Home / Romansa / TARGETKU BOS MAFIA / BAB 101. Hadirnya Musuh Lama

Share

BAB 101. Hadirnya Musuh Lama

Author: ookamisanti_
last update Last Updated: 2023-06-19 12:30:46

“Hah? Aku sudah menyuruh mereka ke sini untuk memperkenalkan mereka denganmu, bahkan menjelaskan bagaimana kemampuan dan tugas mereka, tapi kau tidak tertarik? Yang benar saja, Zouch! Siapapun pasti akan mau bergabung dengan tim The Crow Hunters, apalagi mereka semua adalah pria-pria tampan yang berbakat. Kau akan diratukan kalau kau menjadi salah satu anggota tim ini. Namun kau malah menolak!” omel Alberto membuat Callista memalingkan wajahnya dengan malas. Dia enggan berdebat dan hanya diam saja ketika sang bos mengomeli.

“Kau sendiri yang menawarkan tim itu, bukan keinginanku untuk mengenal mereka,” gumam Callista.

“Kenapa kau diam saja? Biasanya kau ak-“

“Ku dengar kemampuanmu hampir mirip dengan kami dan kita bisa menjadi tim yang hebat, tapi kenapa kau menolak? Apakah ada alasan khusus yang membuatmu enggan untuk bergabung?” tanya Ninetto membuat Callista meliriknya. Dia menukas omelan sang bos yang tidak pen

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 102. Tamparan Keras

    Fritz terkejut mendengar jawaban Callista. Dia tidak menyangka kalau musuh lama mereka bekerja di Forezsther, bahkan menjadi kaki tangan bos mereka sendiri. Callista juga tidak tahu sejak kapan Ethan bekerja di sana. Hal ini mengejutkannya sampai-sampai tidak bisa berkata-kata. Hanya kebingungan serta kekhawatiran yang dirasakan oleh dua insan ini ketika mengetahui kenyataan itu.Fritz menatap Callista dan mempertanyakan kebenarannya. Callista menjelaskan apa yang terjadi tadi siang di ruang kerja Alberto dan kehadiran tentang tim The Crow Hunters. Sebenarnya Callista tidak asing dengan nama kelompok itu, ketika bekerja di Forezsther pada masa lalu, dia pernah mendengar namanya, begitu pula dengan Fritz. Namun mereka tidak pernah melihat wajah orang-orang dari tim itu. Para anggota dari tim The Crow Hunters cukup misterius, mereka tidak pernah melihat bagaimana wajahnya. Hari ini Callista bisa melihat dan tahu siapa saja para anggota tim tersebut.Callista berkata kala

    Last Updated : 2023-06-20
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 103. Pria Egois

    Callista tidak segera menerima panggilan dari Richard, dia sengaja membiarkan panggilan itu terus berbunyi. Dia mencoba untuk menyibukkan diri di dapur dengan membuat sereal. Namun panggilan masuk di handphonenya terus berbunyi sehingga sangat mengganggu. Callista pun mematikan volume benda tersebut agar tidak berisik.Seusai sarapan dengan tenang, dia pun kembali melihat handphonenya dan panggilan dari Richard sudah berhenti satu menit yang lalu. Callista hanya mendesis. Selain mendapatkan telepon, Richard juga mengirimnya pesan yang berisi kalau ada hal yang ingin dibicarakannya. Wanita ini enggan membalas, dirinya hanya membaca pesan tersebut.Hari ini Callista sudah berencana akan pergi ke pusat kota untuk membeli bahan masakan di dapur. Stok dapur sudah hampir habis. Callista pun berganti pakaian lalu sedikit merias diri setelah itu beranjak dari ruangan apartemennya. Seketika saja dia menghentikan langkah kaki saat melihat mobil mewah terparkir tepat di depan ged

    Last Updated : 2023-06-21
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 104. Makan Malam part 1

