Home / Romansa / TARGETKU BOS MAFIA / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of TARGETKU BOS MAFIA: Chapter 111 - Chapter 120

180 Chapters

BAB 111. Keputusan Akhir Mereka

Callista menundukkan kepalanya seusai berkata begitu. Dia sudah memutuskannya walau hatinya belum yakin, tapi semua keputusan itu demi orang tuanya agar tidak dibunuh oleh The Crow Hunters. Dia sudah mengambil keputusan ketika melihat bagaimana raut wajah ayah dan ibunya ketika mereka berbicara, dia tidak mau melihat keduanya dibunuh tepat di depannya. Jika hal tersebut terjadi, mungkin Callista akan mengamuk dan tidak terkendali. Bisa saja dia membalaskan dendamnya kepada Alberto. Sayangnya, dia tidak memilih hal itu.Callista memilih untuk merelakan masa depan yang sudah dia rencanakan. Menikah dengan orang yang tidak terlibat dengan kriminal, menikmati hidup tanpa dikejar polisi, ataupun memiliki keluarga yang bahagia. Semua itu harus dia buang jauh-jauh demi orang tuanya. Tentu saja dia tidak akan melupakan keegoisan Alberto, dia sangat dendam dengan pria itu. Karenanya, Callista harus menikah dengan bos mafia. Entah bagaimana masa depannya nanti, Callista tidak tahu. Bah
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

BAB 112. Tidak Ingin Terlibat

“Zouch!” seru seseorang membuat Callista menoleh. Fritz dan anggota tim Chasseurs datang ke ruang bawah tanah setelah mereka melihat pintu ruangan ini terbuka. Mereka segera menghampiri wanita itu dan membantunya berdiri.“Tubuhku tidak bisa digerakkan karena terlalu lama diikat,” kata Callista.“Kami akan membawamu ke ruang medis,” ucap Justin. Callista hanya menganggukkan kepalanya. Dia pun dibawa ke ruang medis untuk mendapatkan perawatan.Setelah diperiksa oleh perawat di sana dan wajahnya bersih dari darah, tim Chasseurs pun masuk ke dalam untuk melihat kondisi Callista. Wanita itu tampak melamun seraya menatap ke langit-langit ruangan. Bahkan tidak sadar kalau rekan timnya masuk ke dalam ruang medis. Fritz memberanikan diri dengan menyentuh lengan Callista hingga dia menolehkan kepalanya.“Aku baik-baik saja, Fritz,” kata Callista. Dia mengerti dengan tatapan khawatir yang ditunjukkan oleh temannya.
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

BAB 113. Seseorang Datang

Callista mendengkus kesal setelah mendengar nasihat dari Florence. Wanita itu sudah pergi dari kamarnya, Callista pun merebahkan dirinya ke atas kasur. Dia menatap langit-langit ruangan. Sebenarnya dia memikirkan apa yang dikatakan oleh sang ibu angkat, dirinya juga tidak mau seperti ini. Namun dia terpaksa melakukannya agar bisa menenangkan diri. Memang benar dia melarikan diri dari masalah, tapi bukan berarti dia akan berlari terus menerus. Dia hanya ingin membuat hatinya jauh lebih tenang dengan berada di tempat yang sepi, tanpa diganggu siapapun dan tanpa dibuat emosi oleh seseorang.Kedatangannya ke rumah Florence juga bukan semata-mata untuk melarikan diri, dia ingin membuat rencana yang bagus dalam suasana sepi. Apalagi kota yang dia datangi tidak sepadat Kota Napoli. Ditambah tidak ada yang mengenalnya, dengan begitu tempat ini sangat cocok untuknya merancang rencana. Walaupun dia sendiri merasa kalau sia-sia saja melakukan hal tersebut, apalagi musuhnya jauh lebih ku
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

