Aku lekas menepikan sepeda motorku di teras, berjalan setengah berlari menghampiri Ibu yang sedang berteriak histeris sambil membentur-benturkan kepalanya di tembok.“Ya Allah, Bu. Tolong jangan menyakiti diri sendiri seperti ini, Bu.” Menarik tubuh Ibu ke dalam pelukan berusaha menenangkan dia.“Sebenarnya ada apa, Bu Endang?” tanyaku penasaran.“Tadi Ibu keluar, ikut nimbrung sama ibu-ibu kompleks. Nah, katanya sama ibu-ibu disinggung masalah ....” Bu Endang menggantung kalimat.“Masalah apa, Bu?”“Masalah kasus pelecehan yang dilakukan Mas Gunawan dulu, juga karena tadi ada polisi datang mau nangkep Mas Gun.”Aku mengusap wajah kasar. Pusing, bingung harus bagaimana menghadapi masalah yang datang silih berganti ini.Tuhan. Terlalu berat hukuman yang Engkau jatuhkan kepadaku. Bolehkah aku menyerah, ya Rabb.“Ya sudah Bu Endang. Terima kasih sudah membantu saya. Ini, ada sedikit rezeki buat Ibu.” Menyodorkan selembar uang merah kepadanya dan perempuan bertubuh gempal itu lekas pulang
Read more