Share

Bab 991

Author: Angin
Sekarang Chandra mengetahui di kejadian seratus tahun itu, suku dukun tidak berhasil untuk mendominasi dunia dengan racun dukun, masih melanjutkan rencananya. Dan juga suku dukun di pimpin oleh keluarga Banyumas. Pastinya, tidak hanya keluarga Banyumas yang terlibat dalam sekte ini, tapi ada kekuatan lain yang ikut terlibat. Adapun bagaimana cara untuk menghentikan rencana itu dan rahasia yang ada, Sonia tidak mengetahuinya sedikit pun. Sekarang rencana itu kembali dijalankan setelah berabad-abad dan itu harus dihentikan sebelum terlambat.

“Ngomong-ngomong, apa yang kamu rencanakan dengan harta warisan ini?” tanya Sonia.

“Yang aku tidak sangka kalau kepala Centennial Group membawa orang untuk menghalangi aku. Sekarang pasukan keluarga Aryani sudah pulang dan helikopter juga sudah berangkat pulang. Secara sebagian besar harta ini berupa emas batangan, menurutku agak sulit untuk dibawa pulang,” jawab Chandra putus asa sambil memikirkan jalan.

Setelah beberapa detik, dia berkata, “Seperti
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Jenderal Naga   Bab 992

    "Hanya Klinik Majestik yang masih berulah, yang lain untuk sementara aman.""Syukurlah."Sonia pun merasa lega."Ngomong-ngomong, sebenarnya siapa sih Pak Taka itu?" Chandra tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.Sonia menggeleng, "Aku sendiri nggak terlalu jelas. Nama lengkapnya pun aku nggak tahu, hanya pernah dengar dari kakek bahwa kekuatan orang itu sangat hebat. Seenggaknya dia ada di atas level Enam Alam. Apa dia sudah mencapai Tujuh Alam atau nggak, itu aku nggak yakin."Wajah Chandra langsung menjadi serius.Dia tidak menyangka Pak Taka sebegitu kuatnya.Chandra tidak berkata apa-apa, hanya merenung dalam.Setelah menunggu lebih dari dua jam, mereka akhirnya berangkat dengan pesawat menuju ibu kota.Mereka tiba di ibu kota pada jam enam pagi. Langit hampir terang.Mereka pun kemudian berjalan keluar dari bandara.Chandra bertanya, "Langsung pulang ke keluarga Atmaja?""Ya."Sonia mengangguk, "Langsung pulang."Dia menyeru taksi di tepi jalan dan naik. Chandra mengikuti dari be

  • Jenderal Naga   Bab 993

    Menghadapi Ronald, Sonia tidak berani berkata sepatah kata pun.Dia berlutut di tanah, menundukkan kepala, menanti hukuman dari Ronald.Ronald dengan wajah penuh amarah, mengangkat tangan, lalu mengumpulkan energi di telapak tangannya. Akan tetapi, Ronald tak kunjung menyerang."Ah."Setelah beberapa lama, Ronald menghela nafas. Dia menarik kembali tangannya, kemudian berbalik dengan tangan di belakang punggung.Chandra mendekat, membantu Sonia berdiri.Namun, Sonia tetap kukuh berlutut di tanah, tidak bergerak. Bukan karena tidak ingin, melainkan karena dia tidak berani.Chandra melepaskan Sonia. Dia melihat ke Ronald yang berdiri dengan wajah marah dan tangan di belakang punggung. Chandra berkata, "Ini bukan salah dia, semua ini ulah Devita. Kamu nggak seharusnya marah sama dia."Ronald menghela nafas dan berkata, "Sudahlah, bangun."Baru setelah itu Sonia berdiri, berdiri tanpa berkata apa-apa.Ronald memberi perintah, "Pergi sana.""Baik, Kek."Sonia berbalik dan pergi.Ronald berj

