Home / Romansa / TARGETKU BOS MAFIA / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of TARGETKU BOS MAFIA: Chapter 101 - Chapter 110

180 Chapters

BAB 101. Hadirnya Musuh Lama

“Hah? Aku sudah menyuruh mereka ke sini untuk memperkenalkan mereka denganmu, bahkan menjelaskan bagaimana kemampuan dan tugas mereka, tapi kau tidak tertarik? Yang benar saja, Zouch! Siapapun pasti akan mau bergabung dengan tim The Crow Hunters, apalagi mereka semua adalah pria-pria tampan yang berbakat. Kau akan diratukan kalau kau menjadi salah satu anggota tim ini. Namun kau malah menolak!” omel Alberto membuat Callista memalingkan wajahnya dengan malas. Dia enggan berdebat dan hanya diam saja ketika sang bos mengomeli.“Kau sendiri yang menawarkan tim itu, bukan keinginanku untuk mengenal mereka,” gumam Callista.“Kenapa kau diam saja? Biasanya kau ak-““Ku dengar kemampuanmu hampir mirip dengan kami dan kita bisa menjadi tim yang hebat, tapi kenapa kau menolak? Apakah ada alasan khusus yang membuatmu enggan untuk bergabung?” tanya Ninetto membuat Callista meliriknya. Dia menukas omelan sang bos yang tidak pen
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

BAB 102. Tamparan Keras

Fritz terkejut mendengar jawaban Callista. Dia tidak menyangka kalau musuh lama mereka bekerja di Forezsther, bahkan menjadi kaki tangan bos mereka sendiri. Callista juga tidak tahu sejak kapan Ethan bekerja di sana. Hal ini mengejutkannya sampai-sampai tidak bisa berkata-kata. Hanya kebingungan serta kekhawatiran yang dirasakan oleh dua insan ini ketika mengetahui kenyataan itu.Fritz menatap Callista dan mempertanyakan kebenarannya. Callista menjelaskan apa yang terjadi tadi siang di ruang kerja Alberto dan kehadiran tentang tim The Crow Hunters. Sebenarnya Callista tidak asing dengan nama kelompok itu, ketika bekerja di Forezsther pada masa lalu, dia pernah mendengar namanya, begitu pula dengan Fritz. Namun mereka tidak pernah melihat wajah orang-orang dari tim itu. Para anggota dari tim The Crow Hunters cukup misterius, mereka tidak pernah melihat bagaimana wajahnya. Hari ini Callista bisa melihat dan tahu siapa saja para anggota tim tersebut.Callista berkata kala
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

BAB 103. Pria Egois

Callista tidak segera menerima panggilan dari Richard, dia sengaja membiarkan panggilan itu terus berbunyi. Dia mencoba untuk menyibukkan diri di dapur dengan membuat sereal. Namun panggilan masuk di handphonenya terus berbunyi sehingga sangat mengganggu. Callista pun mematikan volume benda tersebut agar tidak berisik.Seusai sarapan dengan tenang, dia pun kembali melihat handphonenya dan panggilan dari Richard sudah berhenti satu menit yang lalu. Callista hanya mendesis. Selain mendapatkan telepon, Richard juga mengirimnya pesan yang berisi kalau ada hal yang ingin dibicarakannya. Wanita ini enggan membalas, dirinya hanya membaca pesan tersebut.Hari ini Callista sudah berencana akan pergi ke pusat kota untuk membeli bahan masakan di dapur. Stok dapur sudah hampir habis. Callista pun berganti pakaian lalu sedikit merias diri setelah itu beranjak dari ruangan apartemennya. Seketika saja dia menghentikan langkah kaki saat melihat mobil mewah terparkir tepat di depan ged
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more