    Richard meringis kesakitan ketika perutnya dipukul oleh Callista. Wanita itu tidak terima kalau sang bos mafia mengatakan hal tentang apa yang terjadi kepada mereka. Untuk mencegah hal tersebut, dia memukulnya agar berhenti berbicara. Alih-alih berhenti, Richard malah mengomeli Callista seraya masuk ke dalam rumah. Dia hanya memalingkan wajah ke arah lain, enggan menatap pria di sampingnya itu.Karena sudah masuk ke dalam rumah, Richard memperingati untuk memberikan senyuman kepada orang lain yang ada di ruangan ini. Katanya sang ayah sudah menunggu di ruang makan. Dengan terpaksa Callista menyunggingkan senyumannya, dia tidak mau terlihat cemberut ketika seseorang melihat kehadirannya di sini.Callista tidak sengaja melihat seisi rumah ini yang tampak mewah dan klasik. Di dinding ada hiasan kepala hewan yang tampak seperti asli, dirinya juga menginjak karpet berbulu hewan serta tercium aroma darah yang sangat samar. Barang-barang di rumah ini terlihat mewah walau terk

    Last Updated : 2023-06-22
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 105. Makan Malam part 2

    Perkataan Vermont membuat Richard bangkit dari duduknya karena terkejut, tepatnya pura-pura terkejut agar lebih meyakinkan pria itu bahwa Richard tidak setuju dengan ucapannya. Bos Mafia ini sudah tahu apa yang akan dikatakan Vermont, pria tersebut pasti tidak akan menyetujui hubungan dia dengan Callista setelah tahu pekerjaan Callista. Agar lebih meyakinkan sang ayah, Richard harus bersikap seolah-olah dia menentang. Dengan begitu dirinya bisa membuktikan bahwa dia mencintai orang lain daripada orang yang sudah diputuskan oleh Vermont untuknya. Ya, walaupun semua itu hanya akting belaka agar perjodohan dengan Ornella tidak pernah terjadi.Melihat reaksi Richard, semuanya menoleh ke arah dia. Richard pun berkata, “Kau tidak bisa memutuskan seenaknya! Aku yang akan menikahi dia, bukan dirimu!”“Kau adalah anakku dan juga bagian dari ValHolitz serta bermarga Holtzman, sebagai seorang ayah sekaligus pemilik utama ValHolitz dan Holtzman Group, aku berhak

    Last Updated : 2023-06-23
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 106. Jarak Dekat

    Vermont membuang napas mendengar perkataan Ornella. Dia meminta agar makan malam dilanjutkan lagi setelah itu menyuruh Richard membawa kekasihnya ke suatu tempat di rumah ini. Ada hal yang ingin dibicarakannya dengan Ornella. Setelah makan malam, Richard pun membawa Callista pergi dari ruang makan ke kamar tidurnya yang berada di lantai dua. Kini mereka berada di dalam sana dan saling terdiam satu sama lain.Mata Callista melihat ke seluruh ruangan itu, tidak banyak furniture dan barang penting. Callista yakin kalau Richard jarang pulang dan hanya tinggal di tempat lain atau di markas ValHolitz. Di ruangan tersebut juga tercium aroma parfum yang sama yang saat ini dipakai oleh Richard.Sekarang Callista sedang terduduk di kursi tunggal, sedangkan Richard melihat ke arah jendela tanpa mengatakan apapun. Tiba-tiba saja Callista bertanya, “Aku mengatakan kebohongan kepada ayahmu, apakah hal ini akan baik-baik saja? Aku hanya mengikuti alur yang sudah kau buat dan te

    Last Updated : 2023-06-24
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 107. Kedatangan Bos Forezsther

    Callista dan Richard pun sampai di markas ValHolitz. Setelah meminta izin kepada Vermont, mereka segera kemari menggunakan mobil Richard. Sesampainya di sana, mereka pergi menuju ke ruangan di mana Alberto berada. Tentu saja banyak pertanyaan yang terlintas di benak Callista. Kenapa Alberto ke sini? Apa tujuan pria itu? Kenapa harus datang langsung? Dia sangat ingin tahu. Pasti ada suatu alasan yang membuat Alberto datang ke markas ValHolitz. Tidak lama kemudian, mereka sampai di ruangan itu dan tampaknya Alberto sedang terduduk di sofa. Ketika kedua orang ini masuk, Alberto tampak berdiri. Wajahnya terkejut apalagi ketika melihat keberadaan Callista yang berdiri di samping Richard. “Untuk apa kau datang kemari?” tanya Callista dengan nada tidak suka. Ada perasaan aneh yang dia rasakan saat ini setelah mendengar Alberto datang ke sini. Alih-alih menjawab, Alberto malah balik bertanya, “Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau bersamanya?” Callista tidak menjawab. Tidak mau situasi

    Last Updated : 2023-06-25
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 108. Hukuman Untuk Si Penentang

