Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 981 - Chapter 990

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 981 - Chapter 990

2062 Chapters

Bab 981

Sonia sejenak terkejut dan dalam hitungan detik dia mengangguk sambil menjawab dengan suara halus, “Iya, semua sudah diatur sama Kakek”“Konon keluarga Aryani merupakan sebuah sekte yang hampir punah di seratus tahun lalu. Mereka perlahan bangkit dan berkembang menjadi kesatuan keluarga yang besar. Walaupun kekuatan mereka setara dengan Empat Keluarga Kuno, mereka tetap rendah hati. Apakah kakek mengusik mereka sebagai perlindungan untuk pertemuan besar di beberapa pekan mendatang?” ujar Chandra.“Iya,” angguk Sonia dan dia berkata, “Saat ini konflik dari ketiga keluarga, semuanya merujuk pada keluarga Atmaja. Tidak lupa bahwa kita mengalami kesulitan dari semua sisi, yang mengharuskan kita untuk mencari sekutu yang kuat. Di situasi ini, keluarga Aryani adalah pilihan yang tepat dan cara termudah untuk melakukan aliansi adalah dengan melakukan pernikahan.”“Mengapa harus demikian!? Sekarang sudah abad ke berapa!? kita masih harus mengorbankan kebahagiaan orang lain untuk kepentingan ke
Read more

Bab 982

Alex yang menatap Sonia dengan penuh kekaguman tidak dapat menahan diri dan berseru, “Pancaran aura yang sangat kuat, inilah kekuatan seorang ahli bela diri yang sebenarnya.”Devi melirik ke arah Sonia dan berkata, “Aku dengar kamu dijuluki sebagai strategis terbaik di dunia karena mempunyai banyak akal. Tetapi apakah kamu tidak memikirkan konsekuensinya, secara aku datang ke Gunung Radan?”“Oh, aku mengerti. Kamu sudah mempertimbangkannya, tetapi tetap datang. Dengan kata lain, kamu memberikan aku kesempatan,” ujar Devi menyeringai sambil membunyikan jari-jarinya.Dari kejauhan, muncul empat orang pria melompat turun dari pohon yang besar.Ekspresi Sonia sedikit berubah setelah melihat kedatangan Empat Kesatria Raja. Keempat pria tersebut mengenakan jubah hitam dengan fisik yang tidak terlalu mencolok. Namun, pancaran aura mereka sangatlah kuat, seolah-olah mereka sedang menghadapi, dewa kematian.“Bunuh semua orang yang ada, kecuali Sonia dan Chandra,” perintah Devi yang wajahnya men
Read more

Bab 983

Chandra sebenarnya sadar kalau Devi tidak akan berani untuk membunuhnya dan hanya menggunakan pasukan Aryani sebagai ancaman untuknya.“Tentu saja aku pasti menepati janjiku,” ujar Devi tersenyum dan lekas berbisik kepada empat kesatria itu. “Lakukan dengan lembut ya, jangan pukul dia sampai mati.”Keempat kesatria tersebut mengangguk pada perintah Devi.Salah satu dari mereka berdiri dan mengangkat tangannya. Sekilas muncul kekuatan besar yang terkumpul mengitari tangannya. Debu dan daun dari tanah pun tidak berhenti berputar hingga membentuk sebuah bola.“Chandra, apakah kamu sudah siap?” ujar salah satu kesatria itu sambil menatap Chandra.Chandra memejamkan matanya dan berkonsentrasi. Di dalam pikirannya hanya tergambar Trik Keabadian Vajra yang tersirat dalam Kitab Kedokteran jilid dua. Dia sadar kalau dia tidak dapat menahan pukulan dari Empat Kesatria Dewa, tetapi demi melindungi pasukan Aryani, dia harus tetap tegar.Energi sejati Chandra bersirkulasi ke seluruh meridian tubuhn
Read more