BAB 104. Makan Malam part 1

Richard meringis kesakitan ketika perutnya dipukul oleh Callista. Wanita itu tidak terima kalau sang bos mafia mengatakan hal tentang apa yang terjadi kepada mereka. Untuk mencegah hal tersebut, dia memukulnya agar berhenti berbicara. Alih-alih berhenti, Richard malah mengomeli Callista seraya masuk ke dalam rumah. Dia hanya memalingkan wajah ke arah lain, enggan menatap pria di sampingnya itu.Karena sudah masuk ke dalam rumah, Richard memperingati untuk memberikan senyuman kepada orang lain yang ada di ruangan ini. Katanya sang ayah sudah menunggu di ruang makan. Dengan terpaksa Callista menyunggingkan senyumannya, dia tidak mau terlihat cemberut ketika seseorang melihat kehadirannya di sini.Callista tidak sengaja melihat seisi rumah ini yang tampak mewah dan klasik. Di dinding ada hiasan kepala hewan yang tampak seperti asli, dirinya juga menginjak karpet berbulu hewan serta tercium aroma darah yang sangat samar. Barang-barang di rumah ini terlihat mewah walau terk
last updateLast Updated : 2023-06-22
Read more

BAB 105. Makan Malam part 2

Perkataan Vermont membuat Richard bangkit dari duduknya karena terkejut, tepatnya pura-pura terkejut agar lebih meyakinkan pria itu bahwa Richard tidak setuju dengan ucapannya. Bos Mafia ini sudah tahu apa yang akan dikatakan Vermont, pria tersebut pasti tidak akan menyetujui hubungan dia dengan Callista setelah tahu pekerjaan Callista. Agar lebih meyakinkan sang ayah, Richard harus bersikap seolah-olah dia menentang. Dengan begitu dirinya bisa membuktikan bahwa dia mencintai orang lain daripada orang yang sudah diputuskan oleh Vermont untuknya. Ya, walaupun semua itu hanya akting belaka agar perjodohan dengan Ornella tidak pernah terjadi.Melihat reaksi Richard, semuanya menoleh ke arah dia. Richard pun berkata, “Kau tidak bisa memutuskan seenaknya! Aku yang akan menikahi dia, bukan dirimu!”“Kau adalah anakku dan juga bagian dari ValHolitz serta bermarga Holtzman, sebagai seorang ayah sekaligus pemilik utama ValHolitz dan Holtzman Group, aku berhak
last updateLast Updated : 2023-06-23
Read more

BAB 106. Jarak Dekat

Vermont membuang napas mendengar perkataan Ornella. Dia meminta agar makan malam dilanjutkan lagi setelah itu menyuruh Richard membawa kekasihnya ke suatu tempat di rumah ini. Ada hal yang ingin dibicarakannya dengan Ornella. Setelah makan malam, Richard pun membawa Callista pergi dari ruang makan ke kamar tidurnya yang berada di lantai dua. Kini mereka berada di dalam sana dan saling terdiam satu sama lain.Mata Callista melihat ke seluruh ruangan itu, tidak banyak furniture dan barang penting. Callista yakin kalau Richard jarang pulang dan hanya tinggal di tempat lain atau di markas ValHolitz. Di ruangan tersebut juga tercium aroma parfum yang sama yang saat ini dipakai oleh Richard.Sekarang Callista sedang terduduk di kursi tunggal, sedangkan Richard melihat ke arah jendela tanpa mengatakan apapun. Tiba-tiba saja Callista bertanya, “Aku mengatakan kebohongan kepada ayahmu, apakah hal ini akan baik-baik saja? Aku hanya mengikuti alur yang sudah kau buat dan te
last updateLast Updated : 2023-06-24
Read more

BAB 107. Kedatangan Bos Forezsther

Callista dan Richard pun sampai di markas ValHolitz. Setelah meminta izin kepada Vermont, mereka segera kemari menggunakan mobil Richard. Sesampainya di sana, mereka pergi menuju ke ruangan di mana Alberto berada. Tentu saja banyak pertanyaan yang terlintas di benak Callista. Kenapa Alberto ke sini? Apa tujuan pria itu? Kenapa harus datang langsung? Dia sangat ingin tahu. Pasti ada suatu alasan yang membuat Alberto datang ke markas ValHolitz. Tidak lama kemudian, mereka sampai di ruangan itu dan tampaknya Alberto sedang terduduk di sofa. Ketika kedua orang ini masuk, Alberto tampak berdiri. Wajahnya terkejut apalagi ketika melihat keberadaan Callista yang berdiri di samping Richard. “Untuk apa kau datang kemari?” tanya Callista dengan nada tidak suka. Ada perasaan aneh yang dia rasakan saat ini setelah mendengar Alberto datang ke sini. Alih-alih menjawab, Alberto malah balik bertanya, “Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau bersamanya?” Callista tidak menjawab. Tidak mau situasi
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

