“Hush! Kamu omong apa sih, Baby?” William melambaikan tangannya. Ia berusaha menenangkan sang kekasih. “Sudah, Koko gak apa-apa kok. Kamu juga pasti punya alasan sendiri, ‘kan, kenapa sampai simpan nomor kontak Koko pakai nama seperti itu?” “Memang. Dulu, waktu awal-awal Koko gencar mendekatiku, aku merasa Koko kayak gitu. Aku sampai jengkel banget, tahu!” William terkekeh. “Ah! Ya, ya! Tapi kalau sekarang?” pancing William dengan senyum menggoda. Bukannya menjawab, Debby justru mengerucutkan bibir. “Koko sudah tahu, ‘kan? Kenapa mesti tanya lagi sih?” Lelaki berambut hitam itu semakin tergelak. “Jawab aja, Baby. Koko pengin dengar langsung dari mulut kamu.” Meskipun sempat mencebik lagi, Debby akhirnya menyahut, “Kala
Read more