Bab 984

“Gah!”Chandra memuntahkan darah lalu dia terpental lagi hingga sepuluh meter.Sonia bergegas berlari untuk membantu Chandra bangun. Tapi sesampai di tempat, Chandra lekas bangkit dan duduk bersila untuk menyalurkan energi sejatinya dan menekan energi darah yang berontak dalam tubuhnya. Melihat dia masih dalam keadaan baik, Sonia hanya dapat menghela napas dengan lega.“Kak Chandra, sudahlah tidak perlu dilanjutkan lagi. Mereka sudah mengerahkan tujuh puluh persen kekuatannya. Jika mereka mengerahkan kekuatan penuh, kamu tidak akan dapat menahan serangan mereka …,” ujar Sonia.“Bisa atau tidak, aku tetap harus melindungi dan menjamin keselamatan pasukanku,” jawab Chandra yang sudah mulai menyerah sambil menoleh ke arah Devi. “Bolehkah aku menyembuhkan lukaku sebentar?”“Silakan,” balas Devi sambil memandang Chandra.Sampai saat ini Devi masih berpikir bagaimana bisa Chandra menahan pukulan Empat Kesatria Dewa secara kekuatan mereka sudah memasuki kekuatan tingkat ketiga.Chandra yang d
Read more

Bab 985

“Kamu ....” balas Sonia yang emosi terhadap Devi.“Lakukan,” perintah Devi kepada Empat Kesatria Dewa.Dalam sekejap keempat Kesatria itu menotok titik akupunktur Sonia. Menyegel energi sejatinya dan membuatnya tidak dapat bergerak.Devi menyeringai lalu berkata, “Sonia, kamu harusnya tahu kalau Pak Taka tidak ingin melihat orang-orang menghalanginya. Namun, keluarga Atmaja sepertinya ingin memberikan kita bantuan.”Sonia yang tidak dapat bergerak bertanya, “Bukankah dia adalah tuanmu? Mengapa kamu memanggilnya sebagai Pak Taka?”Devi tertawa terbahak-bahak dan tidak menjawab pertanyaannya. Lalu dia mengisyaratkan kepada Empat Kesatria Dewa untuk mundur. Selangkah demi langkah dia mendekati Sonia yang lumpuh.Keempat kesatria itu menggangguk dan segera mundur dari tempat kejadian perkara.Sonia berkonsentrasi untuk mengaktivasikan kembali energi sejati yang disegel tetapi usahanya sia-sia.Devi mengangkat dagu Sonia dan berkata, “Kamu benar-benar cantik sekali. Jika aku laki-laki, aku
Read more

Bab 986

Di tengah api unggun yang masih menyala, tergeletak sepasang pria dan wanita. Mereka tidak mengenakan busana, di mana sang pria berbaring di bawah dan wanita tersebut berbaring di atasnya, membentuk postur yang terlihat sangat ambigu.Keduanya saling merasakan suhu tubuh yang hangat dan wajah Sonia memerah karena merasakan bibir Chandra yang mencium pipinya. Mereka ingin bangun tetapi badannya tidak bisa bergerak. Sungguh suasana yang tidak biasa.Waktu tidak berasa berlalu, dan keduanya hanya dapat menghabiskan waktu berpelukan selama tiga jam.Setelah tiga jam berlalu, keduanya melompat berpisah dan Sonia lekas mengambil serpihan baju yang dirobek oleh Devi sebelumnya untuk menutupi tubuhnya. Chandra juga bergerak untuk mengambil serpihan bajunya, namun dikarenakan lukanya tidak ditangani dalam tiga jam, saat bergerak lukanya bereaksi dan Chandra memuntahkan seonggok darah dari mulutnya.Awalnya Sonia tidak berani melihat kondisi Chandra, tetapi setelah mendengar rasa kesakitan yang
Read more

Bab 987

Chandra tidak tahu apa yang harus dilakukan di situasi saat ini. Beberapa saat berlalu, Sonia pun menenang setelah menangis sedih sebelumnya dan dia tenggelam dalam pikirannya, tergambar rasa bingung di wajah cantiknya.“Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Chandra melihat Sonia yang sedang berpikir.“Ada yang sedikit aneh,” gumam Sonia dengan suara pelan.“Um?” wajah Chandra tampak bingung.“Awalnya Kakek nggak izininaku ikut terlibat dalam urusan ini, karena dia tahu kalau Devi datang ke Gunung Radan dan dia tahu kalau Devi nggak akan membunuhmu. Lalu pada akhirnya dia mengizinkan aku datang,” jawab Sonia dengan suara pelan.“Apa yang aneh tentang ini? Bukankah dia memintamu untuk mengantar kitab rahasia seni bela diri kepadaku?” tanya Chandra.“Saya khawatir hanyalah sebuah dalih,” jawab Sonia sambil menghela napas yang dalam.Sonia sangat mengenal watak Ronald, dia tidak ada ketertarikan untuk memperebutkan kekuasaan. Cara berpikirnya juga penuh perhatian dan sangat hati-hati, jik
Read more