BAB 108. Hukuman Untuk Si Penentang

“Kenapa kau berkata begitu kepada orang itu hah? Kau kira dia akan setuju dengan cara kau datang secara langsung? Jangan harap! Kita sudah membahas hal ini dan aku sangat menolak apa yang kau mau! Jangan melakukan hal seenaknya apalagi berkata kau mengizinkan aku untuk bersama dia! Kau bersikap seakan-akan kau ini bodoh, Pak tua. Bisa-bisanya datang tanpa mengatakan apapun kepadaku dan membicarakan hal naif. Bukankah kau sendiri sudah tahu kalau aku tidak mau? Kenapa kau tetap datang? Apakah kau sangat ingin mencuri informasi ValHolitz dengan menggunakan aku? Jika kau memang sangat ingin, datanglah sendiri ke sana!”Callista sangat marah kepada Alberto. Kemarin sang bos datang ke markas ValHolitz tanpa mengabari apapun dan membicarakan sesuatu hal yang tidak perlu. Kalau saja Callista tidak ada, entah pembicaraan seperti apa yang akan dilontarkan Alberto dengan Richard. Mungkin saja ucapannya akan membuat Bos ValHolitz menyetujuinya.Tentu saja kehadirannya
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

BAB 109. Takut, Bingung, dan Tidak Peduli

Alberto tertawa membuat Callista mengerang dengan kesal. Bagaimana tidak? Tawa pria itu seakan-akan sedang mengejeknya. Callista mencoba untuk memberontak, tapi ikatan tali itu cukup kencang. Alih-alih terlepas, pergelangan tangannya menjadi sakit.“Menyesal ya? Hahaha … jika ku ingatkan lagi bagaimana berjasanya aku, apakah kau akan mengatakan hal yang sama?” tanya Alberto. Callista enggan menjawab, dia hanya menatap pria itu dengan tatapan tajamnya. “Jangan lupakan siapa aku, Zouch. Aku sudah pernah memberitahumu, pastinya kau ingat apa yang aku katakan tempo hari, kan? Penyesalanmu itu hanya karena emosimu saat ini, aku yakin kau tidak akan mengatakan hal yang sama setelah mengingat apa yang ku lakukan kepadamu. Ingat itu!”Untuk kesekian kalinya, Callista dibuat naik pitam. Dia meneriaki Alberto dengan kata-kata kasar. Sayangnya, Alberto malah pergi dan memerintahkan orang yang ada di ruangan ini untuk keluar. Callista kebingungan den
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

BAB 110. Mama dan Papa

Callista membuka matanya secara perlahan. Mata kirinya yang terasa sakit membuat dia meringis kesakitan, dirinya hanya bisa membukanya sedikit. Sementara mata kanannya baik-baik saja. Wajah Callista sudah sangat babak belur, ada lebam serta luka di mana-mana. Pelipisnya berdarah, mata kiri bengkak, dan darah yang keluar dari hidung atau mulutnya. Anggota The Crow Hunters tampaknya tidak main-main, mereka benar-benar memukul Callista tanpa hati. Padahal dia seorang wanita, tapi tetap saja dipukul hingga babak belur seperti ini. Bahkan tubuh dia juga dibuat kesakitan.Callista dapat merasakan kalau darah yang ada di hidungnya terus mengalir, serta rasa sakit yang luar biasa. Ditambah kepalanya terasa sakit akibat pukulan. Wanita ini pun membuang darah yang ada di mulutnya. Dia mencoba untuk melepaskan ikatan itu yang membelenggu pergelangan tangan dan kaki, tapi tidak bisa karena saking kuatnya mereka mengikat dia.“Kau sudah bangun, Zouch?” Tiba-tiba saja te
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more
PREV
1
...
910111213
...
18
DMCA.com Protection Status