    “Kenapa kau berkata begitu kepada orang itu hah? Kau kira dia akan setuju dengan cara kau datang secara langsung? Jangan harap! Kita sudah membahas hal ini dan aku sangat menolak apa yang kau mau! Jangan melakukan hal seenaknya apalagi berkata kau mengizinkan aku untuk bersama dia! Kau bersikap seakan-akan kau ini bodoh, Pak tua. Bisa-bisanya datang tanpa mengatakan apapun kepadaku dan membicarakan hal naif. Bukankah kau sendiri sudah tahu kalau aku tidak mau? Kenapa kau tetap datang? Apakah kau sangat ingin mencuri informasi ValHolitz dengan menggunakan aku? Jika kau memang sangat ingin, datanglah sendiri ke sana!”Callista sangat marah kepada Alberto. Kemarin sang bos datang ke markas ValHolitz tanpa mengabari apapun dan membicarakan sesuatu hal yang tidak perlu. Kalau saja Callista tidak ada, entah pembicaraan seperti apa yang akan dilontarkan Alberto dengan Richard. Mungkin saja ucapannya akan membuat Bos ValHolitz menyetujuinya.Tentu saja kehadirannya

    Last Updated : 2023-06-26
  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 109. Takut, Bingung, dan Tidak Peduli

    Alberto tertawa membuat Callista mengerang dengan kesal. Bagaimana tidak? Tawa pria itu seakan-akan sedang mengejeknya. Callista mencoba untuk memberontak, tapi ikatan tali itu cukup kencang. Alih-alih terlepas, pergelangan tangannya menjadi sakit.“Menyesal ya? Hahaha … jika ku ingatkan lagi bagaimana berjasanya aku, apakah kau akan mengatakan hal yang sama?” tanya Alberto. Callista enggan menjawab, dia hanya menatap pria itu dengan tatapan tajamnya. “Jangan lupakan siapa aku, Zouch. Aku sudah pernah memberitahumu, pastinya kau ingat apa yang aku katakan tempo hari, kan? Penyesalanmu itu hanya karena emosimu saat ini, aku yakin kau tidak akan mengatakan hal yang sama setelah mengingat apa yang ku lakukan kepadamu. Ingat itu!”Untuk kesekian kalinya, Callista dibuat naik pitam. Dia meneriaki Alberto dengan kata-kata kasar. Sayangnya, Alberto malah pergi dan memerintahkan orang yang ada di ruangan ini untuk keluar. Callista kebingungan den

    Last Updated : 2023-06-27

Latest chapter

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 180. Aku Mencintaimu, Bos Mafia! ( TAMAT )

    Hal tersebut mengejutkan Richard dan Callista. Alberto malah menodongkan benda itu kepada anak buahnya sendiri. Tentu saja Callista tidak terima. Dirinya langsung mengomel. “Apa-apaan kau ini? Kenapa kau menodongku?”“Ku bilang pilihlah! Kau berpihak kepada siapa? Aku atau orang itu hah?” tanya Alberto tanpa menjawab pertanyaan Callista.“Apa maksudmu aku harus memilih?” tanya Callista lagi.“Cih! Sadar dirilah, Wanita sialan! Belakangan ini kau terus membela pria itu. Bahkan kau menggagalkan misimu dan terus menentang aku. Aku curiga kalau kau memiliki perasaan khusus kepadanya sehingga kau bersikap begitu. Iya, kan?” geram Alberto membuat Callista menganga tak percaya. Sang bos malah mempertanyakan hal seperti itu kepadanya. Pertanyaan tersebut cukup sulit untuk dijawab Callista untuk saat ini.“Ja-jangan main-main denganku, Pak Tua! Mana mungkin aku memiliki perasaan seperti itu kepadanya. Bukankah

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 179. Bos ValHolitz vs Bos Forezsther

    Sepertinya Richard tak begitu terkejut dengan apa yang dilakukan Callista kepadanya. Alih-alih menghindar, Richard malah berjalan maju sehingga ujung pisau tepat berada di leher dia. Hal ini membuat Callista mendesis lalu menurunkan benda tersebut. Richard yang sudah tahu reaksi Callista hanya tersenyum lalu memeluk wanita itu. Anehnya, meski kesal, Callista tak menghindar bahkan membiarkan Richard memeluk dirinya.“Kenapa kau begitu berani meski senjata tepat di depan matamu? Aku bisa saja membunuhmu dalam jarak sedekat ini,” tanya Callista yang keheranan.“Karena aku yakin kalau kau tak akan berani melakukannya. Buktinya saja sekarang kau menurunkan senjatamu,” jawab Richard. Lagi-lagi Callista tak menyangkal, dia hanya memasang wajah sedih. Karena Richard sedang memeluknya, bos mafia itu tidak melihat bagaimana raut wajah Callista sekarang.“Kau tahu? Aku merasa kalau kau tak memiliki alasan untuk membenciku. Ku akui aku menyembu

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 178. Selamat Tinggal!

