Share

Bab 986

Author: Angin
Di tengah api unggun yang masih menyala, tergeletak sepasang pria dan wanita. Mereka tidak mengenakan busana, di mana sang pria berbaring di bawah dan wanita tersebut berbaring di atasnya, membentuk postur yang terlihat sangat ambigu.

Keduanya saling merasakan suhu tubuh yang hangat dan wajah Sonia memerah karena merasakan bibir Chandra yang mencium pipinya. Mereka ingin bangun tetapi badannya tidak bisa bergerak. Sungguh suasana yang tidak biasa.

Waktu tidak berasa berlalu, dan keduanya hanya dapat menghabiskan waktu berpelukan selama tiga jam.

Setelah tiga jam berlalu, keduanya melompat berpisah dan Sonia lekas mengambil serpihan baju yang dirobek oleh Devi sebelumnya untuk menutupi tubuhnya. Chandra juga bergerak untuk mengambil serpihan bajunya, namun dikarenakan lukanya tidak ditangani dalam tiga jam, saat bergerak lukanya bereaksi dan Chandra memuntahkan seonggok darah dari mulutnya.

Awalnya Sonia tidak berani melihat kondisi Chandra, tetapi setelah mendengar rasa kesakitan yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 987

    Chandra tidak tahu apa yang harus dilakukan di situasi saat ini. Beberapa saat berlalu, Sonia pun menenang setelah menangis sedih sebelumnya dan dia tenggelam dalam pikirannya, tergambar rasa bingung di wajah cantiknya.“Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Chandra melihat Sonia yang sedang berpikir.“Ada yang sedikit aneh,” gumam Sonia dengan suara pelan.“Um?” wajah Chandra tampak bingung.“Awalnya Kakek nggak izininaku ikut terlibat dalam urusan ini, karena dia tahu kalau Devi datang ke Gunung Radan dan dia tahu kalau Devi nggak akan membunuhmu. Lalu pada akhirnya dia mengizinkan aku datang,” jawab Sonia dengan suara pelan.“Apa yang aneh tentang ini? Bukankah dia memintamu untuk mengantar kitab rahasia seni bela diri kepadaku?” tanya Chandra.“Saya khawatir hanyalah sebuah dalih,” jawab Sonia sambil menghela napas yang dalam.Sonia sangat mengenal watak Ronald, dia tidak ada ketertarikan untuk memperebutkan kekuasaan. Cara berpikirnya juga penuh perhatian dan sangat hati-hati, jik

  • Jenderal Naga   Bab 988

    Terlihat kalau keluarga Atmaja memiliki kejayaan tanpa batas, namun anggota keluarganya tidak memilki kedudukan sama sekali, karena mereka hanyalah sebuah pion.“Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Chandra.“Aku rasa melindungimu sudah termasuk dalam rencana Kakek, karena kamu ada konflik dengan keluarga Atmaja dan dia menggunakan aku agar dengan tujuan agar kamu terikat dengan keluarga Atmaja. Kita antisipasi jika Devi menyebarkan foto kita, Kakek pasti akan menghubungi keluarga Aryani untuk memperjuangkan pernikahan ini. Di lain kata jika pernikahan ini gagal, dia pasti akan memikirkan cara untuk menghancurkan keluarga Aryani dan Pak Taka,” jawab Sonia sambil menghela napas.Chandra mendengarkan dengan seksama, walaupun ini hanya berupa tebakan, tapi sangat masuk akal.“Sudah abaikan saja tebakan itu. Kita jalankan satu per satu,” gumam Sonia yang duduk memeluk lututnya. Dipikir-pikir situasi saat ini tidaklah buruk, karena setidaknya dia masih berguna untuk Ronald dan

  • Jenderal Naga   Bab 989

    Sonia yang melamun mengamati Chandra menjahit, tidak sadar saat dia berbalik badan. Saat dia tersadar, Chandra sudah keburu berbalik badan dan melihat tubuhnya.“Su-sudah selesai kujahit,” ujar Chandra sambil menelan ludahnya.Sonia segera mengambil pakaian yang sudah dijahit dan berbalik badan untuk mengenakannya. Di lain sisi, Chandra melihat punggung dan bokongnya yang mulus. Chandra menarik napas dalam dan memaksa menahan hasrat di dalam hatinya. Lalu dia mengambil pakaiannya yang robek dan segera menjahitnya dengan cepat.Setelah keduanya berpakain, mereka duduk di depan api unggun dan terdiam, membuat suasana tidak biasa. Chandra lalu mengambil daging kelinci yang diberikan tentara Aryani sebelumnya dan memanggangnya di atas api unggun. Sewaktu-waktu, Chandra melirik ke arah Sonia yang duduk di seberangnya. Merasakan keheningan ini, dia merasa ada yang tidak beres dengan suasana ini, lalu dia mencoba mencari topik pembicaraan.“Sebenarnya, bentuk tubuh kamu sangat bagus,” ujar Ch

  • Jenderal Naga   Bab 990

    Di tengah malam yang sunyi itu, waktu berjalan dengan lambat. Chandra tidak dapat menahan diri untuk mengeluarkan kitab-kitab rahasia seni bela diri yang dibawakan Sonia dan membacanya.Kitab itu dikarang oleh Ronald sendiri di perpustakaan keluarga Atmaja. Di dalamnya terdapat tiga seni bela diri.Pertama adalah seni bela diri tubuh yang disebut Langkah Angin.Kedua merupakan kumpulan teknik tapak tangan yang disebut Tapak Raja.Ketiga adalah teknik pukulan yang disebut Tinju Dewa Angin.Chandra membacanya dengan konsentrasi penuh.Sonia melihat Chandra membaca buku dengan serius, dia pun tidak dapat menahan diri untuk bertanya, “Kakek Ronald ingin mengajarimu seni bela diri apa?”“Ada tiga buah kitab ahli seni bela diri, yang pertama Langkah Angi, yang kedua Tapak Raja, dan yang ketiga Tinju Dewa Angin.”Sonia mendengarnya, mengangguk dan berkata, “Ya, tiga kitab rahasia seni bela diri ini, semuanya adalah warisan keluarga Atmaja. Setiap seni bela diri itu dulunya sangat terkenal dan