BAB 114. Perjalanan Pulang

“Aku tidak peduli dia menyukaiku atau tidak, yang pasti aku yakin kalau dia menginginkan sesuatu dariku. Entah apa itu, aku harus berhati-hati dengannya. Oh iya, ada kemungkinan dia tahu tentang pelaku yang sudah membunuh Fernando.” Perkataan Callista membuat Florence terkejut. Callista tidak pernah memberi tahu hal itu, jelas saja kalau wanita ini kaget dengan perkataannya.“Kalau kau memiliki bukti dia tahu pelakunya, maka kau memang harus berhati-hati, Callista. Aku tidak mau kau salah mengambil langkah, karena sedikit saja kau melakukan kesalahan, nyawamu akan berada di genggamannya,” balas Florence.Callista menghentikan aktivitasnya lalu menoleh, “Maka dari itu jangan mudah percaya dengannya. Kita tidak tahu rencana apa yang sedang dia sembunyikan dariku. Meski muak, aku ingin mendekatinya agar bisa tahu tentang si pelaku.”“Baiklah. Aku percaya denganmu. Tetaplah berhati-hati!” Callista hanya menganggukkan k
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

BAB 115. Markas Tim Chasseurs

“Kau mengancamku? Apakah kau takut dan malu kalau memberi tahu kami? Jujur saja! Kau pasti malu, kan? Hukuman itu pantas kau dapatkan karena kesalahanmu sendiri. Seharusnya bos membuatmu trauma!” geram Vittoria membuat Callista naik pitam.Dengan gerakan cepat, wanita itu langsung menyingkirkan meja lalu menutup mulut Vittoria dengan kencang. Semua orang yang ada di ruangan ini terkejut melihat reaksi Callista. Ditambah mereka kaget karena Callista bergerak begitu cepat. Vittoria juga sama, dirinya sampai mematung ketika Callista berada di depannya.“Tidak bisakah kau diam hah? Kenapa kau senang sekali mengurusi hidup orang lain? Apakah kau ingin mulutmu itu ku jahit agar diam?” tanya Callista dengan nada pelan tetapi penuh penekanan. Vittoria menggelengkan kepalanya. Callista pun menjauhkan diri dan duduk lagi di kursi yang dia duduki tadi.Tampak Callista begitu emosi, hanya saja emosinya tertahan dan tidak meledak. Wajahnya sampai meme
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

BAB 116. Di Rooftop

Ancaman yang keluar dari mulut Callista membuat Fritz mendengkus kesal. Sebenarnya dia ingin melakukan sesuatu untuk membantu sang teman, rupanya Callista sudah tahu apa yang dipikirkan Fritz. Ancaman itu hanya agar Fritz tidak melakukan suatu hal yang membahayakan Fritz di belakang Callista. Wanita ini tidak mau temannya mengalami kejadian mengerikan yang sama seperti waktu itu.“Kau sudah kehilangan indera pengecapmu, aku tidak mau kau kehilangan bagian tubuh yang lain,” lanjut Callista. Fritz menyerah, pria itu menganggukkan kepalanya dan membalas kalau dia tidak akan ikut campur. Namun kalau sesuatu terjadi kepada Callista, Fritz ingin Callista meminta bantuannya. Tentu saja wanita tersebut menganggukkan kepala, menyetujui ucapan Fritz.Setelah pembicaraan itu, mereka saling diam satu sama lain. Fritz memikirkan ucapan Callista yang masih membuatnya bertanya-tanya dan bingung. Dengan gerakan tanya, Fritz mempertanyakan apakah Callista dipaksa oleh Alber
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

BAB 117. Berakhirnya Masa Percobaan

Callista sudah menduga kalau Richard akan membicarakan sesuatu tentang pernikahan. Alih-alih meminta Alberto untuk membatalkan semuanya, pria ini malah melanjutkan seakan-akan keputusan yang Callista ambil membuatnya puas. Callista mendengkus dengan kasar lalu memundurkan tubuhnya agar menjauh dari Richard.Wanita ini menghentikan langkahnya setelah cukup jauh dari pria itu lalu berkata, “Oh ya, wajar saja kalau kau ingin membicarakan hal itu. Kau merasa sudah menang, kan? Dengan begini kau bisa menikahiku kapanpun tanpa bisa aku tolak. Jika aku menolak, seseorang akan mati. Aku tak mengharapkan kau akan mengubah keadaan karena aku tahu pria licik sepertimu lebih memilih menerima kesempatan ini daripada menyia-nyiakannya.”Mendengar perkataan itu, Richard tidak merespon. Pria tersebut hanya memandangi Callista, menunggu kelanjutan dari ucapan wanita itu. Walau dia sedikit naik pitam karena Callista berkata kasar, tapi dia tidak bisa menyangkalnya. Apa yang
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