Bab 988

Terlihat kalau keluarga Atmaja memiliki kejayaan tanpa batas, namun anggota keluarganya tidak memilki kedudukan sama sekali, karena mereka hanyalah sebuah pion.“Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Chandra.“Aku rasa melindungimu sudah termasuk dalam rencana Kakek, karena kamu ada konflik dengan keluarga Atmaja dan dia menggunakan aku agar dengan tujuan agar kamu terikat dengan keluarga Atmaja. Kita antisipasi jika Devi menyebarkan foto kita, Kakek pasti akan menghubungi keluarga Aryani untuk memperjuangkan pernikahan ini. Di lain kata jika pernikahan ini gagal, dia pasti akan memikirkan cara untuk menghancurkan keluarga Aryani dan Pak Taka,” jawab Sonia sambil menghela napas.Chandra mendengarkan dengan seksama, walaupun ini hanya berupa tebakan, tapi sangat masuk akal.“Sudah abaikan saja tebakan itu. Kita jalankan satu per satu,” gumam Sonia yang duduk memeluk lututnya. Dipikir-pikir situasi saat ini tidaklah buruk, karena setidaknya dia masih berguna untuk Ronald dan
Read more

Bab 989

Sonia yang melamun mengamati Chandra menjahit, tidak sadar saat dia berbalik badan. Saat dia tersadar, Chandra sudah keburu berbalik badan dan melihat tubuhnya.“Su-sudah selesai kujahit,” ujar Chandra sambil menelan ludahnya.Sonia segera mengambil pakaian yang sudah dijahit dan berbalik badan untuk mengenakannya. Di lain sisi, Chandra melihat punggung dan bokongnya yang mulus. Chandra menarik napas dalam dan memaksa menahan hasrat di dalam hatinya. Lalu dia mengambil pakaiannya yang robek dan segera menjahitnya dengan cepat.Setelah keduanya berpakain, mereka duduk di depan api unggun dan terdiam, membuat suasana tidak biasa. Chandra lalu mengambil daging kelinci yang diberikan tentara Aryani sebelumnya dan memanggangnya di atas api unggun. Sewaktu-waktu, Chandra melirik ke arah Sonia yang duduk di seberangnya. Merasakan keheningan ini, dia merasa ada yang tidak beres dengan suasana ini, lalu dia mencoba mencari topik pembicaraan.“Sebenarnya, bentuk tubuh kamu sangat bagus,” ujar Ch
Read more

Bab 990

Di tengah malam yang sunyi itu, waktu berjalan dengan lambat. Chandra tidak dapat menahan diri untuk mengeluarkan kitab-kitab rahasia seni bela diri yang dibawakan Sonia dan membacanya.Kitab itu dikarang oleh Ronald sendiri di perpustakaan keluarga Atmaja. Di dalamnya terdapat tiga seni bela diri.Pertama adalah seni bela diri tubuh yang disebut Langkah Angin.Kedua merupakan kumpulan teknik tapak tangan yang disebut Tapak Raja.Ketiga adalah teknik pukulan yang disebut Tinju Dewa Angin.Chandra membacanya dengan konsentrasi penuh.Sonia melihat Chandra membaca buku dengan serius, dia pun tidak dapat menahan diri untuk bertanya, “Kakek Ronald ingin mengajarimu seni bela diri apa?”“Ada tiga buah kitab ahli seni bela diri, yang pertama Langkah Angi, yang kedua Tapak Raja, dan yang ketiga Tinju Dewa Angin.”Sonia mendengarnya, mengangguk dan berkata, “Ya, tiga kitab rahasia seni bela diri ini, semuanya adalah warisan keluarga Atmaja. Setiap seni bela diri itu dulunya sangat terkenal dan
Read more
PREV
1
...
979899100101
...
207
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status