  • Jenderal Naga   Bab 994

    Di wilayah Someria, banyak yang sudah lebih dari Alam Lima.Ronald berkata, "Meski tidak cukup, tapi setidaknya masih ada kesempatan. Kalau kamu berusaha keras, mungkin kamu bisa mencapai Enam Alam, Chandra. Saya percaya kamu pasti bisa. Masa depan keluarga Atmaja ada di tanganmu.""Saya akan berusaha."Chandra sendiri tidak berani menjanjikan.Dia hanya bisa berlatih keras dalam dua bulan terakhir ini, berusaha mencapai Alam Lima.Dengan begitu, Chandra tidak hanya akan memiliki kekuatan untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga dapat menyelesaikan masalah keluarga Atmaja dengan cepat.Namun, sekarang Chandra sedikit tak percaya pada Ronald.Ronald terlihat ramah, tetapi Sonia sangat takut padanya. Sonia pasti tahu bagaimana Ronald sebenarnya hingga dia begitu ketakutan kepada Ronald."Kamu sudah baca buku rahasia seni bela diri yang Sonia bawa?""Sudah."Ronald dengan serius mengingatkan, "Itu adalah seni bela diri rahasia keluarga Atmaja, hanya sedikit orang di keluarga Atmaja yang

  • Jenderal Naga   Bab 995

    Chandra telah meninggalkan keluarga Atmaja. Namun, dia tidak terburu-buru kembali ke Rivera. Rencananya untuk mengambil kekayaan yang ditinggalkan oleh Alex digagalkan oleh Devita. Dana yang diberikan Alex tidak cukup untuk bersaing dengan Centennial Group. Karena itu, Chandra memutuskan untuk meminta bantuan dari Raja.Chandra langsung menuju ke Tera Pallace. Di luar Tera Pallace, ada beberapa prajurit yang sedang berjaga. Begitu Chandra muncul, seorang prajurit langsung mendekat. Prajurit itu memberi hormat, dan berkata, "Salam, Raja Naga." Chandra mengangguk dan berkata, "Saya ingin bertemu dengan Raja." "Maaf, Raja Naga, Raja sedang tidak di ibu kota, beliau sedang berkunjung ke luar negeri," jawab prajurit itu.Mendengar hal itu, Chandra mengerutkan kening dan bertanya, "Shadow ada di sini?" Prajurit itu tampak bingung dan bertanya, "Siapa itu Shadow?" Chandra hanya berkata, "Lupakan saja, anggap saya tidak pernah datang."Shadow adalah pengawal pribadi Raja. Hanya sedikit

  • Jenderal Naga   Bab 996

    Georgie menunjukkan ekspresi tidak peduli dan berkata, "Dia tidak lebih dari seekor anjing keluarga Aryani. Dia bisa duduk di posisi komandan Pasukan Aryani Perbatasan Barat karena dukungan keluarga saja. Jika keluarga ingin menurunkannya, hanya butuh waktu sebentar saja." Chandra tidak berkomentar. Dari ucapan itu, Chandra memahami posisi Arya di dalam keluarga Aryani.Chandra memandang ke arah halaman rumah di depannya dan tanpa berpikir panjang, dia masuk ke dalam. Di dalam halaman, ada sebuah area istirahat dengan sebuah meja kayu. Seorang pria dan wanita duduk bersama, sedang asyik berbincang dan tertawa. Wanita itu berusia sekitar 17 atau 18 tahun, dengan rambut panjang dan poni, wajahnya putih dan masih tampak kekanak-kanakan.Pria itu berusia awal 20-an, mengenakan jubah putih lebar, dengan rambut sebahu. Chandra mengenali wanita tersebut. Itu adalah Devita. Chandra sedikit terkejut, dia lalu mendekat dan duduk di samping mereka kemudian tersenyum pada Devita, "Non Devita,