BAB 118. Pilihan Sang Anak Buah

Callista mendengkus pelan ketika pria itu mulai masuk ke dalam ruangan ini. Kalau bukan karena untuk membicarakan tentang masa percobaannya, mungkin Callista tidak akan datang. Namun dia sedikit lega sebab di sini bukan hanya dirinya dan Alberto, melainkan anggota tim Chasseurs juga. Setidaknya dia tidak bersama sang bos di ruangan bosnya. Hal itu akan membuat dia semakin muak dengan Alberto.Tanpa basa-basi, Alberto menjelaskan tentang bergabungnya Callista dari empat bulan lalu sampai hari ini. Banyak hal yang dilalui oleh tim Chasseurs bersama dengan wanita itu. Pengalaman bekerja sama juga menjadi hal yang tidak bisa dilupakan. Meski ada keterpaksaan, tapi tim Chasseurs dan Callista bisa bekerja sama dengan baik. Alberto sangat membanggakan hal itu.Pria tersebut juga menjelaskan kalau bergabungnya Fritz dan Letizia membuat tim ini menjadi tidak terkalahkan, bahkan menjadi tim terbaik di Forezsther. Walau mereka mengalami beberapa kejadian tidak mengenakkan, tapi s
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more

BAB 119. Kedatangan yang Tiba-tiba

Tiba-tiba saja, anggota dari tim The Crow Hunters masuk ke dalam ruangan ini. Mereka sempat memperkenalkan diri di depan semua anggota tim Chasseurs. Secara bersamaan Justin dan Fritz yang baru melihat Ethaniel langsung mematung. Mata kedua pria itu membelalak lebar dengan tubuh yang bergemetar. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, keduanya melihat lagi pria kejam itu.“Aku sudah memintamu Zouch, tapi kau mengacuhkan apa yang aku katakan. Sekarang aku ingin kau bergabung dengan mereka! Aku rasa aku tidak perlu lagi menjelaskan alasannya kepadamu,” lanjut Alberto seusai perkenalan anggota tim itu. Dengan cepat Callista menghampiri bosnya, hendak mencekik pria tersebut agar tidak lagi memerintahkan dia untuk bergabung dengan tim. Namun tiba-tiba saja dia terlempar begitu saja dan menubruk dinding setelah ditendang sebelum sampai ke Alberto. Semuanya terkejut, begitupun dengan dirinya.Ethaniel berada di depan sang bos, ternyata pria itulah yang sudah me
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

BAB 120. Pergi ke Suatu Tempat

Sayang sekali, Richard malah menolak. Callista berdecak kesal dengan keberadaan pria itu. Tanpa memedulikannya, Callista pun berkata kepada sang bos bahwa dia sangat menolak apa yang diinginkan oleh Alberto. Callista merasa kalau percuma saja melakukan masa percobaan kalau akhirnya Callista akan bekerja bersama dengan tim. Untuk apa melakukan hal tersebut? Dia menghabiskan waktu tiga bulan hanya untuk menuruti perintah dari bosnya, bahkan meninggalkan tujuan utama dia bergabung dengan Forezsther. Dirinya begitu kecewa dengan Alberto, dia juga menyatakan kalau dia membencinya.Selain itu, Callista mengingatkan kembali kepada sang Bos Forezsther tentang ucapannya yang akan membiarkan Callista untuk memilih antara bergabung dengan tim atau tidak setelah menjalankan masa percobaannya. Alberto harus menepati janjinya, bukan malah tidak peduli dengan apa yang sudah dilontarkan pada waktu itu.“Keputusan akhirku adalah aku tidak akan masuk ke tim manapun dan memilih bek
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
18
DMCA.com Protection Status