    Callista terkejut ketika melihat Fernando membelalakkan matanya. Pria itu pun terjatuh begitu saja membuat Callista menjerit. Ternyata tembakan itu berasal dari belakang Fernando. Callista melihat ke arah pelaku yang sudah melepaskan pelurunya ke mantan suaminya itu. Ternyata Richard, Bos ValHolitz yang selama ini tidak terlihat. Callista terkejut karena Richard menembak Fernando.“Kenapa kau menembaknya?” tanya Callista.“Karena dia akan menembakmu,” jawab Richard seraya berjalan mendekati mereka. Callista melihat tubuh Fernando yang sudah dipenuhi darah. Pria tersebut mengerang kesakitan di area punggungnya.“Aku tidak mengenai titik vitalnya, dia akan baik-baik saja,” ucap Richard setelah berhasil mendekati mereka dan berdiri tak jauh dari keduanya.“B-bos?! Ke-kenapa kau ke sini?” tanya Fernando terbata-bata.“Karena aku melihat istriku akan dibunuh oleh anak buahku sendiri,” jawabnya.

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 177. Perang Dimulai!

    Perang dimulai, lokasi yang ditentukan sudah dipenuhi oleh dua kelompok yang sedang bertarung. Sesuai dengan perjanjian bahwa tak ada pengeboman. Kini murni hanya pertarungan keduanya yang menggunakan senjata api dan senjata tajam. Suara tembak menembak terdengar di medan perang, tak sedikit yang sudah tumbang akibat terkena peluru musuh. Bahkan sniper tersembunyi juga melakukan aksinya dari suatu tempat yang tak diketahui oleh siapapun. Begitupula dengan para pemimpin.Demi menguatkan pasukan, Forezsther bergabung dengan anggota dari kelompok Fulgen Famiglia. Meski tak semua anggota dari kelompok tersebut turun tangan, tapi pasukan Forezsther menjadi bertambah. Tentu saja ValHolitz kewalahan karena tak ada kelompok pendukung, mereka berjuang sendiri. Jumlah mereka jauh lebih banyak dari Forezsther dan Fulgen Famiglia, sayangnya, kebanyakan orang yang terkapar di tanah dari kelompok mafia ternama di Kota Napoli itu. Untuk saat ini, Forezsther jauh lebih unggul ketimbang ValHo

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 176. Bersiap Perang!

    “Secara langsung, aku melihat bagaimana Easter disiksa di depan mataku, bahkan tanpa hati mereka mempermainkannya. Aku yang sudah tidak sanggup mulai berbicara demi bisa menyelamatkan diriku serta temanku. Meski Easter terus memarahi, aku tetap mengatakan kepada mereka tentang Forezsther. Namun sialnya, mereka tidak menepati janji dan justru semakin mempermainkan Easter di depan mataku. Tubuhnya yang sudah dipenuhi darah, tanpa sehelai kain, dan terus menyiksanya tanpa henti meski dia tak lagi berteriak kesakitan. Aku … aku hanya bisa melihatnya, tanpa bisa melakukan apapun dan hanya bisa menangis dalam diam. Ba-bahkan ketika Easter disakiti, aku ….” Justin melihat Callista yang berusaha untuk menahan diri agar tidak menangis. Padahal sedari tadi Callista terus memegangi dadanya dengan tubuh yang bergemetar dan suara yang mulai bergetar. Namun wanita tersebut tetap melanjutkan. Justin mencoba untuk meminta Callista untuk berhenti, sayangnya, Callista terus berbicara.

