Masa iya Firman pacarnya Mas Yogi?” paparku.Wanita itu hanya mesem. Aneh. “Emang kamu per
Read more

Kakimu Mesra, Mas!

Part 17Kakimu mesra, Mas!Aku tidak memberitahu Mas Yogi bahwa ada seseorang yang selalu mengirimiku pesan berisi foto-foto nya, kenikmatanku hilang dalam sekejap saat membaca satu pesan dari si Arman itu. Bakso kesukaanku itu berubah rasa menjadi hambar karena satu orang ini. Mbak Yanti memberiku kode untuk tetap tenang, aku duduk dan kembali menyantap bakso itu dengan terpaksa. Kunyahanku berubah kesal, aku menggigit bakso dengan kasar. “Sialan, di mana dia bersembunyi?” aku geram. Mungkin benar apa kata Mbak Yanti, dia bisa saja menjadi ulat bulu yang mengganggu rumah tanggaku, aku harus kuat, aku mengatur nafasku yang agak sesak waktu itu. Usai menyantap bakso Mbak Yanti pun pamit pulang di antar oleh Firman. Tapi si Firman itu malah balik kembali ke rumahku usai mengantar Mbak Yanti. Aku yang sejak tadi sudah membersihkan ruang tamu bekas makan-makan kami semua mendengar suara kedatangan motor Vario milik Firman. “Kenapa sih, cowok itu ke si
Read more

Mau Kemana?

Part 18Hari ini hari libur, tapi sepertinya Mas Yogi mempunyai acara sendiri, pagi-pagi sekali si pria kemayu itu sudah datang ke rumah, katanya mau pergi sama Mas Yogi. Aku yang tak berani bicara ini mencoba mengumpulkan kekuatan untuk bisa berani mengungkap kebenaran di balik mereka berdua.Mas yogi masih di kamar tamu saat Firman dating, entah kenapa sudah hampir 10 hari kami tinggal di rumah ini Mas Yogi serasa menjauhi aku terus. Apalagi jika malam tiba, aku lebih banyak tidur berdua sama Viyo. “Pagi banget, akunya juga belum mandi, tunggu aja lah! Aku mandi dulu sebentar.’ ucap Mas Yogi.Firman menunggu sendiri di ruang tamu sedangkan Mas Yogi asik membersihkan diri di kamar mandi. Entah apa yang terlintas dalam benakku spontanitas tanganku meraih Alquran kecil yang biasa aku pakai, aku memberanikan diri mendekati Firman walau sebenarnya aku merasa malas berhadapan dengan laki-laki brengsek ini yang terus saja mengekor di belakang suamiku. Aku sodorkan A
Read more

Mengintai

Bab 19MengintaiPart 19 Yah benar ini adalah jalan menuju hotel Rodante, hotel yang belum lama ini aku salah faham pada Mia –adik bungsunya Mas Yogi. Dugaanku sepertinya tidak salah, mereka menuju ke hotel Rodante persis dengan yang aku pikirkan, aku melihat dari kejauhan dua orang laki-laki sedang menaiki sebuah motor. “Astaghfirullah hal’adzim… Apa yang kamu lakukan, Mas?” sahutku dalam bisik. Tangan itu memeluk suamiku dari belakang, pipinya ia sentuhkan ke punggung Mas Yogi, aku melihat mereka dari belakang, punggungnya yang anggun itu membuatku jijik. “Kenapa kau merayu suamiku? Tidakkah ada laki-laki lain yang kau bisa kau rayu?” gerutuku pada Firman.Entahlah, aku tidak tahu, hatiku dalam kebimbangan, apakah ini kesalahan Mas Yogi atau mungkin ini karena penyakit laknat yang dibawa oleh Firman? Sejujurnya aku lebih condong kepada si Firman itu, sejak dia datang ke rumahku mas Yogi lebih banyak keluar rumah dibanding berkumpul bersama keluarga meskipun itu di hari libur. Aku
Read more

pertengkaran Dahsyat

Part 20Pertengkaran Dahsyat“Harusnya aku yang bertanya, Mas! Mau ke mana kamu sama dia, HAH? Sampai-sampai berboncengan mesra di atas motor berdua, seperti sepasang kekasih, GILA kamu, Mas!” “Kenapa kau tidak mencari wanita yang halal saja untuk kau peluk? Kenapa pria pendosa itu yang kau pilih untuk jadi pasangan selingkuhmu, Mas?” “Kenapa kau manorehkan dosa besar dengan perbuatan laknatmu itu? Aku heran sama kamu, Mas. Apa benar kamu itu jeruk makan jeruk, HAH?” sungutku. “LANCAAANGG!!!” Teriak Mas Yogi. Entah kenapa mulutku rasanya tak bisa berhenti mengucapkan unek-unek dalam hati. Telapak tangannya hampir saja melayang dan mendarat lagi di pipiku, namun sebelum itu terjadi aku menyodorkan dengan ikhlas pipiku sendiri untuk ia tampar. Ku dekatkan wajahku pada wajahnya itu. “Pukul, Mas. PUKUL!” Teriakku. “Pukul aku, Mas, pukullah! biar wajahku benar-benar menjadi memar dan menjadi bukti kekerasan perlakuanmu,” ancamku. Aku m
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status