  • Jenderal Naga   Bab 997

    Chandra belum sempat melihat orang yang menyerangnya, titik akupunkturnya sudah terkena. Dia duduk di kursi, tidak bisa bergerak. Chandra melihat ke arah Ronny yang wajahnya penuh kemarahan, kemudian berkata dengan suara dingin, "Ronny, apa yang ingin kamu lakukan?"Ronny mendengus dingin, "Bawa dia ke Perbatasan Barat, suruh Ronald membawa Sonia ke keluarga Aryani di Perbatasan Barat untuk meminta maaf." Chandra merasakan penutup kepala hitam menutupi pandangannya. Sesaat kemudian, Chandra tidak bisa melihat apa-apa lagi. Dia dibawa pergi.Devita yang duduk di sisi melihat ke arah Ronny dan mencoba menenangkannya, "Ronny, jangan marah, nggak layak." "Kamu tahu apa?" jawab Ronny sambil duduk. Ronny berkata dengan suara dingin, "Dunia seni bela diri kuno Someria sudah seratus tahun tidak punya pemimpin. Dalam beberapa bulan ke depan, akan ada pertemuan untuk memilih pemimpin baru. Keluarga Aryani selama ini sangat rendah hati, sekarang berencana untuk muncul. Pernikahan dengan kelua

  • Jenderal Naga   Bab 998

    "Minggir!" Ronny keluar dari mobil dan dengan satu gerakan tangannya, dia melepaskan beberapa pukulan. Energi yang tercipta dari pukulannya seketika menjatuhkan para penjaga keluarga Atmaja. Dia mendekati pintu gerbang dan menendangnya.Bam! Pintu gerbang keluarga Atmaja seketika terbuka dengan keras. "Ronald, keluar kamu!" seru Ronny setelah memasuki halaman.Teriakannya menarik perhatian banyak orang dan segera saja, belasan anggota inti keluarga Atmaja bergegas keluar. Tak lama kemudian, Ronald muncul. Ronald melihat Ronny dan para prajurit bersenjata lengkap di belakangnya."Ayah.""Kakek."...Sejumlah orang menyapanya dengan hormat. Ronald mendekati Ronny, wajah tuanya menunjukkan senyum.Ronald bertanya, "Ronny, apa yang terjadi, kenapa kamu marah sekali?"Ronny menjawab dengan suara dingin, "Ronald, jangan pura-pura tidak tahu. Foto-foto Sonia dan Chandra sudah tersebar luas, sekarang semua orang tahu. Saya datang untuk memberitahumu bahwa Chandra sudah saya tangkap dan bawa

  • Jenderal Naga   Bab 999

    Ronald sekali lagi mengangkat kakinya, dan dengan keras menendang Sonia. Tubuhnya terlempar seperti bola, berguling keluar dan menabrak dinding hingga hancur. Tubuh Sonia terkubur di reruntuhan. Sebagai seorang praktisi seni bela dini, cedera seperti itu tidak membahayakan nyawanya. Sonia merangkak keluar dari reruntuhan di sudut dinding. Saat itu, rambutnya berantakan, mulutnya penuh darah, dan penampilannya sangat menyedihkan. Sonia merangkak dan berlutut di lantai, tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.Ronald menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya. "Chandra sudah dibawa orang keluarga Aryani ke Perbatasan Barat. Kesalahan yang kamu buat, kamu yang harus memperbaikinya. Jangan libatkan keluarga Atmaja," katanya dengan dingin. Ronald kemudian berbalik dan pergi. Setelah dia pergi, Sonia pun jatuh terkulai di lantai.Sonia mengusap darah di sudut mulutnya, darah merah mewarnai telapak tangannya. Air mata mulai menggenang di mata Sonia. Dia mulai menangis, ter

Pinakabagong kabanata

  • Jenderal Naga   Bab 2149

    Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel

  • Jenderal Naga   Bab 2148

    “Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”

  • Jenderal Naga   Bab 2147

    Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang

  • Jenderal Naga   Bab 2146

    Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status