  • Jenderal Naga   Bab 991

    Sekarang Chandra mengetahui di kejadian seratus tahun itu, suku dukun tidak berhasil untuk mendominasi dunia dengan racun dukun, masih melanjutkan rencananya. Dan juga suku dukun di pimpin oleh keluarga Banyumas. Pastinya, tidak hanya keluarga Banyumas yang terlibat dalam sekte ini, tapi ada kekuatan lain yang ikut terlibat. Adapun bagaimana cara untuk menghentikan rencana itu dan rahasia yang ada, Sonia tidak mengetahuinya sedikit pun. Sekarang rencana itu kembali dijalankan setelah berabad-abad dan itu harus dihentikan sebelum terlambat.“Ngomong-ngomong, apa yang kamu rencanakan dengan harta warisan ini?” tanya Sonia.“Yang aku tidak sangka kalau kepala Centennial Group membawa orang untuk menghalangi aku. Sekarang pasukan keluarga Aryani sudah pulang dan helikopter juga sudah berangkat pulang. Secara sebagian besar harta ini berupa emas batangan, menurutku agak sulit untuk dibawa pulang,” jawab Chandra putus asa sambil memikirkan jalan.Setelah beberapa detik, dia berkata, “Seperti

  • Jenderal Naga   Bab 992

    "Hanya Klinik Majestik yang masih berulah, yang lain untuk sementara aman.""Syukurlah."Sonia pun merasa lega."Ngomong-ngomong, sebenarnya siapa sih Pak Taka itu?" Chandra tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.Sonia menggeleng, "Aku sendiri nggak terlalu jelas. Nama lengkapnya pun aku nggak tahu, hanya pernah dengar dari kakek bahwa kekuatan orang itu sangat hebat. Seenggaknya dia ada di atas level Enam Alam. Apa dia sudah mencapai Tujuh Alam atau nggak, itu aku nggak yakin."Wajah Chandra langsung menjadi serius.Dia tidak menyangka Pak Taka sebegitu kuatnya.Chandra tidak berkata apa-apa, hanya merenung dalam.Setelah menunggu lebih dari dua jam, mereka akhirnya berangkat dengan pesawat menuju ibu kota.Mereka tiba di ibu kota pada jam enam pagi. Langit hampir terang.Mereka pun kemudian berjalan keluar dari bandara.Chandra bertanya, "Langsung pulang ke keluarga Atmaja?""Ya."Sonia mengangguk, "Langsung pulang."Dia menyeru taksi di tepi jalan dan naik. Chandra mengikuti dari be

  • Jenderal Naga   Bab 993

    Menghadapi Ronald, Sonia tidak berani berkata sepatah kata pun.Dia berlutut di tanah, menundukkan kepala, menanti hukuman dari Ronald.Ronald dengan wajah penuh amarah, mengangkat tangan, lalu mengumpulkan energi di telapak tangannya. Akan tetapi, Ronald tak kunjung menyerang."Ah."Setelah beberapa lama, Ronald menghela nafas. Dia menarik kembali tangannya, kemudian berbalik dengan tangan di belakang punggung.Chandra mendekat, membantu Sonia berdiri.Namun, Sonia tetap kukuh berlutut di tanah, tidak bergerak. Bukan karena tidak ingin, melainkan karena dia tidak berani.Chandra melepaskan Sonia. Dia melihat ke Ronald yang berdiri dengan wajah marah dan tangan di belakang punggung. Chandra berkata, "Ini bukan salah dia, semua ini ulah Devita. Kamu nggak seharusnya marah sama dia."Ronald menghela nafas dan berkata, "Sudahlah, bangun."Baru setelah itu Sonia berdiri, berdiri tanpa berkata apa-apa.Ronald memberi perintah, "Pergi sana.""Baik, Kek."Sonia berbalik dan pergi.Ronald berj

  • Jenderal Naga   Bab 994

    Di wilayah Someria, banyak yang sudah lebih dari Alam Lima.Ronald berkata, "Meski tidak cukup, tapi setidaknya masih ada kesempatan. Kalau kamu berusaha keras, mungkin kamu bisa mencapai Enam Alam, Chandra. Saya percaya kamu pasti bisa. Masa depan keluarga Atmaja ada di tanganmu.""Saya akan berusaha."Chandra sendiri tidak berani menjanjikan.Dia hanya bisa berlatih keras dalam dua bulan terakhir ini, berusaha mencapai Alam Lima.Dengan begitu, Chandra tidak hanya akan memiliki kekuatan untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga dapat menyelesaikan masalah keluarga Atmaja dengan cepat.Namun, sekarang Chandra sedikit tak percaya pada Ronald.Ronald terlihat ramah, tetapi Sonia sangat takut padanya. Sonia pasti tahu bagaimana Ronald sebenarnya hingga dia begitu ketakutan kepada Ronald."Kamu sudah baca buku rahasia seni bela diri yang Sonia bawa?""Sudah."Ronald dengan serius mengingatkan, "Itu adalah seni bela diri rahasia keluarga Atmaja, hanya sedikit orang di keluarga Atmaja yang

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2149

    Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel

  • Jenderal Naga   Bab 2148

    “Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”

  • Jenderal Naga   Bab 2147

    Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang

  • Jenderal Naga   Bab 2146

    Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status