Part 46Lelaki Berdasi, MengejutkanKeesokan harinya aku mendengar kabar bahwa Andri telah berkelahi dengan Hendra. "Gawat, Vi, Si Andri babak belur gara-gara kamu Vi, hhh… hhh…,” kata Ema dengan nafas ngos-ngosan, ia berlari menghampiriku. Aku yang sedang menyapu halaman rumahku mengernitkan kening.“Gawat apanya sih, Ma? Kalau ngomong tuh yang jelas, jangan sepotong-potong gitu.” Tanyaku heran. Aku melanjutkan pekerjaanku menyapu halaman dengan santai, kulihat Ema menarik nafas panjang dan mulai berbicara.“Kamu tahu kan, si Andri suka sama kamu? dan kamu juga tahu kan, si Hendra juga sama suka sama kamu.” ucap Ema terburu-buru.“Teruuuus?” Jawabku dengan wajah yang datar.“Kamu ini Vi, belum ngerti juga, kayak yang belum cukup umur aja.” Ledek Ema. “Ya elah,” mataku melirik sinis. “Mereka berkelahi ngerebutin kamu tahu! ish... sok polos banget sih,” ucap Ema geram. "Astagfirullooh, masa iya, Ma?" Aku kaget. "Dimana, di m
Baca selengkapnya