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 175. Kisah Masa Lalu

    Dalam satu jam, Kristian pun datang menghadap ke bosnya. Sang bos langsung mengomeli Kristian yang sudah lengah. Tentu saja pria itu tak mengerti kenapa dirinya sampai dimarahi. Richard menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya. Hal ini mengejutkan Kristian. Dirinya tak menyangka kalau Callista akan mengikutinya, bahkan mendengarkan pembicaraan dia dengan Gabriel.“Kau sangat bodoh, Kristian! Bukankah aku sudah peringati agar tidak usah menceritakannya kepada siapapun? Kau tidak menepati janjimu bahkan secara sembarangan mengungkapkan hal ini ke orang lain. Karena kecerobohanmu, Callista mengetahui semuanya dan dia malah menanyakannya kepadaku. Dengan terpaksa aku memberi tahu dia,” omel Richard seusai memberi tahu Kristian tentang kehadiran Callista satu jam lalu.“Maafkan aku, Bos! Gabriel sangat memaksa sehingga aku harus menceritakan kepadanya. Ka-““Jangan menyalahi orang lain karena kesalahanmu sendiri!” tukas Richard memb

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 174. Tidak Percaya

    Seusai berkata begitu, Richard pun melepaskan Callista. Wanita tersebut segera menjauhi Richard dan menatapnya dengan tajam. Meski dia tahu kalau dirinya akan kalah, Callista tetap ingin menyerang Richard karena baginya ini adalah kesempatan. Sayang sekali, Richard jauh lebih kuat daripada dia.“Jika kau melakukan hal itu di kantorku, para anak buahku tidak akan tinggal diam. Kau akan diserang oleh mereka, Callista! Lebih baik tahan dirimu sebelum waktunya tiba, lagi pula ketika penyerangan nanti, aku akan turun tangan langsung untuk menyerang kalian bersama dengan para anak buahku. Aku tak akan melarikan diri,” kata Richard lagi.“Harusnya aku membunuhmu waktu itu,” geram Callista membuat Richard tertawa pelan.“Sekarang kau menyesal tidak membunuhku?” tanya Richard. Callista tidak menjawab pertanyaan itu, wanita tersebut hanya menatap Richard dengan tajam. “Entah apa alasanmu, tapi kau memberikan aku kesempatan. Dengan

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 173. Benda Pemberian

    Callista terdiam, berusaha untuk mengingat tentang pasangan yang sudah dibunuhnya. Melihat Callista yang kebingungan, Richard pun mengambil dokumen dari dalam laci mejanya lalu memberikannya kepada wanita itu. Callista melihat isi dari dokumen tersebut yang menampilkan informasi tentang dua pasangan yang mereka bicarakan.“Mereka adalah kedua orang tua Kristian yang bekerja sebagai agen rahasia untuk beberapa kelompok mafia. Mereka hanya tinggal berdua di apartemen itu. Kau pergi ke sana untuk membunuh keduanya. Kebetulan Fernando berada di tempat lain dan ketika melihat orang tuanya, mereka sudah tiada dengan luka tusukan di mana-mana. Sempat ada perlawanan, terbukti dari beberapa barang yang hancur. Sekarang kau sudah mengingatnya?” ungkap Richard seraya melihat ke arah Callista.Wanita menganggukkan kepalanya. “Ya, aku baru ingat dengan misi itu. Misi yang diberikan oleh bosku karena mereka pernah bekerja dengannya dan berkhianat. Karena pengkhiana

  • TARGETKU BOS MAFIA   BAB 172. Tak Bisa Menyangkal

    “Hah?! Apa maksudmu?” tanya Callista.“Aku hanya ingin tahu, siapa yang akan kau bela ketika peperangan itu terjadi,” jawabnya.“Cih! Kau masih saja memikirkan hal seperti ini, bukankah seharusnya kau mengkhawatirkan kelompokmu sendiri? Ditambah kau sudah menyatakan perang kepadaku yang notabenenya adalah anggota Forezsther. Mungkin kau juga sudah memberi tahu Alberto,” kata Callista.Richard mengernyitkan dahi keheranan. Kemarin sang istri tampak berbeda seperti biasanya, tapi sekarang malah bersikap sama. Perubahan Callista membuat Richard menjadi bingung. Pria itu pun membalas, “Aku lebih khawatir kau akan menjadi korban atas peperangan yang akan terjadi. Akan jauh lebih baik kalau kau tidak terlibat dan tak perlu ikut perang. Ka-““Jangan naif, Bos Mafia! Sekeras apapun aku menyangkal, aku tetaplah anggota Forezsther dan tak mungkin bagiku untuk bersembunyi. Berjuang bersama temanku akan jauh lebih

DMCA.com Protection Status